Selasa, 16 Mei 2017

BIANGLALA EDISI 95 : "UN DAN USBN"


Editorial

Mencerdaskan Bangsa melalui UNBK
           
UN (Ujian Nasional) akan berlangsung kembali. Istilah populer yang belakangan ini kita temui di media massa cetak maupun elektronik adalah UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). UNBK pada dasarnya bukanlah hal baru, karena beberapa sekolah pada tahun 2016 telah melaksanakan program ini terutama untuk jenjang SMA/SMK.
Asal muasal UNBK, disebutkan dalam Utama Peel di edisi ini, pertama kali dilaksanakan 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Secara bertahap, tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang terdiri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK.
Salah satu kebijakan UN dan US (Ujian Sekolah) tahun 2017 adalah memperluas pelaksanaan ujian berbasis komputer baik untuk UN maupun US. Untuk mendukung program tersebut maka sekolah/madrasah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server dapat ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan UNBK atau boleh melaksanakan UNBK. 
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Nizam Phd, menyebut, UNBK tahun 2017 ini bakal diikuti 30.672 sekolah terdiri atas SMA-SMK-MA dan SMP-MTs atau 3,7 juta siswa. UN untuk SMK akan dilaksanakan 3-6 April 2017. SMA-MA tanggal 10-13 April 2017. UN SMP-MTs akan dirancang menjadi dua gelombang sebagai solusi untuk masalah kekurangan komputer. Gelombang pertama UN SMP/MTs 2, 3, 4 dan 15 Mei 2017. Gelombang kedua tanggal 8,9, 10 dan 16 Mei 2017. 
Penting dipahami bahwa UNBK diselenggarakan Pemerintah melalui Kemendikbud  dengan maksud untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan. Agaknya ini tanggapan positif pemerintah untuk mau “berubah” setelah aneka kritik bermunculan tatkala UN masih berbasis kertas yakni  banyaknya kecurangan atau ketidakjujuran yang berlangsung di berbagai tempat. Pelakunya bukan hanya peserta didik, bahkan guru pun terlibat.
Konsekuensi logis di tengah idealisme yang menjadi dasar penyelenggaraan UNBK bukan tidak ada. Piranti pendukung UNBK harus sesuai syarat minimal antara lain komputer yang memadai, jaringan server yang baik serta koneksi internet yang baik pula untuk mengunduh (sinkronisasi) soal maupun mengunggah jawaban siswa, di samping kemampuan siswa dalam mengoperasikan komputer. Piranti pendukung tersebut harus dipastikan berfungsi baik.
Kaprodi (Kepala Program Sudi) Teknologi Informasi Fakultas Teknik  UGM Dr Ridi Ferdiana mengatakan, standar perangkat keras (hardware) yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan UNBK tidak harus berteknologi tinggi. Pasalnya program (software) UNBK hanya membaca teks dan gambar, sehingga cukup ringan dijalankan di komputer dengan spesifikasi standar. Begitu juga saat mengunduh soal, server lokal (sekolah) tidak perlu yang canggih, cukup yang standar dan didukung koneksi internet memadai (Kedaulatan Rakyat, Rabu 8 Maret 2017).
Meski maksud penyelenggaraan UNBK kita akui baik, kehawatiran masih saja muncul di kalangan peserta didik dan orangtua. Ini berawal dari pelaksanaan simulasi UNBK di berbagai daerah yang diwarnai berbagai kendala. Jika ditelaah, muara kendala adalah gangguan jaringan internet. Namun kekhawatiran yang muncul itu juga mesti dpahami : jika gangguan teknis itu tetap saja terjadi saat pelaksanaan UNBK akan berdampak pada konsentrasi siswa saat mengerjakan soal. Solusi yang selama ini yang sudah dilakukan adalah penguatan proktor (orang yang bertanggung jawab mengendalikan server) di sekolah maupun di kabupaten/kota.
Akhirnya, layak digaris bawahi imbauan R Baluk Nugoro, penulis  Utama Peel edisi ini, dengan mengawal pelaksanaan UNBK dan USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) di sekolah kita masing-masing dan menjaga integritas kejujuran tentu akan semakin mendukung upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

Warta YPL Sumatra

Gegap Gempita Aneka Lomba  di PL Sukaraja

Begitu membekas di hati rakyat, ungkapan Bapak Proklamator Soekarno: “Kutitipkan bangsa ini kepadamu”. Merdeka bukan berarti sudah selesai, melainkan awal dari segalanya. Awal menggapai cita-cita, perubahan, dan meneruskan perjuangan para pendahulu. Warga sekolah  Pangudi  Luhur  di Sukaraja berupaya  mengisi Kemerdekaan RI ke-71 dengan berbagai kegiatan di sekolah, masyarakat dan gereja.
Di sekolah digelar berbagai kegiatan antara lain Lomba Menghias Kelas dan Classmeeting untuk siswa  SMP PL, dan Lomba Menulis Tegak Bersambung UUD 1945 dan Mading untuk siswa SMA.  Keterlibatan di masyarakat, warga Pangudi Luhur Sukaraja (PaLuSa) terlibat tugas koor di kecamatan dan kelurahan, Lomba Gerak Jalan tingkat kecamatan, serta Lomba Voli Putra & Putri tingkat kelurahan. Lomba Gerak Jalan Putera SMA PL memperoleh Juara III sedangkan untuk Kelompok Puteri meraih Juara II. Lomba Voli Puteri tingkat kelurahan dimenangkan Tim Voli Puteri SMA PL dan Juara II diraih oleh Tim Voli Puteri SMP PL. Tak ketinggalan pula sebagai warga gereja, warga Pangudi Luhur berperan aktif  sebagai petugas liturgi (koor, putera/puteri altar, persembahan, dan pasukan pengibar bendera).
Di akhir perayaan Detik-Detik Proklamasi dilanjutkan pembagian hadiah lomba dan Pemilihan “Pangudi Luhur Heroes”. Yang terpilih menjadi Pahlawan Pangudi Luhur di tahun 2016 adalah Sela Marlinda, siswi yang setia memakai sepeda onthel ke sekolah dan Tim Voli Puteri SMP PL yang telah menunjukkan semangatnya dalam mengisi kemerdekaan. Sedangkan Bapak dan Ibu Guru/Karyawan mengisi kemerdekaan dengan syukuran sederhana berupa makan bersama nasi tumpeng dan ingkung.
Jayalah Indonesia…..Jayalah Pangudi Luhur…. (v.pardi)


Wayangan HUT SMP-SMA PL Sukaraja

Luar biasa, sukses, menghibur dan menginspirasi. Itulah ungkapan-ungkapan yang muncul pasca digelarnya acara pagelaran wayang kulit dalam rangka 25 tahun SMA Pangudi Luhur dan 27 tahun SMP Pangudi Luhur Sukaraja. Sebagai satu-satunya sekolah PL di Pulau Sumatera yang masih bertahan hingga hari ini semua itu patut disyukuri. Melalui perayaan ini diharapkan menjadi energi untuk lebih total memberikan diri bagi sekolah dan sekolah pun kembali diminati oleh masyarakat. Baru kali ini Pangudi Luhur Sukaraja menyelenggarakan even “open house” bagi masyarakat secara besar dan meriah.
Wakimin, Asisten IV Bidang Kesejahteraan Kabupaten OKU Timur sekaligus  mewakili Bupati dalam sambutannya mengucapkan selamat sekaligus mengapreasi terselenggaranya kegiatan ini. Diakuinya,  akhir-akhir ini ada kerawanan dalam hidup bersama namun Pangudi Luhur bisa merangkul semuanya. Yang hadir bukan hanya masyarakat yang berkaitan dengan sekolah Pangudi Luhur, namun juga warga sekitar, tidak membedakan agama, golongan, semua bersatu membaur dalam kegiatan syukur ini.
Dalam sambutannya, Bruder L Edy Wahyudi FIC selaku Ketua YPL Perwakilan Sukaraja mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang mendukung acara ini dan panitia yang telah bekerja keras di sela-sela kesibukan akhir semesteran yang harus membagi waktu dan tenaga untuk persiapan acara syukur ini. Acara ini diselenggarakan setelah penerimaan raport semester gasal, 17 Desember 2016.
            Pagelaran Wayang Kulit mengambil lakon “Wahyu Manunggal Talining Rasa” dibawakan oleh Ki Dalang Seno Aji dari Wonogiri. Sedangkan tema yang diusung dalam perayaan ini adalah “Membangun Persaudaraan Sejati dan Karakter Bangsa dalam Kebhinekaan”. Diharapkan dari kegiatan ini sekolah PL semakin dikenal masyarakat sebagai  sekolah yang pluralis dan terbuka bagi semua saja. 
            Acara resmi diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Dirgahayu Pangudi Luhur, kemudian tari-tarian/atraksi, santap malam, dan penyerahan wayang oleh Ketua YPL Perwakilan Sukaraja kepada Ki Dalang Seno Aji. Dalam pra acara sejak sore disajikan tarian pembuka dari anak-anak guru karyawan, alumni yang masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak. Semua bergembira dalam kebersamaan.
Beberapa ungkapan masyarakat sekitar banyak yang merasa kagum atas perhelatan ini. Selama ini banyak yang belum mengenal SMP-SMA Pangudi Luhur Sukaraja. Dengan kegiatan ini mereka mulai kenal, dan diharapkan semakin kenal, dan akhirnya mencintai Pangudi Luhur. (M-Sun)

Warta YPL Semarang

Kemeriahan Bulan Bahasa
dan Hari Pelindung SMP PL Ambarawa


SMP PL Ambarawa mengadakan peringatan Bulan Bahasa dan Hari Pelindung Sekolah, Santo Stanislaus Kostka, Jumat-Sabtu, 11-12 November 2016 dengan tema “Kerukunan dan kebersamaan dalam semangat St. Stanislaus Kostka”.
Jumat, 11 November 2016 pukul 07.00, Kepala Sekolah, Guru, Karyawan dan para siswa kelas 7-9 berkumpul di aula bawah.  Setelah berdoa dan mendapat pengarahan dari Wakasek Kesiswaan dan Koordinator Kegiatan, Bapak  Wahyu Nugraha, semua siswa menuju ke tempat-tempat yang telah ditentukan panitia. Kelas 7 menuju ke Asrama Saint Louis Ambarawa yang letaknya bersebelahan dengan gedung sekolah. Kelas 8 tetap di aula bawah, sedangkan kelas 9 di aula atas (kelas 9E dan 9F).
Aneka lomba yang digelar untuk Kelas 7 : drama dengan tema dongeng, gerak dan lagu (tembang dolanan), nursery song, dan paduan suara. Kelas 8 : Opera Van Spala, gerak dan lagu diiringi musik tradisional, story telling (tablo), dan paduan suara. Kelas 9 :  : musikalisasi puisi (lagu wajib Karangan Bunga karya Taufik Ismail dan lagu pilihan dari lagu-lagu milik Ebiet G. Ade), Opera Van Java (bahasa Jawa), news reading and report the news, dan paduan suara. Semua peserta lomba paduan suara ,baik kelas 7, 8, maupun kelas 9 menyanyikan lagu yang sama yaitu Mars Santo Stanislaus Kotska karya Bapak Dominicus Yohan Permadi SSi, guru seni musik SMP PL Ambarawa.
Sekitar pukul 12.15 semua lomba usai. Seluruh warga sekolah menuju ke aula bawah untuk mendengarkan pengumuman pemenang lomba dan pembagian hadiah. Semua siswa terlihat sangat antusias mendengarkan pengumuman. Tepuk tangan dan sorak-sorai bergemuruh saat kelas tertentu diumumkan sebagai  juara. Kemeriahan pembagian hadiah hari itu diakhiri Doa Penutup.
Hari kedua, Sabtu 12 November 2016 pukul 07.30 diadakan Misa Kudus di aula bawah dipimpin Romo Ignatius Suryadi SJ dari Gereja Jago Ambarawa. Dalam khotbahnya Romo Suryadi menyampaikan agar semua warga sekolah dapat meneladan sifat-sifat dari St Stanislaus Kostka yang sederhana dan rendah hati. Usai misa dilakukan pemotongan tumpeng oleh Kepala Sekolah Br Agustinus Mujiya FIC SPd  yang kemudian menyerahkannya kepada Ketua OSIS.
            Selesai misa diadakan pentas seni yang menampilkan beberapa peraih juara pertama saat lomba. Para juara I yang tampil di panggung antara lain : nursery song (7F), gerak dan lagu diiringi musik tradisional (8A), musikalisasi puisi (9D), dan opera van Java berbahasa Jawa (9D).
Usai pentas seni, para siswa dipimpin Wali Kelas masuk ke kelas masing-masing untuk bertukar kado silang  dan membagi  hadiah lomba yang mereka dapatkan, sebagai juara I, II, atau III. Hadiahnya berupa makanan ringan yang dinikmati para siswa  dengan gembira buah dari kerja keras dan perjuangan mereka saat menunjukkan bakat, kreativitas, dan kekompakan dalam berbagai lomba.
            Kegiatan Bulan Bahasa dan Peringatan Hari Pelindung  SMP PL Ambarawa diakhiri pukul 13.00 ditutup doa bersama secara sentral yang dipimpin oleh siswa.  (V. Dewi Anggrahini)

SMP PL Ambarawa gelar Lomba Literasi

                SMP PL Ambarawa ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang menjadi tuan rumah penyelenggaraan  Lomba Literasi tingkat SMP se-Kabupaten Semarang, tanggal  14-15 Desember 2016. Hanya dalam waktu satu minggu seluruh warga sekolah mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar Lomba Literasi tersebut dapat berlangsung baik dan lancar.
            Hari pertama, Rabu 14 Desember,
Lomba Literasi meliputi Lomba Membaca Cepat tingkat SMP (putra dan putri), Lomba Story Telling tingkat SMP (putra dan putri), dan Lomba Bedah Karya tingkat SMP (putra dan putri). Selain itu ada juga Lomba Membaca Cepat tingkat TBM (putra dan putri), Lomba Story Telling tingkat TBM (putra dan putri), dan Lomba Bedah Karya tingkat TBM (putra dan putri).
            Animo siswa SMP dan anggota TBM (  Taman Bacaan Masyarakat) untuk mengikuti Lomba Literasi ternyata sangat besar. Hal ini terbukti dari banyaknya peserta yang mendaftar untuk mengikuti tiga jenis lomba tersebut. Bahkan karena banyaknya peserta Lomba Membaca Cepat TBM, panitia harus menyediakan ruang tambahan untuk mengantisipasi jumlah peserta yang melebihi target. Kamis 15 Desember, hanya ada satu jenis lomba yaitu Lomba Story Telling putri tingkat SMP.
            Tidak hanya menjadi tuan rumah Lomba Literasi, SMP PL Ambarawa juga dipercaya menyiapkan salah satu stand dalam Pameran Literasi mewakili kelompok subrayon 04, yang diselenggarakan di Gedung Pemuda Ambarawa tanggal 14-16 Desember 2016. Semua guru dan karyawan serta Kepala Sekolah pun terlibat menjadi panitia dalam lomba dan pameran tersebut.
            Meskipun sangat menguras tenaga, namun kelelahan kami  terbayar karena pujian dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Semarang, Ibu Dewi Pramuningsih MPd, yang memberikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras seluruh warga SMP PL  Ambarawa, sehingga pelaksanaan Lomba Literasi tingkat SMP se-Kabupaten Semarang dan Pameran Literasi dapat berjalan lancar. Tidak hanya itu, kelelahan kami pun makin sirna saat salah seorang siswa SMP PL  Ambarawa yaitu  Isaac Prayudha berhasil  meraih Juara I dalam Lomba Membaca Cepat putra tingkat SMP dan  membawa pulang tropi, piagam, dan uang pembinaan Rp1.000.000.
Profisiat untuk Bruder, Bapak-Ibu Guru dan Karyawan atas semangat dan kerja kerasnya sehingga sukses menjadi tuan rumah Lomba Literasi tingkat SMP se- Kabupaten Semarang! Proficiat juga untuk Isaac Prayudha ! (V. Dewi Anggrahini)

Workshop K-13 untuk SMP-SMP PL

             Guna mempersiapkan diri untuk melaksanakan Kurikulum 2013 beberapa sekolah Pangudi Luhur Cabang Semarang, Ambarawa, dan Salatiga mengikuti Workshop K-13 yang berlangsung setiap Sabtu (tanggal 4, 11, 18, dan 25) selama bulan Februari 2017. Kegiatan yang diikuti oleh para guru SMP PL Domenico Savio, SMP PL Bonifasio, SMP PL St Yusup Mijen, SMP PL Ambarawa, SMP PL Salatiga, dan SMP PL Tuntang ini berlangsung di SMP PL Domenico Savio.
            Kegiatan Workshop dibuka dengan mendengarkan kuliah umum yang disampaikan Pengawas Sekolah Kota Semarang Dra Roch Mulyati MPd dan Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Drs Bunyamin MPd. Dalam kesempatan tersebut Roch Mulyati menyampaikan materi tentang sistem penilaian K-13 sedangkan Bunyamin menyampaikan materi tentang Kebijakan Pendidikan Pemerintah dengan penekanan pada pendidikan karakter.
            Setelah kuliah umum para guru dengan didampingi seorang tutor untuk masing-masing kelompok mapel melakukan pelatihan membuat RPP dan nantinya akan diakhiri dengan micro teaching. Harapannya setelah workshop setiap mapel memiliki seperangkat RPP yang akan digunakan mulai tahun ajaran baru 2017/2018 mendatang. (RD_BL)

Keakraban Reuni Spala Lulusan 1982

Liburan Natal 2016, sekolah Pangudi Luhur panen Reuni. Seperti halnya di SMP PL Ambarawa (Spala), para lulusan 1982 mengadakan reuni di almamaternya itu, Kamis 29 Desember 2016. Hadir 70 orang dari lulusan sebanyak 160 alumnus. Kegiatan yang diberi nama “Temu Kangen”ini berlangsung pukul 11.00 hingga 15.00 WIB.
Meski rencananya agak dadakan, namun acara ini berjalan lancar dan sukses seperti diungkapkan oleh Murti Wigati. “Kehadiran para teman lama dengan suasana penuh canda ria, mengobati kekangenan yang sudah terpendam 34 tahun,”kata Dokter ahli Radiologi yang bertugas di RS ‘Dr Oen’ Surakarta ini.
Acara dipandu Tantri dan diawali doa oleh Hanafi. Selanjutnya kesan para guru yang bisa hadir seperti Bapak Suwarto, Bapak Sukarjo, Bapak Rahyudi, Bu Imbar dan Mas Jum sebagai Tenaga Pelaksana. Pak Suwarto berharap, para mantan siswa dapat hidup damai, sejahtera dan rukun dengan garwane (istri).
“Seperti saya sudah lebih dari 58 tahun menikah, ke mana-mana dengan Ibu (istri), supaya dapat menjadi contoh anak-anak, ” ungkap guru Bahasa Indonesia tersebut.
Usai semua mantan guru dan pelaksana memberikan kesan, dilanjutkan pemberian kenang-kenangan kepada para guru, sekolah dan foto bersama. Acara makan bareng dengan aneka menu ndeso (sego jagung, tahu campur, getuk ndeso, pecel ndeso, tengkleng dan lain-lain) semakin menghangatkan suasana. Keakraban dan penuh toleransi tampak antara yang jadi Suster dan temannya yang berhijab.
Dalam Temu Kangen alumni 1982 ini dibentuk pengurus harian dengan Ketua Thomas Adi Utomo, Sekretaris Joko Sartono dan Bendahara Atik dan Tantri. Pengukuhan pengurus ini untuk turut ambil bagian dalam Panitia 90 tahun SMP PL Ambarawa yang jatuh tahun 2018.
Dalam kesempatan ini, Kepala Sekolah Br Agustinus Mujiya FIC mengatakan berterima kasih atas acara ini. Ia  meminta maaf agak terlambat karena di hari yang sama sedang bereuni dengan para Bruder FIC di Semarang. “Prinsipnya sekolah mendukung total kegiatan reunian atau temu kangen ini,” tegasnya. (hans)

