Mencerdaskan Bangsa
melalui UNBK
UN (Ujian Nasional) akan berlangsung kembali. Istilah populer
yang belakangan ini kita temui di media massa cetak maupun elektronik adalah
UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). UNBK pada dasarnya bukanlah hal baru,
karena beberapa sekolah pada tahun 2016 telah melaksanakan program ini terutama
untuk jenjang SMA/SMK.
Asal
muasal UNBK, disebutkan dalam Utama Peel
di edisi ini, pertama kali dilaksanakan 2014
secara online dan terbatas di SMP
Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil UNBK pada
kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk
meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi).
Secara bertahap, tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan
sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di
29 Provinsi dan Luar Negeri. Tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan
mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang terdiri dari 984 SMP/MTs, 1298
SMA/MA, dan 2100 SMK.
Salah satu kebijakan UN dan US (Ujian Sekolah) tahun 2017
adalah memperluas pelaksanaan ujian berbasis komputer baik untuk UN maupun US.
Untuk mendukung program tersebut maka sekolah/madrasah dengan jumlah komputer
lebih dari 20 buah dan memiliki server
dapat ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan UNBK atau boleh melaksanakan
UNBK.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan
Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Nizam Phd, menyebut,
UNBK tahun 2017 ini bakal diikuti 30.672 sekolah terdiri atas SMA-SMK-MA dan
SMP-MTs atau 3,7 juta siswa. UN untuk SMK akan dilaksanakan 3-6 April 2017.
SMA-MA tanggal 10-13 April 2017. UN SMP-MTs akan dirancang menjadi dua
gelombang sebagai solusi untuk masalah kekurangan komputer. Gelombang pertama
UN SMP/MTs 2, 3, 4 dan 15 Mei 2017. Gelombang kedua tanggal 8,9, 10 dan 16 Mei
2017.
Penting dipahami bahwa UNBK diselenggarakan Pemerintah
melalui Kemendikbud dengan maksud untuk
meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan. Agaknya
ini tanggapan positif pemerintah untuk mau “berubah” setelah aneka kritik
bermunculan tatkala UN masih berbasis kertas yakni banyaknya kecurangan atau ketidakjujuran yang
berlangsung di berbagai tempat. Pelakunya bukan hanya peserta didik, bahkan
guru pun terlibat.
Konsekuensi logis di tengah idealisme yang menjadi dasar
penyelenggaraan UNBK bukan tidak ada. Piranti pendukung UNBK harus sesuai
syarat minimal antara lain komputer yang memadai, jaringan server yang baik serta koneksi internet yang baik pula untuk
mengunduh (sinkronisasi) soal maupun mengunggah jawaban siswa, di samping
kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer. Piranti pendukung tersebut harus
dipastikan berfungsi baik.
Kaprodi (Kepala Program Sudi) Teknologi Informasi Fakultas
Teknik UGM Dr Ridi Ferdiana mengatakan, standar
perangkat keras (hardware) yang
dibutuhkan dalam penyelenggaraan UNBK tidak harus berteknologi tinggi. Pasalnya
program (software) UNBK hanya membaca
teks dan gambar, sehingga cukup ringan dijalankan di komputer dengan
spesifikasi standar. Begitu juga saat mengunduh soal, server lokal (sekolah) tidak perlu yang canggih, cukup yang standar
dan didukung koneksi internet memadai (Kedaulatan
Rakyat, Rabu 8 Maret 2017).
Meski maksud penyelenggaraan UNBK kita akui baik,
kehawatiran masih saja muncul di kalangan peserta didik dan orangtua. Ini
berawal dari pelaksanaan simulasi UNBK di berbagai daerah yang diwarnai
berbagai kendala. Jika ditelaah, muara kendala adalah gangguan jaringan
internet. Namun kekhawatiran yang muncul itu juga mesti dpahami : jika gangguan
teknis itu tetap saja terjadi saat pelaksanaan UNBK akan berdampak pada
konsentrasi siswa saat mengerjakan soal. Solusi yang selama ini yang sudah
dilakukan adalah penguatan proktor (orang yang bertanggung jawab mengendalikan server) di sekolah maupun di
kabupaten/kota.
Akhirnya,
layak digaris bawahi imbauan R Baluk Nugoro, penulis Utama
Peel edisi ini, dengan mengawal pelaksanaan UNBK dan USBN (Ujian Sekolah
Berstandar Nasional) di sekolah kita masing-masing dan menjaga integritas
kejujuran tentu akan semakin mendukung upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Warta YPL Sumatra
Gegap Gempita Aneka Lomba
di PL Sukaraja
Begitu membekas di hati
rakyat, ungkapan Bapak Proklamator Soekarno: “Kutitipkan bangsa ini kepadamu”.
Merdeka bukan berarti sudah selesai, melainkan awal dari segalanya. Awal
menggapai cita-cita, perubahan, dan meneruskan perjuangan para pendahulu. Warga
sekolah Pangudi Luhur
di Sukaraja berupaya mengisi Kemerdekaan
RI ke-71 dengan berbagai kegiatan di sekolah, masyarakat dan gereja.
Di sekolah digelar berbagai
kegiatan antara lain Lomba Menghias Kelas dan Classmeeting untuk siswa SMP
PL, dan Lomba Menulis Tegak Bersambung UUD 1945 dan Mading untuk siswa
SMA. Keterlibatan di masyarakat, warga
Pangudi Luhur Sukaraja (PaLuSa) terlibat tugas koor di kecamatan dan kelurahan,
Lomba Gerak Jalan tingkat kecamatan, serta Lomba Voli Putra & Putri tingkat
kelurahan. Lomba Gerak Jalan Putera SMA PL memperoleh Juara III sedangkan untuk
Kelompok Puteri meraih Juara II. Lomba Voli Puteri tingkat kelurahan
dimenangkan Tim Voli Puteri SMA PL dan Juara II diraih oleh Tim Voli Puteri SMP
PL. Tak ketinggalan pula sebagai warga gereja, warga Pangudi Luhur berperan
aktif sebagai petugas liturgi (koor,
putera/puteri altar, persembahan, dan pasukan pengibar bendera).
Di akhir perayaan Detik-Detik
Proklamasi dilanjutkan pembagian hadiah lomba dan Pemilihan “Pangudi Luhur
Heroes”. Yang terpilih menjadi Pahlawan Pangudi Luhur di tahun 2016 adalah Sela
Marlinda, siswi yang setia memakai sepeda onthel ke sekolah dan Tim Voli Puteri
SMP PL yang telah menunjukkan semangatnya dalam mengisi kemerdekaan. Sedangkan
Bapak dan Ibu Guru/Karyawan mengisi kemerdekaan dengan syukuran sederhana berupa
makan bersama nasi tumpeng dan ingkung.
Jayalah Indonesia…..Jayalah
Pangudi Luhur…. (v.pardi)
Luar biasa, sukses, menghibur dan menginspirasi. Itulah ungkapan-ungkapan yang muncul
pasca digelarnya acara pagelaran wayang kulit dalam rangka 25 tahun SMA Pangudi
Luhur dan 27 tahun SMP Pangudi Luhur Sukaraja. Sebagai satu-satunya sekolah PL
di Pulau Sumatera yang masih bertahan hingga hari ini semua itu patut disyukuri.
Melalui perayaan ini diharapkan menjadi energi
untuk lebih total memberikan diri bagi sekolah dan sekolah pun kembali diminati
oleh masyarakat. Baru kali ini Pangudi Luhur Sukaraja menyelenggarakan even
“open house” bagi masyarakat secara besar dan meriah.
Wakimin, Asisten IV Bidang Kesejahteraan Kabupaten OKU Timur sekaligus mewakili Bupati dalam sambutannya mengucapkan selamat sekaligus mengapreasi
terselenggaranya kegiatan ini. Diakuinya, akhir-akhir ini ada kerawanan dalam hidup
bersama namun Pangudi Luhur bisa merangkul semuanya.
Yang hadir bukan hanya masyarakat yang berkaitan dengan sekolah Pangudi Luhur, namun juga warga
sekitar, tidak membedakan agama, golongan, semua bersatu membaur dalam kegiatan
syukur ini.
Dalam sambutannya, Bruder L Edy Wahyudi FIC selaku Ketua YPL Perwakilan Sukaraja
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara ini dan panitia yang telah bekerja keras di sela-sela kesibukan akhir semesteran yang harus membagi waktu dan tenaga untuk persiapan acara
syukur ini. Acara ini diselenggarakan setelah penerimaan raport
semester gasal, 17 Desember 2016.
Pagelaran Wayang
Kulit mengambil lakon “Wahyu Manunggal Talining Rasa”
dibawakan oleh Ki Dalang Seno Aji dari Wonogiri. Sedangkan tema yang diusung
dalam perayaan ini adalah “Membangun Persaudaraan Sejati dan Karakter Bangsa
dalam Kebhinekaan”. Diharapkan dari kegiatan ini sekolah
PL semakin dikenal masyarakat sebagai sekolah yang
pluralis dan terbuka bagi semua saja.
Acara resmi diawali dengan menyanyikan
lagu “Indonesia Raya”
dan “Dirgahayu Pangudi Luhur”,
kemudian tari-tarian/atraksi, santap malam, dan penyerahan wayang oleh Ketua YPL Perwakilan
Sukaraja kepada
Ki Dalang Seno Aji. Dalam pra acara
sejak sore disajikan tarian pembuka dari anak-anak guru karyawan, alumni yang
masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Semua
bergembira dalam kebersamaan.
Beberapa ungkapan masyarakat sekitar
banyak yang merasa kagum atas perhelatan
ini. Selama
ini banyak yang belum mengenal SMP-SMA Pangudi Luhur Sukaraja. Dengan kegiatan ini mereka mulai kenal, dan
diharapkan semakin kenal, dan akhirnya mencintai Pangudi Luhur. (M-Sun)
Warta YPL Semarang
Kemeriahan Bulan
Bahasa
dan Hari Pelindung SMP PL Ambarawa
SMP PL Ambarawa mengadakan peringatan Bulan Bahasa dan Hari
Pelindung Sekolah, Santo
Stanislaus Kostka, Jumat-Sabtu,
11-12 November 2016 dengan tema “Kerukunan
dan kebersamaan dalam semangat St. Stanislaus Kostka”.
Jumat, 11
November 2016 pukul 07.00,
Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan para siswa kelas 7-9 berkumpul di aula
bawah. Setelah berdoa dan mendapat pengarahan
dari Wakasek Kesiswaan dan Koordinator Kegiatan,
Bapak Wahyu Nugraha, semua siswa menuju ke tempat-tempat yang telah
ditentukan panitia. Kelas 7 menuju ke Asrama Saint Louis Ambarawa yang letaknya
bersebelahan dengan gedung
sekolah. Kelas 8 tetap di aula bawah, sedangkan kelas 9 di aula atas (kelas 9E
dan 9F).
Aneka
lomba yang digelar untuk Kelas 7 : drama dengan tema dongeng, gerak
dan lagu (tembang dolanan), nursery song,
dan paduan suara. Kelas 8 : Opera
Van Spala, gerak dan lagu diiringi musik tradisional, story telling
(tablo), dan paduan suara. Kelas 9 : : musikalisasi
puisi (lagu wajib “Karangan
Bunga” karya
Taufik Ismail dan lagu pilihan dari lagu-lagu milik Ebiet G. Ade), Opera Van Java (bahasa Jawa), news reading and report the news, dan
paduan suara. Semua peserta lomba paduan suara ,baik kelas 7, 8, maupun kelas 9
menyanyikan lagu yang sama yaitu “Mars
Santo Stanislaus Kotska” karya
Bapak Dominicus Yohan Permadi SSi, guru seni musik SMP PL Ambarawa.
Sekitar pukul
12.15 semua lomba usai. Seluruh warga sekolah menuju ke aula
bawah untuk mendengarkan pengumuman pemenang lomba dan pembagian hadiah. Semua
siswa terlihat sangat antusias mendengarkan pengumuman. Tepuk tangan dan sorak-sorai
bergemuruh saat kelas tertentu
diumumkan
sebagai juara. Kemeriahan pembagian hadiah hari itu
diakhiri Doa Penutup.
Hari kedua, Sabtu 12 November 2016 pukul 07.30
diadakan Misa Kudus di aula bawah dipimpin Romo Ignatius
Suryadi SJ dari
Gereja Jago Ambarawa. Dalam khotbahnya Romo Suryadi menyampaikan agar semua
warga sekolah dapat meneladan sifat-sifat dari St Stanislaus Kostka yang sederhana
dan rendah hati. Usai misa
dilakukan pemotongan tumpeng oleh Kepala Sekolah Br Agustinus Mujiya FIC SPd yang kemudian
menyerahkannya kepada Ketua
OSIS.
Selesai misa diadakan pentas seni
yang menampilkan beberapa peraih juara pertama saat lomba. Para juara I yang
tampil di panggung antara lain : nursery song (7F), gerak dan lagu diiringi musik
tradisional (8A), musikalisasi puisi (9D), dan opera van Java berbahasa Jawa (9D).
Usai pentas
seni, para siswa dipimpin Wali Kelas masuk ke kelas masing-masing untuk
bertukar kado silang dan membagi hadiah lomba yang mereka dapatkan, sebagai
juara I, II, atau III. Hadiahnya berupa makanan ringan yang dinikmati para
siswa dengan gembira buah dari kerja keras dan perjuangan
mereka saat menunjukkan
bakat, kreativitas, dan kekompakan dalam berbagai lomba.
Kegiatan Bulan Bahasa dan Peringatan Hari Pelindung SMP PL Ambarawa diakhiri pukul 13.00 ditutup doa bersama secara
sentral yang dipimpin oleh siswa. (V.
Dewi Anggrahini)
SMP PL
Ambarawa ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Lomba Literasi tingkat SMP se-Kabupaten Semarang, tanggal
14-15 Desember 2016. Hanya
dalam waktu satu minggu seluruh warga sekolah mempersiapkan sarana dan prasarana
yang dibutuhkan agar Lomba Literasi tersebut dapat berlangsung baik
dan lancar.
Hari pertama, Rabu 14 Desember,
Lomba Literasi meliputi Lomba Membaca Cepat tingkat SMP (putra dan putri), Lomba Story Telling tingkat SMP (putra dan putri), dan Lomba Bedah Karya tingkat SMP (putra dan putri). Selain itu ada juga Lomba Membaca Cepat tingkat TBM (putra dan putri), Lomba Story Telling tingkat TBM (putra dan
putri), dan
Lomba Bedah Karya tingkat TBM (putra dan putri).
Animo siswa SMP dan anggota TBM
( Taman Bacaan Masyarakat) untuk
mengikuti Lomba Literasi ternyata sangat besar. Hal ini
terbukti dari banyaknya peserta yang mendaftar untuk mengikuti tiga jenis lomba
tersebut. Bahkan karena banyaknya peserta Lomba Membaca Cepat TBM, panitia harus menyediakan ruang
tambahan untuk mengantisipasi jumlah peserta yang
melebihi
target. Kamis 15 Desember, hanya ada
satu jenis lomba yaitu Lomba Story Telling putri
tingkat SMP.
Tidak hanya menjadi tuan rumah Lomba Literasi, SMP PL Ambarawa juga dipercaya menyiapkan salah satu stand dalam Pameran
Literasi mewakili
kelompok subrayon 04, yang diselenggarakan di Gedung Pemuda Ambarawa tanggal 14-16 Desember 2016. Semua guru dan karyawan serta Kepala Sekolah pun terlibat menjadi panitia dalam lomba dan pameran tersebut.
Meskipun sangat menguras tenaga,
namun kelelahan kami terbayar karena
pujian dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Ibu Dewi Pramuningsih MPd, yang memberikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras seluruh warga SMP PL Ambarawa, sehingga pelaksanaan Lomba Literasi tingkat SMP se-Kabupaten Semarang
dan Pameran
Literasi dapat berjalan
lancar. Tidak hanya itu, kelelahan kami pun makin sirna saat salah seorang
siswa SMP PL Ambarawa yaitu Isaac Prayudha berhasil meraih Juara I dalam Lomba Membaca Cepat putra tingkat SMP dan membawa pulang tropi, piagam, dan uang pembinaan Rp1.000.000.
Profisiat untuk Bruder, Bapak-Ibu Guru dan Karyawan atas semangat dan
kerja kerasnya sehingga sukses menjadi tuan rumah Lomba Literasi tingkat SMP se- Kabupaten
Semarang! Proficiat juga untuk Isaac Prayudha ! (V.
Dewi Anggrahini)
Guna
mempersiapkan diri untuk melaksanakan Kurikulum 2013 beberapa sekolah Pangudi
Luhur Cabang Semarang, Ambarawa, dan Salatiga mengikuti Workshop K-13 yang berlangsung setiap Sabtu (tanggal 4, 11, 18, dan 25) selama bulan Februari 2017. Kegiatan
yang diikuti oleh para guru SMP PL Domenico Savio, SMP PL Bonifasio, SMP PL St
Yusup Mijen, SMP PL Ambarawa, SMP PL Salatiga, dan SMP PL Tuntang ini
berlangsung di SMP PL Domenico Savio.
Kegiatan Workshop dibuka dengan mendengarkan kuliah umum
yang disampaikan Pengawas
Sekolah Kota
Semarang Dra Roch Mulyati MPd dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Drs
Bunyamin MPd. Dalam kesempatan tersebut Roch Mulyati menyampaikan materi
tentang sistem penilaian K-13 sedangkan Bunyamin menyampaikan materi tentang
Kebijakan Pendidikan Pemerintah dengan penekanan pada pendidikan karakter.
Setelah kuliah umum para guru dengan
didampingi seorang tutor untuk masing-masing kelompok mapel melakukan pelatihan
membuat RPP dan nantinya akan diakhiri dengan micro teaching. Harapannya setelah workshop setiap mapel memiliki seperangkat RPP yang akan digunakan
mulai tahun ajaran baru 2017/2018 mendatang. (RD_BL)
Keakraban Reuni Spala Lulusan 1982
Liburan Natal
2016, sekolah Pangudi Luhur panen Reuni. Seperti halnya di SMP PL Ambarawa
(Spala), para lulusan 1982 mengadakan reuni di almamaternya itu, Kamis 29
Desember 2016. Hadir 70 orang dari lulusan sebanyak 160 alumnus. Kegiatan yang
diberi nama “Temu Kangen”ini berlangsung pukul 11.00 hingga 15.00 WIB.
Meski rencananya agak
dadakan, namun acara ini berjalan lancar dan sukses seperti diungkapkan oleh
Murti Wigati. “Kehadiran para teman lama dengan suasana penuh canda ria,
mengobati kekangenan yang sudah terpendam 34 tahun,”kata Dokter ahli Radiologi
yang bertugas di RS ‘Dr Oen’ Surakarta ini.
Acara dipandu Tantri
dan diawali doa oleh Hanafi. Selanjutnya kesan para guru yang bisa hadir
seperti Bapak Suwarto, Bapak Sukarjo, Bapak Rahyudi, Bu Imbar dan Mas Jum
sebagai Tenaga Pelaksana. Pak Suwarto berharap, para mantan siswa dapat hidup
damai, sejahtera dan rukun dengan garwane (istri).
“Seperti saya
sudah lebih dari 58 tahun menikah, ke mana-mana dengan Ibu (istri), supaya dapat
menjadi contoh anak-anak, ” ungkap guru Bahasa Indonesia tersebut.
Usai semua mantan
guru dan pelaksana memberikan kesan, dilanjutkan pemberian kenang-kenangan
kepada para guru, sekolah dan foto bersama. Acara makan bareng dengan aneka
menu ndeso (sego jagung, tahu campur, getuk ndeso, pecel
ndeso, tengkleng dan lain-lain) semakin menghangatkan suasana. Keakraban dan
penuh toleransi tampak antara yang jadi Suster dan temannya yang berhijab.
Dalam Temu Kangen
alumni 1982 ini dibentuk pengurus harian dengan Ketua Thomas Adi Utomo,
Sekretaris Joko Sartono dan Bendahara Atik dan Tantri. Pengukuhan pengurus ini
untuk turut ambil bagian dalam Panitia 90 tahun SMP PL Ambarawa yang jatuh tahun
2018.
Dalam kesempatan
ini, Kepala Sekolah Br Agustinus Mujiya FIC mengatakan berterima kasih atas
acara ini. Ia meminta maaf agak
terlambat karena di hari yang sama sedang bereuni dengan para Bruder FIC di
Semarang. “Prinsipnya sekolah mendukung total kegiatan reunian atau temu kangen
ini,” tegasnya. (hans)
Peringatan Hari Guru Nasional di SMP PL Ambarawa
Peringatan Hari Guru Nasional di SMP PL Ambarawa hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan upacara bendera di lapangan basket. Yang membedakan ialah petugas upacaranya. Pada upacara bendera tanggal 25 November 2016 lalu yang menjadi petugas upacara adalah Bruder serta Bapak-Ibu Guru dan Karyawan.
Meskipun
hanya berlatih satu kali, namun pagi itu Bapak-Ibu Guru dan Karyawan
yang dipimpin Pembina Upacara
Bruder Agustinus Mujiya FIC SPd mampu tampil piawai menjadi petugas upacara bendera.
Dalam
sambutannya, Kepala Sekolah menyampaikan
agar para siswa dapat meneladan para guru dan karyawan yang dapat menjadi petugas
upacara bendera dengan sangat baik. Para
siswa hendaknya selalu berusaha
membahagiakan para guru selaku orang tua di sekolah. Caranya, dengan menaati nasihatnya, belajar dengan rajin
agar memperoleh nilai yang memuaskan, selalu sopan dalam bertutur kata dan
bertindak, menaati tata tertib, termasuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Setelah sambutan dari pemimpin upacara, dilanjutkan
persembahan lagu “Trima kasihku” yang dinyanyikan oleh Maria Yosi Lintang Nugraheni
dan Felicia Emeline.
Upacara
peringatan Hari Guru Nasional di SMP PL Ambarawa diakhiri pemberian beasiswa
untuk para siswa dari keluarga kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang cemerlang. (V. Dewi Anggrahini)
Dilantik, Pengurus OSIS Baru SMP PL St Yusuf
Pengurus OSIS periode 2017–2018 SMP PL St
Yusup, baru-baru ini telah terbentuk.
Setelah melalu proses panjang, tibalah saatnya para siswa menentukan pilihan dengan mengadakan Pemilos (Pemilu OSIS). Antusiame para siswa dalam mengikuti Pemilos terlihat dengan kerelaan mereka untuk antri masuk bilik suara guna mencoblos calon ketua yang diinginkannya.
Setelah melalu proses panjang, tibalah saatnya para siswa menentukan pilihan dengan mengadakan Pemilos (Pemilu OSIS). Antusiame para siswa dalam mengikuti Pemilos terlihat dengan kerelaan mereka untuk antri masuk bilik suara guna mencoblos calon ketua yang diinginkannya.
Dari hasil perhitungan suara, diperoleh hasil
Fransisca Preciosa menempati urutan pertama. Artinya, dialah yang berhak untuk menjadi ‘nahkoda’ dalam kelembagaan OSIS setahun mendatang.
Agar kinerja OSIS baru ini dapat berjalan
dengan baik, tanggal 4 dan 5 Pebruari 2017
lalu,
sekolah mengadakan Latihan
Dasar Kepemimpinan ( LDK) bagi pengurus OSIS baru. Banyak kegiatan yang dilakukan,
mulai dari Peraturan
Baris Berbaris ( PBB), senam dan lain sebagainya.
Dalam kegiatan tersebut mereka diberi pengarahan dan pembekalan seputar
kepengurusan OSIS agar memahami
tugas
dan tanggung jawab masing-masing.
Sebagai bentuk pengesahan akan kepengurusan
yang baru, tanggal 6 Pebruari 2017, dalam upacara bendera, dilakukan pelantikan
Pengurus OSIS periode 2017-2018 oleh Kepala Sekolah M.M. Heni Widiastuti (Sisca)
Bulan Desember adalah salah satu bulan
yang dinanti oleh umat Kristiani. Bulan
tersebut dipercayai oleh pengikut Kristus sebagai saat dimana Yesus Sang
Almasih lahir, yang lazim disebut Natal.
Banyak rangkaian kegiatan dilakukan untuk
menyambut maupun merayakan Natal. Demikian halnya SMP PL St Yusup Semarang,
yang mengejawantahkan bentuk kepedulian kepada sesama dengan melakukan kegiatan
bakti sosial di salah satu panti wredha di daerah Boja. Adapun dana yang
berhasil dikumpulkan berasal dari kegiatan “lima roti dua ikan” yang dilakukan setiap minggunya oleh
para siswa/i.
Sebagai puncak kegiatan, digelar perayaan
dengan acara utama Ibadat
Natal yang dipandu oleh Bapak
Y. Bagyo Suharto dilanjutkan pesan-pesan Natal oleh Bapak Bambang. (har)
Wisata Rohani SMP PL Ambarawa