Peringatan Hari Guru Nasional di SMP PL Ambarawa


           
Peringatan Hari Guru Nasional di SMP PL Ambarawa hampir sama dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu dengan upacara bendera di lapangan basket. Yang membedakan ialah petugas upacaranya. Pada upacara bendera tanggal 25 November 2016 lalu yang menjadi petugas upacara adalah Bruder serta Bapak-Ibu Guru dan Karyawan.
            Meskipun hanya berlatih satu kali, namun pagi itu Bapak-Ibu Guru dan Karyawan yang dipimpin Pembina Upacara Bruder Agustinus Mujiya FIC SPd mampu tampil piawai menjadi petugas upacara bendera.
            Dalam sambutannya, Kepala Sekolah  menyampaikan agar para siswa dapat meneladan para guru dan karyawan yang dapat menjadi petugas upacara bendera dengan sangat baik. Para siswa hendaknya selalu berusaha membahagiakan para guru selaku orang tua di sekolah.  Caranya, dengan menaati nasihatnya, belajar dengan rajin agar memperoleh nilai yang memuaskan, selalu sopan dalam bertutur kata dan bertindak, menaati tata tertib, termasuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah. Setelah sambutan dari pemimpin upacara, dilanjutkan persembahan lagu Trima kasihku yang dinyanyikan oleh Maria Yosi Lintang Nugraheni dan Felicia Emeline.
            Upacara peringatan Hari Guru Nasional di SMP PL Ambarawa diakhiri pemberian beasiswa untuk para siswa dari keluarga kurang mampu tetapi memiliki prestasi yang cemerlang. (V. Dewi Anggrahini)

Dilantik, Pengurus OSIS Baru SMP PL St Yusuf
Pengurus OSIS periode 2017–2018 SMP PL St Yusup, baru-baru ini telah terbentuk.
Setelah melalu proses panjang, tibalah saatnya para siswa menentukan pilihan dengan mengadakan Pemilos (Pemilu OSIS). Antusiame para siswa dalam mengikuti Pemilos terlihat dengan kerelaan mereka untuk antri masuk bilik suara guna mencoblos calon ketua yang diinginkannya.
Dari hasil perhitungan suara, diperoleh hasil Fransisca Preciosa menempati urutan pertama. Artinya, dialah yang berhak untuk menjadi nahkoda dalam kelembagaan OSIS setahun mendatang.
Agar kinerja OSIS baru ini dapat berjalan dengan baik, tanggal 4 dan 5 Pebruari 2017 lalu, sekolah mengadakan Latihan Dasar Kepemimpinan ( LDK) bagi pengurus OSIS baru. Banyak kegiatan yang dilakukan, mulai dari Peraturan Baris Berbaris ( PBB), senam dan lain sebagainya. Dalam kegiatan tersebut mereka diberi pengarahan dan pembekalan seputar kepengurusan OSIS agar memahami tugas dan tanggung jawab masing-masing.
Sebagai bentuk pengesahan akan kepengurusan yang baru, tanggal 6 Pebruari 2017, dalam upacara bendera, dilakukan pelantikan Pengurus OSIS periode 2017-2018  oleh Kepala Sekolah M.M. Heni Widiastuti (Sisca)  

Natalan ala SMP PL Santo Yusup
Bulan Desember adalah salah satu bulan yang dinanti oleh umat Kristiani. Bulan tersebut dipercayai oleh pengikut Kristus sebagai saat dimana Yesus Sang Almasih lahir, yang lazim disebut Natal.
Banyak rangkaian kegiatan dilakukan untuk menyambut maupun merayakan Natal. Demikian halnya SMP PL St Yusup Semarang, yang mengejawantahkan bentuk kepedulian kepada sesama dengan melakukan kegiatan bakti sosial di salah satu panti wredha di daerah Boja. Adapun dana yang berhasil dikumpulkan berasal dari kegiatan lima roti dua ikan yang dilakukan setiap minggunya oleh para siswa/i.
Sebagai puncak kegiatan, digelar perayaan dengan acara utama Ibadat Natal yang dipandu oleh Bapak Y. Bagyo Suharto dilanjutkan pesan-pesan Natal oleh Bapak Bambang. (har) 
        
               Wisata Rohani SMP PL Ambarawa

          Dalam rangka memupuk keimanan khususnya yang beragama Katolik serta pembelajaran di luar sekolah, siswa kelas 7 didampingi Kepala Sekolah serta semua guru dan karyawan SMP PL Ambarawa mengikuti Wisata Rohani dan Rekreasi ke Yogyakarta dan sekitarnya, Sabtu 10 Desember 2016.
         Perjalanan pagi dengan 5 bus Blue Star yang dinaiki 193 siswa dan 36 pendamping itu diawali pengarahan dari Wali Kelas dan doa di bus masing-masing. Adapun lokasi pertama yang dituju adalah Gua Maria Jatiningsih di Sumberarum, Moyudan, Sleman, Yogyakarta. Sampai di lokasi, setiap kelas dipimpin Wali Kelas dan beberapa pendamping mengadakan Doa Jalan Salib. Sampai di tempat ziarah, para peserta dipersilakan berdoa pribadi di depan Gua Maria dan Salib Yesus serta berfoto dengan teman- temannya.
      Perjalanan dilanjutkan ke rumah makan untuk mengisi perut yang sudah mulai keroncongan. Setelah itu rombongan menuju tempat wisata pertama yaitu Museum Dirgantara di dekat Lapangan Udara Adi Sucipto, Yogyakarta.
            Banyak hal bisa dilihat di Museum Dirgantara, misalnya patung para pejuang dan pilot dengan berbagai macam seragam. Ada juga berbagai macam diorama menarik. Dapat dijumpai pula bermacam-macam pesawat terbang yang pernah digunakan para pejuang dan para pilot zaman dahulu.Para siswa dan para pendamping memanfaatkan berbagai macam hal yang disajikan di museum  itu untuk berselfie atau berfoto bersama.
         Rombongan melanjutkan perjalanan menuju ke Jogja Bay, yang letaknya tidak begitu jauh dari Museum Dirgantara. Di Jogja Bay semua peserta termasuk para pendamping sangat menikmati berbagai macam wahana air yang tersedia. Semua merasa gembira, semua merasa puas bisa bermain- main air sambil bersendau gurau dan berfoto- foto.
Kurang lebih pukul 17.30 rombongan SMP PL Ambarawa keluar dari Jogja Bay dan melanjutkan perjalanan ke rumah makan untuk makan malam dan membeli oleh- oleh. Usai membeli oleh-oleh, rombongan masuk ke bus masing–masing untuk melakukan perjalanan pulang menuju Ambarawa.
Kurang lebih pukul 23.00 rombongan tiba di Ambarawa dengan selamat. Semua penjemput sudah berdatangan menjemput putra-putrinya. Good Bye Yogya, tunggulah kedatangan kami tahun depan! (V. Dewi Anggrahini)

Pesta Perak Y Sugiyanto SMP PL Santo Yusup
25 tahun seseorang berkarya di institusi manapun, sepantasnya perlu dirayakan, apapun bentuknya. Karena hal itu merupakan salah satu bukti loyalitas dan komitmen. Tanggal 20 Pebruari 2017 lalu, SMP PL Santo Yusup ikut mengayubagyo atas 25 tahun Yohanes Sugiyanto berkarya di bawah Yayasan Pangudi luhur (YPL). Acara ini dihadiri oleh seluruh guru dan karyawan, pestawan datang bersama sang istri tercinta, bertempat di rumah makan “Tanjung Laut” Semarang.  
Sugiyanto mengungkapkan rasa syukur boleh mengabdikan diri di YPL hingga saat ini. Suka-duka sudah dialami, dan dia berharap bisa menuntaskan karyanya ini kelak pada saat dinyatakan sudah purna bakti. Bruder Albertus Suwarto selaku perwakilan Yayasan menyampaikan pesan dari Kepala Kantor yang intinya mengucapkan terima kasih atas kesetiaan pestawan mencurahkan tenaga dan pikiran sebagai seorang guru hingga mencapai 25 tahun. Harapannya ke depan Pak Sugiyanto tetap memberikan warna bagi unit kerja tempatnya berkarya. Sedangkan Kepala Sekolah Heni Widiastuti mengatakan ikut berbahagia dan bangga karena meski baru sekitar 6 bulan berada di unit kerja SMP PL Santo Yusup, namun telah bisa menyaksikan 2 guru dan 1 karyawan yang telah seperempat abad berkarya.
Pada kesempatan yang sama juga dirayakan 15 tahun berkarya Agatha Widhi Budhiarti, pengampu mapel Matematika. Suasana gembira dan canda tawa mewarnai pertemuan tersebut. (Har)  

Warta YPL Yogyakarta

Persembahan Juara Tim Futsal SMP PL 1 Yogya

Untuk pertama kalinya Mars SMP PL 1 Yogya berkumandang di Lapangan Futsal GOR Amongrogo dalam kegiatan Mache Futsal Championship 2016 yang diselenggarakan oleh SMAN 5 Yogya.
Setelah melalui babak penyisihan, Tim Futsal Espeelsa yang beranggotakan Nada, Lintang, Devan, Jose, Gerry, Hisnu, Dito, Marel, Jonathan, Samuel, Abram, dan Ari, akhirnya berhasil mempersembahkan piala Kejuaraan Mache Futsal Championship 2016 untuk SMP PL 1 Yogya, setelah dalam final mengalahkan SMP N 13 Yogya  dengan skor 3-1.  Selain Juara, salah satu anggota Tim Futsal Espeelsa yaitu Frank Jose Theo Daat juga mempersembahkan piala dalam kategori Top Scorer dalam kejuaraan tersebut.
Ini adalah kemenangan perdana dalam sejarah Tim Futsal Espeelsa.
Waka Kesiswaan Bapak Ujang Sukasna yang merangkap official menyatakan, Tim Futsal Espeelsa memang dipersiapkan secara intesif. Semangat dan perjuangan Tim Futsal Espeelsa akhirnya membuahkan hasil yang sungguh membanggakan. Dukungan dari suporter dan orang tua turut menentukan kemenangan mereka.
Jayalah terus Tim Futsal Espeelsa. (Cornelia Anindyasari, Yudesa)

 SMA PL Sedayu Juara III Lomba Karya Ilmiah UAJY

           
Tim KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMA PL Sedayu tahun ini kembali mengukir prestasi. Dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja yang diselenggarakan oleh Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), di Gedung II Thomas Aquinas, Kamis 16 Februari 2017, Tim KIR SMA PL Sedayu berhasil meraih Juara III.  
Tim KIR SMA PL Sedayu beranggotakan Thea Diva Theressa (XI IPA 2), Theresia Angela (XI IPA 2), dan Marcella Wahyu (XI IPA 1). Mengangkat judul “Efektivitas Pemanfaatan Briket Trikel Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan”, karya ilmiah mereka mengkaji pemanfaatan limbah Palma Putri dan kelopak Mahoni, dan juga menciptakan sumber energi ramah lingkungan.
            Lomba KIR tersebut diikuti sekitar 20 sekolah se Daerah Istimewa Yogyakarta, yang kemudian diseleksi menjadi 7 tim dan 2 tim dari SMA PL Sedayu masuk sebagai 7 besar. Tim 1 SMA PL Sedayu tidak mendapat juara. Persaingan berjalan seru karena tim lawan lainya cukup tangguh yakni dari SMA Stela Duce 1 Yogya, SMA St Ursulin Surakarta, dan SMA Kolose de Britto Sleman.
            Banyak kesulitan yang dijumpai Tim SMA PL Sedayu dalam mengikuti lomba ini, seperti waktu yang terlalu mepet. Meskipun demikian presentasi berjalan lancar. Mereka mengaku senang karena perjuangan tidak sia-sia. Semoga SMA PL Sedayu dapat terus menghasilkan karya dan prestasi. (Clara Wening Larasati, XI IPA 2)
             
                “Rekoleksi” SD PL Sedayu
Untuk menghadapi aneka try out dan ujian, banyak persiapan dilakukan para siswa kelas VI, termasuk SD PL Sedayu. Setelah melewati beberapa kegiatan, akhirnya Sabtu-Minggu, 4-5 Februari 2017 siswa kelas VI SD PL Sedayu mengikuti Rekoleksi.
Rekoleksi dilaksanakan di Wisma Maria yang letaknya tidak jauh dari SD PL Sedayu. Kegiatan ini membantu pa

ra siswa merefleksi apa yang telah dilakukan dan dipersiapkan untuk mengikuti ujian. Tema rekoleksi kali ini “Bersama Tuhan Segalanya Mungkin Diraih”. Rekoleksi dipimpin oleh Bruder Kristali FIC dan Bruder Sarwono FIC.
Hari pertama, kami diajak merefleksi kebaikan-kebaikan yang telah kami terima, baik dari keluarga, teman, guru, dan siapa saja yang pernah berbuat baik kepada kami. Kami mengingat kebaikan bapak/ibu yang dengan susah payah merawat kami. Kami banyak yang menangis ingat ibu yang sedang sakit, atau bapak yang telah dipanggil Tuhan. Benar-benar kami merasa terharu apalagi  Bruder Kristali memutarkan lagu “Bunda”nya Melly Guslaw, wah, banyak yang termehek-mehek deh.
Minggunya dimulai ibadat pagi dilanjutkan outbond. Permainan seru ini sebetulnya tujuannya hanya satu yaitu kami diajak berkonsentrasi ketika melakukan suatu hal. Mempertahankan dari serangan bom air itulah permainan paling seru karena harus mempertahankan dari serangan musuh. Setelah berbasah-basah kami mandi dan mendapat peneguhan dari Bruder, bahwa bersama Tuhan segalanya mungkin diraih.
Pesan Bu Sudar pada pendampingan Rekoleksi kali ini, “kobarkan semangat juangmu dan padamkan api malasmu! “ Selamat mempersiapkan ujian… (Tim Jurnalistik –Palseda)

EdufairSMA PL Yogya

SMA PL Yogya menggelar Edufair (Education Fair) yang melibatkan 19 perguruan tinggi dari Jakarta, Surabaya, Yogyakarta seperti UGM, Universitas Multimedia Nasional (UMN) Jakarta, Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta, Universitas Atma Jaya Yogya (UAJY), Universitas Sanata Dharma (USD) Yogya, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), dan lain-lain, tanggal 1 Oktober 2016. Masing-masing perguruan tinggi ini mengisi kotak-kotak booth yang memanjang di lapangan indoor. Edufair berlangsung bersamaan dengan penerimaan raport mid semester (tengah semester) yang dihadiri seluruh orangtua murid sehingga ketika berkunjung ke stand-stand, mereka datang bersama putra-putrinya.
            Edufair diawali dengan  presentasi dari masing-masing perwakilan universitas di ruang baca SMA PL Yogya. Saat berkunjung ke stand-stand, para siswa tampak aktif bertanya untuk mencari informasi perguruan tinggi yang cocok untuk mereka selepas SMA nanti.
Agar Edufair berlangsung meriah, pihak sekolah memberikan doorpize bagi 10 siswa yang mampu mengumpulkan minimal 10 cap dari setiap stand yang dikunjungi. Walaupun Edufair hanya berlangsung sehari tetapi acara ini sangat bermanfaat bagi siswa-siswi SMA PL, karena dengan adanya Edufair, para siswa bisa mengetahui  apa yang harus dipersiapkan dari sekarang agar bisa kuliah di universitas impian. (Helarion Virera, XI IPS)

SMA PL Yogya ikut Renungan Hari Pahlawan
             
SMA PL Yogya mendapat undangan  mengikuti Malam Upacara Renungan Suci Hari Pahlawan, di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta, tepat di Hari Pahlawan 10 November 2016. Diwakili 30 siswa dan didampingi 5 guru, Tim SMA PL Yogya berbaur dengan perwakilan sekolah-sekolah lain di Yogya, personel militer dan instansi pemerintah yang mengikuti acara ini.  
Kegiatan dimulai pukul 00.00 diawali upacara yang diikuti personel militer dan instansi pemerintah, sementara para pelajar bersiap di setiap blok makam untuk menyalakan lilin di setiap nisan saat semua lampu dipadamkan. Yang istimewa dari acara ini adalah obor yang digunakan untuk menyalakan lilin berasal dari pelepah pisang yang dilapisi minyak tanah. Upacara berlangsung khidmat,. Saat lampu dipadamkan kami, para pelajar, menyalakan lilin di setiap nisan dan setelah semua lilin menyala suasana Makam Pahlawan itu benar-benar indah dan mampu menggantikan rasa takut, lelah, dan kantuk kami.
Malam itu kami benar-benar menikmati Malam Upacara Renungan Suci Hari Pahlawan tersebut. Kami disadarkan bahwa kami harus benar-benar berterima kasih kepada para pahlawan yang telah memperjuangkan Kemerdekaan Indonesia. Sebagai penerus bangsa kami berkewajiban menjaga Kemerdekaan Indonesia, dengan terus rajin belajar mencetak prestasi untuk mengharumkan nama kita sendiri, orang tua, sekolah, bangsa dan negara! (FX Puspa Kristiarini S., XI IPA 2)

Persami” seru SD PL Sedayu

“Pramuka Sejati harus Mandiri” begitulah tema Persami SD PL Sedayu tahun ini. Persami yang diikuti semua siswa kelas V dan VI ini berlangsung seru dan menyenangkan, tanggal 21-22 Januari 2017. Cuaca cerah dan tidak hujan mendukung lancarnya acara.
Acara diawali Sabtu 21 Januari 2017 dengan mendirikan tenda, tentu dibantu Kakak Pembina Kak Dawud dan Kak Fajri bersama timnya. Pada upacara pembukaan, Kamabigus Kak Tari  menjelaskan, dalam berkemah kita memang harus berlatih untuk mandiri, tidak tergantung pada orangtua.
Jam 16.00 kami mengikuti Perayaan Ekaristi di Gereja “Santa Theresia” Sedayu. Yang mengharukan, kami disambut Romo Tulus yang dikenal dekat dengan anak-anak. Kami disambut di depan gereja dengan senyum terbaiknya.
Puncak acara berupa Api Unggun berlangsung malam harinya. Kegiatan ini  menampilkan pentas seni dari tiap regu. Tentu sangat meriah, karena tiap regu menampilkan kreasi terbaiknya.Renungan malam hari disampaikan Kak Sudaryanti. Kak Sudar menjelaskan arti api. Api yang sederhana itu ternyata memiliki makna yang sangat luas. Api sebagai penerang, penghangat, pengusir mara bahaya, namun kalau kita tidak hati-hati api juga bisa menjadi lawan kita.
Pagi harinya dimulai senam bersama. Berikutnya, halang rintang. Pada halang rintang ini kami harus dapat memecahkan misteri yang diberikan Kakak Pembina. Ada sandi kotak, tali temali, dan rangkai kata. Nah, di sini kami dituntut mampu bekerja sama dan harus kompak.
Selama halang rintang, ada anggota yang masak. Khusus yang tugas masak untuk teman-teman yang mengikuti halang rintang juga dilombakan. Acara ditutup dengan Pelantikan Penggalang ramu kelas V dan VI.
 Akhirnya acara bongkar tenda dan upacara penutupan tiba. Kami pulang dengan membawa sejuta pengalaman hidup di alam serta beraktivitas dan tidur bersama teman-teman yang sungguh seru dan bermakna. (Tim jurnalistik Palseda)

Misa dan Bakti Sosial OSIS SMA PL Yogya
Para Pengurus OSIS SMA PL Yogya menyelenggarakan rangkaian kegiatan Perayaan Santa Pelindung Kongregasi FIC dan Yayasan Pangudi Luhur, 8 Desember 2016 lalu. Perayaan ini bertema “Bersama Bunda Maria, Kita Berbagi Kasih kepada Sesama yang Membutuhkan” . Acara diawali Misa Kudus berlangsung di Indoor dipimpin  Romo Y Wicaksono Pr dengan iringan paduan suara dari para alumni.  Misa Kudus ini diikuti sekitar 611 siswa – siswi, para guru dan karyawan SMA PL Yogya.
Usai Misa dilanjutkan Bakti Sosial yang juga dilaksanakan di Indoor. Siswa – siswi SMA PL yang diwakili Pengurus OSIS membagikan 200 paket sembako kepada warga kurang mampu di sekitaran kampus SMA PL Yogya. Bakti sosial berjalan lancar dan tertib.
Kegiatan ini diharapkan dapat berlangsung setiap tahun di setiap Peringatan Santa Pelindung Kongregasi FIC dan YPL agar Pangudi Luhur dapat terus membagikan semangat kasih dan kesucian layaknya sang Bunda Pelindung yang Terkandung Tak Bernoda.
Dirgahayu Pangudi Luhurku!! (Anggi)

Lomba Voli antarkelas SMA PL Yogya

SMA PL Yogya menyelenggarakan Classmeeting bertema “Move Your Body for Happiness”. Kegiatan ini rutin diadakan setiap tahun. Classmeeting melombakan voli yang dilaksanakan Jumat – Sabtu, 9 dan 10 Desember 2016. Meski hanya satu macam  lomba  namun seluruh kelas dapat berpartisipasi dengan baik.
Pertandingan berjalan lancar, sportif dan tentunya semakin seru di babak final  yang mempertemukan kelas XII IPA 1 dengan XII IPA 3 yang akhirnya dimenangkan XII IPA 3. Tampil sebagai runner up adalah XII IPA 1 dan X3.
Meski pertandingan ini terbilang singkat, namun tetap dapat membangkitkan kembali semangat siswa-siswi PL yang selama lebih dari 1 minggu menjalani PAS (Penilaian Akhir Semester) Gasal di tahun ajaran 2016/2017. (Anggi)
                              
      Louis Voice tampil di Misa Berbahasa Inggris
             LV (Louis Voice), nama paduan suara SMA PL Sedayu, bertugas koor dalam misa berbahasa Inggris di Kapel RS Panti Rapih, Minggu,19 Februari 2017. Sebelumnya Tim LV berlatih dengan penuh semangat setiap Selasa dan Kamis. Setiap latihan LV dibantu oleh Guru Bahasa Inggris Miss Andang dan Miss Erna serta Mas Wahyu pelatih LV SMA PL Sedayu. Dalam koor kali ini LV dibantu anak-anak EC (English Club).
            Perayaan Ekaristi berjalan lancar dan khusyuk. Saat tampil bertugas,
anggota LV mengenakan dress hitam untuk putri dan kemeja putih celana hitam untuk putra. Sebuah pengalaman menarik dan berharga mereka peroleh dari tugas koor kali ini. (Agnes Kartika Maharani dan Aurelia Ratna Ningsih)

AMT untuk Siswa Kelas XII SMA PL Sedayu

       Sekitar 112 siswa Klas XII SMA PL “St Louis” Sedayu mengikuti AMT (Achievement Motivation Training) di Wisma Sang Penebus, Nandan, Sabtu 18 Februari 2017 pukul 07.30 – 15.00 WIB. Tema AMT adalah “Kedisiplinan menuju Sukses”. Tujuan AMT adalah memberikan penyegaran fisik dan psikis sebelum menghadapi Ujian Sekolah dan Ujian Nasional.
     Para pembicara AMT adalah para frater CSSR antara lain : Frater Simpli, Frater Tono, Frater Pius, dan Frater Meha. Kegiatan AMT meliputi pemberian materi tentang percaya diri, kemandirian, kepekaan, kerjasama, berani menghadapi tantangan dan outbond. Para siswa didampingi Wali Kelas dan para guru Klas XII antara lain : Pak Agus, Pak Andreas, Bu Anna Murti, Bu Ratna, Bu Eni Sumini, Sr Cornelia, Pak Markoes dan Pak Sutrisno Hadi.
     Acara diakhiri dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Romo Mali CSSR.  (Dorotea Lea dan Rosa Desy) 

Espeelsa Teenagers’ Days

SMP PL 1 Yogya mengadakan Espeelsa Teenagers’ Days, Selasa-Sabtu. Kegiatan tersebut wajib diikuti peserta didik kelas VII dan VIII. Espeelsa Teenagers’ Days diharapkan mampu membekali peserta didik agar siap menjalani proses belajar sehingga berani menyongsong masa depannya dengan optimis dan bertanggung jawab.
Berbagai kegiatan Espeelsa Teenagers’ Days antara lain: Achievement Motivation Trainning, penyuluhan kesehatan remaja, penyuluhan lingkungan hidup, peraturan baris berbaris (PBB), penyuluhan tentang tata-tertib lalu-lintas dan cyber crime, seks edukasi, psikotes, dan sosialisasi tata-tertib sekolah. Kegiatan tersebut terselenggara atas kerjasama dengan Cantrik Learning Centre, Puskesmas Umbulharjo, Badan Lingkungan Hidup Kota Yogya, Akademi Angkatan Udara Adisutjipto, Kepolisian Umbulharjo, Lembaga Bimbingan Belajar “Neutron” Kotabaru.
Selama mengikuti proses Espeelsa Teenagers’ Days, peserta didik tampak antusias dan bersemangat. Mereka dapat bereksplorasi dengan berpijak pada rasa keingintahuan sehingga pengetahuan yang diperoleh sungguh sangat berguna bagi perkembangan positif mereka. (Yuliana Dewi Sariningrum)

Warta YPL Muntilan

Purna Tugas Bu Yani dan 25 Tahun berkarya Bu Anik

Pelepasan Purna Tugas Ibu Muji Handayani (Bu Yani) dan Perayaan 25 tahun Berkarya Ibu Anik Iriyanti, diselenggarakan oleh keluarga besar SMA PL Van Lith, Rabu 2 Februari 2017. Bu Yani yang kini berusia 56 tahun mengajar di SMA PL Van Lith sejak berdirinya sekolah ini. Bu Yani menjadi guru terakhir yang masih mengalami pengajaran dan mengajar era SPG Van Lith. Jiwa Romo  Van Lith seolah telah mbalung sumsum/mendarah daging di dalam hidupnya sebab berada di Van Lith sejak menjadi murid SPG. Seusai menyelesaikan studi S1-nya di Universitas Sanata Dharma Yogya, ia diminta oleh Kepala Sekolah SMA Van Lith ketika itu Br Heribertus Sumarjo FIC untuk mengajar di SPG hingga menjadi SMA. Dalam acara pelepasan Purna Tugas ini Bu Yani didamping suami dan anaknya, Bapak Giri dan Mbak Nita.
Bersamaan dengan itu juga diadakan Syukuran 25 tahun berkarya di YPL bagi Ibu Anik Iriyanti (53 thn). Ibu Anik berkecimpung di  Tata Usaha SMA Van Lith sejak sekolah ini berdiri. Karyawan yang sudah senior ini, kini telah menjadi eyang putri dari anak sulungnya Yoga yang telah memberinya cucu. Sedangkan anak bungsu, Dewa, masih sekolah di SMA Negeri I Magelang.
Hanya satu kata yang mampu dirasakan oleh Bu Yani maupun Bu Anik yakni bersyukur atas semua yang telah dilalui di SMA Van Lith. Kegembiraan, kekeluargaan, kecewa, sedih, sakit dan sehat semua silih berganti memberi aura tersendiri bagi mereka berdua. Akhirnya jiwa kesabaran dan  pikiran  positiflah yang menjadi landasan sehingga mampu menjalani semua tugas itu.
Acara berlangsung di Kapel Asrama Putri Van Lith, diawali Misa Kudus dengan selebran utama Romo Dodi SVD. Ada sambutan dari Kepala Sekolah sekaligus Bruder Kepala Cabang Muntilan Bruder Giwal Santoso diteruskan dengan pesan-kesan dari Bu Yani dan Bu Anik. Tak lupa tentu dari pihak YPL yang diwakili oleh Mbak Lilis sebagai karyawan cabang Muntilan memberikan tanda terima kasih kepada mereka.

 Tetap semangat dan optimis untuk Bu Yani dan Bu Anik ! Dalam segala perkara Tuhan amat mencintaimu.   (Nik)


Try out  14 SMP  di SMK  PL Muntilan
Dalam  rangka  mencari  calon  peserta didik baru  (PPDB), SMK  Pangudi Luhur  Muntilan setiap  tahun  memfasilitasi  pelaksanaan  try out  UN  SMP bekerjasama  dengan  Bimbel  Primagama.   Pada Tahun Ajaran  2017–2018 ini pelaksanaan  UN SMP  Kabupaten Magelang  sudah harus  berbasis  komputer,  maka   try out  kali  ini menggunakan  komputer.   Try out  berlangsung   Minggu 15  Januari 2017  diikuti 14  SMP   se kabupaten/kota  Magelang   dengan  total  pendaftar  200 orang.    
Untuk  memeriahkan  try out kali  ini   panitia  mengadakan  Lomba  Kreasi  dan  Ekspresi  bagi  pelajar SMP   meliputi   Gambar  Sketsa  Bangunan  Bersejarah, Desain  Otomotif, Baca Puisi   dan Safety  Riding. Panitia memberikan hadiah uang  pembinaan   dan  sertifikat  untuk  Juara  1 , 2  dan 3 di tiap jenis lomba.

Try out  berjalan  lancar  meski  Lomba  Safety   Riding harus   menunggu  hujan  reda terlebih dahulu. Semangat  untuk  panitia  try out(Y. Prastyo)


Serunya Nongkrong Bareng Bruder FIC
            Sebanyak 106 pemuda berasal dari SMA & SMK Pangudi Luhur, OMK, dan SMA Virgo Videlis Ambarawa mengikuti “Nongkrong Bareng Bruder FIC 2017”  yang diselenggarakan para Bruder Muda Kongregasi Santa Perawan Maria yang Terkandung Tak Bernoda (FIC), Sabtu dan Minggu, 14-15 Januari 2017. Acara ini merupakan agenda rutin yang tahun ini digelar di SMK Pangudi Luhur Muntilan.
            Dalam sambutannya, Koordinator Bruder Muda FIC periode sekarang, Bruder Albert mengajak  para pemuda  terbuka terhadap panggilan Tuhan secara khusus menjadi biarawan dan secara khusus lagi menjadi Bruder FIC. Acara tersebut dipandu oleh Bruder Teguh dan Bruder Samuel dibantu para bruder muda yang terlihat sangat solid dan kompak dalam kepanitiaan meskipun tempat tugas mereka berjauhan.
Bernyanyi, menari, talk show, permainan, olah raga melengkapi acara Nongkrong Bareng tersebut. Acara juga diisi materi yang disampaikan oleh para bruder yang handal seperti Bruder Gregorius Bambang  dan Bruder Martinus Saria Giri  juga sharing dari Bruder Theo dan peneguhan dari Bruder Dwiyatno sebagai Provinsial FIC Indonesia.

Semoga dengan acara ini semakin lebih memperkenalkan panggilan hidup sebagai Bruder FIC kepada para pemuda. Profisiat kepada para Bruder Muda FIC dan terima kasih atas peran-serta  SMA/SMK Pangudi Luhur serta rekan-rekan OMK. Sampai jumpa di Nongkrong Bareng Bruder FIC mendatang. (Br Teguh)


Van Lith Cheers raih Prestasi di Yogya

           
Go, Fight, Burn itulah tagline Van Lith Cheerleader ( VLC). Van Lith Cheerleader merupakan salah satu dari sekian banyak  klub yang ada di SMA PL Van Lith Muntilan. Untuk bisa menjadi squad dalam VLC, perlu melewati beberapa tahap, di antaranya : pendaftaran, seleksi, tes praktik, hingga wawancara. Ada 20 orang yang terpilih menjadi squad VLC dan 5 manager. Van Lith Cheerleader dilatih oleh Kak Bimo Raka dan Kak Mia Puspita.
            Prestasi akhir-akhir ini yang berhasil diraih oleh VLC antara lain: Juara 4 and The Best Pyramid for Elite Division di Ambarrukmo Plaza, kemudian Juara 3 dalam TAT Regional Yogyakarta di Taman Kuliner, dan baru-baru ini VLC mendapat Juara 6 for Elite Division yang juga diselenggarakan di Ambarrukmo Plaza Yogyakarta.

            Semua peserta dalam Lomba Cheerleader tentu telah menampilkan yang terbaik, begitu pula dengan Van Lith Cheerleader. Karena keterbatasan waktu untuk berlatih ditambah begitu padatnya kegiatan di sekolah, VLC belum bisa menampilkan yang terbaik. Hal ini tentu tidak menyurutkan semangat mereka untuk terus berlatih, sebaliknya menjadi tantangan bagi VLC untuk bisa meraih kemenangan. Terus semangat VLC, kami menantikan prestasi-prestasi selanjutnya. Keep go, fight, burn! (Elen)

Prestasi Tim Taekwondo SMA PL Van Lith
Bangga dan bersyukur  dirasakan oleh siswa – siswi yang mengikuti ekstrakurikuler Taekwondo SMA PL Van Lith. Tanggal 11 Februari 2017, mereka memenangkan kejuaraan Taekwondo dalam eventYogyakarta Taekwondo Student Fest” yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Taekwondo Indonesia Daerah Istimewa Yogyakarta (Pengda TI DIY) di GOR Stimik “Akakom” Yogyakarta. Kejuaraan ini diikuti 600 peserta SD hingga SMA di Yogyakarta dan sekitarnya.  
SMA PL Van Lith berhasil meraih 4 medali emas, 3 medali perak, dan 1 medali perunggu. Medali Emas diraih Mario Strada (XI IPA 3), Felicia Sabrina (XI IPA 2), Norbertus Budhya (X MIA 2), dan Theodorus Satria Indra Prastha (X IIS 1), Medali Perak oleh Radhita Tyastu (XI IPA 2) , Bunga Savanna (X MIA 2), Maria Ivana (X IIS 1), dan Medali Perunggu oleh Stanislaus Paramayudha Naraya (X MIA 2).

Selamat untuk anak-anak Ekskul Taekwondo SMA PL Van Lith ! ( Feli/Mario XI IPA )


Warta YPL Kalimantan

LDK Gabungan 3 SMP PL di Kalimantan

SMP PL Santo Albertus Ketapang, SMP PL Santo Don Bosco Tanjung, SMP PL Santo Aquino Tumbang Titi kembali meregenerasi para peserta didiknya dalam kegiatan berorganisasi di sekolah. Setelah didahului pemilihan Ketua OSIS dan Pengurus OSIS baru, ketiga sekolah tersebut kemudian menggodok siswa-siswi terpilihnya dalam kegiatan LDK (Latihan Dasar Kepemimpinan). LDK bertujuan meningkatkan mental, kedisiplinan, dan keterampilan dalam berorganisasi serta tanggung jawab setiap siswa dalam melaksanakan tugas sebagai pengurus OSIS.
LDK yang berlangsung 12-14 Januari 2017 di SMP PL St Abertus ini berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya karena gabungan dari 3 sekolah. LDK gabungan ini bermula adanya pembicaraan/sharing di awal tahun 2016 saat Don Bosco Day di SMP PL St Don Bosco Tanjung, antar staf (Kepala Sekolah, Waka Kesiswaaan) serta Pembina OSIS dari SMP PL St Don Bosco Tanjung dan SMP PL St Albertus Ketapang, untuk menyamaratakan sistem pelatihan/pembinaan kepada semua Pengurus OSIS di masing-masing unit SMP di Kabupaten Ketapang. SMP PL St Albertus Ketapang berinisiatif menjadi tuan rumah pertama LDK-G atas persetujuan Kepala YPL Perwakilan Ketapang.
Para peserta LDK-G berjumlah 98 siswa, terdiri dari 35 siswa SMP PL St. Albertus Ketapang, 23 siswa SMP PL St Don Bosco Tanjung dan 40 siswa SMP PL St Aquino Tumbang Titi. Seluruh peserta didampingi Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum dan Wakasek Kesiswaan serta Pembina OSIS masing-masing sekolah. Karena hampir seluruh kegiatan LDK-G dilaksanakan di sekolah dan terjadwal dari pagi hingga malam hari, seluruh siswa dan pembina harus menginap di sekolah.
Rangkaian kegiatan LDK-G dibuka dan ditutup oleh Kepala YPL Perwakilan Ketapang, Bruder Fransdjio Atmaja FIC MPd. Hari pertama diawali perkenalan dan harapan, dilanjutkan pengenalan tentang OSIS sebagai organisasi siswa. Hari ketiga diisi tambahan pengetahuan tentang kepemimpinan dan keorganisasian, manajemen keorganisasian, selanjutnya hubungan (integrasi) antara sekolah dengan OSIS. Agar kegiatan OSIS dapat dirancang dengan baik, seluruh pengurus OSIS diberi materi penyusunan program kerja: Analisis SWOT sebagai pedoman penyusunan program kerja, penyusunan kegiatan dan proposal serta laporan pertanggungjawaban.
Dalam LDK gabungan pertama ini, panitia LDK sangat terbantu karena dalam mempersiapkan fisik dan mental siswa-siswinya dibantu oleh satuan KOMPI Ketapang pada latihan hari kedua. Selama sehari penuh,  pukul 05.00-17.00, seluruh siswa dibimbing dan dilatih secara langsung oleh anggota TNI.
Walaupun terdapat satu siswa yang jatuh sakit, hingga LDK berakhir, sebagian besar peserta tampak senang karena memiliki teman baru, termotivasi karena pendampingan yang terpimpin dari seluruh pendamping dan semangat karena antusias para peserta yang luar biasa.