Perjalanan
pagi dengan 5 bus Blue Star yang dinaiki 193 siswa dan 36 pendamping itu diawali pengarahan dari Wali Kelas dan doa di
bus masing-masing. Adapun lokasi pertama yang dituju adalah Gua Maria Jatiningsih
di Sumberarum, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Sampai di
lokasi, setiap kelas dipimpin Wali Kelas dan beberapa pendamping mengadakan Doa Jalan Salib. Sampai di tempat ziarah, para peserta
dipersilakan berdoa pribadi di depan Gua Maria dan Salib Yesus serta berfoto
dengan teman- temannya.
Perjalanan dilanjutkan ke rumah makan untuk mengisi
perut yang sudah mulai keroncongan. Setelah itu rombongan
menuju tempat wisata pertama yaitu Museum
Dirgantara di dekat Lapangan Udara Adi Sucipto, Yogyakarta.
Banyak
hal bisa dilihat di Museum Dirgantara,
misalnya patung para pejuang dan pilot dengan berbagai macam seragam. Ada juga
berbagai macam diorama menarik. Dapat dijumpai
pula bermacam-macam pesawat terbang yang pernah digunakan para pejuang dan para
pilot zaman dahulu.Para siswa dan para pendamping memanfaatkan berbagai macam
hal yang disajikan di museum itu untuk berselfie atau berfoto bersama.
Rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Jogja
Bay, yang letaknya tidak begitu jauh dari Museum Dirgantara. Di Jogja Bay
semua peserta termasuk para pendamping sangat menikmati berbagai macam wahana
air yang tersedia. Semua merasa gembira,
semua merasa puas bisa bermain- main air sambil bersendau gurau dan berfoto-
foto.
Kurang lebih pukul
17.30 rombongan SMP PL Ambarawa keluar dari Jogja Bay dan melanjutkan
perjalanan ke rumah makan untuk makan malam dan membeli oleh- oleh. Usai membeli oleh-oleh, rombongan masuk ke bus masing–masing
untuk melakukan perjalanan pulang menuju Ambarawa.
Kurang lebih pukul
23.00 rombongan tiba di Ambarawa dengan selamat. Semua penjemput sudah berdatangan
menjemput putra-putrinya. Good Bye Yogya, tunggulah kedatangan kami tahun depan! (V. Dewi Anggrahini)
25 tahun seseorang berkarya di institusi
manapun, sepantasnya
perlu dirayakan, apapun bentuknya. Karena hal itu merupakan salah satu bukti
loyalitas dan komitmen. Tanggal 20 Pebruari 2017 lalu, SMP PL Santo Yusup ikut mengayubagyo atas 25 tahun Yohanes
Sugiyanto berkarya di bawah Yayasan Pangudi luhur (YPL). Acara ini dihadiri oleh seluruh guru dan
karyawan, pestawan
datang bersama sang istri tercinta,
bertempat di rumah makan “Tanjung Laut” Semarang.
Sugiyanto mengungkapkan rasa syukur boleh
mengabdikan diri di YPL hingga
saat ini. Suka-duka
sudah dialami, dan dia berharap bisa menuntaskan karyanya ini kelak pada saat
dinyatakan sudah purna bakti. Bruder Albertus Suwarto selaku perwakilan Yayasan menyampaikan pesan dari Kepala
Kantor yang intinya mengucapkan terima kasih atas kesetiaan pestawan
mencurahkan tenaga dan pikiran sebagai seorang guru hingga mencapai 25 tahun.
Harapannya ke depan Pak Sugiyanto tetap memberikan warna bagi
unit kerja tempatnya berkarya.
Sedangkan Kepala Sekolah Heni Widiastuti mengatakan ikut
berbahagia dan bangga karena meski baru sekitar 6 bulan berada di unit kerja SMP PL Santo Yusup, namun telah bisa menyaksikan
2 guru dan 1 karyawan yang telah seperempat abad berkarya.
Pada
kesempatan yang sama juga dirayakan 15 tahun berkarya Agatha Widhi Budhiarti,
pengampu mapel Matematika.
Suasana gembira dan canda tawa mewarnai pertemuan tersebut. (Har)
Warta YPL Yogyakarta
Persembahan
Juara Tim Futsal SMP PL 1 Yogya
Untuk pertama
kalinya Mars SMP PL 1 Yogya berkumandang di Lapangan Futsal GOR Amongrogo dalam
kegiatan Mache Futsal Championship
2016 yang diselenggarakan oleh SMAN 5 Yogya.
Setelah melalui
babak penyisihan, Tim Futsal Espeelsa yang beranggotakan Nada, Lintang, Devan,
Jose, Gerry, Hisnu, Dito, Marel, Jonathan, Samuel, Abram, dan Ari, akhirnya berhasil
mempersembahkan piala Kejuaraan Mache
Futsal Championship 2016 untuk SMP PL 1 Yogya, setelah dalam final
mengalahkan SMP N 13 Yogya dengan skor 3-1.
Selain Juara, salah satu anggota Tim
Futsal Espeelsa yaitu Frank Jose Theo Daat juga mempersembahkan piala dalam kategori
Top Scorer dalam kejuaraan tersebut.
Ini adalah kemenangan perdana
dalam sejarah Tim Futsal Espeelsa.
Waka Kesiswaan
Bapak Ujang Sukasna yang merangkap official
menyatakan, Tim Futsal Espeelsa memang dipersiapkan secara intesif. Semangat
dan perjuangan Tim Futsal Espeelsa akhirnya membuahkan hasil yang sungguh membanggakan.
Dukungan dari suporter dan orang tua turut menentukan kemenangan mereka.
Jayalah terus
Tim Futsal Espeelsa. (Cornelia Anindyasari, Yudesa)
SMA
PL Sedayu Juara III Lomba Karya Ilmiah UAJY
Tim KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMA PL Sedayu tahun ini kembali mengukir prestasi. Dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja yang diselenggarakan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), di Gedung II Thomas Aquinas, Kamis 16 Februari 2017, Tim KIR SMA PL Sedayu berhasil meraih Juara III.
Tim
KIR SMA PL Sedayu beranggotakan Thea Diva Theressa (XI IPA 2), Theresia Angela
(XI IPA 2), dan Marcella Wahyu (XI IPA 1). Mengangkat judul “Efektivitas
Pemanfaatan Briket Trikel Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan”, karya ilmiah
mereka mengkaji pemanfaatan limbah Palma Putri dan kelopak Mahoni, dan juga
menciptakan sumber energi ramah lingkungan.
Lomba KIR tersebut diikuti sekitar
20 sekolah se Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kemudian diseleksi menjadi 7 tim
dan 2 tim dari SMA PL Sedayu masuk sebagai 7 besar. Tim 1 SMA PL Sedayu tidak
mendapat juara. Persaingan berjalan seru karena tim lawan lainya cukup tangguh
yakni dari SMA Stela Duce 1 Yogya, SMA St Ursulin Surakarta, dan SMA Kolose de
Britto Sleman.
Banyak kesulitan yang dijumpai Tim
SMA PL Sedayu dalam mengikuti lomba ini, seperti waktu yang terlalu mepet. Meskipun
demikian presentasi berjalan lancar. Mereka mengaku senang karena perjuangan
tidak sia-sia. Semoga SMA PL Sedayu dapat terus menghasilkan karya dan
prestasi. (Clara Wening Larasati, XI
IPA 2)
“Rekoleksi”
SD PL Sedayu
Untuk menghadapi aneka try
out dan ujian, banyak persiapan dilakukan para siswa kelas VI, termasuk SD
PL Sedayu. Setelah melewati beberapa kegiatan, akhirnya Sabtu-Minggu, 4-5 Februari
2017 siswa kelas VI SD PL Sedayu mengikuti Rekoleksi.
Rekoleksi dilaksanakan di Wisma Maria yang letaknya tidak
jauh dari SD PL Sedayu. Kegiatan ini membantu pa
ra siswa merefleksi apa yang
telah dilakukan dan dipersiapkan untuk mengikuti ujian. Tema rekoleksi kali ini
“Bersama Tuhan Segalanya Mungkin Diraih”. Rekoleksi dipimpin oleh Bruder
Kristali FIC dan Bruder Sarwono FIC.
Hari pertama, kami diajak merefleksi kebaikan-kebaikan yang
telah kami terima, baik dari keluarga, teman, guru, dan siapa saja yang pernah
berbuat baik kepada kami. Kami mengingat kebaikan bapak/ibu yang dengan susah
payah merawat kami. Kami banyak yang menangis ingat ibu yang sedang sakit, atau
bapak yang telah dipanggil Tuhan. Benar-benar kami merasa terharu apalagi Bruder Kristali memutarkan lagu “Bunda”nya
Melly Guslaw, wah, banyak yang termehek-mehek deh.
Minggunya dimulai ibadat pagi dilanjutkan outbond. Permainan seru ini sebetulnya
tujuannya hanya satu yaitu kami diajak berkonsentrasi ketika melakukan suatu
hal. Mempertahankan dari serangan bom air itulah permainan paling seru karena
harus mempertahankan dari serangan musuh. Setelah berbasah-basah kami mandi dan
mendapat peneguhan dari Bruder, bahwa bersama Tuhan segalanya mungkin diraih.
Pesan Bu Sudar pada pendampingan Rekoleksi kali ini, “kobarkan
semangat juangmu dan padamkan api malasmu! “ Selamat mempersiapkan ujian… (Tim
Jurnalistik –Palseda)
“Edufair” SMA PL Yogya

Edufair
diawali dengan presentasi
dari masing-masing perwakilan universitas di ruang baca SMA PL Yogya. Saat berkunjung ke stand-stand, para
siswa tampak aktif
bertanya untuk mencari informasi
perguruan tinggi yang cocok untuk mereka selepas SMA nanti.
Agar Edufair berlangsung meriah, pihak
sekolah memberikan doorpize bagi 10 siswa
yang mampu mengumpulkan minimal 10 cap dari setiap stand yang dikunjungi. Walaupun Edufair
hanya berlangsung sehari tetapi acara ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi SMA
PL, karena dengan adanya Edufair,
para siswa bisa mengetahui apa yang
harus dipersiapkan dari sekarang agar bisa kuliah di universitas impian. (Helarion Virera, XI IPS)
SMA PL Yogya ikut Renungan Hari
Pahlawan
SMA PL Yogya mendapat undangan mengikuti Malam Upacara Renungan Suci Hari
Pahlawan, di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta, tepat di Hari Pahlawan
10 November 2016. Diwakili 30 siswa dan didampingi 5 guru, Tim SMA PL Yogya
berbaur dengan perwakilan sekolah-sekolah lain di Yogya, personel militer dan instansi
pemerintah yang mengikuti acara ini.
Kegiatan dimulai pukul 00.00 diawali upacara yang diikuti
personel militer dan instansi pemerintah, sementara para pelajar bersiap di setiap
blok makam untuk menyalakan lilin di setiap nisan saat semua lampu dipadamkan.
Yang istimewa dari acara ini adalah obor yang digunakan untuk menyalakan lilin
berasal dari pelepah pisang yang dilapisi minyak tanah. Upacara berlangsung khidmat,.
Saat lampu dipadamkan kami, para pelajar, menyalakan lilin di setiap nisan dan
setelah semua lilin menyala suasana Makam Pahlawan itu benar-benar indah dan
mampu menggantikan rasa takut, lelah, dan kantuk kami.
Malam itu kami benar-benar menikmati Malam Upacara Renungan
Suci Hari Pahlawan tersebut. Kami disadarkan bahwa kami harus benar-benar
berterima kasih kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan Kemerdekaan
Indonesia. Sebagai penerus bangsa kami berkewajiban menjaga Kemerdekaan
Indonesia, dengan terus rajin belajar mencetak prestasi untuk mengharumkan nama
kita sendiri, orang tua, sekolah, bangsa dan negara! (FX
Puspa Kristiarini S., XI IPA 2)
Persami” seru SD PL Sedayu
“Pramuka Sejati harus Mandiri” begitulah tema Persami
SD PL Sedayu tahun ini. Persami yang diikuti semua siswa kelas V dan VI ini
berlangsung seru dan menyenangkan, tanggal 21-22 Januari 2017. Cuaca cerah dan
tidak hujan mendukung lancarnya acara.
Acara diawali Sabtu 21 Januari 2017 dengan mendirikan
tenda, tentu dibantu Kakak Pembina Kak Dawud dan Kak Fajri bersama timnya. Pada
upacara pembukaan, Kamabigus Kak Tari
menjelaskan, dalam berkemah kita memang harus berlatih untuk mandiri,
tidak tergantung pada orangtua.
Jam 16.00 kami mengikuti Perayaan Ekaristi di Gereja “Santa
Theresia” Sedayu. Yang mengharukan, kami disambut Romo Tulus yang dikenal dekat
dengan anak-anak. Kami disambut di depan gereja dengan senyum terbaiknya.
Puncak acara berupa Api Unggun berlangsung malam harinya. Kegiatan
ini menampilkan pentas seni dari tiap
regu. Tentu sangat meriah, karena tiap regu menampilkan kreasi
terbaiknya.Renungan malam hari disampaikan Kak Sudaryanti. Kak Sudar
menjelaskan arti api. Api yang sederhana itu ternyata memiliki makna yang
sangat luas. Api sebagai penerang, penghangat, pengusir mara bahaya, namun
kalau kita tidak hati-hati api juga bisa menjadi lawan kita.
Pagi harinya dimulai senam bersama. Berikutnya, halang rintang.
Pada halang rintang ini kami harus dapat memecahkan misteri yang diberikan Kakak
Pembina. Ada sandi kotak, tali temali, dan rangkai kata. Nah, di sini kami dituntut
mampu bekerja sama dan harus kompak.
Selama halang rintang, ada anggota yang masak. Khusus yang
tugas masak untuk teman-teman yang mengikuti halang rintang juga dilombakan. Acara
ditutup dengan Pelantikan Penggalang ramu kelas V dan VI.
Akhirnya acara
bongkar tenda dan upacara penutupan tiba. Kami pulang dengan membawa sejuta
pengalaman hidup di alam serta beraktivitas dan tidur bersama teman-teman yang
sungguh seru dan bermakna. (Tim jurnalistik
Palseda)
Misa dan Bakti Sosial OSIS SMA PL Yogya
Para Pengurus OSIS SMA PL Yogya menyelenggarakan
rangkaian kegiatan Perayaan Santa Pelindung Kongregasi FIC dan Yayasan Pangudi
Luhur, 8 Desember 2016 lalu. Perayaan ini bertema “Bersama Bunda Maria, Kita
Berbagi Kasih kepada Sesama yang Membutuhkan” . Acara diawali Misa Kudus berlangsung
di Indoor dipimpin Romo Y Wicaksono Pr dengan iringan paduan suara dari para alumni. Misa Kudus ini diikuti sekitar 611 siswa –
siswi, para guru dan karyawan SMA PL Yogya.
Usai Misa dilanjutkan Bakti Sosial
yang juga dilaksanakan di Indoor. Siswa
– siswi SMA PL yang diwakili Pengurus OSIS membagikan 200 paket sembako kepada
warga kurang mampu di sekitaran kampus SMA PL Yogya. Bakti sosial berjalan lancar
dan tertib.
Kegiatan ini diharapkan dapat berlangsung
setiap tahun di setiap Peringatan Santa Pelindung Kongregasi FIC dan YPL agar Pangudi
Luhur dapat terus membagikan semangat kasih dan kesucian layaknya sang Bunda
Pelindung yang Terkandung Tak Bernoda.
Dirgahayu Pangudi Luhurku!! (Anggi)
Lomba Voli antarkelas SMA PL Yogya
SMA
PL Yogya menyelenggarakan Classmeeting bertema “Move
Your Body for Happiness”.
Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun. Classmeeting melombakan voli yang dilaksanakan Jumat –
Sabtu, 9 dan 10 Desember 2016. Meski hanya satu macam lomba
namun seluruh kelas dapat berpartisipasi
dengan baik.
Pertandingan
berjalan lancar, sportif dan tentunya semakin seru di babak final yang mempertemukan kelas XII IPA 1 dengan XII
IPA 3 yang akhirnya
dimenangkan XII IPA 3. Tampil
sebagai runner up adalah XII
IPA 1 dan X3.
Meski
pertandingan ini terbilang singkat,
namun tetap dapat membangkitkan kembali semangat siswa-siswi PL yang selama
lebih dari 1 minggu menjalani PAS
(Penilaian Akhir Semester) Gasal di tahun ajaran 2016/2017. (Anggi)
Louis
Voice tampil di Misa Berbahasa Inggris
LV (Louis Voice), nama paduan suara SMA PL
Sedayu, bertugas koor dalam misa berbahasa Inggris di Kapel RS Panti Rapih,
Minggu,19 Februari 2017. Sebelumnya Tim LV berlatih dengan penuh semangat
setiap Selasa dan Kamis. Setiap latihan LV dibantu oleh Guru Bahasa Inggris Miss
Andang dan Miss Erna serta Mas Wahyu pelatih LV SMA PL Sedayu. Dalam koor kali
ini LV dibantu anak-anak EC (English Club).
Perayaan
Ekaristi berjalan lancar dan khusyuk. Saat tampil bertugas,
anggota LV mengenakan dress hitam untuk putri dan kemeja putih celana hitam untuk putra. Sebuah
pengalaman menarik dan berharga mereka peroleh dari tugas koor kali ini. (Agnes
Kartika Maharani dan Aurelia Ratna Ningsih)
AMT
untuk Siswa Kelas XII SMA PL Sedayu
Sekitar 112 siswa Klas XII SMA PL
“St Louis” Sedayu mengikuti AMT (Achievement
Motivation Training) di Wisma Sang
Penebus, Nandan, Sabtu 18 Februari 2017 pukul 07.30 – 15.00 WIB. Tema AMT
adalah “Kedisiplinan menuju Sukses”. Tujuan AMT adalah memberikan penyegaran
fisik dan psikis sebelum menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
Para pembicara AMT adalah para
frater CSSR antara lain : Frater Simpli, Frater Tono, Frater Pius, dan Frater
Meha. Kegiatan AMT meliputi pemberian materi tentang percaya diri, kemandirian,
kepekaan, kerjasama, berani menghadapi tantangan dan outbond. Para siswa didampingi Wali Kelas dan para guru Klas XII
antara lain : Pak Agus, Pak Andreas, Bu Anna Murti, Bu Ratna, Bu Eni Sumini, Sr
Cornelia, Pak Markoes dan Pak Sutrisno Hadi.
Acara
diakhiri dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Mali CSSR. (Dorotea
Lea dan Rosa Desy)
Espeelsa
Teenagers’ Days
SMP PL 1 Yogya mengadakan Espeelsa Teenagers’ Days, Selasa-Sabtu. Kegiatan
tersebut wajib diikuti peserta didik kelas VII dan VIII. Espeelsa Teenagers’ Days diharapkan mampu membekali peserta didik agar
siap menjalani proses belajar sehingga berani menyongsong masa depannya dengan optimis
dan bertanggung jawab.
Berbagai kegiatan Espeelsa Teenagers’ Days antara lain: Achievement Motivation Trainning, penyuluhan
kesehatan remaja, penyuluhan lingkungan hidup, peraturan baris berbaris (PBB),
penyuluhan tentang tata-tertib lalu-lintas dan cyber crime, seks edukasi, psikotes, dan sosialisasi tata-tertib sekolah.
Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama dengan Cantrik Learning Centre, Puskesmas Umbulharjo,
Badan Lingkungan Hidup Kota Yogya, Akademi Angkatan Udara Adisutjipto,
Kepolisian Umbulharjo, Lembaga Bimbingan Belajar “Neutron” Kotabaru.
Selama mengikuti proses Espeelsa Teenagers’ Days, peserta didik tampak
antusias dan bersemangat. Mereka dapat bereksplorasi dengan berpijak pada rasa
keingintahuan sehingga pengetahuan yang diperoleh sungguh sangat berguna bagi perkembangan
positif mereka. (Yuliana Dewi Sariningrum)
Warta YPL Muntilan
Purna Tugas Bu
Yani dan 25 Tahun berkarya Bu Anik
Pelepasan
Purna Tugas Ibu Muji Handayani (Bu Yani) dan Perayaan 25 tahun Berkarya Ibu Anik
Iriyanti, diselenggarakan oleh keluarga besar SMA PL Van Lith, Rabu 2 Februari
2017. Bu Yani yang kini berusia 56 tahun mengajar di SMA PL Van Lith sejak berdirinya
sekolah ini. Bu Yani menjadi guru terakhir yang masih mengalami pengajaran dan mengajar
era SPG Van Lith. Jiwa Romo Van Lith seolah
telah mbalung sumsum/mendarah daging
di dalam hidupnya sebab berada di Van Lith sejak menjadi murid SPG. Seusai menyelesaikan
studi S1-nya di Universitas Sanata Dharma Yogya, ia diminta oleh Kepala Sekolah
SMA Van Lith ketika itu Br Heribertus Sumarjo FIC untuk mengajar di SPG hingga menjadi
SMA. Dalam acara pelepasan Purna Tugas ini Bu Yani didamping suami dan anaknya,
Bapak Giri dan Mbak Nita.
Bersamaan
dengan itu juga diadakan Syukuran 25 tahun berkarya di YPL bagi Ibu Anik Iriyanti
(53 thn). Ibu Anik berkecimpung di Tata
Usaha SMA Van Lith sejak sekolah ini berdiri. Karyawan yang sudah senior ini, kini
telah menjadi eyang putri dari anak sulungnya
Yoga yang telah memberinya cucu. Sedangkan anak bungsu, Dewa, masih sekolah di
SMA Negeri I Magelang.
Hanya
satu kata yang mampu dirasakan oleh Bu Yani maupun Bu Anik yakni bersyukur atas semua yang telah dilalui di SMA Van
Lith. Kegembiraan, kekeluargaan, kecewa, sedih, sakit dan sehat semua silih berganti
memberi aura tersendiri bagi mereka berdua. Akhirnya jiwa kesabaran dan pikiran
positiflah yang menjadi landasan sehingga mampu menjalani semua tugas itu.
Acara
berlangsung di Kapel Asrama Putri Van Lith, diawali Misa Kudus dengan selebran utama
Romo Dodi SVD. Ada sambutan dari Kepala Sekolah sekaligus Bruder Kepala Cabang Muntilan
Bruder Giwal Santoso diteruskan dengan pesan-kesan dari Bu Yani dan Bu Anik. Tak
lupa tentu dari pihak YPL yang diwakili oleh Mbak Lilis sebagai
karyawan cabang Muntilan memberikan tanda terima kasih kepada mereka.
Tetap semangat dan optimis untuk Bu Yani dan Bu
Anik ! Dalam segala perkara Tuhan amat mencintaimu. (Nik)
Try
out 14 SMP di
SMK PL Muntilan
Untuk memeriahkan
try out kali ini panitia
mengadakan Lomba Kreasi
dan Ekspresi bagi
pelajar SMP meliputi Gambar
Sketsa Bangunan Bersejarah, Desain Otomotif, Baca Puisi dan Safety Riding. Panitia memberikan hadiah uang pembinaan
dan sertifikat untuk
Juara 1 , 2 dan 3 di tiap jenis lomba.
Try
out berjalan lancar
meski Lomba Safety Riding
harus menunggu hujan
reda terlebih dahulu. Semangat
untuk panitia try out. (Y.
Prastyo)
Serunya Nongkrong Bareng Bruder FIC