Kepada seluruh pengurus OSIS, Selamat belajar dan bertugas! (Nikolaus Subandi, S.Pd)


Kemeriahan Perayaan Imlek 2017 di SMP PL Albertus

Tahun Baru Imlek mendapat tempat tersendiri bagi sebagian lapisan masyarakat, khususnya daerah-daerah yang memiliki komunitas-komunitas Tionghoa. Di tengah isu berbau SARA, sekolah Pangudi Luhur khususnya SMP PL Santo Albertus berusaha menjaga dan melestarikan tradisi masyarakat setempat dengan tidak membedakan warna kulit, agama maupun etnis.
Karena itulah SMP PL Albertus menfasilitasi kegiatan guna melestarikan tradisi Tionghoa pada momen perayaan Imlek. Belajar dari Perayaan Imlek yang sukses digawangi Pengurus OSIS tahun 2016, pihak sekolah dalam hal ini Bagian Kesiswaan  menelorkan ide  mengadakan kegiatan serupa dengan setting acara yang lebih besar.
Bagian Kesiswaan merumuskan tujuan perayaan Imlek tahun 2017 antara lain meningkatkan toleransi budaya di sekolah khususnya budaya Tionghoa, memperkenalkan dan membudayakan Bahasa Mandarin, sebagai ajang promosi sekolah dan mewadahi reuni alumni SMP PL Santo Albertus/Usaba I.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan para guru Mandarin di lingkungan YPL Perwakilan Ketapang mulai dari SD sampai SMP pada Oktober 2016. Pertemuan merumuskan kegiatan yang akan dilaksanakan pada perayaan Imlek tahun 2017 dengan empat tujuan tersebut. Kemudian Bagian Kesiswaan mengumpulkan Pengurus OSIS periode 2016-2017 untuk membentuk kepanitiaan yang melibatkan semua siswa didampingi PTK SMP PL Santo Albertus. Untuk Ketua Panitia dipercayakan kepada Kherrine, siswa kelas IX.
Sosialisasai kegiatan lomba sudah dilakukan sejak awal Januari 2017. Lomba-lomba yang diadakan antara lain: Membaca Syair Mandarin  (tingkat SD), Menulis Mandarin dan Bercerita Mandarin (tingkat SMP) tanggal 6 Februari 2017, Lomba Menggambar (tingkat SD) dan Menyanyi Mandarin (tingkat SD dan SMP) 7 Februari, Lomba Modern Dance tingkat SD dan SMP serta puncaknya Lomba Fashion Show tingkat SD.  
Pendanaan kegiatan dilakukan  ecara swadaya di mana para siswa mencari bantuan dan sponsor tanpa meminta dari pihak sekolah atau yayasan. Antusiasme dari peserta SD sangat tinggi ini terlihat dari SD yang tidak mendapat undangan ingin ikut mengikuti lomba-lomba tersebut.
Pagi hari sebelum acara puncak, seperti tahun-tahun sebelumnya SMP PL Santo Albertus dikunjungi oleh naga dari panitia Imlek Ketapang. Ada tiga naga yang mampir ke sekolah yang memperlihatkan kebolehannya dalam meliuk-liuk mengikuti tabuhan yang ada. Agar lebih menyemarakkan kedatangan naga ini sekolah menyiapkan petasan khas Imlek. Puncak acara kegiatan Imlek berlangsung  tanggal 9 Februari 2017 pukul 15.00 – 21.30.
Pada kesempatan ini, Pemimpin Provinsial FIC, Bruder FA Dwiyatno FIC, yang kebetulan melakukan visitasi di Ketapang dan berkunjung di unit SMP PL Santo Albertus, menyaksikan langsung kegiatan yang diadakan siswa SMP PL Santo Albertus. Beliau memandang positif kegiatan ini dan meminta unit-unit Pangudi Luhur agar bisa menyesuaikan diri dengan kultur setempat sehingga dapat diterima oleh masyarakat, sebab yang dilakukan oleh SMP PL Santo Albertus juga bagian dari promosi agar dapat menarik minat masyarakat Ketapang untuk menyekolahkan putra-putrinya di SMP PL Santo Albertus.
Bruder Tomas Tefa FIC saat memberikan sambutan, menyatakan mengapresiasi kerja keras panitia, bagaimanapun untuk anak seusia mereka dapat melaksanakan kegiatan atau even besar n  seperti itu merupakan hal yang luar biasa.
Pertunjukan Barongsai merupakan pertunjukan wajib dan khas saat perayaan Imlek maka panitia mengundang Tim Barongsai dari Yayasan Teratai Ketapang yang memang sudah banyak malang melintang berbagai perlombaan barongsai dan tarian barongsai ini mengundang decak kagum dari penonton. Untuk mendukung meriahnya kegiatan Imlek ini panitia juga memberi kesempatan pada Pengurus OSIS dan Komite Sekolah membuka stand makanan dan photobooth. Pada puncak juga penutup acara diisi dengan pesta kembang api yang disambut atusias pengunjung. (nella/inigo)


Warta

“Factory Trip” PG -TK PL Deltamas

PG – TK Pangudi Luhur Bernardus kota Deltamas mengadakan Factory Trip di Domino’s Pizza City Walk Lippo Cikarang, Jumat 10 Februari 2017.  Dalam gerimis pagi itu rombongan berangkat dalam 2 kloter dengan bantuan transportasi dari orang tua murid.
Setiba di lokasi, peserta sudah tidak sabar mengikuti kegiatan membuat pizza. Pertama-tama, para siswa diajak berkeliling dapur untuk melihat kegiatan yang ada, mereka melihat pembuatan adonan pizza, cara mengoles sauce dan cara meng-oven pizza. Setelah itu mereka diajak memasuki ruangan pendingin, di sini mereka melihat barang- barang yang disimpan di dalam freezer (ada daging, sosis, bawang Bombay, sayur, dan minuman).
Kegiatan terakhir yang paling ditunggu, para siswa membuat pizza bersama. Adonan pizza sudah disediakan pihak Domino’s, jadi mereka tinggal mengoleskan sauce, menaburkan mozzarella cheese, memberikan toping potongan daging dan sosis. Setelah pizza di oven selama 6 menit, siap untuk dikemas.
Pukul 10.30 WIB kegiatan berakhir dan kami kembali menuju ke sekolah dengan membawa pizza buatan kami. Nice trip…… (A. Devi)

Andrew Berkeliling Dunia dengan Sepeda

“Apakah Anda ingin berkeliling dunia?”
Banyak orang cenderung menjawab “ya”. Bagaimana cara mewujudkan impian itu?
            Andrew Collien, alumnus siswa SMP PL Jakarta 2004, berkisah, ia ingin mewujudkan cita-citanya berpetualang  keliling dunia dengan menggunakan sepeda. Alasan utama yang menggerakkan Andrew, adalah mimpi berkeliling dunia yang muncul sejak di bangku SMP.
Saya ingin mewujudkan impian saya berkeliling dunia, dengan cara bersepeda sekaligus memberikan pengaruh sosial serta menginspirasi anak-anak dunia supaya berani bermimpi dan mewujudkannya, tegas Andrew Collien, Jumat (20/01/2017), saat memberikan motivasi di SMP PL Jakarta. Andrew Collien, pria kelahiran Jakarta 23 Januari 1988,  memulai dengan memberikan motivasi kepada peserta didik SMP PL Jakarta dengan menggambar, dan nantinya salah satu karya terbaik  akan diunggah di website http://www.drawdreaming.com/.
            Perjalanan Andrew dimulai dari Indonesia, Selasa 24 Januari 2016. Selama satu tahun ia akan bersepeda berkeliling dunia dan mengakhirinya di San Fransisco, Amerika. Tentunya akan banyak negara yang ia lewati. Di setiap negara, Andrew Collien akan masuk ke sekolah-sekolah dan memberikan inspirasi, semangat kepada anak-anak supaya mempunyai mimpi, cita-cita, dan mampu mewujudkan harapan tersebut.
Semoga sukses Andrew ! Tetap semangat memberikan yang terbaik untuk orang lain.(Gregorius Agung)

Career day SMP PL Jakarta
             
 SMP PL Jakarta kembali menggelar Career day, Jumat 10 Desember 2016. Ketua panitia Dra Agnes Endang mengatakan, ini merupakan kegiatan kedua setelah Career day pertama tahun 2015. Di tengah berakhirnya aktivitas akademik di semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017 yang ditandai Ulangan Akhir Semester, peserta didik SMP PL Jakarta terlihat antusias hadir ke sekolah karena kegiatan ini wajib diikuti peserta didik kelas 7, 8, dan 9.
Career day bertujuan memberikan pemahaman kepada seluruh peserta didik SMP PL Jakarta tentang dunia profesi. Beberapa perwakilan profesi yang diminati peserta didik SMP PL Jakarta hadir dan memberikan penjelasan berbagai hal tentang profesi tersebut. Perwakilan Profesi yan hadir lebih dari 20 alumni SMP Pangudi Luhur itu antara lain Wirausaha, Dokter, Ahli Hukum, Programmer, Penulis, Co-founder re: ON Comics, presenter, desainer, astronom, musisi, TNI AU, Finance Director, bahkan Kepala Bappenas Bambang Brojonegoro (alumnus tahun 1985) turut hadir memberikan ilmu, wawasan, dan motivasi. Kegiatan diawali dengan presentasi dari masing-masing profesi di aula, kemudian anak-anak masuk ke dalam kelas-kelas profesi tersebut untuk mendalami setiap profesi alumni sesuai dengan minat peserta didik.
                “Saya merasa senang dan bangga karena bisa mengenal berbagai profesi dari kakak-kakak alumni, dan menambah wawasan bagi saya yang masih duduk di SMP. Semoga kegiatan ini terus berjalan di tahun selanjutnya,”ungkap Evan Lanell Wea, siswa kelas 9.
Alumni juga sangat antusias berbagi pengalaman kepada adik kelasnya. Menurut mereka, masa SMP adalah waktu yang tepat untuk peserta didik mengenal dunia profesi, membangun semangat, cita-cita serta kreativitas untuk persiapan masa depan yang baik. (Gregorius Agung)

Dian SLB B PL Juara 3 Lomba Poster Nasional

Festival ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) BERSERI PKLK 2016 untuk pertama kalinya terselenggara di Makassar, Sulawesi Selatan, 29 November – 2 Desember 2016. Festival ini bertujuan mengajak para peserta didik, guru dan semua yang terlibat di dunia pendidikan,  khususnya di sekolah luar biasa di Indonesia, agar selalu menerapkan hidup bersih, sehat, rindang dan anti narkoba. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus serta Usaha Kesehatan Sekolah. Festival ABK BERSERI meliputi 3 lomba : Menulis tingkat SMPLB, Poster tingkat SMALB, dan Presentasi Makalah oleh guru.
Dian Yovita, siswi SMALB B Pangudi Luhur Jakarta berkesempatan mewakili DKI Jakarta dalam ajang Lomba Poster ABK Berseri yang  diikuti siswa-siswi SMALB perwakilan dari setiap provinsi di Indonesia. Lomba poster dibagi dalam 2 tahap : pertama, para peserta diwajibkan membuat poster dengan salah satu program corel draw, adobe photoshop, dan lain-lain. Pada tahap ini dipilih 6 finalis. Kedua, para finalis harus dapat menceritakan isi dari poster yang telah dibuat dengan menjawab beberapa pertanyaan dari para juri.
Dian Yovita terlihat percaya diri dan menggunakan waktu maksimal dalam perlombaan tahap pertama. Pada tahap kedua, pendamping peserta lomba poster boleh membantu menjelaskan maksud dari pertanyaan yang diberikan juri selama 5 menit. Dian Yovita pun selama 5 menit dibantu dalam memahami maksud pertanyaan tersebut oleh Ibu Elisabet Shinta. Dian pun dapat menjawab beberapa pertanyaan dengan tepat.
Dian Yovita akhirnya terpilih sebagai Juara 3 Lomba Poster ABK BERSERI. Atas prestasinya, Dian Yovita mendapatkan medali perunggu, piala dan sejumlah uang pembinaan. (Elisabet Shinta_guru SLBB PL)

 Forum Dokter Pangudi Luhur beri Pelatihan P3K

Lebih dari 30 guru dan karyawan SMA PL Jakarta Selatan mengikuti Pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) di Sekolah Pangudi Luhur, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu 14/1/2017. Acara yang bertajuk “Pangudi Luhur First Aid Simulation and Training” ini diselenggarakan oleh Forum Dokter Pangudi Luhur.
Dalam acara ini Forum Dokter Pangudi Luhur memberi mandat kepada Dokter Martinus M Leman dan Dokter Agung Cahyono untuk memberikan pelatihan kepada guru dan karyawan SMA PL. Materi pokok dalam pelatihan ini adalah memahami tujuan pertolongan pertama, mampu melakukan pemeriksaan primer dan tindakan evakuasi.
 Dokter Agung menjelaskan, tujuan pelatihan ini adalah agar para guru dan karyawan mampu memberi tindakan penyelamatan kepada para siswa yang membutuhkan pertolongan di lingkungan  sekolah. Dalam acara ini para peserta dibekali materi dan pengenalan berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam pertolongan pertama. Selanjutnya peserta  melakukan simulasi penyelamatan.
Menurut Dokter Agung, hakikatnya pertolongan pertama adalah menyelamatkan jiwa korban, mencegah terjadinya cacat serta memberi rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. Hal yang perlu diperhatikan dalam memberi pertolongan pertama adalah menyiapkan diri sebagai penolong, jangan sampai akhirnya ditolong.
Sementara Dokter Martin menerangkan, forum dokter ini terbentuk pada 28 November 2015. Saat ini jumlah dokter yang tergabung dalam forum ini lebih dari 70 orang. Mereka berasal dari berbagai angkatan yang lulus dari SMA Pangudi Luhur Jakarta Selatan. 
Kepala sekolah SMA Pangudi Luhur, Bruder Titus Totok Tri Nugroho FIC ST, dalam sambutannya  mengapresiasi inisiatif alumni dalam memberi kontribusi positif bagi SMA Pangudi Luhur. Bruder Tri menegaskan, Forum Dokter Pangudi Luhur merupakan komunitas yang terbentuk karena dorongan untuk melayani sesama. Ia berharap Forum Dokter PL ini berkembang dan terus melebarkan sayap pelayanan kepada semua orang yang membutuhkan pertolongan. “Semoga pelatihan ini, membawa manfaat positif bagi guru dan karyawan sehingga mampu memberi pelayanan yang maksimal kepada siswa,” tandasnya.
             Seorang peserta, Novi mengaku senang dengan pelatihan ini karena memperoleh pengetahuan baru seputar pertolongan pertama. Menurut Guru Matematika ini, pelatihan P3K penting bagi guru agar tidak hanya menjalankan tugas sebagai pengajar tapi juga  mampu menjadi pelayan bagi yang menderita. (Celtus Jabun)

Warta YPL Surakarta


2 Guru SMA Yosef ikut Studi Banding ke SMA Taruna Nusantara

Dua guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) SMA PL Santo Yosef Surakarta, Drs FX Triyas Hadi Prihantoro dan Nindyas Dwiki Cahyaningtyas S.Pd, mengikuti studi banding Ke SMA Taruna Nusantara (TN) Magelang bersama guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PPKn kota Surakarta, Senin (20/2/17). Kunjungan tersebut dalam rangka ngangsu kawruh dalam pembelajaran PPKn  di SMA TN yang merupakan sekolah unggulan.
Rombongan MGMP yang berjumlah 38 guru PPKn itu berangkat dari pangkalan SMA N 7 Surakarta dengan menggunakan satu bus. Dalam kata pengantarnya, Ketua MGMP, Siswanto SPd berharap, melalui studi banding ini ada kesepakatan pemahaman mengajar dan acuan agar pengajaran PPKn di Solo lebih baik dan berkualitas.
Rombongan MGMP PPKn kota Solo ini diterima oleh Humas SMA Taruna Nusantara, Drs Cecep Iskandar MPd bersama dua guru PPKn Amik SPd dan Diah S.Pd. Diungkapkan, SMA TN ini wajib menerima siswa dari seluruh propinsi di Indonesia. Meski secara intelektual masih di bawah siswa dari Jawa, siswa asal propinsi Papua dan daerah lain harus terwakili. “Semua siswa di sini mewakili seluruh propinsi di NKRI. Setiap hari siswa wajib bangun jam  04.30 WIB dan melaksanakan ibadat sesuai agama dan kepercayaannya,” ucap guru Biologi ini.
Di SMA TN dengan jumlah peserta didik lebih dari seribu, area yang luas, jumlah guru dan pendamping yang signifikan maka pembelajaran karakter menjadi maksimal, terarah dan terulur. “Tugas guru PPKn harus lebih mampu menjadikan siswanya semakin bertanggung jawab dan cinta tanah air,” ucap Nindyas. (Mark)


Ujian Lisan Bahasa Inggris SMA PL Yosef

Mampu berkomunikasi dalam Bahasa Inggris di era global dan digital sangat penting dan berguna  bagi siswa SMA PL Santo Yosef demi kelanjutan studi dan kerja mereka. Untuk itu Guru Bahasa Inggris laboratorium, Dian Inggit Hapsari SPd mengadakan tes lisan (speaking) dengan setiap siswa, untuk menilai keaktifan berbahasa, Rabu (22/2/17).
Tes lisan speaking dilakukan untuk siswa kelas XII Bahasa. Secara bergiliran siswa diminta maju satu-persatu dan melakukan  uji lisan berbicara. Dengan tes lisan ini siswa diharapkan lebih siap dan kemampuan berbicara bahasa Inggrisnya lebih baik. “ Lisan ini lebih pada personal siswa dan kemauan menggapai cita-cita,” ucap guru yang sehari-hari melajo dari Klaten ini.
Meski satu persatu siswa harus maju dan berhadapan langsung dengan penguji, namun kesiapan siswa sangat terlihat. Tanpa rasa grogi dan cemas siswa berusaha  tampil yang terbaik. Seperti halnya Aditya nomer absen 1, sempat protes karena tidak segera diberi kesempatan maju. Padahal memang belum gilirannya.
Bagi Serrano Fransicco Jevon Peanet, tes lisan sangat berguna dan bermanfaat. Ia merasa tidak grogi saat diberi pertanyaan dan menjawab pertanyaan menggunakan Bahasa Inggris. “ Yang penting kesiapan diri dan mental. Pertanyaannya di seputar kehidupan sehari-hari, dan cita-cita yang hendak dicapai, ” tandas penerima beasiswa dari SMA PL Santo Yosef  ini. (Joes News)

Natalan Sederhana  SMA PL Yosef

Perayaan Natal, telah menjadi agenda tahunan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMA PL Yosef dengan melibatkan seluruh warga sekolah yakni siswa, guru dan karyawan. Natalan dilaksanakan di aula sekolah,  Selasa (3/1/17). Misa Natal  dipimpin Romo Andre MSF dari Gereja Santo Petrus Purwosari Surakarta.
Perayaan Natal meski sederhana namun menjadi meriah ketika Guru Sejarah, Retno Cahyanti SPd tampil dengan alunan suara emasnya. Lagu “Syair dan Melodi” yang pernah dibawakan  Once dinyanyikan dengan apik karena dukungan karakter suara yang pas.  Selanjutnya penampilan kelompok musik akustik Noster, Oreo, Fortune dan Perkusi Reka Rupa semakin menyemarakkan acara. Apalagi penampilan dance “No Space”, semakin membuat semarak. Perayaan Natal diakhiri tukar kado dan pesta kelas.
Menurut Ketua OSIS, Christoporus Yefta,  perayaan Natal 2016 kurang maksimal diakibatkan kepanitiaan kurang koordinasi sebab dilaksanakan  ketika masuk pertama kali di semester dua setelah libur Natal. “Tetapi,  dalam realitanya, kegiatan tergolong sukses,” tandasnya. (Luvhan)

PUPD SMP PL Bintang Laut

             
SMP PL Bintang Laut menyelenggarakan Program Unggulan Pengembangan Diri (PUPD). Kegiatan ini bertujuan memberikan apreasiasi untuk para siswa yang unggul dalam bidang akademik dan non akademik. Siswa-siswa  yang unggul dalam bidang akademik tersebut dari kelas unggulan VIIC, VIID, VIIIC, IXH, para siswa kelas VII, VIII, IX yang memperoleh peringkat 1 sampai 5 dalam setiap kelas. Sedangkan yang unggul dalam bidang non akademik adalah para siswa yang meraih juara I, II, III dalam lomba-lomba yang mereka ikuti dan mewakili sekolah.  
            Bentuk apresiasi untuk tahun ini adalah berkunjung ke beberapa tempat yang juga bisa diambil nilai-nilainya yang berguna bagi para siswa. PUPD berlangsung Rabu 14 Desember 2016 diikuti 290 siswa beserta 14 guru pendamping.
Untuk kelas VII para peserta PUPD berkunjung ke Panti Asuhan Santa Maria Ganjuran. Di panti asuhan tersebut para siswa melakukan beberapa pekerjaan seperti membersihkan panti, memasak, membersihkan kandang kambing, angsa, membersihkan kebun, bahkan ada yang membantu mengupas jahe, kunir, temulawak sebagai bahan dasar jamu. Dari kunjungan di panti asuhan ini para siswa diharapkan dapat mengambil nilai sosial dan humanisme.
            Untuk  Kelas VIII  memperdalam nilai-nilai nasionalisme dan kedisiplinan di Akademi Militer Magelang dan Seminari Menengah Petrus Canisius Mertoyudan, Magelang. Sedangkan kelas IX mengenal studi lanjut di SMA Taruna Nusantara Magelang dan Seminari Menengah  Petrus Canisius, Mertoyudan, Magelang.     
            Dengan adanya program kunjungan studi Program Unggulan Pengembangan Diri ini diharapkan dapat menanamkan nilai-nilai sosial, humanisme, nasionalisme dan kedisplinan, juga menambah bekal hidup anak-anak untuk memilih sekolah lanjutan dan meniti karir di masa yang akan datang. Akhir dari kegiatan kunjungan ini setiap peserta diwajibkan membuat refleksi yang diserahkan kepada pihak sekolah. (Blasius-Agnesis)
         
Solo Youth Festival di SMA PL Yosef

 
SMA PL Santo Yosef menjadi tuan rumah acara Solo Youth Festival (SYF) 2017, Sabtu malam (14/1/2017).  Ini merupakan ajang kreasi anak muda (SMP/SMA) se Surakarta atas prakarsa Djojokarsono Promosindo bekerja sama dengan OSIS.
Menurut Ignas Ega Adiaga, Penanggung Jawab acara ini, Solo Youth Festival merupakan sebuah pagelaran seni gabungan berbagai sekolah SMP dan SMA serta paguyuban yang ada di Solo. Konsep acaranya terinspirasi dari kegiatan tahunan KREASSO alias Kreatif Anak Sekolah Solo. Kegiatan ini diharapkan mampu memotivasi semangat anak muda kota Solo untuk selalu kreatif dan inovatif.
"Niatnya sih panggung kita berjalan, tahun pertama ini di SMA PL Santo  Yosef, tahun depan di sekolah lain," tambahnya.
Pengisi acara utama SYF adalah  Hivi dan Nucha The Voice Kids. Selain menggelar konser musik, acara tersebut juga dimeriahkan stan-stan bazar makanan, minuman dan produk lain.
Sevilla Bela Pertiwi berkomentar, kegiatan ini mempunyai nilai positif dan negatif. Karena persiapan yang terlalu pendek, acara tidak berjalan sesuai yang diharapkan. Karena keterbatasan waktu, ada beberapa mata acara yang hilang, padahal penampil sudah siap.
Namun demikian sisi positif yang dapat diambil anak OSIS dari SYF adalah beroleh pengalaman bekerjasama dengan pihak luar. (Marks. JN)

“Enterpreneur” Kelas X IPS SMA PL Yosef

Dalam upaya menyiapkan Kemah Akhir Tahun Ajaran, 3 sangga pramuka kelas X IPS 3 SMA PL Santo Yosef berupaya menggali dana. Caranya berjualan di arena Car Free Day (CFD) di Kota Surakarta. Ini juga sebagai bentuk aplikasi dari pelajaran enterpreneur (kewirausahaan) dalam Kurikulum 2013 (Kurtilas).
Sebanyak 15 siswa berkumpul di area Rumah Sakit “Kasih Ibu” atau tepatnya di Rumah Makan IMPM jalan Slamet Riyadi. Aneka jualan yang disiapkan meliputi kroket, bakmi goreng, sosis goreng dan onde onde. Adapun 3 sangga yang secara aktif berjualan yaitu Sangga Soekarno, Cut Mutia dan Christina Martha Tiahohu.
Ketua Sangga Christina Marta Tiahohu mengatakan, jualan ini murni inisiatif siswa sendiri. Mereka jualan sudah ke tiga kalinya. “ Diharapkan perkemahan akhir tahun sukses karena nilai kebersamaan sudah tumbuh. Setiap jualan, paling tidak kami bisa mengumpulkan laba Rp. 100.000,” ujar Kinanti.
Wali Kelas Retno Cahyanti SPd selalu hadir memberi motivasi dan semangat untuk peserta didiknya. Ia mengaku senang dengan semangat anak didiknya, apalagi modal usaha sudah balik.  “Semoga semangat enterpreneur menular ke kelas lain,  dukungan Wali Kelas sangat penting. Kelas kami bisa menabung lewat kegiatan positif  ini,” tandas guru sejarah ini. (Hans)


Misa dan Wayangan “25 Th Hidup Bakti” Br Bambang

Bertempat di rumah masa kecilnya, desa Boto, Kecamatan Baturetno, Wonogiri, Bruder Dr Gregorius Bambang Nugroho FIC, mensyukuri hidup baktinya selama 25 tahun dengan Misa Kudus dan wayangan, Selasa (27/12/16). Acara ini dihadiri biarawan-biarawati, kerabat, guru dan karyawan YPL, pamong desa dan masyarakat setempat. Delapan Romo konselebran memimpin Misa “25 Tahun Hidup Bakti Br Bambang” ini, antara lain: Romo Jono Wasana Pr, Romo Mulyatno Pr, Romo Bagus Rudianto SJ, Romo Suratno Pr, Romo Purwatmo Pr, Romo Jati, Romo Astono Atomo SCJ dan Romo Iwan Rusbani Setriawan Pr.  
Dalam kesempatan memberikan kesaksian dalam homili, Br Bambang mengatakan bangga menjadi bruder dan  ia merasakan adanya 4 kekuatan antara lain pengalaman otentik dikasihi Allah, urip kuwi urup, hidup itu berbahagia dan berharga di hadapan Tuhan serta panggilan itu sebuah anugerah atau rahmat. “Maka menjadi Bruder adalah anugerah dari Tuhan,” tegas Kepala Kantor YPL ini.
“Dipanggil untuk setia” motto yang tergambar dalam backdrop menunjukkan komitmen Br Bambang. Ia juga selalu ingat perkataan sang ayah saat memutuskan masuk menjadi Bruder, ‘sing tenanan ora pareng nakal’.

Hal itu semakin dikuatkan oleh Br Dwiyatno FIC selaku provinsial Bruder Fratrum Imaculate Concepcionis (FIC) yang dalam sambutannya menyatakan, Br Bambang merasa dipanggil bukan untuk sukses tetapi untuk setia, semua berkat penyelenggaraan Tuhan.  (hans)


Ultah ke-47 Bruder Stefanus



Ruang guru SMA PL Yosef, Rabu 1 Maret 2017, bersuasana lain.  Kepala Sekolah Bruder Stefanus Ngadenan SPd FIC masuk ke ruangan itu seperti biasa dan menyalami setiap guru. Namun ada satu guru mengucapkan “ Selamat ulang tahun Der, panjang umur dan selalu sehat.”
Ucapan syukur kepada pimpinan yang sudah menginjak usia 47 tahun itu harus disyukuri. Maka usai doa pagi yang dipimpin oleh  Erika Yusnita (Guru Biologi), salah satu guru spontan menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun”. Suasana ruang guru pun menjadi semarak.
Bruder Stefanus mengucapkan banyak terima kasih atas perhatian guru-guru. “ Usia saya sudah berkurang satu tahun, mohon dukungan dan semangat,”  pintanya.  
Selanjutnya semua guru secara bergiliran mengucapkan “selamat ulang tahun” dilanjutkan memotong kue ultah. Secara spesial potongan kue diserahkan Bruder Stefanus kepada dua guru yang baru saja melepas masa lajang.  Mereka adalah Miss Olise (guru Bahasa Inggris) dan Wisnu Wahyudi (guru Matematika). Sebuah kesungguhan dan restu dari pimpinan kepada anak buahnya yang sedang berbahagia. (Joes News)


Aksi Sosial Alumni SMA PL Yosef 2001 dan 2004


Alumni SMA PL Santo Yosef angkatan 1999-2001 melakukan aksi sosial, Senin (26/12/16). Ketua Panitia, Yohanes Wahyu Cahyanto menjelaskan, tidak hanya sekedar reuni, namun para alumni berupaya peka  dan peduli terhadap lingungan dan masyarakat. “Maka selain temu kangen, diadakan donor darah dan bakti sosial ke anak terlantar,” ungkapnya.
Donor darah dilaksanakan di lingkungan sekolah, para pendonor berjumlah 30 orang terdiri dari para alumnus lintas angkatan serta guru dan karyawan SMA PL Yosef. Dokter Bimo Prasetyo dari Palang Merah Indonesia (PMI) yang menangani donor darah ini juga alumnus SMA PL Yosef. Usai donor darah dan pemberian kenang-kenangan kepada sekolah berupa dua dispencer, panitia mengadakan bakti sosial di Griya PMI, Mojosongo, Solo. Di halaman dalam sekolah, Ketua Panitia memberikan kenangan mewakili alumni se angkatannya yang diterimakan Waka Humas SMA PL Yosef, FX Triyas Hadi Prihantoro.
Dalam bakti sosial, para alumnus SMA PL Yosef 2001 ini memberikan bantuan berupa 16 pampers, 20 sarung, 25 daster, 25 celana pendek, dua dus setrika, 150 dus snack, bingkisan baju, dan 65 bungkus nasi dan lauk. Waka Humas SMA PL Yosef  berharap, kegiatan positif ini menggugah kepekaan terhadap sesama yang berkekurangan seperti: gelandangan dan warga miskin.

Reuni Angkatan 2004 di Panti Asuhan
Sementara itu, tak mau ketinggalan alumnus SMA PL Yosef tahun 2004 juga mengadakan reuni bersama anak Panti Asuhan (PA) “Karuna” Songgolangit, Baki, Sukoharjo, Selasa (27/12/16).“Dengan berbagi untuk anak-anak Panti Asuhan, kita sudah berguna untuk orang lain, terbukti mereka senang dan ceria,” tandas Ketua Panitia,  Wawan Agung Nugroho yang juga guru SD PL Santo Valentinus ini.
Kegiatan dikemas semenarik mungkin dengan berbagai permainan (game), menyanyi dan aksi sulap yang melibatkan 30 alumni dan 45 anak PA Karuna ini. “Kegiatan ini sangat baik dan anak-anak sangat senang akan kehadiran alumni SMA PL Santo Yosef. Kegiatan ini menjadi hiburan bagi mereka dan  menginspirasi bagi yang lain,” kata Suster Irine MASF selaku tuan rumah
Sebagai ungkapan syukur, para alumni SMA PL Yosef 2004 ini memberikan 10 bingkisan dan bantuan donasi sebesar Rp. 2.500.000. yang diterima langsung oleh Suster Irine MASF. Kegiatan diakhiri makan malam bersama dalam semangat kekeluargaan dan kasih sayang. (hans)


Workshop  dan Seminar di SMA PL Yosef

Bertempat di ruang meeting Hotel Adiwangsa Surakarta, 46 guru dan staf SMA PL Santo Yosef  mengikuti Workshop Pendidikan Karakter, Jumat (13/1/17). Workshop bertujuan meningkatkan peran pendidik dalam melakukan pendampingan kepada peserta didik menjadi insan berkarakter. Kegiatan di mulai pukul 13.30 WIB, sebelumnya 209 siswa kelas XII mengikuti Seminar Strategi menghadapi Ujian Nasional di tempat yang sama.
Pemberi materi untuk Workshop dan Seminar tersebut adalah Ir Djohan Yoga MSc MoT Phd dari International Certified Advanced Instructor for Asia di Singapura, trainer di 8 negara Asia. Dijelaskan, dalam pendidikan karakter, kita ingin peserta didik kita mampu menentukan mana yang baik, peduli secara dalam tentang apa yang baik dan selanjutnya melakukan apa yang mereka anggap baik, walaupun menghadapi tekanan dari luar dan keinginan dari dalam. “Karakter mempunyai dua bagian utama, Performance Character dan Moral Character,” tandas lulusan Teknik Kimia ITB ini.
Demi peserta didik, guru mempengaruhi semua hal di sekitarnya. Kita tidak pernah tahu dimana dan kapan pengaruhnya akan berhenti. “Ada dua dimensi dari pendidikan karakter, dimensi sosial dan dimensi pribadi, guru wajib mengajarkan karakter melalu kurikulum,” tandasnya.
Kehadiran Ketua Ikatan Alumni SMA PL Yosef (Ilunisma), Sari Dasanta menjadi penyemangat guru untuk terus maju dan melakukan pendampingan secara optimal.“Harapannya, peserta didik dan guru bisa bersinergi, menjadi insan yang pandai dan berkarakter jujur, disiplin dan penuh kasih,” tandas alumnus 1981 ini. (Hans)

2 Guru SMA PL Yosef Juara 3 Olimpide Guru

Dua guru SMA PL Santo Yosef yakni Veronika Reni Wijayanti  SPd  (Guru Geografi) dan Ferdinan Hammer Ekotono Wardoyo SPd (Guru Kimia) berhasil meraih Juara 3 Lomba Olimpiade Guru Nasional (OGN) tingkat Kota Surakarta. Kompetisi  bidang studi  ini diikuti semua guru SMA se Surakarta yang mengampu mata pelajaran yang di UN (Ujian Nasional) kan.  
Ekotono mengatakan, ia tampil tanpa beban saat mengerjakan soal dalam OGN, yang penting digarap cermat dan teliti. “Prestasi ini saya persembahkan untuk semua siswa dan rekan guru,” ujar guru yang sering mendapat Juara 1 saat mengikuti lomba semasa SMA.
Keberhasilan ini menandakan guru dalam lingkungan Yayasan Pangudi Luhur berkualitas baik secara pengetahuan, karakter dan humaniora. “Semoga di tahun 2017 ini saya dapat meraih prestasi lebih baik lagi dan bisa mewakili Surakarta untuk OBN tingkat provinsi dan nasional, “ tandas Eko. (Joes News)

 Pelatihan Membuat Soal di SMA PL Yosef

46 guru SMA PL Santo Yosef mengikuti Pelatihan Membuat Soal yang Baik di ruang audio sekolah, Rabu dan Kamis, 11-12 Januari 2017. Pemberi materi adalah Widyaiswara Kemendikbud Pusat Drs Surya MPd dan Dra Farida Ariani MPd.
Kepala Sekolah Br Stefanus Ngadenan SPd FIC menjelaskan, Pelatihan ini untuk menyatukan langkah kerja dan format membuat soal pembelajaran, ulangan harian, tes sumatif dan ujian. “ Banyak guru dalam menyusun soal tidak sesuai ketentuan yang berlaku. Melalui kegiatan ini diharapkan tidak ada lagi keraguan dalam membuat kisi-kisi dan soal,” tandasnya.
Menurut Farida Ariani, berdasarkan temuan secara nasional, kelemahan guru dalam membuat soal karena kurang memahami Kompetensi Dasar (KD) dan kurang mampu menjelaskan indikator KD. Kunci soal harus lewat bahasa yang baik dan benar sebagai penyampai ilmu.  “Dalam membuat soal, kita harus memposisikan sebagai peserta didik,” tandasnya.
Drs Surya mengatakan, dalam pelatihan ini kita tidak berteori namun langsung bekerja, karena yang dikejar adalah hasil belajar (nilai), kognitif, afektif dan psikomotorik.
Pelatihan dua hari ini cukup menguras tenaga karena berlangsung sampai menjelang magrib. Bahkan di hari kedua, pengawas dari Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dikpora) kota Surakarta, dra Cicilia MSi,  sempat menjadi peserta Pelatihan. (Franca)

2 guru SMA PL Yosef melepas Masa Lajang

Dua guru SMA PL Santo Yosef melepas masa lajang. Mereka adalah Maria Olise Charisma Hanani (Guru Bahasa Inggris) dan Wisnu Wahyudi  (Guru Matematika). Miss Olise dipersunting Paulus Welly Hendra Wijaya SE dari Simo Boyolali. Mereka mendapatkan Sakramen Perkawinan di Gereja Santo Yohanes Rasul, Tirtomoyo Wonogiri, oleh Romo Muji Santara SJ (24/2/17).  Resepsi pernikahan di Krendeng Lor Rt.02/RW 06, Hargantoro, Tirtomoyo, Wonogiri dihadiri semua guru dan karyawan yang naik satu armada bus.
Sedangkan Wisnu Wahyudi SPd mempersunting R Ay Aninda Rosasvitri, putri keturunan Kraton Kasunanan Surakarta. Sakramen perkawinan dilaksanakan di Gereja Santo Antonius Purbayan Surakarta, oleh Romo Elias Ambirat Duhkito SJ (25/2/17). Resepsi pernikahan di Ndalem Purwohamijayan, Baluwarti, kompleks Kraton Surakarta Hadiningrat.
Selamat kepada kedua pasangan keluarga muda ini ! Semoga sejalan dengan janji perkawinan menjadi keluarga yang kudus dan diberkati oleh Tuhan sampai maut  memisahkan. “Karena mereka bukan lagi dua tetapi satu. Apa yang telah dipersatukan Allah tidak terceraikan oleh Manusia.” (hans)

“Wedangan dan Koes Plus-an” di Reuni SMA PL Yosef

Sudah menjadi agenda rutin Ilunisma (Ikatan Alumni SMA Pangudi Luhur Santo Yosef Surakarta) yakni mengadakan acara reuni. Penyelenggaraan tanggal 26 Desember 2016 yang lalu di aula sekolah mengambil tema “Erat Kuat Bermanfaat”.
Sebuah backdrop biru, peralatan band komplit (dari Rumah Aspirasi “Aria Bima” Sukoharjo) di panggung menandai reuni lintas angkatan ini akan berlangsung meriah.  Begitu pula beraneka makanan HIK (hidangan istimewa kampung) sudah berjajar, mengundang selera untuk mencicipi.
Pukul 19.30 WIB acara dimulai denggan doa oleh alumnus 1984, Nunik Dwi Sukowati. Ucapan syukur didaraskan dan tak lupa terimakasih kepada Tuhan atas karunia dan berkahnya. Berikutnya sambutan Ketua Ilunisma, Sari Dasanta. Dikatakan, kegiatan alumni tahun 2000 an ini sudah kelihatan geliatnya. “Kalau tidak ada halangan, Maret 2017, alumni 1977 juga mengadakan reuni dan stadium general,” tandas guru musik ini.
Kepala Sekolah Bruder Stefanus Ngadenan FIC dalam sambutannya menyatakan gembira melihat langkah Ilunisma yang selalu mengadakan acara nostalgia di bulan Desember. Selanjutnya acara Koes Plus-an dengan lagu lawas yang melegenda. Di tengah acara ada launching “Beras Ilunisma.” Siapapun bisa membeli dengan harga di bawah pasar untuk membantu pembiayaan kegiatan alumni secara holistik. “Wedangan dengan Koes Plus-an” ini menjadikan suasana semakin meriah. (hans)

Warta YPL Klaten

SMP PL Bayat Juara I Lomba Vokal Grup

Kualitas paduan suara (koor) SMP PL “St Aloysius” Bayat (Spelba) sudah diakui oleh

masyarakat Bayat. Setiap upacara bendera 17 Agustus atau memperingati Hari-Hari Besar Nasional tingkat Kecamatan Bayat, SpelBa seringkali mendapat tugas koor. Hasilnya tidak mengecewakan, karenanya mereka selalu mendapatkan apresiasi positif dari pihak penyelenggara maupun masyarakat Bayat pada umumnya.
Menyambut HUT ke-17, SMA N 1 Bayat mengadakan Lomba Vokal Grup se-Kecamatan Bayat. SpelBa yang turut bertanding akhirnya berhasil menggondol Juara I, meskipun dengan persiapan terbatas. Keberhasilan menjuarai event bergengsi ini tidak lepas dari pelatih bertangan dingin, YB Surono dan Stefanus AC Baskoro. Dalam kesempatan itu, selain Lomba Vokal Grup  juga diadakan Lomba Menulis dan Baca Puisi. Untuk Lomba Puisi, SpelBa berhasil meraih Juara III yang diwakili oleh Martinus Yose Paskalis (Kelas VII).