Dalam
sambutannya, Koordinator Bruder Muda FIC periode sekarang, Bruder Albert mengajak para pemuda
terbuka terhadap panggilan Tuhan secara khusus menjadi biarawan dan
secara khusus lagi menjadi Bruder FIC. Acara tersebut dipandu oleh Bruder Teguh dan Bruder Samuel dibantu para bruder muda yang
terlihat sangat solid dan kompak dalam kepanitiaan meskipun tempat tugas mereka
berjauhan.
Bernyanyi, menari, talk show, permainan, olah raga melengkapi acara Nongkrong Bareng
tersebut. Acara juga diisi materi yang disampaikan oleh para bruder yang handal
seperti Bruder
Gregorius Bambang dan Bruder Martinus Saria Giri juga sharing
dari Bruder Theo
dan peneguhan dari Bruder Dwiyatno
sebagai Provinsial FIC Indonesia.
Semoga dengan acara ini semakin lebih
memperkenalkan panggilan hidup sebagai Bruder FIC kepada para pemuda. Profisiat kepada para Bruder Muda FIC dan terima
kasih atas peran-serta SMA/SMK Pangudi Luhur serta rekan-rekan OMK.
Sampai jumpa di Nongkrong Bareng Bruder FIC mendatang. (Br Teguh)
Van Lith
Cheers raih Prestasi di Yogya
Prestasi
akhir-akhir ini yang berhasil diraih oleh VLC antara lain: Juara 4 and The
Best
Pyramid
for Elite
Division
di Ambarrukmo
Plaza, kemudian Juara
3 dalam TAT Regional Yogyakarta di Taman Kuliner, dan baru-baru ini VLC mendapat Juara 6 for Elite Division yang juga diselenggarakan di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta.
Semua
peserta dalam Lomba
Cheerleader
tentu telah menampilkan yang terbaik, begitu pula dengan Van Lith Cheerleader. Karena keterbatasan waktu untuk berlatih
ditambah begitu padatnya kegiatan di sekolah, VLC belum bisa menampilkan yang terbaik. Hal ini tentu tidak menyurutkan semangat
mereka untuk
terus berlatih, sebaliknya
menjadi tantangan bagi VLC untuk bisa meraih kemenangan. Terus semangat VLC, kami menantikan prestasi-prestasi
selanjutnya. Keep go, fight, burn! (Elen)
Prestasi
Tim Taekwondo SMA PL Van Lith
Bangga dan bersyukur dirasakan oleh siswa – siswi yang mengikuti
ekstrakurikuler Taekwondo SMA PL Van Lith. Tanggal 11 Februari 2017, mereka
memenangkan kejuaraan Taekwondo dalam event
“Yogyakarta Taekwondo Student Fest” yang
diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Taekwondo Indonesia Daerah Istimewa
Yogyakarta (Pengda TI DIY) di GOR Stimik “Akakom” Yogyakarta. Kejuaraan ini diikuti
600 peserta SD hingga SMA di Yogyakarta dan sekitarnya.
SMA PL Van Lith berhasil meraih 4 medali emas, 3 medali
perak, dan 1 medali perunggu. Medali Emas diraih Mario Strada (XI IPA 3),
Felicia Sabrina (XI IPA 2), Norbertus Budhya (X MIA 2), dan Theodorus Satria
Indra Prastha (X IIS 1), Medali Perak oleh Radhita Tyastu (XI IPA 2) , Bunga
Savanna (X MIA 2), Maria Ivana (X IIS 1), dan Medali Perunggu oleh Stanislaus
Paramayudha Naraya (X MIA 2).
Warta YPL Kalimantan
LDK Gabungan 3 SMP PL di Kalimantan
SMP PL Santo Albertus Ketapang, SMP
PL Santo Don Bosco Tanjung, SMP
PL Santo Aquino Tumbang Titi
kembali meregenerasi para peserta didiknya dalam kegiatan berorganisasi di
sekolah. Setelah didahului pemilihan Ketua OSIS dan Pengurus
OSIS baru, ketiga sekolah tersebut kemudian
menggodok siswa-siswi terpilihnya dalam kegiatan
LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). LDK bertujuan meningkatkan
mental, kedisiplinan, dan keterampilan dalam berorganisasi serta tanggung jawab
setiap siswa dalam melaksanakan tugas sebagai pengurus OSIS.
LDK yang berlangsung
12-14 Januari 2017 di SMP PL St Abertus ini berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya karena gabungan dari 3 sekolah.
LDK gabungan
ini bermula adanya pembicaraan/sharing
di awal tahun 2016 saat Don Bosco Day di SMP PL St Don Bosco Tanjung, antar staf (Kepala
Sekolah, Waka Kesiswaaan)
serta Pembina OSIS dari SMP PL St Don Bosco
Tanjung dan SMP PL St Albertus Ketapang, untuk menyamaratakan
sistem pelatihan/pembinaan kepada semua Pengurus OSIS di
masing-masing unit SMP di Kabupaten Ketapang. SMP PL St Albertus Ketapang
berinisiatif menjadi tuan rumah pertama LDK-G atas persetujuan Kepala YPL
Perwakilan Ketapang.
Para peserta LDK-G berjumlah 98 siswa, terdiri
dari 35 siswa SMP PL St. Albertus Ketapang, 23 siswa SMP PL St Don Bosco
Tanjung dan 40 siswa SMP PL St Aquino Tumbang Titi. Seluruh peserta didampingi Kepala
Sekolah, Wakasek Kurikulum
dan Wakasek Kesiswaan serta Pembina
OSIS masing-masing sekolah. Karena hampir seluruh kegiatan LDK-G dilaksanakan
di sekolah dan terjadwal dari pagi hingga malam hari, seluruh siswa dan pembina
harus menginap di sekolah.
Rangkaian kegiatan LDK-G dibuka dan ditutup
oleh Kepala YPL Perwakilan Ketapang, Bruder Fransdjio Atmaja
FIC MPd. Hari pertama diawali perkenalan dan harapan,
dilanjutkan
pengenalan tentang OSIS sebagai
organisasi siswa. Hari
ketiga diisi tambahan pengetahuan tentang kepemimpinan dan keorganisasian,
manajemen keorganisasian,
selanjutnya
hubungan (integrasi) antara sekolah dengan OSIS. Agar kegiatan OSIS dapat dirancang dengan baik,
seluruh pengurus OSIS diberi materi penyusunan
program kerja: Analisis SWOT sebagai pedoman
penyusunan program kerja, penyusunan kegiatan dan
proposal serta
laporan pertanggungjawaban.
Dalam LDK gabungan pertama ini, panitia LDK
sangat terbantu karena dalam mempersiapkan fisik dan mental siswa-siswinya dibantu
oleh satuan KOMPI Ketapang pada latihan hari kedua. Selama
sehari
penuh, pukul 05.00-17.00,
seluruh siswa dibimbing dan dilatih secara langsung oleh anggota TNI.
Walaupun terdapat satu siswa yang jatuh sakit, hingga
LDK berakhir, sebagian besar peserta tampak
senang
karena memiliki teman baru, termotivasi karena pendampingan yang terpimpin dari
seluruh pendamping dan semangat karena antusias para peserta yang luar biasa.
Kepada seluruh pengurus OSIS, Selamat belajar
dan bertugas! (Nikolaus
Subandi, S.Pd)
Kemeriahan
Perayaan Imlek 2017 di SMP PL Albertus
Tahun Baru Imlek mendapat tempat tersendiri bagi
sebagian lapisan masyarakat, khususnya daerah-daerah yang
memiliki komunitas-komunitas Tionghoa. Di tengah isu berbau SARA, sekolah Pangudi Luhur khususnya SMP PL Santo Albertus
berusaha menjaga dan melestarikan tradisi masyarakat setempat dengan tidak
membedakan warna kulit, agama maupun etnis.
Karena
itulah SMP PL Albertus menfasilitasi kegiatan
guna melestarikan tradisi Tionghoa pada momen perayaan Imlek. Belajar
dari Perayaan Imlek yang sukses
digawangi Pengurus OSIS tahun 2016,
pihak sekolah dalam hal ini Bagian Kesiswaan menelorkan ide mengadakan kegiatan serupa dengan setting acara yang lebih besar.
Bagian Kesiswaan merumuskan tujuan perayaan Imlek tahun 2017 antara lain meningkatkan toleransi budaya
di sekolah khususnya budaya Tionghoa, memperkenalkan dan membudayakan Bahasa Mandarin, sebagai ajang promosi sekolah dan mewadahi
reuni alumni SMP PL Santo Albertus/Usaba
I.
Langkah pertama yang dilakukan adalah
mengumpulkan para guru Mandarin di lingkungan YPL Perwakilan Ketapang mulai dari SD
sampai SMP pada Oktober 2016. Pertemuan merumuskan kegiatan yang akan
dilaksanakan pada perayaan Imlek tahun 2017 dengan empat tujuan tersebut.
Kemudian Bagian Kesiswaan mengumpulkan Pengurus OSIS periode 2016-2017 untuk membentuk
kepanitiaan yang melibatkan semua
siswa didampingi PTK SMP PL Santo Albertus. Untuk Ketua Panitia dipercayakan kepada Kherrine, siswa kelas IX.
Sosialisasai kegiatan lomba
sudah dilakukan sejak awal Januari 2017. Lomba-lomba yang diadakan antara lain:
Membaca Syair Mandarin (tingkat SD), Menulis Mandarin dan Bercerita Mandarin (tingkat SMP) tanggal 6 Februari 2017, Lomba Menggambar (tingkat SD) dan Menyanyi Mandarin (tingkat SD dan SMP)
7 Februari, Lomba Modern Dance tingkat SD dan SMP serta puncaknya Lomba Fashion Show tingkat SD.
Pendanaan kegiatan dilakukan
ecara swadaya di mana para siswa mencari bantuan dan sponsor tanpa meminta dari pihak
sekolah atau yayasan. Antusiasme dari
peserta SD sangat tinggi ini
terlihat dari SD yang tidak mendapat
undangan ingin ikut mengikuti lomba-lomba tersebut.
Pagi hari sebelum acara puncak, seperti tahun-tahun
sebelumnya SMP PL Santo Albertus dikunjungi oleh naga dari panitia Imlek
Ketapang. Ada tiga naga yang mampir ke sekolah yang memperlihatkan kebolehannya
dalam meliuk-liuk mengikuti tabuhan yang ada. Agar lebih menyemarakkan kedatangan
naga ini sekolah menyiapkan petasan khas Imlek. Puncak acara kegiatan Imlek berlangsung tanggal
9 Februari 2017 pukul 15.00 – 21.30.
Pada kesempatan ini, Pemimpin Provinsial
FIC, Bruder FA Dwiyatno FIC, yang kebetulan melakukan visitasi di Ketapang dan
berkunjung di unit SMP PL Santo Albertus, menyaksikan langsung
kegiatan yang diadakan siswa SMP PL Santo Albertus. Beliau memandang positif
kegiatan ini dan meminta unit-unit Pangudi Luhur agar bisa menyesuaikan diri
dengan kultur setempat sehingga dapat diterima oleh masyarakat, sebab yang
dilakukan oleh SMP PL Santo Albertus juga bagian dari promosi agar dapat
menarik minat masyarakat Ketapang untuk menyekolahkan putra-putrinya di SMP PL
Santo Albertus.
Bruder Tomas Tefa FIC saat memberikan sambutan,
menyatakan mengapresiasi kerja keras panitia,
bagaimanapun untuk anak seusia mereka dapat melaksanakan kegiatan atau even
besar n seperti itu merupakan hal yang luar biasa.
Pertunjukan Barongsai merupakan pertunjukan wajib dan khas saat perayaan Imlek
maka panitia mengundang Tim Barongsai dari Yayasan
Teratai Ketapang yang memang sudah banyak
malang melintang berbagai perlombaan barongsai dan tarian barongsai ini
mengundang decak kagum dari penonton. Untuk
mendukung meriahnya kegiatan Imlek ini panitia juga memberi kesempatan pada Pengurus
OSIS dan Komite Sekolah membuka stand makanan
dan photobooth. Pada puncak juga penutup acara diisi dengan pesta kembang api yang disambut
atusias pengunjung. (nella/inigo)
Warta
“Factory Trip”
PG -TK PL Deltamas
Setiba
di lokasi, peserta sudah tidak sabar mengikuti kegiatan membuat pizza. Pertama-tama, para siswa diajak
berkeliling dapur untuk melihat kegiatan yang ada, mereka melihat pembuatan
adonan pizza, cara mengoles sauce dan cara meng-oven pizza. Setelah itu mereka diajak
memasuki ruangan pendingin, di sini mereka melihat barang- barang yang disimpan
di dalam freezer (ada daging, sosis,
bawang Bombay, sayur, dan minuman).
Kegiatan
terakhir yang paling ditunggu, para siswa membuat pizza bersama. Adonan pizza sudah disediakan pihak Domino’s, jadi
mereka tinggal mengoleskan sauce,
menaburkan mozzarella cheese,
memberikan toping potongan daging dan sosis. Setelah pizza di oven selama 6 menit, siap untuk dikemas.
Pukul
10.30 WIB kegiatan berakhir dan kami kembali menuju ke sekolah dengan membawa pizza buatan kami. Nice trip…… (A. Devi)
Andrew Berkeliling
Dunia
dengan Sepeda
“Apakah
Anda ingin berkeliling dunia?”
Banyak orang cenderung menjawab “ya”. Bagaimana cara mewujudkan
impian itu?
Andrew
Collien, alumnus siswa SMP PL
Jakarta 2004, berkisah, ia ingin mewujudkan cita-citanya
berpetualang keliling dunia
dengan menggunakan sepeda. Alasan utama yang menggerakkan Andrew, adalah mimpi berkeliling dunia yang muncul sejak di
bangku SMP.
“Saya ingin mewujudkan impian
saya berkeliling dunia, dengan cara bersepeda sekaligus memberikan pengaruh
sosial serta menginspirasi anak-anak dunia supaya berani bermimpi dan
mewujudkannya,” tegas
Andrew Collien, Jumat
(20/01/2017), saat memberikan motivasi di SMP PL Jakarta. Andrew Collien, pria kelahiran Jakarta 23
Januari 1988, memulai dengan memberikan motivasi kepada peserta
didik SMP PL Jakarta dengan menggambar, dan nantinya salah satu
karya terbaik akan diunggah di website http://www.drawdreaming.com/.
Perjalanan
Andrew dimulai
dari Indonesia,
Selasa 24 Januari 2016. Selama satu tahun ia akan bersepeda berkeliling dunia
dan mengakhirinya di San Fransisco, Amerika. Tentunya
akan banyak negara yang ia
lewati. Di setiap negara, Andrew
Collien akan masuk ke sekolah-sekolah dan memberikan inspirasi, semangat kepada
anak-anak supaya mempunyai mimpi, cita-cita, dan mampu mewujudkan harapan
tersebut.
Semoga
sukses Andrew ! Tetap semangat memberikan yang
terbaik untuk orang lain.(Gregorius Agung)
“Career day” SMP PL Jakarta
SMP PL
Jakarta kembali menggelar Career day, Jumat 10 Desember 2016. Ketua panitia Dra Agnes Endang mengatakan, ini merupakan kegiatan kedua
setelah Career day pertama tahun
2015. Di tengah berakhirnya aktivitas akademik di semester ganjil tahun
pelajaran 2016/2017 yang ditandai Ulangan Akhir Semester, peserta didik SMP PL
Jakarta terlihat antusias hadir ke sekolah karena kegiatan ini wajib diikuti peserta didik kelas 7, 8, dan 9.
Career day bertujuan memberikan
pemahaman kepada seluruh peserta didik SMP PL Jakarta tentang dunia profesi. Beberapa perwakilan profesi yang
diminati peserta didik SMP PL Jakarta hadir dan memberikan penjelasan berbagai hal tentang profesi tersebut.
Perwakilan Profesi yan hadir lebih dari 20 alumni SMP Pangudi Luhur itu antara
lain Wirausaha,
Dokter, Ahli Hukum, Programmer, Penulis, Co-founder re: ON Comics, presenter, desainer, astronom, musisi, TNI AU, Finance Director, bahkan Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro (alumnus tahun 1985) turut hadir memberikan ilmu, wawasan, dan motivasi. Kegiatan
diawali dengan presentasi dari masing-masing profesi di aula, kemudian
anak-anak masuk ke dalam kelas-kelas profesi tersebut untuk mendalami
setiap profesi alumni sesuai dengan minat peserta didik.
“Saya merasa
senang dan bangga karena bisa mengenal berbagai profesi dari kakak-kakak alumni,
dan menambah wawasan bagi saya yang
masih duduk di SMP. Semoga kegiatan ini terus berjalan di tahun selanjutnya,”ungkap Evan
Lanell Wea, siswa kelas 9.
Alumni juga
sangat antusias berbagi pengalaman kepada adik kelasnya. Menurut
mereka, masa SMP
adalah waktu yang tepat untuk peserta didik mengenal dunia profesi, membangun
semangat, cita-cita serta
kreativitas untuk persiapan masa depan yang baik. (Gregorius Agung)
Dian
SLB B PL Juara 3 Lomba Poster Nasional

Dian
Yovita, siswi SMALB B Pangudi Luhur Jakarta berkesempatan mewakili DKI Jakarta
dalam ajang Lomba Poster ABK Berseri yang diikuti siswa-siswi SMALB perwakilan dari
setiap provinsi di Indonesia. Lomba poster dibagi dalam 2 tahap : pertama, para
peserta diwajibkan membuat poster dengan salah satu program corel draw, adobe photoshop, dan lain-lain.
Pada tahap ini dipilih 6 finalis. Kedua,
para finalis harus dapat menceritakan isi dari poster yang telah dibuat dengan
menjawab beberapa pertanyaan dari para juri.
Dian
Yovita terlihat percaya diri dan menggunakan waktu maksimal dalam perlombaan
tahap pertama. Pada tahap kedua, pendamping peserta lomba poster boleh membantu
menjelaskan maksud dari pertanyaan yang diberikan juri selama 5 menit. Dian
Yovita pun selama 5 menit dibantu dalam memahami maksud pertanyaan tersebut
oleh Ibu Elisabet Shinta. Dian pun dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan
tepat.
Dian
Yovita akhirnya terpilih sebagai Juara 3 Lomba Poster ABK BERSERI. Atas
prestasinya, Dian Yovita mendapatkan medali perunggu, piala dan sejumlah uang
pembinaan. (Elisabet Shinta_guru SLBB PL)
Forum Dokter Pangudi Luhur beri Pelatihan
P3K

Dalam acara ini Forum
Dokter Pangudi Luhur memberi mandat kepada Dokter Martinus M Leman dan Dokter
Agung Cahyono untuk memberikan pelatihan kepada guru dan karyawan SMA PL.
Materi pokok dalam pelatihan ini adalah memahami tujuan pertolongan pertama,
mampu melakukan pemeriksaan primer dan tindakan evakuasi.
Dokter Agung menjelaskan, tujuan pelatihan ini
adalah agar para guru dan karyawan mampu memberi tindakan penyelamatan kepada
para siswa yang membutuhkan pertolongan di lingkungan sekolah. Dalam acara ini para peserta
dibekali materi dan pengenalan berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam
pertolongan pertama. Selanjutnya peserta melakukan simulasi penyelamatan.
Menurut Dokter Agung, hakikatnya
pertolongan pertama adalah menyelamatkan jiwa korban, mencegah terjadinya cacat
serta memberi rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. Hal yang perlu
diperhatikan dalam memberi pertolongan pertama adalah menyiapkan diri sebagai
penolong, jangan sampai akhirnya ditolong.
Sementara Dokter Martin
menerangkan, forum dokter ini terbentuk pada 28 November 2015. Saat ini jumlah
dokter yang tergabung dalam forum ini lebih dari 70 orang. Mereka berasal dari
berbagai angkatan yang lulus dari SMA Pangudi Luhur Jakarta Selatan.
Kepala sekolah SMA
Pangudi Luhur, Bruder Titus Totok Tri Nugroho FIC ST, dalam sambutannya mengapresiasi inisiatif alumni dalam memberi
kontribusi positif bagi SMA Pangudi Luhur. Bruder Tri menegaskan, Forum Dokter
Pangudi Luhur merupakan komunitas yang terbentuk karena dorongan untuk melayani
sesama. Ia berharap Forum Dokter PL ini berkembang dan terus melebarkan sayap
pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan pertolongan. “Semoga pelatihan
ini, membawa manfaat positif bagi guru dan karyawan sehingga mampu memberi
pelayanan yang maksimal kepada siswa,” tandasnya.
Seorang peserta, Novi mengaku senang dengan
pelatihan ini karena memperoleh pengetahuan baru seputar pertolongan pertama.
Menurut Guru Matematika ini, pelatihan P3K penting bagi guru agar tidak hanya
menjalankan tugas sebagai pengajar tapi juga
mampu menjadi pelayan bagi yang menderita. (Celtus Jabun)
Warta YPL Surakarta
2 Guru SMA Yosef ikut
Studi Banding ke SMA Taruna Nusantara
Dua guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA PL Santo Yosef Surakarta, Drs FX
Triyas Hadi Prihantoro dan Nindyas Dwiki Cahyaningtyas S.Pd, mengikuti studi
banding Ke SMA Taruna Nusantara (TN) Magelang bersama guru-guru yang tergabung
dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn kota Surakarta, Senin
(20/2/17). Kunjungan tersebut dalam rangka ngangsu kawruh dalam pembelajaran PPKn di SMA TN yang
merupakan sekolah unggulan.
Rombongan MGMP yang
berjumlah 38 guru PPKn itu berangkat dari pangkalan SMA N 7 Surakarta dengan
menggunakan satu bus. Dalam kata pengantarnya, Ketua MGMP, Siswanto SPd berharap,
melalui studi banding ini ada kesepakatan pemahaman mengajar dan acuan agar
pengajaran PPKn di Solo lebih baik dan berkualitas.
Rombongan MGMP PPKn
kota Solo ini diterima oleh Humas SMA Taruna Nusantara, Drs Cecep Iskandar MPd
bersama dua guru PPKn Amik SPd dan Diah S.Pd. Diungkapkan, SMA TN ini wajib
menerima siswa dari seluruh propinsi di Indonesia. Meski secara intelektual
masih di bawah siswa dari Jawa, siswa asal propinsi Papua dan daerah lain harus
terwakili. “Semua siswa di sini mewakili seluruh propinsi di NKRI. Setiap hari
siswa wajib bangun jam 04.30 WIB dan melaksanakan ibadat sesuai agama dan
kepercayaannya,” ucap guru Biologi ini.
Di SMA TN dengan
jumlah peserta didik lebih dari seribu, area yang luas, jumlah guru dan
pendamping yang signifikan maka pembelajaran karakter menjadi maksimal, terarah
dan terulur. “Tugas guru PPKn harus lebih mampu menjadikan siswanya semakin
bertanggung jawab dan cinta tanah air,” ucap Nindyas. (Mark)
Ujian Lisan Bahasa Inggris SMA PL Yosef
Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris di era global dan digital sangat
penting dan berguna bagi siswa SMA PL Santo Yosef demi kelanjutan studi
dan kerja mereka. Untuk itu Guru Bahasa Inggris laboratorium, Dian Inggit Hapsari
SPd mengadakan tes lisan (speaking) dengan setiap siswa, untuk menilai
keaktifan berbahasa, Rabu (22/2/17).
Tes lisan speaking dilakukan untuk
siswa kelas XII Bahasa. Secara bergiliran siswa diminta maju satu-persatu dan
melakukan uji lisan berbicara. Dengan tes lisan ini siswa diharapkan lebih
siap dan kemampuan berbicara bahasa Inggrisnya lebih baik. “ Lisan ini lebih
pada personal siswa dan kemauan menggapai cita-cita,” ucap guru yang sehari-hari
melajo dari Klaten ini.
Meski satu persatu siswa harus maju dan berhadapan langsung dengan
penguji, namun kesiapan siswa sangat terlihat. Tanpa rasa grogi dan cemas siswa
berusaha tampil yang terbaik. Seperti
halnya Aditya nomer absen 1, sempat protes karena tidak segera diberi
kesempatan maju. Padahal memang belum gilirannya.
Bagi Serrano Fransicco Jevon Peanet, tes lisan sangat berguna dan
bermanfaat. Ia merasa tidak grogi saat diberi pertanyaan dan menjawab
pertanyaan menggunakan Bahasa Inggris. “ Yang penting kesiapan diri dan mental.
Pertanyaannya di seputar kehidupan sehari-hari, dan cita-cita yang hendak dicapai,
” tandas penerima beasiswa dari SMA PL Santo Yosef ini. (Joes News)
Natalan
Sederhana SMA PL Yosef