Selamat untuk kelompok vokal grup SpelBa yang telah mengibarkan nama baik almamater tercinta. Hidup SpelBa! (Sri Hastuti, Kelas VIII B)

SMP PL Bayat Juara I Lomba Membatik

Bayat sangat terkenal sebagai sentra industri batik. Sebagian besar warga masyarakatnya berprofesi sebagai pembatik. Dalam rangka promosi Titian Foundation Bayat, mereka mengadakan berbagai macam lomba yang diikuti oleh para pelajar dari tingkat SMP, SMA maupun guru. Adapun mata lomba yang diperlombakan adalah membatik di media keramik dan macapat.
Untuk lomba membatik tingkat SMP, SMP PL “St Aloysius” Bayat (SpelBa) berhasil meraih Juara I yang diwakili oleh Dewi Setianingrum (Kelas IXB), Juara III oleh Florentina Devi Fitriana (VIIIA), dan Juara Harapan II oleh Veronica Reni Andriyanti (VIIIA). Sementara untuk Lomba Macapat, khususnya Tembang Dandhanggula, untuk para guru, SpelBa yang diwakili oleh YB Surono berhasil meraih Juara III.
Selamat untuk para siswa dan Pak Surono yang telah mengharumkan nama SpelBa ! (Nuha Az Zahra, Kelas VIIIA)


SMP PL Bayat gelar Lomba Seni Budaya

Salah satu rangkaian PPDB (Pendaftaran Peserta Didik Baru) 2017/2018 di SMP PL “St Aloysius” Bayat (SpelBa) diadakan Lomba Seni Budaya tingkat SD se-Kecamatan Bayat dan sekitarnya.  Kegiatan ini selain sebagai ajang unjuk kebolehan para siswa SD dalam bidang seni juga bertujuan untuk semakin memperkenalkan SMP PL Bayat kepada para peserta lomba. Bidang seni yang dilombakan meliputi : Pidato Bahasa Jawa, Menggambar, dan Membatik. Lomba ini ditujukan khusus untuk kelas V dan VI berlangsung Sabtu (14/1/2017).
Lomba Pidato Bahasa Jawa bertema “Nguri-uri Kabudayan pinangka sarana mBangun Jati Dirining Bangsa”. Sementara Lomba Menggambar mengangkat tema “Aku Bangga Budaya Negriku”. Sedangkan Lomba Membatik bertema “Indahnya Flora Fauna Indonesia”. Lomba dibuka oleh Kepala Sekolah, FX Heru Cahyana, SPd dengan pemukulan gong. Lomba dimulai pukul 08.30 hingga pukul 11.30. Lomba ini diikuti 39 peserta yang terdiri atas 16 peserta membatik, 17 (menggambar) dan 6 (berpidato).
Untuk memeriahkan lomba, di sela-sela kegiatan ditampilkan atraksi seni karawitan, kulintang, dan tarian dari para siswa SMP PL Bayat serta digelarnya stand-stand hasil karya para siswa, antara lain : ekstra membatik dan KIR. Sementara lomba berlangsung, KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) tetap berjalan seperti biasa. “SMP PL Bayat, sekolahnya rapi dan bersih. Para siswanya juga kreatif,” begitu kesan yang diberikan oleh Yustina Ambarwati, salah satu peserta Lomba Pidato Bahasa Jawa.
Untuk validitas dan obyektivitas hasil penilaian lomba, dipilih para juri yang berkompeten di bidangnya masing-masing. Untuk Juara I menggambar dimenangkan Anifah Dwi Isnaini dari SDN 1 Banyuripan, Bayat. Juara I membatik diraih Hanifah C. Imami (SDN Tegalrejo, Gunungkidul). Sementara Juara I Lomba Pidato Bahasa Jawa diraih Yosef Kefas H. Adyatma dari SD Kanisius Bayat. (Caecilia Siti Lestari, Kelas VII B)




Utama Peel

Mengawal UNBK dan USBN demi Menjaga Integritas Kejujuran
Oleh : R. Baluk Nugroho, S. Pd *)

Pemerintah berencana melakukan moratorium Ujian Nasional (UN) mulai tahun ajaran 2017. Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan, UN akan dihentikan sementara karena selama ini dianggap tidak optimal dalam mendorong peningkatan mutu pendidikan nasional. UN lebih membebani siswa ketimbang menjadi piranti sosioedukatif untuk melihat kemampuan siswa dalam menyerap pelajaran di sekolah. UN secara psikologis dianggap membuat stres peserta didik (kompas.com/Rabu 30 November 2016). Beberapa hal yang menjadi pertimbangan adalah pelaksanaan UN tahun sebelumnya. Beberapa daerah di Indonesia tidak merata terkait pelaksanaan UN, ada yang mudah dan ada yang kesulitan dalam hasil.
Memasuki bulan Desember, moratorium UN ada pihak yang mendukung dan menolak. Usulan moratorium UN yang digagas Mendikbud tidak disetujui. Keputusan itu diambil dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Rabu (7/12/2016) pagi (kompas.com/7 Desember 2016). Disampaikan bahwa pelaksanaan UN merupakan salah satu upaya mencapai target dari kualitas pendidikan nasional. Meskipun begitu pelaksanaan UN tetap perlu dievaluasi untuk mendapatkan hasil maksimal.
            Bulan Januari tahun 2017 telah ada kejelasan, UN tetap dilaksanakan dengan menggunakan sistem komputer. Harapan pemerintah, Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bisa dilaksanakan di masing-masing daerah dengan target 80% sekolah melaksanakan UNBK baik jenjang SMP, SMA/SMK.
Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) disebut juga Computer Based Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan UN dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem UN berbasis kertas atau Paper Based Test (PBT) yang sudah berjalan selama ini.
Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Secara bertahap, tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provinsi dan Luar Negeri. Tahun 2016 dilaksanakan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 4382 sekolah yang terdiri dari 984 SMP/MTs, 1298 SMA/MA, dan 2100 SMK.
Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online yaitu soal dikirim dari server pusat secara online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload).
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berharap bisa berpartisipasi dalam pelaksanaan UNBK dengan target 100 %. Beberapa sekolah yang sudah siap dengan berbagai perlengkapan  dirasakan dapat menjadi sarana dan media baik untuk berpromosi. Beberapa sekolah yang belum bisa melaksanakan mungkin terkendala dengan hardware berupa seperangkat alat komputer (client) dengan sebuah server. Disamping itu dibutuhkan tenaga yang disebut proktor dan teknisi dengan penjabaran tugas yang berbeda. Proktor menjadi penanggung jawab dalam pelaksanaan tes di ruang ujian, sedangkan teknisi bertanggung jawab terhadap perlengkapan tes serta jaringan.
                Untuk software-nya  terpusat dan sekolah pelaksana akan menerima soal pada server masing-masing. Harapannya setiap sekolah memiliki cadangan komputer server sehingga dapat berjaga ketika ada kendala dengan server utama. Dalam teknis operasional di dalam maupun  luar sekolah, sekolah memiliki proktor utama/koordinator proktor. Fungsinya adalah menjadi penghubung antara informasi yang diterima dari proktor pusat dan mengendalikan pelaksanaan di sekolah.

SMA PL Van Lith
                SMA Pangudi Luhur Van Lith tahun 2015 dipercaya oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Magelang menjadi sekolah pelaksanaan UNBK Tahap 1. Pada tahun itu pula diajukan bantuan sosial dari Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Puji Tuhan,  akhirnya dana bantuan sosial itu bisa diterima dan peruntukannya bagi perlengkapan komputer khususnya untuk server dan client. Tahun ini SMA PL Van Lith melaksanakan UNBK tahun kedua, menggunakan 3 laboratorium komputer untuk pelaksanaan UNBK 2017 ini.
                Peraturan pemerintah yang mengharapkan sekolah dapat melaksanakan UNBK 2017, memiliki dampak yang signifikan bagi sekolah-sekolah yang notabene belum siap dalam sarana dan prasarana. Oleh karena itu Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing daerah memiliki kebijakan tersendiri terhadap pelaksanaan UNBK. Seandainya ada sekolah yang belum siap dalam sarana dan prasarana diperbolehkan menginduk pada sekolah lain untuk melaksanakan UNBK. Ini merupakan salah satu cara menanggulangi pengadaan alat dalam waktu yang singkat. Yang paling aman adalah SMP yang menginduk ke SMA/ SMK karena waktu pelaksanaan UNBK tidak  bersamaan. Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan UNBK tingkat SMP, SMA dan SMK
            Pelaksanaan UNBK dapat berjalan baik jika terjalin hubungan kerjasama yang baik antara berbagai pihak. PT PLN juga ikut memberikan bantuan karena pada saat pelaksanaan UNBK akan terjadi peningkatan pemakaian listrik pada waktu bersamaan. Sebaiknya masing-masing sekolah bisa mengusahakan genset untuk antisipasi jika ada pemadaman listrik yang terjadi di daerah pelaksanaan UNBK.

USBN
            USBN (Ujian Sekolah Berstandar Nasional) merupakan kegiatan pengukuran capaian kompetensi peserta didik yang dilakukan sekolah pada mata pelajaran tertentu dengan mengacu pada SKL (Standar Kompetensi Lulusan) untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar. Syarat peserta USBN adalah terdaftar pada tahun terakhir jenjang pendidikan sekolah tertentu, memiliki laporan lengkap penilaian hasil belajar  pada sekolah tertentu mulai  semester 1 tahun pertama sampai semester 1 tahun terakhir, dan peserta didik yang memiliki ijazah atau surat keterangan lain yang berpenghargaan sama dengan ijazah. Berikut ini adalah bagan persiapan dalam pelaksanaan USBN

Berikut ini adalah mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Sekolah Berstandar Nasional .

          Dengan mempertimbangkan berbagai hal, pelaksanaan USBN memberikan keleluasaan masing-masing daerah untuk mengolah dalam rangka peningkatan mutu sekolah yang berada pada masing-masing daerah. Hal yang mendasari adalah pelaksanaan USBN tidak lepas dari peran serta berbagai pihak yang memiliki kepentingan, di antaranya adalah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi, MGMP, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sendiri.
Untuk pelaksanaan mengacu pada POS (Prosedur Operasional Standar) yang telah diterbitkan oleh BSNP tanggal 25 Januari 2017. Sekolah dapat menyesuaikan dengan peraturan tersebut sesuai arahan dari pemerintah provinsi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan masing-masing.
Pelaksanaan USBN tahun ini menjadi hal baru bagi peserta didik.  Peserta didik hendaknya dapat menyikapi dengan baik. Peran serta guru dan orang tua dalam memberikan motivasi terhadap putra-putrinya sangat memberikan dampak yang baik, mengingat pelaksanaan USBN ini berbeda dari tahun sebelumnya. Bahan USBN terdiri dari: Kisi-kisi USBN ditetapkan oleh BSNP, penyusunan kisi-kisi berdasarkan kriteria pencapaian kompetensi lulusan, standar isi, dan lingkup materi pada kurikulum yang berlaku, kisi-kisi USBN memuat tingkat capaian kompetensi  dan lingkup materi, kisi-kisi USBN disusun berdasarkan Kurikulum 2006 atau Kurikulum 2013, kisi-kisi disusun USBN oleh kementerian. Khusus kisi-kisi USBN untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, penyusunannya dilakukan oleh Kementerian Agama. Soal USBN 20-25 % dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sedangkan 75-80% dibuat oleh MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).
US dan USBN dilaksanakan sebelum UNBK. Hal ini akan berpengaruh terhadap pola belajar peserta didik terhadap mata pelajaran pilihan (mata pelajaran jurusan) yang telah dipilih dalam UNBK. Dengan kata lain US dan USBN sebagai penentu dalam kelulusan peserta didik dalam satuan pendidikan.
Sekolah yang memiliki fasilitas memadai dan aplikasi serta operator dapat melaksanakan USBN berbasis komputer. Namun berdasarkan himbauan dari pemerintah provinsi bahwa USBN menggunakan soal dengan tipe esai maka USBN akan menggunakan kertas (paper based test). Untuk kriteria kelulusan dari sekolah, peserta didik harus mencermati hal-hal berikut ini : menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik, dan tentunya lulus US dan USBN. Sebuah satuan pendidikan atau sekolah dapat menambahkan kriteria lain misalnya kehadiran, rata-rata nilai raport dan sebagainya. Kelulusan dari peserta didik dari sebuah sekolah akan ditetapkan melalui rapat dewan guru.
Pada intinya UNBK dan USBN memiliki tujuan baik dalam penyelenggaraan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan. Menurut Permen No 3 tahun 2017 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah dan Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan bahwa jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan. Oleh karena itu mari kita para pelaku pendidikan setidaknya menerima, memahami dan melaksanakan yang menjadi harapan dari pemerintah.
Dengan mengawal pelaksanaan UNBK dan USBN di sekolah kita masing-masing dan menjaga integritas kejujuran maka semakin mendukung terhadap upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga UNBK dan USBN pada tahun ini sekolah-sekolah di lingkungan Yayasan Pangudi Luhur dapat melaksanakan dengan baik dan lancar serta memperoleh hasil yang signifikan terhadap proses yang selama ini telah diperjuangkan.   
Salam sukses UNBK dan USBN 2017 !
*) Pendamping SMA Pangudi Luhur Van Lith


Dinamika
Menyalakan Semangat dalam Pelayanan dan Karya
Oleh : Bernadetha Yuswinda Ayu S. *)
Pernahkah Anda merasa menjadi orang paling lemah? Atau pernahkah Anda merasa ingin menyerah karena merasa tidak mampu lagi melakukan sesuatu hal? Semua ini mungkin terjadi dalam kehidupan kita, terlebih lagi dalam sebuah kegiatan keseharian kita. Kita seringkali dituntut menjadi pribadi yang lebih baik,  yang dapat “membangun seseorang. Namun, tanpa kita sadari seringkali hal itu menjadi sebuah beban bagi diri kita sendiri.
Jika Anda pernah bertanya, “apakah aku mampu menjalani tugas ini?” cobalah dipikirkan baik-baik. Apakah pertanyaan tersebut akan membawa Anda pada pribadi yang semakin semangat atau semakin membuat Anda menjadi pribadi yang ragu dan setengah-setengah ? Keraguan dalam melakukan sesuatu, terutama dalam hal melayani akan membuat Anda menjadi orang yang mudah menyerah. Karena semakin merasa tidak mampu atau ragu melangkah, maka akan semakin membuat Anda tidak ingin melakukan apapun. Parahnya adalah Anda menjadi pribadi yang tidak mempunyai semangat dalam setiap pelayanan dan karya yang ada pada hidup Anda.
Ada kalanya kita menyadari kekurangan dan keterbatasan kita dalam melakukan hal yang membuat kita ragu, tetapi akan lebih baik jika kita mencoba memahami bagaimana cara melakukan hal yang tidak mudah atau hal yang tidak mungkin agar bisa kita lakukan walaupun dengan kekurangan dan keterbatasan kita. Oleh karena itu, kita harus belajar menyalakan api semangat pada diri sendiri.
Bagi Anda yang terkadang masih sering ragu atau tidak mempunyai semangat dalam hal melayani, saya mempunyai tips untuk mengatasi permasalahan tersebut. Beberapa tips untuk menyalakan api semangat dalam melayani ini sudah saya terapkan, coba pahami beberapa tips berikut ini :
 1.       Bersyukurlah mempunyai Kekurangan dan Keterbatasan

Ada beberapa orang yang mampu  melakukan segala hal tanpa ragu atau tanpa dibatasi oleh sesuatu. Sebagai manusia, kita diciptakan Tuhan dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing. Anda tidak pernah tahu di balik sikap seseorang yang kuat dan tidak mudah menyerah, dia pasti mempunyai kekurangan juga. Oleh karena itu cobalah bersyukur atas kekurangan atau keterbatasan yang Anda miliki, karena hal itu menunjukkan bahwa Tuhan ingin Anda menjadi pribadi yang mau belajar menjadi lebih baik atau tidak mudah menyerah. Jika Anda mampu bersyukur atas kekurangan dan keterbatasan Anda, maka Anda akan menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mudah menyerah.

2.      Jangan takut gagal

Jika Anda ragu melakukan tugas karena merasa tidak mampu, ingatlah sebuah pepatah, “tidak ada orang yang dapat berjalan tegak tanpa tahu rasanya terjatuh”. Setiap orang sukses selalu berani mencoba sesuatu yang baru. Pasti ada kalanya orang memandang Anda tidak mampu, jangan jadikan itu sebuah alasan yang membuat Anda berhenti melayani, justru jadikan itu sebagai pacuan semangat Anda. Jika Anda sudah berusaha tetapi ternyata apa yang Anda kerjakan kurang sempurna, jadikan hal itu sebagai pelajaran bahwa Anda harus lebih semangat dan berusaha lebih baik lagi. Jangan pernah takut gagal, karena kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan.

3.      Lihatlah orang lain di sekeliling kita

Yang dimaksud di sini bukanlah melihat kehidupan orang lain untuk dibandingkan dengan Anda, melainkan melihat ke segala sudut pandang agar Anda bisa lebih bijaksana. Contohnya, ketika melihat ada seseorang yang terlahir tanpa kaki dan tangan, bagaimana dia dapat melukis? Jangan merasa bahwa Anda memiliki kekurangan dan keterbatasan yang paling besar sehingga Anda merasa tidak yakin melakukan tugas Anda dalam melayani, justru karena Anda melihat orang di sekitar Anda, Anda akan merasa semakin semangat dalam melayani dan menyadari bahwa kekurangan dan keterbatasan bukanlah hal yang dijadikan alasan untuk tidak mampu berkembang.

4.     Carilah referensi motivasi

Cobalah membaca buku motivasi atau menonton film yang berkaitan dengan cara membangun motivasi dari sebuah kekurangan dan keterbatasan. Bisa juga Anda bertanya pada orang yang menurut Anda mempunyai kekurangan fisik tetapi dia masih mampu melakukan setiap tugasnya. Beberapa referensi motivasi yang sudah saya temukan contohnya adalah buku dari Merry Riana “Mimpi Sejuta Dolar” dan juga film berjudul “My Idiot Brother”    

5.  Berdoalah
Tips terakhir ini adalah kunci dari semua tips (menurut saya sih), karena saya selalu meyakini kata-kata ini “Berdoalah sesering mungkin, karena doa dapat mengubah segalanya”. Dengan berdoa akan membuat Anda menjadi lebih tenang dan yakin. Saat ragu atau takut gagal, berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa Roh Kudus akan ada di pundak Anda dan membantu Anda dalam setiap pelayanan dan karya yang Anda lakukan walaupun penuh dengan keterbatasan dan kekurangan yang Anda miliki.

*) Guru SMP PL Tanjung
Realitas

Anak Pintar karena Benar Mendidiknya

Mempunyai anak yang “jadi” semua tentu membuat hati orang tua mongkok, bangga, serta senang. Tentu saja prestasi itu butuh”permulaan dan perjuangan “ yang ekstra keras.
Begitulah realita yang dihadapi Bapak Ignasius Sumedi, bapak dari enam anak yang semuanya berhasil. Dua di antaranya menjadi Romo dan tiga putrinya menjadi dokter.
Tidak ada yang tidak kenal Pak Medi, begitu panggil akrabnya. Pak Medi yang tinggal di Gubug, Argosari, Sedayu, Bantul, ini berkisah, untuk memiliki anak yang “jadi” dibutuhkan suatu komitmen. Pak Medi dari kecil sudah merasa “terbuang” karena kedua orangtuanya meninggal di saat masih kecil. Pak Medi kecil mengembara sesuai langkah kaki, dengan harapan  Tuhan akan membimbingnya ke jalan lurus.
Kebaikan-kebaikan orang lain yang diterimanya membuatnya bertekad akan melakukan hal yang sama. Bahkan menjadi “katolik” pun perlu perjuangan keras agar hidupnya makin berguna bagi orang lain.  Peristiwa  sedih yang dialami ketika ibunya (awalnya non Katolik)  dibaptis saat sakit, dan sungguh di luar pikiran Pak Medi ibundanya yang baru saja dibaptis meninggal dunia. Ketika itu Pak Medi kecil dipanggil nenek bibinya dan diajari mengaji. Pak Medi juga mengikuti dengan tekun, bahkan sampai sekarang doa yang diajarkan nenek bibinya pertama kali itu masih hafal.
Perjalanan hidup Pak Medi sepertinya sudah dituntun oleh Tuhan. Ketika SMP mengikuti Lomba Bahasa Latin pun juara. Pak Medi juga heran mengapa ia bisa mengerti dan paham bahasa latin yang waktu itu sangat langka. Hidup bagi Pak Medi dirasa cukup menderita. Namun berkat kuasa tangan Tuhan, Pak Medi sedikit demi sedikit bisa bangkit. Pertemuannya dengan Romo berkebangsaan Belanda kemudian mengajaknya bersekolah di SMA De Britto serta melanjutkan kuliah di UGM. Dari sinilah kehidupan Pak Medi mulai membaik. Ketika kuliah Pak Medi terpilih untuk belajar di India. Pak Medi yang saat ini fasih berbahasa Inggris, Jerman, dan Latin ini selalu mendidik putra-putrinya dengan tiga pilar: disiplin, bekerja keras, dan jujur. Dari tiga pilar yang dianutnya membuktikan bahwa keenam putranya dikatakan “berhasil”.
Anak pintar bukan karena keturunan tetapi benar mendidiknya. Maka falsafah golek sego golek upu (mencari rejeki dan mencari surga) benar-benar menjadi pedoman hidupnya.

Seorang ibu yang sedang mengandung harus diberi gizi yang cukup. Ikan, susu, hati, telur, dan sayur membuat otak anak menjadi hebat. Pak Medi juga berpendapat, kadang kita sering menggunakan kata “menurutku”. Padahal kata “menurutku” adalah kebenaran yang paling rendah. Jadi kita membutuhkan pendapat orang lain juga.


Melongok

Kesiapan UNBK Sekolah-Sekolah PL

         

Rencana moratorium UN (Ujian Nasional) yang diusulkan Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) Muhadjir Effendy tidak disetujui oleh pemerintah. UN dirasa masih penting untuk mengetahui kemampuan para siswa. Di samping itu, UN juga menjadi dasar untuk memetakan tingkat keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan UN tetap berlangsung bahkan untuk Ujian Sekolah (US) mutunya ditingkatkan menjadi  USBN atau Ujian Sekolah Berstandar Nasional.
            Bila pada tahun-tahun sebelumnya, soal US untuk semua mapel (mata pelajaran) dibuat oleh sekolah masing-masing, maka pada tahun ini untuk mapel Agama, PPKN, dan IPS soal dibuat oleh MGMP (Majelis Guru Mata Pelajaran). Adapun ketentuan pembuatan soal USBN adalah 25% soal dibuat oleh Pusat dan 75% soal dibuat oleh MGMP/KKG.

UNBK
UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer) sebenarnya bukanlah hal baru, karena beberapa sekolah pada tahun lalu sudah melaksanakan program ini terutama untuk jenjang SMA/SMK. Moda UNBK dipilih dalam pelaksanaan UN dengan maksud untuk meningkatkan efisiensi, mutu, reliabilitas, integritas, dan kehematan.
Salah satu kebijakan UN dan US (Ujian Sekolah) tahun 2017 adalah memperluas pelaksanaan ujian berbasis komputer baik untuk UN maupun US. Untuk mendukung program tersebut maka Sekolah/Madrasah dengan jumlah komputer lebih dari 20 buah dan memiliki server dapat ditetapkan menjadi tempat pelaksanaan UNBK atau boleh melaksanakan UNBK.  
       Dari segi kesiapan UNBK, menurut penjelasan Mendikbud dalam Rakor UN Kemendikbud tanggal 22 Desember 2016, direncanakan UN tahun 2017 semaksimal mungkin dengan UNBK. Sasaran utama adalah pada jenjang SMA/MA/sederajat yang diperkirakan mencapai 85-90%. Sedangkan untuk jenjang SMP/MTs/sederajat, diperkirakan 50% dengan UNBK, sisanya dengan basis kertas.

UNBK Sekolah-Sekolah PL
          Sekolah-sekolah di lingkungan Yayasan Pangudi Luhur pun tidak ingin ketinggalan dengan perkembangan UN tersebut. Beberapa sekolah tengah menyiapkan diri guna menjalankan program UN dengan moda UNBK. Sekolah-sekolah tersebut, antara lain:

SMP PL Domenico Savio
          Guna menunjang pelaksanaan UNBK 2017, SMP PL Domenico Savio Semarang telah menyiapkan 4 ruang komputer untuk tiga shif. Keempat ruang komputer tersebut meliputi: dua ruang komputer lama, 1 ruang komputer baru yang merupakan alih fungsi dari lab bahasa, dan satu ruang komputer darurat. Selain itu, sekolah juga sudah menunjuk proktor dan teknisi untuk menangani kegiatan UNBK tersebut.
Proktor yang ditunjuk adalah Ali Wahyudi SKomp., Dra Mei Poniastuti SKomp, Ag Wahyu Windarto SPd, dan Ina Lusia SPd. Sedangkan untuk teknisi Deo Noor Kartiko ST dibantu Tim dari YPL.


SMP PL Bonifasio
          Rencananya SMP PL Bonifasio yang berada di Jalan Muktiharjo Dalam No 7 Semarang juga akan mengikuti UN dengan moda UNBK. Namun karena  sarana dan prasarana yang belum memadai, maka UNBK akan dilaksanakan di SMK PL Tarcicius II yang berlokasi tidak terlalu jauh dari SMP PL Bonifasio. Untuk memperlancar UNBK proktor dipercayakan pada Ibu Rose Ayu dan teknisi dipercayakan pada Bapak Markus.

SMP PL St Yusup
          Meski berada cukup jauh dari pusat Kota Semarang, SMP PL St Yusup tidak ingin ketinggalan dengan sekolah-sekolah lain. Untuk itu, SMP PL St Yusup juga tengah mempersiapkan segala perlengkapan yang diperlukan dan disyaratkan untuk dapat menyelenggarakan UNBK.
            Laboratorium komputer sudah dilengkapi dengan komputer dan server. Jumlah  komputer yang tersedia lebih dari 20 unit dan hal ini sudah memenuhi persyaratan untuk dapat UNBK mandiri. Selain itu juga sudah ditunjuk proktor dan teknisi. Untuk proktor dipercayakan kepada Y Ari Wibowo SPd MSi sedangkan teknisi dipercayakan kepada Garin Nugroho Gusti MKomp.  Untuk mengantisipasi jika terjadi pemadaman listrik, pihak sekolah juga sudah menyewa genset. 

SMP PL Salatiga
          Menurut Kepala SMP PL Salatiga, sekolah ini pun tengah mempersiapkan diri untuk dapat mengikuti UNBK. Disediakan 1 lab komputer dengan jumlah komputer 30 unit. Proktor dan teknisi pun sudah ditunjuk. Proktor Anselmus Aka Prasetya SPd dan teknisi Y Sabar Subiyanto ST. Untuk hal-hal teknis yang lain dikelola oleh Yayasan Pangudi Luhur Pusat (Pak Ranto dan kawan-kawan).

SMP PL Ambarawa
          SMP PL Ambarawa untuk UN tahun ini juga sudah menggunakan moda UNBK. Disiapkan 2 ruang komputer yang setiap ruangnya berisi 40 unit komputer. Untuk proktor ditunjuk Sugeng Raharjo SE SKomp dan Yulius Priyo Sambodo SKomp sedangkan teknisi dipercayakan pada M Dony Susanto MKomp.

SMP PL Yogya
          Berdasarkan informasi dari salah seorang guru di SMP PL Yogyakarta, sekolah tersebut juga mengikuti UNBK. Rencananya kegiatan UNBK ini akan menggunakan 2 lab komputer.
           Demikian beberapa informasi seputar persiapan UNBK beberapa sekolah Pangudi Luhur yang berhasil dirangkum Bianglala. Semoga informasi ini dapat memberi manfaat untuk kita semua. Salam! (
Percik

Berdoa Bersama dalam Keluarga
Oleh: I Wawang Setyawan, S.S. *)


Sebuah keluarga yang terdiri atas bapak, ibu dengan kedua anaknya yang masih kecil itu sering aku lihat di Gua Maria Kerep, Ambarawa. Sebuah keluarga yang sederhana, tapi sungguh luar biasa. Paling tidak itulah pandanganku. Dengan sepeda motor tuanya mereka berempat berboncengan. Setelah memarkirkan motornya, kedua orangtua itu menggandeng anak-anak mereka yang lucu menuju pelataran gua. Beberapa saat kemudian mereka khusyuk memilin butir-butir rosario.
Suatu sore, ketika aku bertemu untuk yang kesekian kalinya, aku mendekati mereka. “Selamat sore, Pak.” Kujabat tangan mereka satu persatu dengan hangat. Yustinus Heri Subarjo, bapak itu memperkenalkan dirinya. Tak lupa bapak itu juga memperkenalkan kedua anaknya, Intan dan Berlian. Kami berjalan-jalan menyusuri taman sambil bercerita banyak hal. Ternyata bapak itu sangat familiar. Aku merasa seolah-olah sudah mengenalnya cukup lama.
Ketika aku memberanikan diri bertanya mengenai rutinitas keluarga mereka berdoa di Gua Maria ini, bapak itu menjawab, “Saya tidak dapat mewariskan apa-apa pada mereka ini,” seraya melihat anak-anaknya yang asyik berlarian di jalan setapak mengejar capung.
“Tapi saya ingin mewariskan dalam diri anak-anak saya bekal rohani yang saya yakin akan sangat berguna bagi mereka di kemudian hari.”
Aku membatinkan jawaban ini dalam hatiku. Intan dan Berlian berlari-lari kecil menghampiri ibunya. Di tangan mereka telah ada capung merah. Seulas senyum kebahagiaan tersungging di bibir mereka.

Keluarga adalah Gereja kecil
Keluarga orang beriman adalah “Gereja kecil” atau Ecclesia domestica (bdk. LG 11). Gereja sungguh terwujud dalam keluarga jika para anggotanya berhimpun dalam nama Tuhan. Dalam himpunan ini tergenapilah janji Tuhan pada umat-Nya, “Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.” (Mat 18:20).
Keluarga adalah sekolah pertama dan utama bagi seorang anak dalam membentuk kepribadiannya. Demikian pula kehidupan beriman, anak dibentuk dari dan oleh keluarga.  Kebiasaan doa bersama dalam keluarga adalah suatu hal yang sangat baik, bahkan mutlak. Pengalaman rohani harus sudah sejak dini ditanamkan, dirasakan, atau diperoleh anak dalam keluarga. Dalam hal ini, orangtua memegang peran sentral. Orangtua berkewajiban mengantar anak pada pengalaman-pengalaman rohani.
Hidup doa hendaknya menjadi bagian yang fundamental dalam keluarga sebagai komunitas orang beriman. Doa hendaknya menjiwai hidup berkeluarga. Hal ini berarti segala aktivitas hidup berkeluarga dipersembahkan dalam dan pada Allah. Ciri khas doa keluarga Kristiani adalah kebersamaan.
Memang, doa adalah hal yang begitu pribadi dan muncul dari inti hidup, tapi doa harus dibagirasakan dengan orang lain. Justru karena doa adalah ungkapan kemanusiaan yang paling berharga, maka doa membutuhkan dukungan dan perlindungan dari keluarga agar dapat tumbuh dan berbuah. Pendek kata keluarga adalah sekolah doa, saat di mana anak mulai mengenal Allah. Hal ini merupakan kewajiban orangtua untuk mendidik anak berdoa secara bertahap membangun jalinan hati dengan Allah secara pribadi melalui teladan doa bersama (lih. FC.60).
Kita hendaknya membina sikap religius pada anak (lih. FC.61), misalnya dengan pergi bersama ke gereja pada hari Minggu, mempersiapkan penerimaan sakramen-sakramen, merenungkan Sabda Tuhan di rumah, berdoa rosario bersama, pergi ziarah bersama, doa makan bersama, dan sebagainya. Langkah-langkah konkret dan sederhana ini mampu membawa anak pada sikap religius.
Dalam Surat Pastoral untuk Keluarga (Minggu, 29 Desember 2002), Julius Kardinal Darmaatmadja SJ mengatakan, keluarga-keluarga Katolik merupakan tempat di mana iman Katolik, nilai-nilai Injili, dan keutamaan-keutamaan moral dipelajari, dipraktikkan, dan dihayati. Dan untuk mendorong proses “pembelajaran” ini, Kardinal mengajak umat Katolik untuk secara teratur berkumpul dalam keluarga guna membaca Kitab Suci, mempelajari ajaran-ajaran Gerejakhususnya Ajaran Sosial Gereja (ASG), berbagi pengalaman, serta berdoa bersama-sama.
Tetapi, dewasa ini kebiasaan doa bersama dalam keluarga sudah mulai ditinggalkan. Padahal, doa bersama selain berguna untuk memupuk kehidupan beriman seorang anak juga sangat berguna untuk memupuk relasi yang harmonis antaranggota keluarga. Kedekatan personal antaranggota semakin diperdalam dan diperteguh dalam dan melalui doa bersama. 
*) guru agama di SMP PL “St. Aloysius” Bayat Klaten,
tinggal di Sumowono, Kabupaten Semaranga
Doa bersama ini dapat dilakukan dalam dua bentuk; pertama, semua anggota keluarga berkumpul di suatu tempat dan pada saat yang sama hadir secara fisik untuk berdoa bersama; kedua, mereka berkumpul pada jam yang sama. Bila anggota keluarga tidak mungkin berkumpul, keluarga dapat menetapkan jam tertentu untuk berdoa, sehingga kendati berjauhan tempat, mereka tetap merasakan adanya kebersamaan dalam doa. Karena itu tidak ada alasan untuk tidak membina doa bersama dalam keluarga. Jika ada niat, halangan apa pun tidak menjadi masalah.
Semoga, keluarga-keluarga guru dan karyawan Yayasan Pangudi Luhur menjadi sekolah doa, di mana anak-anak mendapatkan pengalaman rohani yang mendalam dan sekaligus menumbuhkan benih-benih panggilan di dalamnya. Berkah Dalem.

Segar

10 Tanaman Pembersih Udara dalam Ruangan

Associated Landscape Contractors of America (ALCA) yang melakukan penelitian terhadap beberapa jenis tanaman menyatakan beberapa tanaman hias baik jika diletakkan di dalam ruangan. Bukan sekedar sebagai penghias ruangan belaka, beberapa tumbuhan dalam ruangan ini ternyata mampu membersihkan udara, menyerap polutan dan gas-gas berbahaya, seperti benzena, xylene, formaldehida, xilena, nitrogen oksida dan berbagai bahan kimia lain yang hadir di udara sehingga udara dalam ruangan bisa menjadi bersih dan sehat bagi penghuninya.
Beberapa tanaman tersebut antara lain :

1. Lidah Buaya (Aloe vera)
Lidah Buaya

           Di Indonesia, tanaman ini dikenal sebagai lidah buaya. Tumbuhan ini kerap dimanfaatkan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka dan mulai dikembangkan sebagai bahan industri kosmetik, farmasi, dan makanan-minuman kesehatan. Khasiat lainnya, Aloe vera ternyata mempunyai kemampuan sebagai penyerap polutan. Tanaman ini mampu menetralisir racun benzena, formaldehida (formalin), dan berbagai bahan kimia lainnya.

2. Spider Plant (Chlorophytum comosum)
Spider Plant
 Tanaman hias yang berasal dari Afrika ini dan kini tersebar ke segala penjuru dunia. Tingginya mencapai 60 cm. Sebagai tanaman hias, tumbuhan ini dapat ditanam dalam pot di dalam ruangan. Sebagai pembersih udara, tumbuhan ini mampu menyerap benzena, formaldehida, karbon monoksida dan xilena, bahan kimia pada industri kulit, karet dan pencetakan.

3.Gerber Daisy (Gerbera jamesonii)
Gerber Daisy
Gerber daisy di Indonesia lebih dikenal sebagai Herbras. Tumbuhan asal Afrika Selatan ini mempunyai bunga warna-warni dan kerap dijadikan bunga potong bersama mawar, anyelir, seruni, dan tulip. Dapat tumbuh baik di dalam pot dan di dalam ruangan. Tanaman ini efektif menghilangkan trichloroethylene, Cocok diletakkan di kamar mandi, ruang mencuci atau kamar tidur.

4.Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata)
Lidah Mertua
Lidah mertua atau snake plant merupakan tanaman penyerap racun dengan bentuk khas dan mudah dikenali. Berbagai jenis racun yang mampu diserap oleh Sansevieria antara lain CO2, nikotin, benzene, formaldehyde, trichloroethylene, hingga dioksin. Bahkan hanya dengan 5 helai daun sansevieria dewasa mampu menyerap dan membersihkan ruangan seluas 100 m3 dari berbagai jenis polutan.