Perayaan Natal meski sederhana namun menjadi meriah
ketika Guru Sejarah, Retno Cahyanti SPd tampil dengan alunan suara emasnya. Lagu
“Syair dan Melodi” yang pernah dibawakan Once dinyanyikan dengan apik karena dukungan
karakter suara yang pas. Selanjutnya penampilan kelompok musik akustik Noster,
Oreo, Fortune dan Perkusi Reka Rupa semakin menyemarakkan acara. Apalagi
penampilan dance “No Space”, semakin membuat semarak. Perayaan Natal diakhiri
tukar kado dan pesta kelas.
Menurut Ketua OSIS, Christoporus Yefta, perayaan
Natal 2016 kurang maksimal diakibatkan kepanitiaan kurang koordinasi sebab
dilaksanakan ketika masuk pertama kali di semester dua setelah libur Natal.
“Tetapi, dalam realitanya, kegiatan tergolong sukses,” tandasnya. (Luvhan)
PUPD SMP PL Bintang Laut
SMP PL Bintang Laut menyelenggarakan
Program
Unggulan Pengembangan Diri (PUPD). Kegiatan ini bertujuan memberikan
apreasiasi untuk para siswa yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik.
Siswa-siswa yang unggul dalam bidang
akademik tersebut dari kelas unggulan VIIC, VIID, VIIIC, IXH, para siswa kelas
VII, VIII, IX yang memperoleh peringkat 1 sampai 5 dalam setiap kelas.
Sedangkan yang unggul dalam bidang non akademik adalah para siswa yang meraih
juara I, II, III dalam lomba-lomba yang mereka
ikuti dan mewakili
sekolah.
Bentuk apresiasi untuk tahun ini
adalah berkunjung ke beberapa tempat yang juga bisa diambil nilai-nilainya yang
berguna bagi para siswa. PUPD berlangsung Rabu 14 Desember 2016 diikuti 290
siswa beserta 14 guru pendamping.
Untuk kelas VII para peserta PUPD berkunjung ke
Panti Asuhan “Santa Maria” Ganjuran. Di panti
asuhan tersebut para siswa melakukan beberapa pekerjaan seperti membersihkan
panti, memasak, membersihkan kandang kambing, angsa, membersihkan kebun, bahkan
ada yang membantu mengupas jahe, kunir, temulawak sebagai bahan dasar jamu.
Dari kunjungan di panti asuhan ini para siswa diharapkan dapat mengambil nilai
sosial dan humanisme.
Untuk Kelas VIII
memperdalam nilai-nilai nasionalisme dan kedisiplinan di Akademi Militer
Magelang dan Seminari Menengah “Petrus Canisius”
Mertoyudan,
Magelang. Sedangkan kelas IX mengenal studi lanjut di SMA Taruna Nusantara
Magelang dan Seminari Menengah “Petrus
Canisius”, Mertoyudan, Magelang.
Dengan adanya program kunjungan
studi Program Unggulan Pengembangan Diri ini diharapkan dapat menanamkan
nilai-nilai sosial, humanisme, nasionalisme dan kedisplinan, juga menambah
bekal hidup anak-anak untuk memilih sekolah lanjutan dan meniti karir di masa
yang akan datang. Akhir dari kegiatan kunjungan ini setiap peserta
diwajibkan membuat refleksi yang diserahkan kepada
pihak
sekolah. (Blasius-Agnesis)
Solo
Youth Festival di SMA PL Yosef
SMA PL Santo Yosef
menjadi tuan rumah acara Solo Youth
Festival (SYF) 2017, Sabtu malam (14/1/2017). Ini merupakan ajang kreasi anak muda (SMP/SMA)
se Surakarta atas prakarsa Djojokarsono Promosindo bekerja sama dengan OSIS.
Menurut Ignas Ega
Adiaga, Penanggung Jawab acara ini, Solo Youth Festival merupakan sebuah
pagelaran seni gabungan berbagai sekolah SMP dan SMA serta paguyuban yang ada
di Solo. Konsep acaranya terinspirasi dari kegiatan tahunan KREASSO alias
Kreatif Anak Sekolah Solo. Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi semangat
anak muda kota Solo untuk selalu kreatif dan inovatif.
"Niatnya sih
panggung kita berjalan, tahun pertama ini di SMA PL Santo Yosef, tahun
depan di sekolah lain," tambahnya.
Pengisi acara utama SYF
adalah Hivi dan Nucha The Voice Kids.
Selain menggelar konser musik, acara tersebut juga dimeriahkan stan-stan bazar
makanan, minuman dan produk lain.
Sevilla Bela Pertiwi
berkomentar, kegiatan ini mempunyai nilai positif dan negatif. Karena persiapan
yang terlalu pendek, acara tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Karena
keterbatasan waktu, ada beberapa mata acara yang hilang, padahal penampil sudah
siap.
Namun demikian sisi
positif yang dapat diambil anak OSIS dari SYF adalah beroleh pengalaman bekerjasama
dengan pihak luar. (Marks. JN)
“Enterpreneur” Kelas X IPS SMA PL Yosef
Dalam upaya menyiapkan Kemah Akhir
Tahun Ajaran, 3 sangga pramuka kelas X IPS 3 SMA PL Santo Yosef berupaya
menggali dana. Caranya berjualan di arena Car
Free Day (CFD) di Kota Surakarta. Ini juga sebagai bentuk aplikasi dari
pelajaran enterpreneur
(kewirausahaan) dalam Kurikulum 2013 (Kurtilas).
Sebanyak 15 siswa berkumpul di area
Rumah Sakit “Kasih Ibu” atau tepatnya di Rumah Makan IMPM jalan Slamet Riyadi.
Aneka jualan yang disiapkan meliputi kroket, bakmi goreng, sosis goreng dan
onde onde. Adapun 3 sangga yang secara aktif berjualan yaitu Sangga Soekarno,
Cut Mutia dan Christina Martha Tiahohu.
Ketua Sangga Christina Marta
Tiahohu mengatakan, jualan ini murni inisiatif siswa sendiri. Mereka jualan
sudah ke tiga kalinya. “ Diharapkan perkemahan akhir tahun sukses karena nilai
kebersamaan sudah tumbuh. Setiap jualan, paling tidak kami bisa mengumpulkan
laba Rp. 100.000,” ujar Kinanti.
Wali Kelas Retno Cahyanti SPd
selalu hadir memberi motivasi dan semangat untuk peserta didiknya. Ia mengaku senang
dengan semangat anak didiknya, apalagi modal usaha sudah balik. “Semoga
semangat enterpreneur menular ke
kelas lain, dukungan Wali Kelas sangat
penting. Kelas kami bisa menabung lewat kegiatan positif ini,” tandas
guru sejarah ini. (Hans)
Misa dan
Wayangan “25 Th Hidup Bakti” Br Bambang

Dalam kesempatan
memberikan kesaksian dalam homili, Br Bambang mengatakan bangga menjadi bruder
dan ia merasakan adanya 4 kekuatan antara lain pengalaman otentik
dikasihi Allah, urip kuwi urup, hidup
itu berbahagia dan berharga di hadapan Tuhan serta panggilan itu sebuah
anugerah atau rahmat. “Maka menjadi Bruder adalah anugerah dari Tuhan,” tegas
Kepala Kantor YPL ini.
“Dipanggil untuk
setia” motto yang tergambar dalam backdrop
menunjukkan komitmen Br Bambang. Ia juga selalu ingat perkataan sang ayah saat
memutuskan masuk menjadi Bruder, ‘sing
tenanan ora pareng nakal’.
Hal itu semakin
dikuatkan oleh Br Dwiyatno FIC selaku provinsial Bruder Fratrum Imaculate
Concepcionis (FIC) yang dalam sambutannya menyatakan, Br Bambang merasa
dipanggil bukan untuk sukses tetapi untuk setia, semua berkat penyelenggaraan
Tuhan. (hans)
Ultah ke-47 Bruder Stefanus
Ruang guru SMA PL
Yosef, Rabu 1 Maret 2017, bersuasana lain. Kepala Sekolah Bruder Stefanus Ngadenan SPd
FIC masuk ke ruangan itu seperti biasa dan menyalami setiap guru. Namun ada satu
guru mengucapkan “ Selamat ulang tahun Der, panjang umur dan selalu sehat.”
Ucapan syukur kepada
pimpinan yang sudah menginjak usia 47 tahun itu harus disyukuri. Maka usai doa
pagi yang dipimpin oleh Erika Yusnita (Guru Biologi), salah satu guru
spontan menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Suasana ruang guru pun menjadi semarak.
Bruder Stefanus
mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian guru-guru. “ Usia saya sudah
berkurang satu tahun, mohon dukungan dan semangat,” pintanya.
Selanjutnya semua guru
secara bergiliran mengucapkan “selamat ulang tahun” dilanjutkan memotong kue
ultah. Secara spesial potongan kue diserahkan Bruder Stefanus kepada dua guru
yang baru saja melepas masa lajang. Mereka adalah Miss Olise (guru Bahasa
Inggris) dan Wisnu Wahyudi (guru Matematika). Sebuah kesungguhan dan restu dari
pimpinan kepada anak buahnya yang sedang berbahagia. (Joes News)
Aksi
Sosial Alumni SMA PL Yosef 2001 dan 2004

Donor darah dilaksanakan
di lingkungan sekolah, para pendonor berjumlah 30 orang terdiri dari para
alumnus lintas angkatan serta guru dan karyawan SMA PL Yosef. Dokter Bimo
Prasetyo dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang menangani donor darah ini juga
alumnus SMA PL Yosef. Usai donor darah dan pemberian kenang-kenangan kepada
sekolah berupa dua dispencer, panitia mengadakan bakti sosial di Griya PMI,
Mojosongo, Solo. Di halaman dalam sekolah, Ketua Panitia memberikan
kenangan mewakili alumni se angkatannya yang diterimakan Waka Humas SMA PL
Yosef, FX Triyas Hadi Prihantoro.
Dalam bakti
sosial, para alumnus SMA PL Yosef 2001 ini memberikan bantuan berupa 16
pampers, 20 sarung, 25 daster, 25 celana pendek, dua dus setrika, 150 dus snack, bingkisan baju, dan 65 bungkus
nasi dan lauk. Waka Humas SMA PL Yosef berharap, kegiatan positif ini
menggugah kepekaan terhadap sesama yang berkekurangan seperti: gelandangan dan
warga miskin.
Reuni Angkatan 2004 di Panti Asuhan
Sementara itu, tak mau ketinggalan
alumnus SMA PL Yosef tahun 2004 juga mengadakan reuni bersama anak Panti Asuhan
(PA) “Karuna” Songgolangit, Baki, Sukoharjo, Selasa (27/12/16).“Dengan berbagi untuk
anak-anak Panti Asuhan, kita sudah berguna untuk orang lain, terbukti mereka senang
dan ceria,” tandas Ketua Panitia, Wawan Agung Nugroho yang juga guru SD
PL Santo Valentinus ini.
Kegiatan dikemas semenarik mungkin
dengan berbagai permainan (game), menyanyi dan aksi sulap yang
melibatkan 30 alumni dan 45 anak PA Karuna ini. “Kegiatan ini sangat baik dan
anak-anak sangat senang akan kehadiran alumni SMA PL Santo Yosef. Kegiatan ini menjadi
hiburan bagi mereka dan menginspirasi bagi yang lain,” kata Suster Irine
MASF selaku tuan rumah
Sebagai ungkapan syukur, para alumni SMA PL Yosef 2004
ini memberikan 10 bingkisan dan bantuan donasi sebesar Rp. 2.500.000. yang
diterima langsung oleh Suster Irine MASF. Kegiatan diakhiri makan malam bersama
dalam semangat kekeluargaan dan kasih sayang. (hans)
Workshop dan Seminar di SMA PL Yosef
Bertempat di ruang meeting
Hotel Adiwangsa Surakarta, 46 guru dan staf SMA PL Santo Yosef mengikuti Workshop Pendidikan
Karakter, Jumat (13/1/17). Workshop
bertujuan meningkatkan peran pendidik dalam melakukan pendampingan kepada
peserta didik menjadi insan berkarakter. Kegiatan di mulai pukul 13.30 WIB,
sebelumnya 209 siswa kelas XII mengikuti Seminar Strategi menghadapi Ujian
Nasional di tempat yang sama.
Pemberi materi untuk Workshop dan Seminar tersebut adalah Ir
Djohan Yoga MSc MoT Phd dari International Certified Advanced Instructor for
Asia di Singapura, trainer di 8 negara Asia. Dijelaskan, dalam pendidikan
karakter, kita ingin peserta didik kita mampu menentukan mana yang baik, peduli
secara dalam tentang apa yang baik dan selanjutnya melakukan apa yang mereka
anggap baik, walaupun menghadapi tekanan dari luar dan keinginan dari dalam. “Karakter
mempunyai dua bagian utama, Performance
Character dan Moral Character,”
tandas lulusan Teknik Kimia ITB ini.
Demi peserta didik, guru
mempengaruhi semua hal di sekitarnya. Kita tidak pernah tahu dimana dan kapan
pengaruhnya akan berhenti. “Ada dua dimensi dari pendidikan karakter, dimensi
sosial dan dimensi pribadi, guru wajib mengajarkan karakter melalu kurikulum,”
tandasnya.
Kehadiran Ketua Ikatan Alumni SMA
PL Yosef (Ilunisma), Sari Dasanta menjadi penyemangat guru untuk terus maju dan
melakukan pendampingan secara optimal.“Harapannya, peserta didik dan guru bisa
bersinergi, menjadi insan yang pandai dan berkarakter jujur, disiplin dan penuh
kasih,” tandas alumnus 1981 ini. (Hans)
2 Guru SMA PL Yosef Juara 3 Olimpide
Guru
Dua guru SMA PL Santo Yosef yakni Veronika
Reni Wijayanti SPd (Guru Geografi) dan Ferdinan Hammer Ekotono
Wardoyo SPd (Guru Kimia) berhasil meraih Juara 3 Lomba Olimpiade Guru Nasional
(OGN) tingkat Kota Surakarta. Kompetisi bidang studi ini diikuti semua guru SMA se Surakarta yang mengampu mata
pelajaran yang di UN (Ujian Nasional) kan.
Ekotono mengatakan, ia tampil tanpa
beban saat mengerjakan soal dalam OGN, yang penting digarap cermat dan teliti. “Prestasi
ini saya persembahkan untuk semua siswa dan rekan guru,” ujar guru yang sering
mendapat Juara 1 saat mengikuti lomba semasa SMA.
Keberhasilan ini menandakan guru
dalam lingkungan Yayasan Pangudi Luhur berkualitas baik secara pengetahuan,
karakter dan humaniora. “Semoga di tahun 2017 ini saya dapat meraih prestasi
lebih baik lagi dan bisa mewakili Surakarta untuk OBN tingkat provinsi dan
nasional, “ tandas Eko. (Joes News)
Pelatihan Membuat Soal
di SMA PL Yosef
46 guru SMA PL Santo
Yosef mengikuti Pelatihan Membuat Soal yang Baik di ruang audio sekolah, Rabu
dan Kamis, 11-12 Januari 2017. Pemberi materi adalah Widyaiswara Kemendikbud
Pusat Drs Surya MPd dan Dra Farida Ariani MPd.
Kepala Sekolah Br
Stefanus Ngadenan SPd FIC menjelaskan, Pelatihan ini untuk menyatukan langkah
kerja dan format membuat soal pembelajaran, ulangan harian, tes sumatif dan
ujian. “ Banyak guru dalam menyusun soal tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Melalui
kegiatan ini diharapkan tidak ada lagi keraguan dalam membuat kisi-kisi dan
soal,” tandasnya.
Menurut Farida
Ariani, berdasarkan temuan secara nasional, kelemahan guru dalam membuat soal karena
kurang memahami Kompetensi Dasar (KD) dan kurang mampu menjelaskan indikator KD.
Kunci soal harus lewat bahasa yang baik dan benar sebagai penyampai ilmu.
“Dalam membuat soal, kita harus memposisikan sebagai peserta didik,”
tandasnya.
Drs Surya mengatakan,
dalam pelatihan ini kita tidak berteori namun langsung bekerja, karena yang
dikejar adalah hasil belajar (nilai), kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pelatihan dua hari ini
cukup menguras tenaga karena berlangsung sampai menjelang magrib. Bahkan di
hari kedua, pengawas dari Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikpora) kota
Surakarta, dra Cicilia MSi, sempat menjadi peserta Pelatihan. (Franca)
2 guru SMA PL Yosef melepas Masa Lajang

Sedangkan Wisnu Wahyudi SPd
mempersunting R Ay Aninda Rosasvitri, putri keturunan Kraton Kasunanan
Surakarta. Sakramen perkawinan dilaksanakan di Gereja Santo Antonius Purbayan
Surakarta, oleh Romo Elias Ambirat Duhkito SJ (25/2/17). Resepsi pernikahan di
Ndalem Purwohamijayan, Baluwarti, kompleks Kraton Surakarta Hadiningrat.
Selamat kepada kedua pasangan
keluarga muda ini ! Semoga sejalan dengan janji perkawinan menjadi keluarga
yang kudus dan diberkati oleh Tuhan sampai maut memisahkan. “Karena mereka bukan lagi dua
tetapi satu. Apa yang telah dipersatukan Allah tidak terceraikan oleh Manusia.”
(hans)
“Wedangan
dan Koes Plus-an” di Reuni SMA PL Yosef

Sebuah backdrop biru, peralatan band komplit (dari
Rumah Aspirasi “Aria Bima” Sukoharjo) di panggung menandai reuni lintas
angkatan ini akan berlangsung meriah. Begitu pula beraneka makanan HIK (hidangan
istimewa kampung) sudah berjajar, mengundang selera untuk mencicipi.
Pukul 19.30 WIB
acara dimulai denggan doa oleh alumnus 1984, Nunik Dwi Sukowati. Ucapan syukur
didaraskan dan tak lupa terimakasih kepada Tuhan atas karunia dan berkahnya. Berikutnya
sambutan Ketua Ilunisma, Sari Dasanta. Dikatakan, kegiatan alumni tahun 2000 an
ini sudah kelihatan geliatnya. “Kalau tidak ada halangan, Maret 2017, alumni 1977
juga mengadakan reuni dan stadium general,”
tandas guru musik ini.
Kepala Sekolah Bruder
Stefanus Ngadenan FIC dalam sambutannya menyatakan gembira melihat langkah
Ilunisma yang selalu mengadakan acara nostalgia di bulan Desember. Selanjutnya
acara Koes Plus-an dengan lagu lawas yang melegenda. Di tengah acara ada launching “Beras Ilunisma.” Siapapun
bisa membeli dengan harga di bawah pasar untuk membantu pembiayaan kegiatan
alumni secara holistik. “Wedangan dengan Koes Plus-an” ini menjadikan suasana
semakin meriah. (hans)
Warta YPL Klaten

masyarakat Bayat. Setiap upacara bendera 17 Agustus atau memperingati Hari-Hari Besar Nasional tingkat Kecamatan Bayat, SpelBa seringkali mendapat tugas koor. Hasilnya tidak mengecewakan, karenanya mereka selalu mendapatkan apresiasi positif dari pihak penyelenggara maupun masyarakat Bayat pada umumnya.
Bayat sangat terkenal sebagai
sentra industri batik. Sebagian
besar warga masyarakatnya berprofesi sebagai pembatik. Dalam rangka promosi Titian Foundation Bayat, mereka
mengadakan berbagai macam lomba yang diikuti oleh para pelajar dari tingkat
SMP, SMA maupun guru. Adapun mata lomba yang diperlombakan adalah membatik di
media keramik dan macapat.
Salah satu rangkaian PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) 2017/2018 di SMP
PL “St Aloysius” Bayat (SpelBa)
diadakan Lomba Seni Budaya
tingkat SD se-Kecamatan Bayat dan sekitarnya.
Kegiatan ini selain sebagai ajang unjuk kebolehan para siswa SD dalam
bidang seni juga bertujuan untuk semakin memperkenalkan SMP PL Bayat kepada
para peserta lomba. Bidang seni yang dilombakan meliputi : Pidato
Bahasa Jawa, Menggambar, dan Membatik.
Lomba ini ditujukan khusus untuk kelas V dan VI
berlangsung Sabtu (14/1/2017).
Warta YPL Klaten
SMP PL Bayat Juara I Lomba Vokal
Grup
Kualitas
paduan suara
(koor) SMP PL “St
Aloysius” Bayat (Spelba)
sudah diakui oleh

masyarakat Bayat. Setiap upacara bendera 17 Agustus atau memperingati Hari-Hari Besar Nasional tingkat Kecamatan Bayat, SpelBa seringkali mendapat tugas koor. Hasilnya tidak mengecewakan, karenanya mereka selalu mendapatkan apresiasi positif dari pihak penyelenggara maupun masyarakat Bayat pada umumnya.
Menyambut
HUT ke-17, SMA N 1 Bayat mengadakan Lomba Vokal Grup se-Kecamatan Bayat. SpelBa yang
turut bertanding akhirnya berhasil
menggondol Juara I, meskipun dengan persiapan terbatas. Keberhasilan menjuarai event bergengsi ini tidak lepas dari pelatih bertangan dingin, YB Surono dan Stefanus AC Baskoro. Dalam
kesempatan itu, selain Lomba Vokal Grup
juga diadakan Lomba
Menulis dan Baca Puisi. Untuk Lomba Puisi, SpelBa berhasil meraih Juara III
yang diwakili oleh Martinus Yose Paskalis (Kelas VII).
Selamat
untuk kelompok vokal
grup SpelBa yang telah mengibarkan nama baik almamater tercinta. Hidup SpelBa! (Sri Hastuti, Kelas VIII B)
SMP PL Bayat Juara I Lomba Membatik

Untuk lomba membatik tingkat
SMP, SMP PL “St Aloysius”
Bayat (SpelBa) berhasil meraih Juara I yang diwakili
oleh Dewi Setianingrum (Kelas IXB), Juara III oleh Florentina Devi Fitriana (VIIIA),
dan Juara Harapan II oleh Veronica Reni Andriyanti (VIIIA). Sementara untuk Lomba Macapat, khususnya Tembang Dandhanggula, untuk para guru, SpelBa yang
diwakili oleh YB Surono berhasil meraih Juara III.
Selamat untuk para siswa dan
Pak Surono yang telah mengharumkan nama SpelBa ! (Nuha Az Zahra, Kelas VIIIA)
SMP PL Bayat gelar Lomba
Seni Budaya

Lomba Pidato Bahasa
Jawa bertema “Nguri-uri
Kabudayan pinangka sarana mBangun Jati
Dirining Bangsa”.
Sementara Lomba Menggambar mengangkat
tema “Aku Bangga Budaya Negriku”.
Sedangkan Lomba Membatik bertema “Indahnya Flora Fauna Indonesia”. Lomba
dibuka oleh Kepala Sekolah, FX Heru Cahyana, SPd dengan pemukulan gong. Lomba
dimulai pukul 08.30 hingga pukul 11.30.
Lomba ini diikuti 39 peserta yang terdiri atas 16 peserta membatik, 17 (menggambar)
dan 6 (berpidato).
Untuk memeriahkan lomba, di sela-sela
kegiatan ditampilkan atraksi seni karawitan, kulintang, dan tarian
dari para siswa SMP PL Bayat serta digelarnya stand-stand hasil karya para siswa, antara lain : ekstra
membatik dan KIR. Sementara lomba berlangsung, KBM (Kegiatan
Belajar Mengajar) tetap
berjalan seperti biasa. “SMP PL Bayat, sekolahnya rapi dan bersih. Para
siswanya juga kreatif,” begitu kesan yang diberikan oleh Yustina Ambarwati,
salah satu peserta Lomba Pidato
Bahasa Jawa.
Untuk validitas dan obyektivitas
hasil penilaian lomba, dipilih para juri
yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Untuk Juara I menggambar
dimenangkan Anifah Dwi Isnaini dari SDN 1 Banyuripan, Bayat. Juara I membatik
diraih Hanifah C. Imami (SDN Tegalrejo,
Gunungkidul). Sementara Juara I Lomba
Pidato Bahasa Jawa diraih Yosef
Kefas H. Adyatma dari SD Kanisius Bayat. (Caecilia Siti Lestari, Kelas VII B)
Mengawal UNBK
dan USBN demi Menjaga Integritas Kejujuran
Oleh : R. Baluk Nugroho, S. Pd *)
Pemerintah berencana melakukan moratorium Ujian
Nasional (UN) mulai tahun
ajaran 2017. Mendikbud Muhadjir
Effendy menyatakan, UN akan
dihentikan sementara karena selama ini dianggap tidak optimal dalam mendorong
peningkatan mutu pendidikan nasional. UN lebih membebani siswa ketimbang
menjadi piranti sosioedukatif untuk melihat kemampuan siswa dalam menyerap
pelajaran di sekolah. UN secara psikologis dianggap membuat stres peserta didik
(kompas.com/Rabu 30 November 2016).
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah pelaksanaan UN tahun sebelumnya.
Beberapa daerah di Indonesia tidak merata terkait pelaksanaan UN, ada yang
mudah dan ada yang kesulitan dalam hasil.
Memasuki bulan Desember, moratorium UN ada
pihak yang mendukung dan menolak. Usulan moratorium UN yang digagas Mendikbud tidak
disetujui. Keputusan itu diambil dalam sidang kabinet paripurna di Kantor
Presiden, Rabu (7/12/2016) pagi (kompas.com/7
Desember 2016). Disampaikan bahwa pelaksanaan UN merupakan salah satu upaya
mencapai target dari kualitas pendidikan nasional. Meskipun begitu pelaksanaan
UN tetap perlu dievaluasi untuk mendapatkan hasil maksimal.
Bulan Januari tahun
2017 telah ada kejelasan, UN tetap dilaksanakan dengan menggunakan sistem
komputer. Harapan pemerintah, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bisa
dilaksanakan di masing-masing daerah dengan target 80% sekolah melaksanakan
UNBK baik jenjang SMP, SMA/SMK.
Ujian Nasional
Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer
Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan UN dengan menggunakan komputer
sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem UN berbasis
kertas atau Paper Based Test (PBT)
yang sudah berjalan selama ini.
Penyelenggaraan
UNBK pertama kali dilaksanakan 2014 secara online
dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL).
Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan
semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi
Informasi dan Komunikasi). Secara bertahap, tahun 2015 dilaksanakan rintisan
UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs,
135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Tahun 2016 dilaksanakan
UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang terdiri dari 984
SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK.
Penyelenggaraan
UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online
yaitu soal dikirim dari server
pusat secara online melalui jaringan
(sinkronisasi) ke server lokal
(sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline.
Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
Pemerintah Provinsi
Jawa Tengah berharap bisa berpartisipasi dalam pelaksanaan UNBK dengan target
100 %. Beberapa sekolah yang sudah siap dengan berbagai perlengkapan dirasakan dapat menjadi sarana dan media baik
untuk berpromosi. Beberapa sekolah yang belum bisa melaksanakan mungkin
terkendala dengan hardware berupa
seperangkat alat komputer (client) dengan
sebuah server. Disamping itu dibutuhkan
tenaga yang disebut proktor dan
teknisi dengan penjabaran tugas yang berbeda. Proktor menjadi penanggung jawab dalam pelaksanaan tes di ruang
ujian, sedangkan teknisi bertanggung jawab terhadap perlengkapan tes serta
jaringan.
Untuk software-nya terpusat dan sekolah pelaksana akan
menerima soal pada server
masing-masing. Harapannya setiap sekolah memiliki cadangan komputer server sehingga dapat berjaga ketika ada
kendala dengan server utama. Dalam teknis
operasional di dalam maupun luar
sekolah, sekolah memiliki proktor utama/koordinator
proktor. Fungsinya adalah menjadi penghubung antara informasi yang diterima
dari proktor pusat dan mengendalikan
pelaksanaan di sekolah.
SMA PL Van Lith
SMA Pangudi Luhur Van Lith tahun
2015 dipercaya oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang menjadi
sekolah pelaksanaan UNBK Tahap 1. Pada tahun itu pula diajukan bantuan sosial
dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Puji Tuhan, akhirnya
dana bantuan sosial itu bisa diterima dan peruntukannya bagi perlengkapan
komputer khususnya untuk server dan client. Tahun ini SMA PL Van Lith melaksanakan
UNBK tahun kedua, menggunakan 3 laboratorium komputer untuk pelaksanaan UNBK 2017
ini.
Peraturan pemerintah yang
mengharapkan sekolah dapat melaksanakan UNBK 2017, memiliki dampak yang
signifikan bagi sekolah-sekolah yang notabene belum siap dalam sarana dan
prasarana. Oleh karena itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing daerah
memiliki kebijakan tersendiri terhadap pelaksanaan UNBK. Seandainya ada sekolah
yang belum siap dalam sarana dan prasarana diperbolehkan menginduk pada sekolah
lain untuk melaksanakan UNBK. Ini merupakan salah satu cara menanggulangi
pengadaan alat dalam waktu yang singkat. Yang paling aman adalah SMP yang
menginduk ke SMA/ SMK karena waktu pelaksanaan UNBK tidak bersamaan. Berikut ini adalah jadwal
pelaksanaan UNBK tingkat SMP, SMA dan SMK
Pelaksanaan UNBK dapat berjalan baik jika terjalin
hubungan kerjasama yang baik antara berbagai pihak. PT PLN juga ikut memberikan
bantuan karena pada saat pelaksanaan UNBK akan terjadi peningkatan pemakaian
listrik pada waktu bersamaan. Sebaiknya masing-masing sekolah bisa mengusahakan
genset untuk antisipasi jika ada
pemadaman listrik yang terjadi di daerah pelaksanaan UNBK.
USBN

Berikut ini adalah mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional .

Untuk pelaksanaan mengacu pada POS
(Prosedur Operasional Standar) yang telah diterbitkan oleh BSNP tanggal 25
Januari 2017. Sekolah dapat menyesuaikan dengan peraturan tersebut sesuai
arahan dari pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
masing-masing.
Pelaksanaan USBN tahun ini menjadi
hal baru bagi peserta didik. Peserta
didik hendaknya dapat menyikapi dengan baik. Peran serta guru dan orang tua
dalam memberikan motivasi terhadap putra-putrinya sangat memberikan dampak yang
baik, mengingat pelaksanaan USBN ini berbeda dari tahun sebelumnya. Bahan USBN
terdiri dari: Kisi-kisi USBN ditetapkan oleh BSNP, penyusunan kisi-kisi berdasarkan kriteria
pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang berlaku, kisi-kisi USBN memuat tingkat capaian
kompetensi dan lingkup materi, kisi-kisi USBN disusun berdasarkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum 2013, kisi-kisi disusun USBN oleh kementerian. Khusus kisi-kisi USBN untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, penyusunannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Soal USBN 20-25 % dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
sedangkan 75-80% dibuat oleh MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
US dan USBN dilaksanakan sebelum UNBK.
Hal ini akan berpengaruh terhadap pola belajar peserta didik terhadap mata
pelajaran pilihan (mata pelajaran jurusan) yang telah dipilih dalam UNBK.
Dengan kata lain US dan USBN sebagai penentu dalam kelulusan peserta didik
dalam satuan pendidikan.
Sekolah yang memiliki fasilitas
memadai dan aplikasi serta operator dapat melaksanakan USBN berbasis komputer. Namun
berdasarkan himbauan dari pemerintah provinsi bahwa USBN menggunakan soal
dengan tipe esai maka USBN akan menggunakan
kertas (paper based test). Untuk
kriteria kelulusan dari sekolah, peserta didik harus mencermati hal-hal berikut
ini : menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai sikap/perilaku
minimal baik, dan tentunya lulus US dan USBN. Sebuah satuan pendidikan atau
sekolah dapat menambahkan kriteria lain misalnya kehadiran, rata-rata nilai
raport dan sebagainya. Kelulusan dari peserta didik dari sebuah sekolah akan
ditetapkan melalui rapat dewan guru.
Pada intinya UNBK dan USBN
memiliki tujuan baik dalam penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan
pendidikan. Menurut Permen No 3 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan bahwa jenjang
pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang
dikembangkan. Oleh karena itu mari kita para pelaku pendidikan setidaknya
menerima, memahami dan melaksanakan yang menjadi harapan dari pemerintah.
Dengan mengawal pelaksanaan UNBK
dan USBN di sekolah kita masing-masing dan menjaga integritas kejujuran maka
semakin mendukung terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga UNBK dan
USBN pada tahun ini sekolah-sekolah di lingkungan Yayasan Pangudi Luhur dapat
melaksanakan dengan baik dan lancar serta memperoleh hasil yang signifikan
terhadap proses yang selama ini telah diperjuangkan.
Salam sukses UNBK dan USBN 2017 !
Dinamika
Menyalakan Semangat
dalam Pelayanan dan Karya
Oleh : Bernadetha Yuswinda Ayu S. *)
Pernahkah Anda merasa menjadi
orang paling lemah? Atau pernahkah Anda merasa ingin
menyerah karena merasa tidak mampu lagi melakukan sesuatu hal? Semua ini mungkin
terjadi dalam kehidupan kita, terlebih lagi dalam sebuah kegiatan keseharian
kita. Kita seringkali dituntut menjadi pribadi yang lebih baik, yang dapat “membangun” seseorang. Namun,
tanpa kita sadari seringkali hal itu menjadi sebuah beban bagi diri kita sendiri.
Jika Anda pernah bertanya,
“apakah aku mampu menjalani tugas ini?” cobalah dipikirkan baik-baik. Apakah pertanyaan
tersebut akan membawa Anda pada pribadi yang
semakin semangat atau semakin membuat Anda menjadi pribadi yang
ragu dan setengah-setengah ? Keraguan dalam
melakukan sesuatu, terutama dalam hal melayani akan membuat Anda
menjadi orang yang mudah menyerah. Karena semakin merasa tidak mampu atau ragu
melangkah, maka akan semakin membuat Anda tidak ingin melakukan
apapun. Parahnya adalah Anda menjadi pribadi
yang tidak mempunyai semangat dalam setiap pelayanan dan karya yang ada pada
hidup Anda.
Ada kalanya kita
menyadari kekurangan dan keterbatasan kita dalam melakukan hal yang membuat
kita ragu, tetapi akan lebih baik jika kita
mencoba
memahami bagaimana cara melakukan hal yang tidak mudah atau hal yang tidak
mungkin agar bisa kita lakukan walaupun dengan kekurangan dan keterbatasan
kita. Oleh karena itu, kita harus belajar menyalakan api semangat pada diri
sendiri.
Bagi Anda yang terkadang
masih sering ragu atau tidak mempunyai semangat dalam hal melayani, saya
mempunyai tips untuk mengatasi permasalahan tersebut. Beberapa tips untuk
menyalakan api semangat dalam melayani ini sudah saya terapkan, coba pahami
beberapa tips berikut ini :
1.
Bersyukurlah
mempunyai Kekurangan
dan Keterbatasan
Ada beberapa orang yang mampu melakukan segala hal tanpa ragu atau tanpa
dibatasi oleh sesuatu. Sebagai manusia, kita diciptakan Tuhan dengan kekurangan
dan kelebihan masing-masing. Anda tidak pernah tahu di balik sikap seseorang
yang kuat dan tidak mudah menyerah, dia pasti mempunyai kekurangan juga. Oleh
karena itu cobalah bersyukur atas kekurangan atau keterbatasan yang Anda
miliki, karena hal itu menunjukkan bahwa Tuhan ingin Anda
menjadi pribadi yang mau belajar menjadi lebih baik atau
tidak mudah menyerah. Jika Anda mampu bersyukur
atas kekurangan dan keterbatasan Anda, maka Anda
akan menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mudah menyerah.
2. Jangan takut gagal
Jika
Anda ragu melakukan tugas karena merasa tidak mampu,
ingatlah sebuah pepatah, “tidak ada orang
yang dapat berjalan tegak tanpa tahu rasanya terjatuh”. Setiap orang sukses
selalu berani mencoba sesuatu yang baru. Pasti ada kalanya orang memandang Anda
tidak mampu, jangan jadikan itu sebuah alasan yang membuat Anda
berhenti melayani, justru jadikan itu sebagai pacuan
semangat Anda. Jika Anda sudah berusaha
tetapi ternyata apa yang Anda kerjakan kurang
sempurna, jadikan hal itu sebagai pelajaran bahwa Anda harus lebih
semangat dan berusaha lebih baik lagi. Jangan pernah takut gagal, karena
kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan.
3. Lihatlah orang lain di sekeliling kita
Yang
dimaksud di sini bukanlah melihat kehidupan orang lain untuk dibandingkan
dengan Anda, melainkan melihat ke segala sudut pandang agar Anda
bisa lebih bijaksana. Contohnya, ketika melihat ada seseorang
yang terlahir tanpa kaki dan tangan, bagaimana dia dapat melukis? Jangan merasa
bahwa Anda memiliki kekurangan dan keterbatasan yang paling besar
sehingga Anda merasa tidak yakin melakukan tugas Anda
dalam melayani, justru karena Anda melihat orang di
sekitar Anda, Anda akan merasa semakin
semangat dalam melayani dan menyadari bahwa kekurangan dan keterbatasan
bukanlah hal yang dijadikan alasan untuk tidak mampu berkembang.
4. Carilah referensi motivasi
Cobalah
membaca buku motivasi atau menonton film yang berkaitan dengan cara membangun
motivasi dari sebuah kekurangan dan keterbatasan. Bisa juga Anda
bertanya pada orang yang menurut Anda mempunyai
kekurangan fisik tetapi dia masih mampu melakukan setiap tugasnya. Beberapa
referensi motivasi yang sudah saya temukan contohnya adalah buku
dari Merry Riana “Mimpi Sejuta Dolar” dan juga film berjudul “My Idiot Brother”
5. Berdoalah
Tips
terakhir ini adalah kunci dari semua tips (menurut saya sih), karena saya
selalu meyakini kata-kata ini “Berdoalah sesering mungkin, karena doa dapat mengubah
segalanya”. Dengan berdoa akan membuat Anda menjadi lebih
tenang dan yakin. Saat ragu atau takut gagal, berdoalah dengan penuh keyakinan
bahwa Roh Kudus akan ada di pundak
Anda dan membantu Anda dalam setiap
pelayanan dan karya yang Anda lakukan walaupun
penuh dengan keterbatasan dan kekurangan yang Anda miliki.
*) Guru SMP
PL Tanjung
Realitas
Anak Pintar karena Benar Mendidiknya
Mempunyai anak yang “jadi” semua tentu membuat hati orang
tua mongkok, bangga, serta senang.
Tentu saja prestasi itu butuh”permulaan dan perjuangan “ yang ekstra keras.
Begitulah realita yang dihadapi Bapak Ignasius Sumedi, bapak dari enam anak yang semuanya berhasil. Dua
di antaranya menjadi Romo dan tiga putrinya menjadi dokter.
Tidak ada yang tidak kenal Pak Medi, begitu panggil
akrabnya. Pak Medi yang tinggal di Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul, ini
berkisah, untuk memiliki anak yang “jadi” dibutuhkan suatu komitmen. Pak Medi dari
kecil sudah merasa “terbuang” karena kedua orangtuanya meninggal di saat masih
kecil. Pak Medi kecil mengembara sesuai langkah kaki, dengan harapan Tuhan akan membimbingnya ke jalan lurus.
Kebaikan-kebaikan orang lain yang diterimanya membuatnya
bertekad akan melakukan hal yang sama. Bahkan menjadi “katolik” pun perlu
perjuangan keras agar hidupnya makin berguna bagi orang lain. Peristiwa
sedih yang dialami ketika ibunya (awalnya non Katolik) dibaptis saat sakit, dan sungguh di luar
pikiran Pak Medi ibundanya yang baru saja dibaptis meninggal dunia. Ketika itu
Pak Medi kecil dipanggil nenek bibinya dan diajari mengaji. Pak Medi juga
mengikuti dengan tekun, bahkan sampai sekarang doa yang diajarkan nenek bibinya
pertama kali itu masih hafal.
Perjalanan hidup Pak Medi sepertinya sudah dituntun oleh
Tuhan. Ketika SMP mengikuti Lomba Bahasa Latin pun juara. Pak Medi juga heran
mengapa ia bisa mengerti dan paham bahasa latin yang waktu itu sangat langka.
Hidup bagi Pak Medi dirasa cukup menderita. Namun berkat kuasa tangan Tuhan,
Pak Medi sedikit demi sedikit bisa bangkit. Pertemuannya dengan Romo
berkebangsaan Belanda kemudian mengajaknya bersekolah di SMA De Britto serta
melanjutkan kuliah di UGM. Dari sinilah kehidupan Pak Medi mulai membaik.
Ketika kuliah Pak Medi terpilih untuk belajar di India. Pak Medi yang saat ini
fasih berbahasa Inggris, Jerman, dan Latin ini selalu mendidik putra-putrinya
dengan tiga pilar: disiplin, bekerja keras, dan jujur. Dari tiga pilar yang
dianutnya membuktikan bahwa keenam putranya dikatakan “berhasil”.
Anak pintar bukan karena keturunan tetapi benar
mendidiknya. Maka falsafah golek sego
golek upu (mencari rejeki dan mencari surga) benar-benar menjadi pedoman
hidupnya.
Seorang ibu yang sedang mengandung harus diberi gizi yang
cukup. Ikan, susu, hati, telur, dan sayur membuat otak anak menjadi hebat. Pak
Medi juga berpendapat, kadang kita sering menggunakan kata “menurutku”. Padahal
kata “menurutku” adalah kebenaran yang paling rendah. Jadi kita membutuhkan
pendapat orang lain juga.
Melongok
Kesiapan
UNBK Sekolah-Sekolah PL

Rencana moratorium UN (Ujian Nasional) yang diusulkan Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Muhadjir Effendy tidak disetujui oleh pemerintah. UN dirasa masih penting untuk mengetahui kemampuan para siswa. Di samping itu, UN juga menjadi dasar untuk memetakan tingkat keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan UN tetap berlangsung bahkan untuk Ujian Sekolah (US) mutunya ditingkatkan menjadi USBN atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional.
Bila pada tahun-tahun sebelumnya,
soal US untuk semua mapel
(mata pelajaran) dibuat
oleh sekolah masing-masing, maka pada tahun ini untuk mapel Agama, PPKN, dan
IPS soal dibuat oleh MGMP (Majelis Guru Mata Pelajaran). Adapun ketentuan pembuatan soal USBN
adalah 25% soal dibuat oleh Pusat
dan 75% soal dibuat oleh MGMP/KKG.
UNBK

Salah
satu kebijakan UN dan US (Ujian Sekolah) tahun
2017 adalah memperluas pelaksanaan ujian berbasis komputer baik untuk UN maupun
US. Untuk mendukung program tersebut maka Sekolah/Madrasah dengan jumlah
komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server
dapat ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan UNBK atau boleh melaksanakan UNBK.
Dari segi kesiapan UNBK, menurut
penjelasan Mendikbud dalam Rakor UN Kemendikbud tanggal 22 Desember 2016,
direncanakan UN tahun 2017 semaksimal mungkin dengan UNBK. Sasaran utama adalah
pada jenjang SMA/MA/sederajat yang diperkirakan mencapai 85-90%. Sedangkan
untuk jenjang SMP/MTs/sederajat, diperkirakan 50% dengan UNBK, sisanya dengan
basis kertas.
UNBK Sekolah-Sekolah
PL
Sekolah-sekolah
di lingkungan Yayasan Pangudi Luhur pun tidak ingin ketinggalan dengan
perkembangan UN tersebut. Beberapa
sekolah tengah menyiapkan diri guna menjalankan program UN dengan moda UNBK. Sekolah-sekolah
tersebut, antara lain:
SMP PL Domenico
Savio
Guna
menunjang pelaksanaan UNBK 2017, SMP PL Domenico Savio Semarang telah menyiapkan 4 ruang komputer untuk
tiga shif. Keempat ruang komputer
tersebut meliputi:
dua ruang komputer lama, 1 ruang komputer baru yang merupakan alih fungsi dari
lab bahasa, dan satu ruang komputer darurat. Selain itu, sekolah juga sudah
menunjuk proktor dan teknisi untuk menangani kegiatan UNBK tersebut.
Proktor yang ditunjuk adalah Ali Wahyudi
SKomp., Dra Mei Poniastuti SKomp, Ag Wahyu Windarto SPd, dan Ina Lusia SPd.
Sedangkan untuk teknisi Deo Noor Kartiko ST dibantu Tim
dari YPL.
SMP PL Bonifasio
Rencananya
SMP PL Bonifasio yang berada di Jalan Muktiharjo Dalam No 7 Semarang juga akan
mengikuti UN dengan moda UNBK. Namun karena sarana dan prasarana yang belum memadai, maka
UNBK akan dilaksanakan di SMK PL Tarcicius II yang berlokasi tidak terlalu jauh
dari SMP PL Bonifasio. Untuk memperlancar UNBK proktor dipercayakan pada Ibu
Rose Ayu dan teknisi dipercayakan pada Bapak Markus.
SMP PL St Yusup
Meski
berada cukup jauh dari pusat Kota Semarang, SMP PL St Yusup tidak ingin
ketinggalan dengan sekolah-sekolah lain. Untuk itu, SMP PL St Yusup juga tengah
mempersiapkan segala perlengkapan yang diperlukan dan disyaratkan untuk dapat
menyelenggarakan UNBK.
Laboratorium komputer sudah
dilengkapi dengan komputer dan server.
Jumlah komputer yang tersedia lebih dari
20 unit dan hal ini sudah memenuhi persyaratan untuk dapat UNBK mandiri. Selain
itu juga sudah ditunjuk proktor dan teknisi. Untuk proktor dipercayakan kepada
Y Ari Wibowo SPd MSi sedangkan teknisi dipercayakan kepada Garin Nugroho Gusti
MKomp. Untuk mengantisipasi jika terjadi
pemadaman listrik, pihak sekolah juga sudah menyewa genset.
SMP PL Salatiga
Menurut
Kepala SMP PL Salatiga, sekolah ini pun tengah mempersiapkan diri untuk dapat
mengikuti UNBK. Disediakan 1 lab komputer dengan jumlah komputer 30 unit.
Proktor dan teknisi pun sudah ditunjuk. Proktor Anselmus Aka Prasetya SPd dan teknisi Y Sabar Subiyanto ST. Untuk
hal-hal teknis yang lain dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur Pusat (Pak Ranto
dan kawan-kawan).
SMP PL Ambarawa
SMP
PL Ambarawa untuk UN tahun ini juga sudah menggunakan moda UNBK. Disiapkan 2
ruang komputer yang setiap ruangnya berisi 40 unit komputer. Untuk proktor
ditunjuk Sugeng Raharjo SE SKomp dan Yulius Priyo Sambodo SKomp sedangkan teknisi
dipercayakan pada M Dony Susanto MKomp.
SMP PL Yogya
Berdasarkan informasi dari salah
seorang guru di SMP PL Yogyakarta, sekolah tersebut juga mengikuti UNBK.
Rencananya kegiatan UNBK ini akan menggunakan 2 lab komputer.
Demikian
beberapa informasi seputar persiapan UNBK beberapa sekolah Pangudi Luhur yang
berhasil dirangkum
Bianglala. Semoga informasi ini dapat memberi manfaat
untuk kita semua. Salam! (
Percik
Berdoa Bersama dalam Keluarga
Oleh: I Wawang
Setyawan, S.S. *)
Sebuah keluarga yang terdiri atas bapak, ibu dengan kedua anaknya yang
masih kecil itu sering aku lihat di Gua Maria Kerep, Ambarawa. Sebuah keluarga
yang sederhana, tapi sungguh luar biasa. Paling tidak itulah pandanganku.
Dengan sepeda motor tuanya mereka berempat berboncengan. Setelah memarkirkan
motornya, kedua orangtua itu menggandeng anak-anak mereka yang lucu menuju
pelataran gua. Beberapa saat kemudian mereka khusyuk memilin butir-butir
rosario.
Suatu sore, ketika aku bertemu untuk yang kesekian kalinya, aku mendekati
mereka. “Selamat sore, Pak.” Kujabat tangan mereka satu persatu dengan hangat.
Yustinus Heri Subarjo, bapak itu memperkenalkan dirinya. Tak lupa bapak itu
juga memperkenalkan kedua anaknya, Intan dan Berlian. Kami berjalan-jalan
menyusuri taman sambil bercerita banyak hal. Ternyata bapak itu sangat
familiar. Aku merasa seolah-olah sudah mengenalnya cukup lama.
Ketika aku memberanikan diri bertanya mengenai rutinitas keluarga mereka
berdoa di Gua Maria ini, bapak itu menjawab, “Saya tidak dapat mewariskan
apa-apa pada mereka ini,” seraya melihat anak-anaknya yang asyik berlarian di
jalan setapak mengejar capung.
“Tapi saya ingin mewariskan dalam diri anak-anak saya bekal rohani yang
saya yakin akan sangat berguna bagi mereka di kemudian hari.”
Aku membatinkan jawaban ini dalam hatiku. Intan dan Berlian berlari-lari
kecil menghampiri ibunya. Di tangan mereka telah ada capung merah. Seulas
senyum kebahagiaan tersungging di bibir mereka.
Keluarga adalah Gereja kecil
Keluarga orang beriman adalah “Gereja kecil” atau Ecclesia domestica (bdk.
LG 11). Gereja sungguh terwujud dalam keluarga jika para anggotanya berhimpun
dalam nama Tuhan. Dalam himpunan ini tergenapilah janji Tuhan pada umat-Nya,
“Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di
tengah-tengah mereka.” (Mat 18:20).
Keluarga adalah sekolah pertama dan utama bagi seorang anak dalam
membentuk kepribadiannya. Demikian pula kehidupan beriman, anak dibentuk dari
dan oleh keluarga. Kebiasaan doa bersama
dalam keluarga adalah suatu hal yang sangat baik, bahkan mutlak. Pengalaman
rohani harus sudah sejak dini ditanamkan, dirasakan, atau diperoleh anak dalam
keluarga. Dalam hal ini, orangtua memegang peran sentral. Orangtua berkewajiban
mengantar anak pada pengalaman-pengalaman rohani.
Hidup doa hendaknya menjadi bagian yang fundamental dalam keluarga
sebagai komunitas orang beriman. Doa hendaknya menjiwai hidup berkeluarga. Hal
ini berarti segala aktivitas hidup berkeluarga dipersembahkan dalam dan pada
Allah. Ciri khas doa keluarga Kristiani adalah kebersamaan.
Memang, doa adalah hal yang begitu pribadi dan muncul dari inti hidup,
tapi doa harus dibagirasakan dengan orang lain. Justru karena doa adalah
ungkapan kemanusiaan yang paling berharga, maka doa membutuhkan dukungan dan
perlindungan dari keluarga agar dapat tumbuh dan berbuah. Pendek kata keluarga
adalah sekolah doa, saat di mana anak mulai mengenal Allah. Hal ini merupakan
kewajiban orangtua untuk mendidik anak berdoa secara bertahap membangun jalinan
hati dengan Allah secara pribadi melalui teladan doa bersama (lih. FC.60).
Kita hendaknya membina sikap religius pada anak (lih. FC.61), misalnya dengan pergi bersama ke gereja pada hari
Minggu, mempersiapkan penerimaan sakramen-sakramen, merenungkan Sabda Tuhan di
rumah, berdoa rosario bersama, pergi ziarah bersama, doa makan bersama, dan sebagainya. Langkah-langkah konkret dan sederhana ini mampu membawa
anak pada sikap religius.
Dalam Surat Pastoral untuk Keluarga (Minggu, 29 Desember 2002), Julius Kardinal Darmaatmadja SJ
mengatakan, keluarga-keluarga Katolik merupakan tempat di mana iman Katolik,
nilai-nilai Injili, dan keutamaan-keutamaan moral dipelajari, dipraktikkan, dan
dihayati. Dan untuk mendorong proses “pembelajaran” ini, Kardinal mengajak umat
Katolik untuk secara teratur berkumpul dalam keluarga guna membaca Kitab Suci,
mempelajari ajaran-ajaran Gereja—khususnya Ajaran Sosial Gereja (ASG), berbagi pengalaman,
serta berdoa bersama-sama.
Tetapi, dewasa ini kebiasaan doa bersama dalam keluarga sudah
mulai ditinggalkan. Padahal, doa bersama selain berguna untuk memupuk kehidupan
beriman seorang anak juga sangat berguna untuk memupuk relasi yang harmonis antaranggota
keluarga. Kedekatan personal antaranggota semakin diperdalam dan diperteguh
dalam dan melalui doa bersama.
![]() |
*) guru agama di SMP PL “St. Aloysius” Bayat Klaten, |
Doa bersama ini dapat dilakukan dalam dua bentuk; pertama, semua anggota keluarga berkumpul di suatu tempat dan pada
saat yang sama hadir secara fisik untuk berdoa bersama; kedua, mereka berkumpul pada jam yang sama. Bila anggota keluarga
tidak mungkin berkumpul, keluarga dapat menetapkan jam tertentu untuk berdoa,
sehingga kendati berjauhan tempat, mereka tetap merasakan adanya kebersamaan
dalam doa. Karena itu tidak ada alasan untuk tidak membina doa bersama dalam
keluarga. Jika ada niat, halangan apa pun tidak menjadi masalah.
Semoga, keluarga-keluarga guru dan karyawan Yayasan Pangudi Luhur menjadi
sekolah doa, di mana anak-anak mendapatkan pengalaman rohani yang mendalam dan
sekaligus menumbuhkan benih-benih panggilan di dalamnya. Berkah Dalem.
Segar
10 Tanaman Pembersih Udara dalam Ruangan
Associated Landscape Contractors of America (ALCA) yang melakukan penelitian terhadap beberapa
jenis tanaman menyatakan
beberapa tanaman hias baik jika diletakkan di dalam
ruangan. Bukan sekedar sebagai penghias ruangan belaka, beberapa tumbuhan dalam
ruangan ini ternyata mampu membersihkan udara, menyerap polutan dan gas-gas
berbahaya, seperti benzena, xylene, formaldehida, xilena, nitrogen oksida dan
berbagai bahan kimia lain yang hadir di udara sehingga udara
dalam ruangan bisa menjadi bersih dan sehat bagi penghuninya.
Beberapa tanaman tersebut antara lain :
1. Lidah Buaya (Aloe vera)
![]() |
Lidah Buaya |
Di Indonesia, tanaman ini dikenal sebagai lidah buaya. Tumbuhan ini kerap dimanfaatkan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka dan mulai dikembangkan sebagai bahan industri kosmetik, farmasi, dan makanan-minuman kesehatan. Khasiat lainnya, Aloe vera ternyata mempunyai kemampuan sebagai penyerap polutan. Tanaman ini mampu menetralisir racun benzena, formaldehida (formalin), dan berbagai bahan kimia lainnya.
2. Spider Plant (Chlorophytum comosum)
![]() |
Spider Plant |
Tanaman hias yang berasal dari Afrika ini dan kini tersebar ke segala penjuru dunia. Tingginya mencapai 60
cm. Sebagai tanaman hias, tumbuhan ini dapat ditanam dalam pot di dalam ruangan. Sebagai pembersih udara, tumbuhan ini mampu menyerap benzena, formaldehida,
karbon monoksida dan xilena, bahan kimia pada industri kulit, karet dan
pencetakan.
3.Gerber Daisy (Gerbera jamesonii)
![]() |
Gerber Daisy |
Gerber daisy di Indonesia lebih dikenal sebagai Herbras.
Tumbuhan asal Afrika Selatan ini mempunyai bunga warna-warni dan kerap dijadikan bunga potong bersama mawar,
anyelir, seruni, dan tulip. Dapat tumbuh baik di dalam pot dan di dalam
ruangan. Tanaman ini efektif menghilangkan trichloroethylene, Cocok diletakkan
di kamar mandi, ruang mencuci atau kamar tidur.
4.Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)
![]() |
Lidah Mertua |
Lidah mertua atau snake plant merupakan tanaman
penyerap racun dengan bentuk khas dan mudah dikenali. Berbagai jenis racun yang mampu diserap oleh Sansevieria antara lain CO2,
nikotin, benzene, formaldehyde, trichloroethylene, hingga dioksin. Bahkan hanya
dengan 5 helai daun sansevieria dewasa mampu menyerap dan membersihkan ruangan
seluas 100 m3 dari berbagai jenis polutan.
5. Sirih Gading (Epipremnum aureum)
![]() |
Sirih Gading |
Sirih gading (disebut juga golden pothos atau devil’s
ivy) adalah tanaman berbunga dari Family Araceae. Tanaman ini berasal dari
Australia, Malenesia (termasuk Indonesia), Indocina, Jepang, Cina, dan India. Bisa dikatakan ini merupakan tumbuhan asli Indonesia. Meskipun tanaman epifit dan semi-merambat namun mampu menjadi pembersih udara dalam ruangan dan menyerap
racun formaldehida dan berbagai polutan lainnya.
![]() |
Krisan |
6.Krisan (Chrysanthemum Morifolium) atau Seruni
Bunga krisan atau seruni adalah bunga warna-warni.
Dalam Bahasa Inggris dikenal juga sebagai Florist’s daisy atau Hardy garden mum. Di dalam pot mampu
tumbuh hingga 90 cm. Selain wangi, tanaman ini mampu
menghilangkan benzena (dari lem, cat, plastik dan deterjen), formaldehida, dan
bahan kimia lainnya dari udara.
7. Beringin (Ficus benjamina)
![]() |
Beringin |
Beringin disebut juga Pohon Ara kerap dijadikan
tumbuhan pot, tanaman hias dalam ruangan, dan bonsai. Pohon ini oleh sebagian
masyarakat kerap dianggap pohon angker dan dikeramatkan. Di balik mitos tersebut
NASA mengungkap bahwa tanaman ini mampu membersihkan udara di dalam ruangan
terutama menyerap polutan terkait karpet dan furniture seperti formaldehida, benzena dan trichloroethylene.
![]() |
Evergreen Cina |
8. Evergreen Cina (Aglaonema crispum)
Tanaman Evergreen Cina, di Indonesia lebih dikenal sebagai Aglaonema atau
Sri Rejeki, selain mudah dirawat, tanaman ini mempunyai kemampuan yang baik dalam membersihkan udara dalam ruangan dari
berbagai polutan dan racun. Polutan yang mampu dibersihkan di antaranya adalah benzena dan formaldehida.
9. Palem Bambu (Chamaedorea seifrizii)
![]() |
Palem Bambu |
Palem bambu (Bamboo Palm) atau red palm merupakan salah satu tanaman palem. Tanaman ini dapat
dibudidayakan dalam pot bahkan di dalam ruangan sekalipun. Tanaman ini juga mempunyai kemampuan yang sangat tinggi dalam menyerap
polutan benzena dan trichloroethylene serta gas beracun formaldehida yang
melekat pada furnitur.
10. Peace Lily (Spathiphyllum)
![]() |
Peace Lily |
Peace Lily atau Spathiphyllum
adalah sebuah genus dengan puluhan spesies.
Sangat baik dalam menghilangkan berbagai racun dan polutan di dalam
ruangan seperti formaldehid, benzena, trichloroethylene, toluena, dan xilena.
Jika Anda tinggal di
wilayah yang berdekatan dengan industri ataupun jalan raya, alangkah bijaksana menghadirkan tanaman-tanaman
tersebut untuk mengurangi zat polutan, sehingga aman
bagi penghuni rumah. Selamat mencoba ! (Nik, dari berbagai sumber)
Ekspresi
Syukur
Cerpen : Henny Febriola *)
Bila
barat lebih luas dari timur, apakah itu adil?
Bila
matahari tersenyum hanya pada barat , apa itu adil?
Bila
awan menangisi timur saja , apa itu adil?
Bila
satu orang diberi melimpah dan yang lain diberi sedikit, apa itu adil?
Bila
aku tertawa dan ia menangis , apa itu adil?
Coba
bayangkan, bumi disakiti oleh hujan, setelah hujan itu berhenti, langitlah
yang
mendapatkan keindahannya. Apa itu adil?
Jadi,
apa itu adil?
Apakah
barat dan timur harus sama?
Apakah
bisa matahari tersenyum di timur dan barat?
Apakah
bisa awan menangis di timur dan barat?
Apakah
semua manusia harus melimpah? Ataukah semua harus kekurangan?
Apakah
seluruh dunia harus menangis? Ataukah harus tertawa semua?
Jika
begitu, dunia tak akan berjalan.
Jadi,
apa itu adil?
Adil
itu, bila kita mensyukuri apa yang kita miliki dan membagikannya pada
orang
lain.
~Joe
Joe menutup buku diary coklat yang ia miliki. Di luar
hujan sangat berisik, di sertai angin yang masuk sampai ke tulang, membuat
semua manusia ingin terlelap dan merebahkan diri. Hari mulai gelap, matahari
sudah masuk ke dalam sangkarnya. Joe pun bangun dari tempat tidurnya lalu
menutup diary coklat itu dan duduk di
pinggir kasur. Ia termenung menengok jendela, udara dingin masuk ke dalam
kamarnya.
“ Tuhan , kau tahu?
Sampai aku berumur 15 tahun, aku tak pernah merasa kesusahan, aku tak pernah
merasa menderita dan aku selalu berkecukupan. Tapi Tuhan, di luar sana
banyak orang yang tak seberuntung aku. Hampir tiap hari mereka menangis, meminta
dan memohon, bekerja tanpa henti untuk mencari sesuap nasi. Aku tak mengerti
Tuhan, mengapa mereka tak mencoba bunuh diri ? Mengapa mereka tetap bertahan
hidup. Apakah mereka tak pantas menerima seperti yang aku punya Tuhan, apakah
Kau tak mendengar tangisan mereka? Aku belum mengerti. “ Joe pun mendesah tak
paham.
Lama ia termenung di pinggir tempat
tidurnya. Tak terasa malam pun tiba, perlahan-lahan kantuk
menyerangnya, ia pun memutuskan untuk tidur. Sebelum tidur ia berdoa, “Tuhan
semoga besok Engkau memberi kebahagiaan untuk orang-orang yang hari ini
belum bahagia. Amin”. Joe pun hanyut dalam tidurnya.
Keesokan
paginya, ia pun bangun, mandi lalu sarapan bersama kedua orang tuanya. Di
tengah makan, ia bertanya pada papa mamanya , “ Pa, Ma, pernah lihat orang yang
susah nggak? Kasihan ya mereka. Mereka emang nggak pernah berdoa sama Tuhan po?
Atau Tuhan nggak pernah denger mereka ya?”
“Joe, kamu tahu? Justru orang-orang
kayak mereka lebih dekat dengan Tuhan. Tuhan tuh
malah sayang banget sama mereka Joe. Tuhan selalu denger kok doa mereka, mereka
juga selalu berdoa kok. Malah mereka lebih sering berdoa daripada Joe, coba Joe
pikir kalau Joe lagi bahagia hari ini, Joe doa sama Tuhan malam doang kan?
Kalau mereka , nggak usah nunggu malam, setiap dapat kesusahan mereka selalu
doa sama Tuhan, gitu.” Jelas Mama panjang lebar.
“ Tapi Ma, kok mereka nggak dikasih
kebahagiaan sama Tuhan? Kan Tuhan sayang sama mereka...?”
“Joe , Tuhan tuh
kasih mereka kebahagiaan dengan cara-Nya sendiri. Tuhan kasih mereka jalan hidup
masing-masing. Tuhan kasih cobaan nggak lebih dari kekuatan mereka
Joe. Setiap manusia punya bahagia dan sedih masing masing. Makanya kamu jangan
pernah iri sama siapa pun. Oke? “ sahut Papa.
“ Oh, gitu ya Pa.
Joe ngerti sih, tapi dikit hehe… “ jawab Joe sambil
garuk garuk kepala.
“Suatu saat nanti kamu juga akan
ngerti. Udah yuk kita berangkat sekolah nanti telat lho. Masuk ke mobil yuk! “
ajak Papa mengakhiri.
“ Oke Pa, Mama, aku berangkat sekolah
dulu ya,” pamit Joe sambil mencium telapak tangan Mama.
“ Hati- hati ya, sekolah yang rajin.
Jadi cewek yang baik ya...” nasehat Mama.
“ Siap mamaku sayang,” jawab Joe
sambil masuk ke dalam mobil.
Joe
pun berangkat ke sekolah bersama Papa.
Detik demi detik, menit demi menit,
hari demi hari , bulan demi bulan berjalan. Hari ini Joe wisuda, dan ia sudah
ketrima di perguruan tinggi favorit di Yogyakarta.
Ketika hasil diumumkan, ternyata Joe mendapat peringkat ketiga seangkatannya.
Mama dan papanya sangat bangga pada anak semata wayangnya ini.
“Joe,
nanti pulang kita ke Pizza Hut ya bertiga, ngrayain keberhasilan anak Mama
yang cantik ini,” ucap Mama setelah Joe turun dari panggung.
“Iya
Ma, oke.. oke.. siap,” jawab Joe sambil tersenyum tulus.
Namun Tuhan berkata lain, saat Joe
hendak menyeberang menyusul kedua orang tuanya, Joe tertabrak motor
yang melaju sangat kencang. Joe terpental , badan Joe menabrak
dinding,Joe tak sadarkan diri.
Papa dan Mama Joe segera menghampiri
putri mereka lalu membawanya ke Rumah Sakit terdekat. Rasa senang berbalik
menjadi cemas dan sedih. Tak lama kemudian, dokter ke
luar dari
ruang ICU.
“Bapak, Ibu, putri Bapak
danIibu mengalami kebutaan karena benturan akibat kecelakaan,
selain itu hanya ada luka-luka luar. Bapak dan
Ibu harap sabar, saya permisi,”jelas sang dokter.
Mama Joe pun menangis, hatinya rapuh,
kemudian ia dituntun suaminya masuk ke ruang ICU. Joe sudah sadar, namun semua
gelap. Namun ia mengetahui bahwa matanya telah mengalami kebutaan.
“Joe
, sabar ya Nak. Mama nggak ngerti kok bisa jadi kayak gini. Padahal kamu anak
yang baik, rajin berdoa, rajin belajar. Kenapa
Tuhan memberi cobaan kayak gini sama kamu... “ ujar Mama terisak.
“ Mama nangis? Ma, Mama tahu?
Tuhan tuh malah sayang banget sama Joe. Tuhan pengin Joe lebih
banyak lagi berdoa dan bersyukur sama Tuhan, Ma.
Tuhan tuh kasih aku bahagia lebih dari cukup. Selama
ini Ia nggak pernah kasih aku susah. Ini cara Tuhan berlaku adil, Ma.Setiap
orang punya jalan hidup masing-masing, dan ini jalan
hidupku.Tuhan kasih cobaan nggak lebih dari kekuatan aku,
Ma. Setiap
manusia punya bahagia dan sedih masing-masing. Justru kita harus bersyukur,
Ma. Tuhan
nggak ngambil Joe dari Papa sama Mama. Tuhan sudah baik sama kita Ma,
asalkan kita percaya dan selalu bersyukur kepada-Nya.” Ucap Joe bahagia.
“ Joe, kamu memang anak yang hebat!
Mama tahu Tuhan sayang sama kamu kok Joe. Bahkan Ia sangat sayang sama kamu,”
ucap Mama sambil menghapus air matanya.
Satu minggu Joe jalani hari-harinya
tanpa kedua matanya. Hari itu hari minggu, ada telepon dari rumah sakit yang
mengabarkan bahwa sudah ada donor mata untuk Joe. Mereka sekeluarga pun
bergegas menuju RS. Setelah dioperasi, Joe dapat melihat lagi.
Joe berkata pada mamanya,” Tuhan sayang banget sama aku kan Ma?”
“Iya Nak, Ia sangat menyayangimu,
dan akan selamanya sayang padamu.” Mama Joe menghapus air matanya kemudian
memeluk suami dan putrinya.
*) Siswi SMA PL “St Louis” Sedayu
Peelsiana
Monolog Bu Sronto
Selama ini saya sudah berada di zona nyaman. Tempat kerjaku
dekat. Dengan Kepala Bagian aku dekat alias dipercaya sebagai tangan kanannya.
BBM naik nggak pusing. Bahkan kalau
istirahat saya bisa nylenter pulang
sarapan atau sekedar nyruput kopi
buatan Mbak Minah. Semua pasti ngiri
denganku.
Datangku
saja kalau mepet pasti nggak terlambat. Enak tho, nyaman tho. Nggak ada yang mengusik aku harus pindah
ke sana ke mari. Coba lihat Bu Biang itu. Rumahnya jauh, pasti bangunnya sangat
pagi bahkan pernah cerita, bangunnya jam 03.00. Terus berangkatnya jam berapa
agar tidak terlambat masuk kantor ?
Bu
Lala apalagi, tambah jauh, katanya kalau naik bus bisa ganti dua jalur. Pasti
paginya nggak sempat sarapan tuh.
Makanya jam 08.00 Bu Lala itu sudah teklak-tekluk
mengantuk. Atau faktor U (sia) ya? Maklum juga sih mungkin perutnya lapar,
ngantuk. Jadi ya gitu deh. Coba
kalau aku yang jadi Kepala Bagian, Bu Lala dan Bu Biang sudah saya pindah ke
divisi lain. Bekerja kok sambil
tidur. Komputer di depannya dibiarkan menyala sambil mendengarkan campursari,
kan pemborosan itu. Ah, memang nyaman kerja dekat rumah. Kok Pak Mul itu nggak mau dipindah dekat rumah. Lima
menit sampai tempat kerja, nggak
perlu BBM dan terkendala macet yang merupakan rutinitas menyebalkan.
Pak Mukidi itu rumahnya jauh, kehujanan sedikit saja sudah
uhuk uhuk…, trus paginya tidak masuk kerja. Wah, produktivitasnya menurun dong. Tapi hebat juga Pak Mukidi, Bu
Biang dan Bu Lala itu. Mereka kok nggak
pernah telat masuk kerja ya. Bahkan ketika saya sampai di kantor mereka sudah
tanda tangan dan mejet jarinya untuk
difoto kopi tanda kehadiran. Pernah sih terlambat, tapi saya maklum rumahnya
jauh, hujan lagi. Kalau aku sih jalan
pakai payung, habis perkara. Nggak
terlambat.
Mungkin nggak ya,
aku dipindah ke tempat yang lebih jauh. Trus aku harus bangun jam berapa?
Nyuapi cucuku jam berapa. Aku pasti terlambat terus. Kepala Bagianku sudah
berdiri sambil menyalami dan menyapa ‘Selamat siang Bu!’ Wah, malu sekali aku.
Terlambat 25 % aku bisa dipecat. Padahal aku tulang punggung keluarga.
“Mungkin nggak ya?” suaraku lirih.
“Mungkin Bu Sronto!” jawab Pak Mukidi.
“Hah, apanya yang mungkin,Pak?” tanyaku.
“Lha yang ada dalam pikiran sampeyan itu!” Pak Mukidi kepo
banget sih.
Blaik,
Pak Mukidi tahu apa yang saya pikirkan.
“Emang apa yang saya pikirkan,Pak?” tanyaku kepada Pak
Mukidi.
“Ya, tanya pada diri sendiri!” jawabnya enteng.
Blaik
lagi. Kalau aku benar-benar dipindah ke tempat jauh njur piye?
Aku mengetik naskah yang besok harus diterbitkan. Tapi ide
itu kok mampet. Nggak muncul-muncul.
Tiba-tiba …
“Bu, ini ada surat dari perusahaan,” kata Kepala Bagian-ku.
“Blaik…surat apa
ini,Pak?” tanyaku H2C (harap-harap cemas).
“Ya, nanti dibuka dulu baru dibaca,Bu” kata Kepala Bagian-ku.
Aku nggak berani menyebut kepala bidang karena kepalanya juga bidang sih (botak
maksudku….huss kurang ajar, kataku dalam hati)
Aku buka ya….deg..deg…plas.
“Mulai tanggal 1 bulan depan Bu Sronto dipindah ke daerah
Awar-awar.”
Mataku berkunang-kunang, dan berbintang-bintang.
“Lha kok aku yang dipindah tho? Kok bukan Bu Biang dan Bu
Lala atau Pak Mukidi. Oh, nasib…nasib” Aku sudah tak ingat apa-apa lagi. dunia
terasa gelap. Pindah.
“Ya!” jawab Pak Mukidi teman seperjuanganku itu.
“Ha?” gedubrak….$#@@**
Resensi
Judul
Buku : Rindu
Pada-Mu Tuhanku
Pengarang : Theo Riyanto,
FIC
Penerbit : PT Kanisius
Tahun Terbit : 2016
Tebal : 172
halaman
Di
dunia yang bising penuh dengan aktivitas ini kita dapat hanyut dalam kesibukan
yang menjadikan kita lupa untuk berhenti sejenak, tinggal bersama diri sendiri
dalam hening. Kita sibuk bertemu dengan banyak orang tetapi lupa berjumpa
dengan diri sendiri. Kita sibuk beraktivitas untuk orang lain dan masyarakat,
tetapi seringkali lupa untuk intens beraktivitas bagi diri sendiri. Akibatnya ?
Kita semakin tidak mengenali diri. Kita semakin tidak “berisi” karena tidak
pernah memenuhi “kebutuhan sejati” diri sendiri. Kita semakin kehilangan makna
hidup dan bahkan sering kehilangan arah dan tujuan.
Kita
dipanggil untuk berkontemplasi. Berhenti sejenak dalam arus kehidupan, bersama
diri sendiri dan Tuhan. Menemukan kembali siapa diri kita sesungguhnya. Melihat
kembali “peta” arah dan tujuan hidup kita. Menyalakan kembali nilai-nilai yang
menjadi pedoman dan keyakinan kita, agar menjadi obor yang terang benderang
untuk perjalanan peziarahan hidup memenuhi panggilan kudus Tuhan.
Demikianlah
inti
pemikiran dari buku “Rindu Pada-Mu Tuhanku” karya
Theo
Riyanto, FIC. Kontemplasi pada dasarnya adalah memandang
diri, sesama, alam semesta dan Tuhan menggunakan “mata hati dan mata iman”. Agar
dapat berkontemplasi kita memerlukan rahmat. Tuhan selalu memanggil kita untuk
berkontemplasi. Persoalannya, kita terlalu sibuk dengan aktivitas-aktivitas
yang dapat “membutakan” kita untuk memandang segala sesuatu dengan mata hati
dan mata iman. Kita sendiri seringkali menghalangi rahmat itu karena kesibukan
kita.
Melalui
buku yang berisi 40 renungan ini, Bruder Theo Riyanto FIC menyarankan, kita hendaknya
berani mengambil keputusan untuk “mundur dari keramaian” dan masuk dalam
keheningan diri sendiri (bersama Tuhan). Pengalaman akan diri sendiri bersama
Tuhan, akan menyuburkan jiwa kita dengan jiwa yang penuh syukur karena iman,
kasih dan harapan. Kita lebih bersuka-cita karena menjalani hidup dengan penuh
rasa syukur dan menyadari sungguh-sungguh bahwa Tuhan memanggil dan memilih
kita untuk menjadi salah satu dari kawanan-Nya. Bahkan tidak jarang ada di
antara kita yang dipanggil untuk menjadi murid-muridNya yang “lebih” dekat dan
khusus. Salah satu hal penting dari buah kontemplasi adalah kita menjadi
semakin rendah hati sekaligus merasakan syukur yang tak terkira.
Sering
kita tergoda untuk menggunakan daya nalar dan pengetahuan kita untuk memahami
Tuhan. Ternyata semakin kita mengerahkan daya nalar kita untuk memahami
siapakah diri kita dan Tuhan, semakin kita seperti orang bodoh yang tidak mampu
memahami apa pun (hlm 34-35). Tuhan
adalah Kasih. Oleh karena itu hanya bisa kita pahami dengan kasih juga, dengan
nilai-nilai cinta kasih yang kita hayati dan amalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Semakin banyak mengalami kasih dan membagikan kasih, kita semakin
mengalami kehadiran Tuhan, dan anehnya semakin memahami siapakah Tuhan yang
sejati itu. Kita tidak mengalami kehadiran Tuhan dalam nalar, tetapi dalam
pengalaman hidup yang penuh kasih.
Penulis
buku ini berpendapat, kita sering berpikir jika kita sudah terlatih melakukan
meditasi, kita dapat dengan mudah melakukan kontemplasi. Hal ini tidak seluruhnya
benar. Dalam meditasi, kita masih cukup banyak menggunakan “pikiran”, sedangkan
dalam kontemplasi kita lebih banyak menggunakan hati dan perasaan. Dalam
meditasi kita “mengunyah atau mencecap” Sabda, dalam kontemplasi kita hadir
dalam hadirat Tuhan dan Tuhan hadir dalam diri kita. Kontemplasi adalah
perjumpaan pribadi, antara kita dan Tuhan. Untuk sampai pada kontemplasi kita
harus meninggalkan meditasi kita, melampauinya agar mampu melenyapkan “kabut
awan ketidaktahuan” yang berada di antara kita dengan Tuhan. (hlm 73-74)
Kita
juga sering tergoda untuk menyombongkan hal-hal yang kita miliki terutama yang
bersifat ragawi dan duniawi. Kita tergoda untuk memamerkan dan menyombongkan
ketampanan atau kecantikan, kecerdasan atau keahlian, keberhasilan atau
kesuksesan kita. Benarkah hal-hal itu merupakan kehebatan kita semata, bukankah
itu anugerah Tuhan dan karena dukungan atau keterlibatan orang-orang lain juga
? Sadarilah, hal-hal itu dianugerahkan kepada kita tidak untuk dipamerkan demi
kepuasan dan kenikmatan ego kita, tetapi untuk keselamatan kita dan untuk
melayani orang lain. Semakin dianugerahi banyak dan besar, kita dituntut banyak
untuk berkarya bersama Tuhan dalam karya keselamatan-Nya. Kita justru dituntut
semakin bersikap dan bertindak rendah hati.
Kita
juga sering digodai untuk menumpuk harta benda. Kiat menjadi rakus dan tidak
pernah merasa “cukup”. Keserakahan
menjadikan diri kita sering bertindak sewenang-wenang, tidak adil, dan berbuat
hal-hal yang melanggar keutamaan seperti korupsi, menipu, dan merampas harta
kekayaan orang lain. Apakah harta kekayaan saja yang kita butuhkan agar kita
dapat menikmati kebahagiaan sejati ? Berpikirlah sejenak bahwa bukan harta
benda duniawi saja yang kita butuhkan untuk hidup abadi, namun lebih utama dan
penting adalah harta surgawi.(hlm 89-90)
Disajikan
dengan bahasa yang sederhana dan karenanya komunikatif, buku “Rindu Pada-Mu
Tuhanku” ini cukup bermanfaat sebagai
bahan refleksi kita atas kehidupan modern yang super sibuk ini. Lewat
percikan-percikan permenungan yang berjumlah 40 tema, kita diingatkan akan
pentingnya untuk selalu dekat dengan Tuhan agar tidak terjerumus bertindak pada
hal-hal yang bersifat duniawi yang sifatnya hanya sementara.
-
Ign. Adjie R.P.
Jendela
Mengubah Kebiasaan Buruk
Oleh: V. Pardi
*)
Semua manusia tanpa
terkecuali adalah pencipta kebiasaan. Menurut pandangan para ahli behavioral,
kebiasaan adalah hasil pembelajaran stimulus-respon. Menurut psikologi kognitif, kebiasaan adalah hasil dari kegiatan rutin dan otomatis
yang dilakukan individu. Kegiatan tersebut lebih banyak menggunakan pengalaman/dilakukan
berulang-ulang daripada pengaktifan pemikiran.
Dalam keseharian, manusia
membentuk berbagai macam aktivitas yang membentuk kebiasaan, dan beberapa dari
kebiasaan ada yang baik dan kurang baik. Beberapa kebiasaan, perilaku memainkan
peranan yang sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagian besar
dari kebiasaan tersebut tidak kita sadari. Misalnya bernafas, menjadi begitu
biasa, meski terkadang kurang kita sadari. Kebiasaan ini tidak terbentuk dalam
satu malam, tetapi dilakukan berulang-ulang dari waktu ke waktu.
Hal tersebut kenyataannya
mempunyai pengaruh yang kuat pada pribadi untuk berkembang dan sukses. Manusia
perlu terus mengembangkan kebiasaan yang baik dan pada saat yang sama
melepaskan kebiasaan buruk satu persatu.
Hal tersebut dilakukan berulang-ulang.
Bila pikiran, perasaan dan
tindakan muncul hal yang positif dan optimis, serta bila dilakukan terus, akan menjadi kebiasaan.
Kebiasaan yang baik akan membantu manusia untuk berkembang dan tumbuh.
Sedangkan kebiasaan buruk akan mendorong manusia menjadi sakit, depresi, dan
penurunan semangat.
Kebiasaan baik dan buruk
Kebiasaaan
adalah sebuah model perilaku yang telah mapan dan sulit diubah. Kebiasaan
tersebut dilakukan berulang-ulang dan rutin. Hal tersebut, tidak disadari sudah berapa kali dilakukan. Menyopir ngebut, merokok, minum vitamin,
mengencangkan seat belt sebelum
mengendarai mobil, kebanyakan makan, menerima telpon ketika mendengar dering
telpon/hp, banyak tidur, menggaruk-garuk kepala, itu semua adalah contoh
kebiasaan.
Secara
umum kebiasaan diklasifikasikan menjadi dua, kebiasaan baik dan kebiasaan
buruk. Olahraga secara rutin, bangun pagi, merencanakan sebelum bertindak,
menunjukkan sikap hormat pada sesama, toleransi, memberi sapaan itu semua adalah contoh kebiasaan
baik. Berpikir negatif, minder, menyalahkan orang lain,bangun terlambat, suka
akan pertentangan, kecanduan rokok, alkohol, menghabiskan waktu untuk telpon atau facebook-an pada hal banyak pekerjaan penting harus segera
diselesaikan. Itu semua adalah kebiasaan buruk.
Mengapa
perlu mengubah kebiasaan buruk ?
Manusia pada umumnya
memiliki kebiasaan buruk. Misalnya, makan banyak, bangun terlambat, tidak hati-hati,
mengendarai kendaraan, tidak mematuhi peraturan, tidar sabar, merokok
berlebihan. Manusia tahu hal tersebut adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak
karakter. Hal tersebut adalah hal yang salah, dan bila dilanjutkan hal tersebut
akan membawa ke dalam permasalahan/pergulatan sepanjang waktu. Di sisi lain manusia
kadang terlalu merasa nyaman dengan kebiasaan buruk tersebut. Kebiasaan
tersebut menyediakan banyak ruang kenyamanan dan kesenangan hingga mengarah
pada sikap apatis. Kebiasaan buruk dapat melemahkan, membuat sedih, bingung dan depresi. Juga dapat membuat
hidup tak berarti dan memperpendek umur
hidup.
Yang terpenting adalah
menghilangkan kebiasaan buruk dan juga membuat kebiasaan baik. Kebiasaan baik
memiliki kapasitas untuk mengarahkan pada kesuksesan. Kebiasaan dapat menjadi
pelayan terbaik. Menjadikan waktu lebih efektif, berusaha dan membuat segala
sesuatu menjadi mudah. Jika dapat
melatih diri melakukan kebiasaan-kebiasaan
baik akan membuat sehat, rilek, tepat
dalam membuat keputusan, pembelajar dan pencipta. Itu semua akan membuat manusia
berada pada kesuksesan yang besar dan kebahagiaan.
Orang yang efektif tidak
hanya membuat kebiasaan baik dan meninggalkan kebiasaan buruk, tetapi juga
mengantisipasi dan mencari penyebab kebiasaan buruk tersebut. Menjadikan
kebiasaan sebagai pelayan terbaik, dan membiarkan kebiasaan bekerjasama dengan diri,
karena kebiasaan akan membantu: meningkatkan kepercayaan diri, melakukan banyak hal dalam
waktu yang singkat (efektif), membantu menemukan makna hidup, membuat krasan
bersama orang lain, dapat mengontrol hidup, membantu membuat keputusan yang tepat,
meningkatkan hubungan dengan sesama.
Joseph K.S (2007) dalam
buku berjudul Empower yourself ,
memberikan beberapa saran untuk membuat kebiasaan yang baik dan menghilangkan
kebiasaan buruk: (1) Penyadaran
diri sampai seseorang menjadi sungguh sadar dan mengubah tujuan.
(2) Jadikan kebiasaan buruk sebagai tantangan, bukan
kenyamanan.(3) Berikan
penghargaan yang positif terhadap diri Anda.
Kesuksesan dalam hidup
tergantung pada kekuatan dan kualitas kebiasaan baik yang dimiliki. Juga perlu
menyadari bahwa manusia lebih kuat dari kebiasaan buruk itu. Manusia dapat mengubah kebiasaan buruk separah apapun. Manusia dapat
mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik meskipun tidak selalu mudah,
tapi kemungkinan itu selalu ada.
*)
Guru SMP PL Sukaraja
YPL Menyapa
Bangkitlah
Pangudi Luhur
Oleh : Dr. G. Bambang Nugroho, FIC *)
Dalam kurun waktu beberapa tahun
terakhir, Pangudi Luhur secara umum, mengalami tantangan karena berbagai
permasalahan seperti yang dialami juga oleh Lembaga Pendidikan Katolik pada
umumnya. Permasalahan-permasalahan itu berhubungan dengan cara berpikir, reksa
pastoral, politik pendidikan, manajemen, sumber daya manusia, keuangan, demografi
dan kependudukan.
Hal ini nampak secara khusus di kalangan
Yayasan Pangudi Luhur dengan berkurangnya jumlah peserta didik, yang akhirnya
berpengaruh pada rkurangnya jumlah
sumber keuangan. Padahal di sisi lain, perlu adanya peningkatan kesejahteraan finansial bagi
para tenaga pendidik dan kependidikan Pangudi Luhur kita. Yayasan juga
menghadapi tantangan bagaimana meningkatkan kualitas manajemen dan sumber daya
manusianya.
Oleh karena itu, kami mengajak seluruh
warga Pangudi Luhur di manapun ditugaskan untuk bangkit menghadapi berbagai
macam persoalan dan tantangan dunia
pendidikan saat ini dan yang akan datang, dengan semangat rasa handarbeni dan kebersamaan sebagai warga
Pangudi Luhur, kritis terhadap permasalahan dan menyelesaikannya secara kreatif.
Realitas
dan Idealisme
Realitasnya memang sekolah-sekolah kita
masih banyak yang dikelola secara konvensional. Perlengkapan, kurikulum dan seterusnya
sudah “baru” namun pengelolaannya, cara berpikirnya masih “lama”, bahkan tidak
berdasarkan prinsip-prinsip manajerial namun lebih berdasarkan “pengalaman” dan
cara berpikir sendiri. Hal ini menyangkut kemampuan kepemimpinan sekaligus kemampuan manajerial dari
masing-masing pemimpin unit karya atau sekolah. Umumnya pengalaman menjadi guru
telah dimiliki namun kemampuan memimpin, mengelola, menata, masih harus
mendapatkan penguatan dan penyegaran terus menerus.
Idealnya sekolah-sekolah tidak hanya dikelola secara konvensional, harus
ada peningkatan menuju pengelolaan yang lebih berkualitas, lebih dapat
dipercaya, lebih dapat dipertanggungjawabkan, dan lebih dapat diyakini secara
publik. Pemimpin Unit Karya
hendaknya terus-menerus
menyediakan diri untuk belajar dan berlatih sehingga semakin mampu menyelenggarakan pelayanan kepemimpinan yang
menyatukan kinerja kepemimpinan dan manajerialnya. Dalam hal ini perlu sinergi
antara memikirkan, merencanakan, melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis
administratif, teknik fisik bangunan atau fasilitas, dengan budaya organisasi,
sistem yang mengatur segala mekanisme yang ada.
Realitasnya, memang guru-guru muda tidak dididik
seperti guru senior yang masih mendapatkan pendidikan di IKIP (Institut
Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Juga bukan dari SPG (Sekolah Pendidikan Guru).
Umumnya datang dari SMA sederajat dan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Tentu sistem dan kultur pendidikannya berbeda dengan “zamannya”
IKIP dahulu. Tidak seluruhnya kesalahan mereka jika mereka kurang menguasai
ilmu pendidikan seperti pengelolaan kelas, kurikulum, metodologi pembelajaran
dan lain sebagainya, karena waktu untuk pembelajaran dan pelatihannya memang
sedikit sesuai dengan sistem yang ada.
Untuk bidang-bidang tertentu malahan
cukup sulit untuk memperoleh tenaganya misalnya, guru TK, guru Olah Raga, guru
Geografi, dan guru Sejarah. Idealnya guru-guru dari TK sampai SMA/SMK mestinya sesuai dengan ijazah dan
bidangnya, namun tidak semua dapat dipenuhi. Pangudi Luhur mengusahakan
peningkatan pembinaan khususnya dalam hal proses pembelajaran dan pengelolaan
kelas.
Kepala Sekolah sebenarnya paling
bertanggungjawab untuk mengadakan proses pembinaan. Pembina dari Yayasan setiap perjumpaan pembinaan
selalu menekankan pentingnya kualitas pembelajaran dan pengelolaan kelas, juga pentignnya
melaksanakan pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Empatif
dan Menyenangkan). Yayasan Pangudi Luhur juga mengadakan penyegaran dan
peningkatan bagi tenaga orientasi dan calon pegawai yang masih dapat
ditingkatkan dan dikembangkan lebih baik lagi agar semakin optimal sebagai
seorang guru dan pegawai administrasi.
Penataran dan workshop diadakan secara periodik dengan maksud agar terjadi
peningkatan keterampilan pembelajaran dan juga administrasi. Wujud yang
diusahakan misalnya membahas tentang UAN dan USBN bersama dengan para guru yang
bersangkutan, yang kemudian membuahkan pentingnya kerjasama antara guru mata pelajaran tertentu dengan membuat “blog”
bersama, saling mengirimkan bahan soal-soal penjajagan, membuat bank soal, membuat buku modul pembelajaran. Dengan
harapan kualitas pembelajaran semakin meningkat dan hasilnya memuaskan semua
pihak.
Realitanya administrasi keuangan masih
kurang dapat dikontrol dengan mudah, akibatnya antara lain masih ada
“kebocoran” keuangan. Telah diusahakan dan akan semakin disempurnakan mengenai
program administrasi keuangan dan juga kontrol dari kantor YPL Pusat, namun
kalau dari Kepala Sekolah tidak tertib mengadakan pemeriksaan akan kurang
optimal hasilnya. Oleh karena itu Kepala Sekolah hendaknya dapat mengetahui
prinsip umum Laporan Keuangan dan
mengadakan pemeriksaan setiap bulannya. Pada umumnya kebocoran terjadi karena
kurang aktifnya Kepala Sekolah mengadakan kontrol dan pemeriksaan keuangan.
Ditengah-tengah semakin sulitnya
memperoleh sumber keuangan, semangat hati-hati mengelola dan menggunakan uang
menjadi sangat penting bagi kita semua. Selain itu juga mencari cara-cara yang
paling aman dalam pengadministrasian, penyimpanan dan penggunaan keuangan.
Realitanya di beberapa sekolah Pangudi
Luhur, siswa yang masuk
semakin menurun, maka perlu semangat dan kerja keras mencari siswa
sebanyak-banyaknya. Jika usaha ini tidak berhasil dan siswa tetap tidak
memenuhi kuota yang
diharapkan maka perlu menentukan pola kelas yang mau dianut. Hal ini terutama
untuk TK-SD dan SMP. Sedangkan untuk SMA dan SMK mungkin dengan cara membuka
jurusan baru, sehingga masih dapat menarik siswa lebih banyak lagi atau jika
kelas tidak memungkinkan dapat mengadakan seleksi.
Perlu ada gerakan efisiensi dan efektivitas, sehingga semua dapat berproses
dengan baik dan berhasil optimal dengan tenaga, waktu dan uang yang tidak
“boros”. Idealnya setiap tahun dapat memperoleh siswa sesuai dengan kuota
dengan jumlah pola kelas yang telah ditentukan dan dapat menyeleksi, sehingga
yang diterima semakin lama semakin sesuai dengan kemampuan.
Selain kerja keras yang telah diusahakan
mungkin perlu strategi khusus, misalnya, sesama Pangudi Luhur saling membantu
dalam proses penerimaan murid baru (PMB/PPD/PSB) dengan prinsip pendidikan
berkelanjutan, adanya usaha bersama se Kampus atau se Lokal, dan usaha-usaha
lain yang mengedepankan prinsip PANGUDI LUHUR daripada unitnya masing-masing.
Perlu kita tingkatkan kerjasama-kerjasama internal yang semakin padu dan kuat
sehingga dapat saling membantu dan mendukung satu dengan yang lainnya.
Realitanya jika ada kemunduran atau
kekurangan siswa, kita melihat faktor luar, faktor luarlah penyebabnya. Entah
karena berdirinya sekolah baru, atau karena kompetitor lebih pesat kemajuannya
dan sebagainya. Memang kita tidak memungkiri faktor itu, tetapi mungkin yang
lebih mudah bisa kita perbaiki dan usahakan adalah faktor internalnya.
Ada apa dengan faktor internal kita, apa
yang masih bisa kita usahakan dengan potensi yang kita miliki, strategi apa
yang perlu dikembangkan dengan inovasi dan kreativitas tertentu? Justru dengan
melihat dan menggunakan kekuatan dan hal-hal baik kita sekaligus memperbaiki
kelemahan dan kekurangan kita, seraya bergerak berubah, diharapkan eksistensi kita masih
terjaga.
Beranikah untuk “melihat” diri sendiri,
dan kemudian menemukan potensi yang ada untuk berubah dan berbenah dan jika
diperlukan “belajar” dari pihak lain. Akhirnya jika memang sudah tidak
dibutuhkan dan jumlah siswa sangat sedikit, dengan kerelaan hati kita dapat
menyerahkan kepada Tuhan dalam arti menanyakan apa kehendak Tuhan dengan
situasi yang dialami.
Perubahan
dan Usaha yang diperlukan
Kita hendaknya mengadakan perubahan
dalam penyelenggaraan, pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan. Perubahan yang
dirancang, dilaksanakan dengan arif di bawah otoritas Yayasan Pangudi Luhur
sebagai penanggung jawab
karya kerasulan para bruder FIC. Perubahan itu antara lain: menata ulang pola
kebijakan pendidikan, meningkatkan kerjasama inter dan antar lembaga
pendidikan, mengupayakan pencarian dan penemuan peluang-peluang penggalian dana,
memotivasi dan menyediakan kemudahan bagi para guru untuk meningkatkan mutu
pengajaran, melaksanakan tata pengaturan yang jelas dan terpilah-pilah,
merumuskan ulang jiwa pendidikan demi memajukan dan mengembangkan daya-daya
insan yang terarah kepada kebaikan sesama, serta memperbaharui penghayatan iman
dan komitmen sebagai penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Katolik. (Pesan Pastoral Sidang KWI
2008)
Motto Yayasan Pangudi Luhur adalah “mengedepankan
kualitas, akuntabilitas, dan kredibilitas”. Harapannya, motto ini dapat menggerakkan dan menjiwai
seluruh insan Pangudi Luhur untuk benar-benar bergerak berubah mengerjakan
segala sesuatu dengan mengutamakan kualitas proses dan hasil, dapat
dipertangungjawabkan kepada semua pihak yang berkepentingan dan dapat dipercaya
sehingga pelanggan tidak berpaling bahkan semakin bertambah. Kalau semangat ini
terus-menerus
dilaksanakan dalam semua kinerja kita, maka Pangudi Luhur tetap akan eksis. Dalam
hal kebijakan dan keuangan kita juga mengedepankan transparansi, harapannya
dapat ditanggung bersama dan terjadi kejujuran.
Hendaknya menjadi kesadaran bersama dan
gerak perubahan serta tindakan bersama bagaimana menjaga eksistensi Pangudi
Luhur. Ada prinsip “berbeda atau mati”. Persaingan semakin ketat, kita masuk
dalam arus itu, di satu pihak menjaga ciri khas
dan kultur Pangudi Luhur, Roh Kerasulan Pangudi Luhur, di lain pihak mengikuti
gerak perubahan yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dan ini membutuhkan suatu
prinsip dan keteguhan tertentu.
Begitu juga kita masuk dalam pusaran
“industri sekolah”, kurikulum yang berubah-ubah, politik pendidikan dengan
segala dinamikanya, seringkali membuat kita hanya menjadi “bingung” dan memperosokkan sekolah ke “kehancuran”. Maka
perlu diupayakan bersama forum-forum penyadaran eksistensi Pangudi Luhur
sekaligus juga upaya-upaya kongkrit bersama untuk menjaga dan meningkatkan
kualitas Yayasan Pangudi Luhur. Rapat Kepala Sekolah bersama per perwakilan,
forum Wakasek Kurikulum, forum panitia PSB dan Wakasek Kesiswaan, forum “marketing sekolah” dan sebagainya
amat diperlukan sebagai salah satu “pusat curah pikir bersama”.
Kesempatan-kesempatan untuk berubah dan
maju mesti kita rebut dan pergunakan, namun tetap dalam semangat Roh Kerasulan
Yayasan Pangudi Luhur dan sesuai dengan situasi kondisi setempat. Jangan sampai
kita berubah dan maju namun meninggalkan kultur Pangudi Luhur yang ada. Kita
tetap harus menjaga Roh Kerasulan dan Jiwa “kepangudiluhuran” kita, seraya
mengusahakan perubahan dan kemajuan agar tetap dapat menarik pelanggan.
Oleh karena peningkatan performance sekolah yang seringkali
diwakili dengan tampilan fisik dan fasilitas hendaknya dibarengi dengan
tampilan kualitas guru dan karyawan, performance
mengajar dan pelayanan yang semakin baik, sistem administrasi yang memuaskan
pihak yang berkepentingan, dan tentu saja keunggulan/perbedaan yang dimiliki,
serta kerjasama-kerjasama yang saling menguntungkan yang dapat “mendongkrak”
eksistensi Pangudi Luhur.
Akhirnya, segala karya selalu akan
mengalami perubahan sesuai dengan peruabahan dan kebutuhan zaman. Yang diperlukan adalah ketajaman hati dan
pikiran untuk melihat tanda-tanda zaman dan kemudian bergerak berubah menyikapi
keadaan yang ada dengan penuh kehati-hatian, taktis, dan cerdas, dengan harapan
eksistensi karya terjamin sekaligus tidak kehilangan kultur dan Roh Kerasulan yang dimiliki. Perubahan dapat
ber-evolusi, namun juga ada yang harus berevolusi, mendesak dan segera.
Mari kita bergandeng tangan untuk bergerak-berubah-maju
bersama demi karya kerasulan Yayasan Pangudi Luhur.
Semarang, awal Maret 2017
*) Kepala Kantor YPL Pusat
Dunia Pramuka
Sejarah Pramuka di
Indonesia
Lahirnya kepramukaan di Indonesia ditandai dengan
berkumpulnya beberapa tokoh kepramukaan, sebulan pasca proklamasi kemerdekaan
Republik Indonesia. Tokoh-tokoh tersebut bersepakat membentuk
Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai upaya mewujudkan adanya wadah
organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan
Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud itu dilaksanakan tanggal 27-29
Desember 1945 di Surakarta yang menghasilkan terbentuknya Pandu Rakyat
Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta
dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui
sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan
Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1
Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia
karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan Kemerdekaan 17 Agustus 1948 ketika
diadakan Api Unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata
Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu,
sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya.
Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri. Keadaan ini
mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI),
Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri
tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di
Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan
dan mempertahankan kemerdekaan itu. Pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia
mengadakan Kongres II di Yogyakarta tanggal 20-22 Januari 1950.
Berbagai dinamika kepanduan terus berlanjut sejalan
kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya tanggal 16 September 1951
diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Tahun
1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan dunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan
putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI
(Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu
Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya
Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa
perlu menyelenggarakan seminar agar mendapat gambaran upaya untuk menjamin
kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu,
Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang
diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Perjalanan
kepanduan merupakan masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka. Beberapa waktu
kemudian ditetapkan Keputusan Presiden
RI No 112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961 tentang Panitia Pembantu Pelaksana
Pembentukan Gerakan Pramuka
Pada kepanitiaan Pembentukan Gerakan Pramuka, anggotanya terdiri
atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof Prijono, Dr A Azis Saleh, Achmadi dan
Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah
Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden RI Nomor
238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Selanjutnya
diadakan pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara, tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini
kemudian disebut sebagai Hari Pramuka, dengan Keputusan Presiden Republik
Indonesia Nomor 448 Tahun 1961 dikuatkan dengan UU No. 12 tahun 2010
tentang Gerakan Pramuka.
Bidik
Metode Belajar yang Menyenangkan
“Semua indah pada waktunya,” begitu kata Bu Ana Ika Ariyani, guru kelas IV SD PL 2 Yogya. Bu Ika yang energik ini penyuka touring atau menjelajah ke tempat-tempat
yang belum pernah didatanginya. Tentu bersama keluarga. Bu Ika harus mengatur
jadwal menyesuaikan liburannya.
Bu Ika mengawali bekerja di YPL dengan menjadi guru
matematika honorer di SMP PL Sedayu selama enam bulan. Baru per 1 Juli ia mengajar
di SD PL 2 Yogya. Mengajar di SD
merupakan pengalaman menyenangkan sekaligus unik. Tiap hari Bu Ika menemukan hal-hal menarik.
Misalnya, anak-anak tidak suka mata pelajaran matematika namun mempunyai
kelebihan menggambar atau menari. Bu Ika juga sering menemui anak yang awalnya
periang, tiba-tiba menjadi pemurung. Setelah ditanya ternyata anak tersebut
mempunyai permasalahan berat di rumah.
Mengajar anak-anak SD butuh kesabaran. Kalau belum pernah mengajar
anak-anak SD kita akan beranggapan, ah, anak-anak kecil gampang mengaturnya.
Anak-anak SD walau ada yang nakal, tapi kata-katanya polos dan lucu. Apa yang
dialami sering diceritakan pada gurunya.
Bu Ika yang lahir di Sleman 9 Mei 1985 ini selain mengajar
juga sebagai koordinator UKS. Mengurus anak sakit, menyaksikan anak-anak muntah-muntah
itu hal biasa bagi Bu Ika. Bu Ika ikhlas menangani anak-anak yang sakit dan
sedikit-demi sedikit memberi perhatian pada anak-anak yang membutuhkan.
Istri dari Makarius Jadmika dan ibu dari Dorothea Thalita
Indamika dan Agatha Prisca Windamika ini menyadari, matematika dianggap pelajaran
yang menakutkan. Untuk itu Bu Ika yang lulusan program studi Matematika ini selalu
menciptakan metode yang membuat anak senang belajar matematika, ditambah lagi,
ia harus mengajar semua mata pelajaran. Berkat ketekunan dan kecintaan pada
anak-anak itu semua bukan halangan untuk membuat anak-anak suka belajar
matematika.
Selamat menciptakan metode belajar yang menyenangkan Bu
Ika. (Retnowi)
“Tekun
Teken Tekan”
Kesan pertama saat bertemu Bu Puri, lengkapnya Christina Puri Patmikasih, guru yang “Jawa banget”. Lembut dan sederhana.
Ini identik dengan perannya sebagai Guru Bahasa Jawa di SMA PL “St Louis”
Sedayu.
Bahasa Jawa, bahasa ibu yang sering dinomorduakan ini, betul-betul
digeluti ibu kelahiran Sukoharjo 17 September 1988 itu dengan penuh kebanggaan.
Mengajar di SMA tentu penuh tantangan karena banyak siswanya yang berasal dari
luar Jawa yang sama sekali belum mengenal Bahasa Jawa. Maka berpandai-pandailah
Bu Puri dalam mengajarkan bahasa Jawa. Ibu yang berhobi membaca ini selalu
memberi motivasi kepada para siswanya dengan realita yang ada. Misalnya
lagu-lagu Jawa, budaya Jawa yang sempat diklaim milik negara tetangga dan kita
hanya demo menentang, tetapi tidak mengusahakan apa-apa. Maka Bu Puri berusaha menanamkan
rasa cinta budaya Jawa yang begitu adiluhung itu.
Untuk menarik perhatian para siswanya, Bu Puri juga menjelaskan
cara memakai surjan yang benar. Mengapa diberi nama surjan? Surjan berasal dari
kata Surakso dan Janmo yang artinya memakai pakaian itu menjadi manusia seutuhnya.
Hal itu berkaitan dengan pepatah Jawa,
Ajining Rogo soko busono.
Para siswanya yang
berasal dari luar Jawa malah lebih bersemangat menerima pelajaran Bahasa Jawa
daripada anak-anak yang berasal dari Jawa. Pengalaman paling berkesan ibu dari Gabriel
Krisnamurti Dhanunendra ini adalah saat siswanya dari luar
Jawa dapat berbahasa Jawa dengan benar. Itu juga merupakan kepuasan dan
kebanggaan siswanya sekaligus Bu Puri sebagai gurunya.
Semboyan hidupnya yang “Tekun
Teken Tekan” betul-betul dijalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Teken adalah tongkat yang menjadi sarana
supaya yang dicita-citakan dapat terkabul. Maksudnya, jika kita mempunyai
cita-cita harus mencari jalan mewujudkannya. Bagi Bu Puri, jika ingin menjadi
guru, kita harus mau belajar supaya tujuan untuk mendidik anak-anak dapat
terpenuhi. (Retnowi)
Berkarya di PL sudah Mendarah
Daging
Bagi Yohanes Lana Panjaga,
dapat menjadi bagian dari karya kerasulan Bruder Frater Imaculate Concepcionis
(FIC) merupakan berkat. Apalagi diutus dalam karya bidang pendidikan, banyak
hal-hal positif yang didapatkannya. Maka, segala yang diupayakan
teman-teman dalam berkarya di sekolah Pangudi Luhur (PL) semoga dapat semakin
berkembang.
Seperti halnya saat ia bertugas mengajar
di Kelas 2 SD dan mendapat tambahan sebagai Kepala Sekolah. Ini tugas yang
tidak mudah. ”Apalagi kekas-kelas masuk pagi semua, dibutuhkan pemikiran,
semangat, waktu, tenaga dan perhatian yang lebih baik,” ungkap suami dari EM
Mustikaning Retno H tersebut.
Kerja keras Pak Lana sebagai Kepala
Sekolah SD PL Ambarawa ini banyak membuahkan hasil yang diharapkan. Apalagi
ia memiliki bekal pengalaman yang banyak. Diawali bekerja di asrama PL Ambarawa
(1986-1991), SD PL Xaverius (1991-1996) dan di SD PL Ambarawa dari tahun 1996
sampai sekarang. Berarti bekerja di YPL sudah mendarah darah (nggetih, bahasa Jawa-nya) bagi Pak Lana.
Bapak dari Alexander Alan Pradana
dan Gabriella Hemas Swasti Kirana Putri ini berharap siapa saja yang menjadi
bagian dari Pangudi Luhur hendaknya menjadikan PL sebagai dasar, semangat dan
cita cita dalam pelayanan kita. “Semoga Pangudi Luhur semakin hebat,” tandas
Kepala Sekolah kelahiran Kulonprogo 2 Agustus 1967 ini. (hans)
Bermimpi jadi Tukang
Kayu

Pilihan Dedi menjadi tukang kayu ini membuahkan hasil. Dari kegiatan
memotong, memasah, dan merakit kayu menjadi sebuah benda berguna itu membuatnya
berprestasi di tingkat ASEAN.Ya, karena kayu, ia berhasil menjadi Juara 1 atau meraih Medali Emas dalam ajang ASEAN Skill Competition
XI di Kuala Lumpur, Malaysia, akhir
September 2016 lalu.
Pria kelahiran 30 Mei 1997 ini
mengalahkan puluhan tukang kayu muda lain (di bawah 22 tahun) dari berbagai
negara di kawasan Asia Tenggara. ”Saya berasal dari desa, ketika masih
kecil, hanya beberapa teman sepermainan yang
punya gadget. Meski ada teman saya
yang punya komputer, tetapi saya tidak tertarik. Saya justru tertarik membuat berbagai perlengkapan rumah
dari kayu yang ada di kebun sejak SD,’’ungkap Martinus.
Putra pasangan Agustinus Supriyanto (buruh tani) dan Sukisti Caecilia (Guru Taman Kanak-Kanak) itu setelah lulus dari SMP PL Ambarawa lalu mencari sekolah khusus
bidang furniture. Hal itu demi
mewujudkan impiannya menjadi tukang kayu. Ia lalu melanjutkan ke SMK PIKA Semarang. ‘’Bakat menjadi tukang kayu
ini, menurut ayah saya dari kakek,’’ ungkapnya.
Berkat prestasinya yang diraihnya ini,
mulai Januari 2017 dia akan mengikuti seleksi lagi untuk maju ke ajang Word Skill Competition atau kompetisi tingkat
dunia di Abu Dhabi, Oktober
2017 nanti.
Kini
ia masih fokus mengikuti seleksi Word Skill Competition, baru setelah itu ia akan bekerja di sebuah perusahaan
mebel untuk menggali pengalaman sekaligus mengumpulkan modal berwirausaha. (Har, bs)
Pramuka adalah bagian dari Hidup
Kepramukaan di sekolahnya menjadi aktivitas
yang dihidupi bersama para murid. Ini mengingat kepramukaan adalah kegiatan
wajib di sekolah dan Pak Pur adalah salah satu motor kepramukaan di SMP PL Moyudan. Jika ada kegiatan kepramukaan
tingkat BKSK (Badan Koordinasi Sekolah Katolik) DIY beliau sering menjadi
panitia ataupun koordinator yang mewakili sekolah. Pak Pur yang dikenal gokil alias seneng guyon ini ternyata
juga jago masak yang kerap ditunjukkannya saat perkemahan Pramuka dan acara-acara kebersamaan sekolah.
Bersama dengan ibu Ch Wartini (54 th), Pak Pur dikaruniai 2 anak
yakni Fr Fajar Wulandari (31 th) yang telah memberinya seorang cucu dan
Vembrianto AMd (27 th). Selain itu, sebagaimana umumnya para guru Pangudi Luhur
yang menetap di suatu tempat maka aktivitas lingkungan gereja ataupun
masyarakat diikutinya.
Tahun 2018 nanti Pak Purwanto purna
tugas dan harapannya adalah rahmat
kesehatan serta kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman seperjuangan di SMP
PL Moyudan. Tetap semangat ya Pak Pur……
(nik)
Titisan Nasionalisme dari Eyang Buyut
Nama
lengkapnya adalah Dr. Rr. M.I. Retno Susilorini, S.T., MT. Rini, begitu nama kecilnya adalah alumnus SMP PL Domenico Savio lulus tahun 1985,
sekaligus mantan Ketua OSIS tahun 1984. Ibu dengan satu anak tersebut saat ini adalah staf pengajar di Unika Soegijopranata,
Semarang.
Bu Rini lahir dalam keluarga besar Trah
Pakualaman Yogyakarta. Eyang buyut putri Bu Rini yakni R.A. Maria
Soelastri adalah pendiri Wanita Katolik Republik Indonesia yang dimakamkan di
makam keluarga di GMKA (Gua Maria Ambarawa Kerep). Eyang buyut putri Bu Rini
adalah ipar dari Ki Hajar Dewantara (RM. Suwardi Suryaningrat). RA Maria
Soelastri adalah adik dari RA Soetartinah atau Nyi Hajar Dewantara. Suwardi
Suryaningrat, Soetartinah, dan Maria Soelastri, bahkan sesungguhnya bersepupu.
Ketiganya adalah cucu dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku
Alam ke-III. Semangat nasionalisme dari Keluarga Besar Trah Pakualaman,
Ngayogyakarta Hadiningrat, menunjukkan betapa nasionalisme dan pendidikan yang
menjadi concern keluarga besar beliau
menitis kepada generasi mudanya, termasuk Bu Rini.
Riwayat pendidikannya, pendidikan S1 ditempuh di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma
Jaya Yogyakarta. Sedangkan gelar S2 di Bidang Teknik Struktur dari ITS Surabaya
(1999). Studi S3 di Bidang Teknik Struktur di Unika Parahyangan Bandung (2007)
dengan beasiswa Yayasan Sandjojo. Yang paling membuatnya bersyukur kepada Tuhan
adalah beliau dapat menyelesaikan S3 hanya dalam waktu 4.5 tahun (tahun 2003-2007)
dengan IPK 4.0 (sempurna, semua nilai adalah “A”)
Selain
sebagai dosen, Bu Rini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik (2007-2011).
Setelah usai menjalankan tugas sebagai Dekan, beliau memiliki tugas baru
sebagai Ketua The Java Institute (TJI) 2011. Pada tahun 2011
juga, beliau memperoleh kesempatan menjadi dosen tamu dan peneliti tamu di Department
of Civil Engineering and Infrastructure dan MPA (Materialprűfungsanstalt),
University of Stuttgart, Jerman. Tahun 2013 menjadi Pemimpin Proyek
Internasional yang didanai IDB (Islamic Development Bank). Mulai 2014 menjadi
Expert, Konsultan, serta Manager di Proyek Internasional Jerman dan Jepang. Mulai 2015, Bu Rini menjadi Asesor BAN-PT. (RD_BL)
Awal Baik sebagai Kepala Sekolah Baru
Bruder Tomas Tefa FIC SPd menjadi Kepala
SMP PL Santo Albertus Ketapang
menggantikan Bruder Y. Wahyu Bintarto,
FIC S. Pd per 1 Juli 2016. Bruder Wahyu mendapat
tugas baru di SMP PL Klaten sedangkan Br Tomas yang ditahbiskan tahun 2001 ini mengawali
karya dilingkungan Yayasan Pangudi Luhur unit SLB PL Jakarta kemudian
mendapatkan tugas dari Kongregasi FIC untuk membantu di Keuskupan Sorong.
Kurang lebih 10 tahun di tanah Papua, Bruder Tomas
kemudian diminta untuk memimpin unit SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Berbekal sebagai Kepala SD di bawah
pengelolaan Keuskupan Manokwari di Papua Barat, sedikit demi sedikit Bruder
Tomas, putra dari pasangan Bapak Tomas Tefa (alm.) dan Ibu
Adelina Tamonob, mulai
mencari celah guna mengembangkan sekolah. Pertama dengan rendah hati meminta
bantuan orang tua murid untuk terlibat dalam kepengurusan komite sekolah, dan
hasilnya 3 bulan kemudian, tepatnya Oktober 2016,
terbentuk
kepengurusan komite baru. Dengan terbentuknya pengurus komite ini dan didukung
penuh oleh Pastor Mateus Juli Pr sebagai penasihat komite
semakin memudahkan Bruder Tomas dalam menjalankan misinya untuk meningkatkan
kualitas sekolah.
Secara fisik tiga proyek telah dilaksanakan
atas bantuan anggota komite antara lain perbaikan jalan masuk sekolah,
pembuatan jalan tembus dari asrama guru YPL yang nantinya kedua proyek
jalan ini saling berhubungan sehingga menjadi jalan alternatif atau akses
keluar masuk apabila jalan masuk sekolah mengalami kemacetan. Proyek ketiga
adalah renovasi satu unit lapangan bola voli depan sekolah yang telah
terlaksana Desember 2016.
Selain membangun fisik sekolah secara kualitas
Bruder Tomas juga menyetujui usulan komite sekolah untuk melaksanakan seminar
bagi orang tua murid serta PTK SMP PL Santo Albertus. Secara mandiri,
komite menggalang dana guna melaksanakan seminar sehari tanggal
21 Januari 2017 di Hotel Boneo Emerald, dengan pembicara Bapak Steve Sujadmiko
dari Jakarta.
Mudahnya Bruder
Tomas
diajak berkomunikasi dan kepandaiannya
melakukan lobi, mengakibatkan banyak tawaran untuk memajukan sekolah baik dari
pemerintah daerah maupun komite antara lain membangun gedung serba guna
(lapangan indoor), renovasi lapangan
bola voli dan renovasi tempat parkir siswa, melanjutkan pembuatan jalan tembus
sekolah, di mana semua itu kemungkinan terealisasi tahun 2017.
Belum genap satu tahun berkarya,
Bruder
Tomas FIC telah berusaha mengembangkan unit SMP PL Santo Albertus dengan
berbagai macam gebrakan. Hal ini merupakan awal yang baik bagi seorang kepala
sekolah baru di SMP PL Santo Albertus bahkan di lingkungan YPL.
Proficiat Bruder Tomas FIC, kami
tunggu hasil karyamu untuk kemajuan SMP PL Santo Albertus Ketapang.
(inigo_junior)
Membuka Hati dan
selalu Tersenyum
Mengikuti retret
di Wisma Syalom, Ampel Gading, Bandungan, Ambarawa, dan dapat tidur dengan
nyaman karena sprei bersih dan wangi. Begitulah yang dilakukan Siti Kunaenah, karyawan yang sehari-harinya
bertugas di bagian laundress (mencuci
dan menyeterika) di wisma milik Yayasan Pangudi Luhur (YPL) itu.
Bu Siti mengaku senang bekerja di tempat
retret ini karena suasana kerja antar karyawan berjalan penuh kekeluargaan dan
mau saling berkorban. Menginjak sekitar 14 tahun menekuni pekerjaannya ini Bu
Siti mensyukurinya dan bangga karena bisa melayani tamu yang silih berganti.
Hal itu sesuai motto hidupnya “ membuka hati dan selalu tersenyum”.
Bu Siti kini
tinggal bersama sang suami yang bertani, di Gelaran Rt 02 RW 04 Kenteng,
Bandungan. Salah satu pengalaman
berharga dan menarik yang pernah dialaminya adalah saat kedatangan tamu para Bruder Internasional di RR
Syalom. Ia harus bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. “Tiap pagi
selama para tamu tersebut menginap, saya mengucapkan ‘good morning’. Hanya itu yang bisa saya ucapkan dalam Bahasa
Inggris,”kata nenek dengan 5 cucu itu sambil tersenyum. (hans)