5. Sirih Gading (Epipremnum aureum)
Sirih Gading
Sirih gading (disebut juga golden pothos atau devil’s ivy) adalah tanaman berbunga dari Family Araceae. Tanaman ini berasal dari Australia, Malenesia (termasuk Indonesia), Indocina, Jepang, Cina, dan India. Bisa dikatakan ini merupakan tumbuhan asli Indonesia. Meskipun tanaman epifit dan semi-merambat namun mampu menjadi pembersih udara dalam ruangan dan menyerap racun formaldehida dan berbagai polutan lainnya.
Krisan

6.Krisan (Chrysanthemum Morifolium) atau Seruni
Bunga krisan atau seruni adalah bunga warna-warni. Dalam Bahasa Inggris dikenal juga sebagai Florist’s daisy atau Hardy garden mum. Di dalam pot mampu tumbuh hingga 90 cm. Selain wangi, tanaman ini mampu menghilangkan benzena (dari lem, cat, plastik dan deterjen), formaldehida, dan bahan kimia lainnya dari udara.

7. Beringin (Ficus benjamina)
Beringin
Beringin disebut juga Pohon Ara kerap dijadikan tumbuhan pot, tanaman hias dalam ruangan, dan bonsai. Pohon ini oleh sebagian masyarakat kerap dianggap pohon angker dan dikeramatkan. Di balik mitos tersebut NASA mengungkap bahwa tanaman ini mampu membersihkan udara di dalam ruangan terutama menyerap polutan terkait karpet dan furniture seperti formaldehida, benzena dan trichloroethylene.
Evergreen Cina

8. Evergreen Cina (Aglaonema crispum)
Tanaman Evergreen Cina, di Indonesia lebih dikenal sebagai Aglaonema atau Sri Rejeki, selain mudah dirawat, tanaman ini mempunyai kemampuan yang baik dalam membersihkan udara dalam ruangan dari berbagai polutan dan racun. Polutan yang mampu dibersihkan di antaranya adalah benzena dan formaldehida.


9. Palem Bambu (Chamaedorea seifrizii)
Palem Bambu
Palem bambu (Bamboo Palm) atau red palm merupakan salah satu tanaman palem. Tanaman ini dapat dibudidayakan dalam pot bahkan di dalam ruangan sekalipun. Tanaman ini juga mempunyai kemampuan yang sangat tinggi dalam menyerap polutan benzena dan trichloroethylene serta gas beracun formaldehida yang melekat pada furnitur.

10. Peace Lily (Spathiphyllum)
Peace Lily
Peace Lily atau Spathiphyllum adalah sebuah genus dengan puluhan spesies.  Sangat baik dalam menghilangkan berbagai racun dan polutan di dalam ruangan seperti formaldehid, benzena, trichloroethylene, toluena, dan xilena.

Jika Anda tinggal di wilayah yang berdekatan dengan industri ataupun jalan raya, alangkah bijaksana menghadirkan tanaman-tanaman tersebut untuk mengurangi zat polutan, sehingga aman bagi penghuni rumah. Selamat mencoba ! (Nik, dari berbagai sumber) 

Ekspresi
Syukur
Cerpen : Henny Febriola *)

Bila barat lebih luas dari timur, apakah itu adil?
Bila matahari tersenyum hanya pada barat , apa itu adil?
Bila awan menangisi timur saja , apa itu adil?
Bila satu orang diberi melimpah dan yang lain diberi sedikit, apa itu adil?
Bila aku tertawa dan ia menangis , apa itu adil?
Coba bayangkan, bumi disakiti oleh hujan, setelah hujan itu berhenti, langitlah    
yang mendapatkan keindahannya. Apa itu adil?
Jadi, apa itu adil?
Apakah barat dan timur harus sama?
Apakah bisa matahari tersenyum di timur dan barat?
Apakah bisa awan menangis di timur dan barat?
Apakah semua manusia harus melimpah? Ataukah semua harus kekurangan?
Apakah seluruh dunia harus menangis? Ataukah harus tertawa semua?
Jika begitu, dunia tak akan berjalan.
Jadi, apa itu adil?
Adil itu, bila kita mensyukuri apa yang kita miliki dan membagikannya pada
orang lain.
~Joe

            Joe menutup buku diary coklat yang ia miliki. Di luar hujan sangat berisik, di sertai angin yang masuk sampai ke tulang, membuat semua manusia ingin terlelap dan merebahkan diri. Hari mulai gelap, matahari sudah masuk ke dalam sangkarnya. Joe pun bangun dari tempat tidurnya lalu menutup diary coklat itu dan duduk di pinggir kasur. Ia termenung menengok jendela, udara dingin masuk ke dalam kamarnya.
            “ Tuhan , kau tahu? Sampai aku berumur 15 tahun, aku tak pernah merasa kesusahan, aku tak pernah merasa menderita dan aku selalu berkecukupan. Tapi Tuhan, di luar sana banyak orang yang tak seberuntung aku. Hampir tiap hari mereka menangis, meminta dan memohon, bekerja tanpa henti untuk mencari sesuap nasi. Aku tak mengerti Tuhan, mengapa mereka tak mencoba bunuh diri ? Mengapa mereka tetap bertahan hidup. Apakah mereka tak pantas menerima seperti yang aku punya Tuhan, apakah Kau tak mendengar tangisan mereka? Aku belum mengerti. “ Joe pun mendesah tak paham.
            Lama ia termenung di pinggir tempat tidurnya. Tak terasa malam pun tiba, perlahan-lahan kantuk menyerangnya, ia pun memutuskan untuk tidur. Sebelum tidur ia berdoa, “Tuhan semoga besok Engkau memberi kebahagiaan untuk orang-orang yang hari ini belum bahagia. Amin”. Joe pun hanyut dalam tidurnya.
Keesokan paginya, ia pun bangun, mandi lalu sarapan bersama kedua orang tuanya. Di tengah makan, ia bertanya pada papa mamanya , “ Pa, Ma, pernah lihat orang yang susah nggak? Kasihan ya mereka. Mereka emang nggak pernah berdoa sama Tuhan po? Atau Tuhan nggak pernah denger mereka ya?”
            “Joe, kamu tahu? Justru orang-orang kayak mereka lebih dekat dengan Tuhan. Tuhan tuh malah sayang banget sama mereka Joe. Tuhan selalu denger kok doa mereka, mereka juga selalu berdoa kok. Malah mereka lebih sering berdoa daripada Joe, coba Joe pikir kalau Joe lagi bahagia hari ini, Joe doa sama Tuhan malam doang kan? Kalau mereka , nggak usah nunggu malam, setiap dapat kesusahan mereka selalu doa sama Tuhan, gitu.” Jelas Mama panjang lebar.
            “ Tapi Ma, kok mereka nggak dikasih kebahagiaan sama Tuhan? Kan Tuhan sayang sama mereka...?”
            “Joe , Tuhan tuh kasih mereka kebahagiaan dengan cara-Nya sendiri. Tuhan kasih mereka jalan hidup masing-masing. Tuhan kasih cobaan nggak lebih dari kekuatan mereka Joe. Setiap manusia punya bahagia dan sedih masing masing. Makanya kamu jangan pernah iri sama siapa pun. Oke? “ sahut Papa.
            “ Oh, gitu ya Pa. Joe ngerti sih, tapi dikit hehe “ jawab Joe sambil garuk garuk kepala.
            “Suatu saat nanti kamu juga akan ngerti. Udah yuk kita berangkat sekolah nanti telat lho. Masuk ke mobil yuk! “ ajak Papa mengakhiri.
            “ Oke Pa, Mama, aku berangkat sekolah dulu ya,” pamit Joe sambil mencium telapak tangan Mama.
            “ Hati- hati ya, sekolah yang rajin. Jadi cewek yang baik ya...” nasehat Mama.
            “ Siap mamaku sayang,” jawab Joe sambil masuk ke dalam mobil.
Joe pun berangkat ke sekolah bersama Papa.
            Detik demi detik, menit demi menit, hari demi hari , bulan demi bulan berjalan. Hari ini Joe wisuda, dan ia sudah ketrima di perguruan tinggi favorit di Yogyakarta. Ketika hasil diumumkan, ternyata Joe mendapat peringkat ketiga seangkatannya. Mama dan papanya sangat bangga pada anak semata wayangnya ini.
“Joe, nanti pulang kita ke Pizza Hut ya bertiga, ngrayain keberhasilan anak Mama yang cantik ini,” ucap Mama setelah Joe turun dari panggung.
“Iya Ma, oke.. oke.. siap,” jawab Joe sambil tersenyum tulus.
            Namun Tuhan berkata lain, saat Joe hendak menyeberang menyusul kedua orang tuanya, Joe tertabrak motor yang melaju sangat kencang. Joe terpental , badan Joe menabrak dinding,Joe tak sadarkan diri.
            Papa dan Mama Joe segera menghampiri putri mereka lalu membawanya ke Rumah Sakit terdekat. Rasa senang berbalik menjadi cemas dan sedih. Tak lama kemudian, dokter ke luar dari ruang ICU.
            “Bapak, Ibu, putri Bapak danIibu mengalami kebutaan karena benturan akibat kecelakaan, selain itu hanya ada luka-luka luar. Bapak dan Ibu harap sabar, saya permisi,”jelas sang dokter.
            Mama Joe pun menangis, hatinya rapuh, kemudian ia dituntun suaminya masuk ke ruang ICU. Joe sudah sadar, namun semua gelap. Namun ia mengetahui bahwa matanya telah mengalami kebutaan.
“Joe , sabar ya Nak. Mama nggak ngerti kok bisa jadi kayak gini. Padahal kamu anak yang baik, rajin berdoa, rajin belajar. Kenapa Tuhan memberi cobaan kayak gini sama kamu... “ ujar Mama terisak.
            “ Mama nangis? Ma, Mama tahu? Tuhan tuh malah sayang banget sama Joe. Tuhan pengin Joe lebih banyak lagi berdoa dan bersyukur sama Tuhan, Ma. Tuhan tuh kasih aku bahagia lebih dari cukup. Selama ini Ia nggak pernah kasih aku susah. Ini cara Tuhan berlaku adil, Ma.Setiap orang punya jalan hidup masing-masing, dan ini jalan hidupku.Tuhan kasih cobaan nggak lebih dari kekuatan aku, Ma. Setiap manusia punya bahagia dan sedih masing-masing. Justru kita harus bersyukur, Ma. Tuhan nggak ngambil Joe dari Papa sama Mama. Tuhan sudah baik sama kita Ma, asalkan kita percaya dan selalu bersyukur kepada-Nya.” Ucap Joe bahagia.
            “ Joe, kamu memang anak yang hebat! Mama tahu Tuhan sayang sama kamu kok Joe. Bahkan Ia sangat sayang sama kamu,” ucap Mama sambil menghapus air matanya.
            Satu minggu Joe jalani hari-harinya tanpa kedua matanya. Hari itu hari minggu, ada telepon dari rumah sakit yang mengabarkan bahwa sudah ada donor mata untuk Joe. Mereka sekeluarga pun bergegas menuju RS. Setelah dioperasi, Joe dapat melihat lagi. Joe berkata pada mamanya,” Tuhan sayang banget sama aku kan Ma?”
            “Iya Nak, Ia sangat menyayangimu, dan akan selamanya sayang padamu.” Mama Joe menghapus air matanya kemudian memeluk suami dan putrinya.
*) Siswi SMA PL “St Louis” Sedayu

Tamat

Peelsiana

Monolog Bu Sronto
Selama ini saya sudah berada di zona nyaman. Tempat kerjaku dekat. Dengan Kepala Bagian aku dekat alias dipercaya sebagai tangan kanannya. BBM naik nggak pusing. Bahkan kalau istirahat saya bisa nylenter pulang sarapan atau sekedar nyruput kopi buatan Mbak Minah. Semua pasti ngiri denganku.
            Datangku saja kalau mepet pasti nggak terlambat. Enak tho, nyaman tho. Nggak ada yang mengusik aku harus pindah ke sana ke mari. Coba lihat Bu Biang itu. Rumahnya jauh, pasti bangunnya sangat pagi bahkan pernah cerita, bangunnya jam 03.00. Terus berangkatnya jam berapa agar tidak terlambat masuk kantor ?
            Bu Lala apalagi, tambah jauh, katanya kalau naik bus bisa ganti dua jalur. Pasti paginya nggak sempat sarapan tuh. Makanya jam 08.00 Bu Lala itu sudah teklak-tekluk mengantuk. Atau faktor U (sia) ya? Maklum juga sih mungkin perutnya lapar, ngantuk. Jadi ya gitu deh. Coba kalau aku yang jadi Kepala Bagian, Bu Lala dan Bu Biang sudah saya pindah ke divisi lain. Bekerja kok sambil tidur. Komputer di depannya dibiarkan menyala sambil mendengarkan campursari, kan pemborosan itu. Ah, memang nyaman kerja dekat rumah. Kok Pak Mul itu nggak mau dipindah dekat rumah. Lima menit sampai tempat kerja, nggak perlu BBM dan terkendala macet yang merupakan rutinitas menyebalkan.
Pak Mukidi itu rumahnya jauh, kehujanan sedikit saja sudah uhuk uhuk…, trus paginya tidak masuk kerja. Wah, produktivitasnya menurun dong. Tapi hebat juga Pak Mukidi, Bu Biang dan Bu Lala itu. Mereka kok nggak pernah telat masuk kerja ya. Bahkan ketika saya sampai di kantor mereka sudah tanda tangan dan mejet jarinya untuk difoto kopi tanda kehadiran. Pernah sih terlambat, tapi saya maklum rumahnya jauh, hujan lagi. Kalau aku sih jalan pakai payung, habis perkara. Nggak terlambat.
Mungkin nggak ya, aku dipindah ke tempat yang lebih jauh. Trus aku harus bangun jam berapa? Nyuapi cucuku jam berapa. Aku pasti terlambat terus. Kepala Bagianku sudah berdiri sambil menyalami dan menyapa ‘Selamat siang Bu!’ Wah, malu sekali aku. Terlambat 25 % aku bisa dipecat. Padahal aku tulang punggung keluarga.
“Mungkin nggak ya?” suaraku lirih.
“Mungkin Bu Sronto!” jawab Pak Mukidi.
“Hah, apanya yang mungkin,Pak?” tanyaku.
“Lha yang ada dalam pikiran sampeyan itu!” Pak Mukidi kepo banget sih.
Blaik, Pak Mukidi tahu apa yang saya pikirkan.
“Emang apa yang saya pikirkan,Pak?” tanyaku kepada Pak Mukidi.
“Ya, tanya pada diri sendiri!” jawabnya enteng.
Blaik lagi. Kalau aku benar-benar dipindah ke tempat jauh njur piye?
Aku mengetik naskah yang besok harus diterbitkan. Tapi ide itu kok mampet. Nggak muncul-muncul.
Tiba-tiba …
“Bu, ini ada surat dari perusahaan,” kata Kepala Bagian-ku.
Blaik…surat apa ini,Pak?” tanyaku H2C (harap-harap cemas).
“Ya, nanti dibuka dulu baru dibaca,Bu” kata Kepala Bagian-ku. Aku nggak berani menyebut kepala bidang karena kepalanya juga bidang sih (botak maksudku….huss kurang ajar, kataku dalam hati)
Aku buka ya….deg..deg…plas.
“Mulai tanggal 1 bulan depan Bu Sronto dipindah ke daerah Awar-awar.”
Mataku berkunang-kunang, dan berbintang-bintang.
“Lha kok aku yang dipindah tho? Kok bukan Bu Biang dan Bu Lala atau Pak Mukidi. Oh, nasib…nasib” Aku sudah tak ingat apa-apa lagi. dunia terasa gelap. Pindah.
“Ya!” jawab Pak Mukidi teman seperjuanganku itu.
“Ha?” gedubrak….$#@@**


Resensi 
Berkontemplasi agar Dekat dengan Tuhan

Judul Buku          :   Rindu Pada-Mu Tuhanku
Pengarang           :  Theo Riyanto, FIC
Penerbit               :   PT Kanisius
Tahun Terbit        :   2016
Tebal                   :  172 halaman

            Di dunia yang bising penuh dengan aktivitas ini kita dapat hanyut dalam kesibukan yang menjadikan kita lupa untuk berhenti sejenak, tinggal bersama diri sendiri dalam hening. Kita sibuk bertemu dengan banyak orang tetapi lupa berjumpa dengan diri sendiri. Kita sibuk beraktivitas untuk orang lain dan masyarakat, tetapi seringkali lupa untuk intens beraktivitas bagi diri sendiri. Akibatnya ? Kita semakin tidak mengenali diri. Kita semakin tidak “berisi” karena tidak pernah memenuhi “kebutuhan sejati” diri sendiri. Kita semakin kehilangan makna hidup dan bahkan sering kehilangan arah dan tujuan.
            Kita dipanggil untuk berkontemplasi. Berhenti sejenak dalam arus kehidupan, bersama diri sendiri dan Tuhan. Menemukan kembali siapa diri kita sesungguhnya. Melihat kembali “peta” arah dan tujuan hidup kita. Menyalakan kembali nilai-nilai yang menjadi pedoman dan keyakinan kita, agar menjadi obor yang terang benderang untuk perjalanan peziarahan hidup memenuhi panggilan kudus Tuhan.
            Demikianlah inti pemikiran dari buku “Rindu Pada-Mu Tuhanku” karya Theo Riyanto, FIC. Kontemplasi pada dasarnya adalah memandang diri, sesama, alam semesta dan Tuhan menggunakan “mata hati dan mata iman”. Agar dapat berkontemplasi kita memerlukan rahmat. Tuhan selalu memanggil kita untuk berkontemplasi. Persoalannya, kita terlalu sibuk dengan aktivitas-aktivitas yang dapat “membutakan” kita untuk memandang segala sesuatu dengan mata hati dan mata iman. Kita sendiri seringkali menghalangi rahmat itu karena kesibukan kita.
            Melalui buku yang berisi 40 renungan ini, Bruder Theo Riyanto FIC menyarankan, kita hendaknya berani mengambil keputusan untuk “mundur dari keramaian” dan masuk dalam keheningan diri sendiri (bersama Tuhan). Pengalaman akan diri sendiri bersama Tuhan, akan menyuburkan jiwa kita dengan jiwa yang penuh syukur karena iman, kasih dan harapan. Kita lebih bersuka-cita karena menjalani hidup dengan penuh rasa syukur dan menyadari sungguh-sungguh bahwa Tuhan memanggil dan memilih kita untuk menjadi salah satu dari kawanan-Nya. Bahkan tidak jarang ada di antara kita yang dipanggil untuk menjadi murid-muridNya yang “lebih” dekat dan khusus. Salah satu hal penting dari buah kontemplasi adalah kita menjadi semakin rendah hati sekaligus merasakan syukur yang tak terkira.
            Sering kita tergoda untuk menggunakan daya nalar dan pengetahuan kita untuk memahami Tuhan. Ternyata semakin kita mengerahkan daya nalar kita untuk memahami siapakah diri kita dan Tuhan, semakin kita seperti orang bodoh yang tidak mampu memahami apa pun (hlm 34-35).             Tuhan adalah Kasih. Oleh karena itu hanya bisa kita pahami dengan kasih juga, dengan nilai-nilai cinta kasih yang kita hayati dan amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Semakin banyak mengalami kasih dan membagikan kasih, kita semakin mengalami kehadiran Tuhan, dan anehnya semakin memahami siapakah Tuhan yang sejati itu. Kita tidak mengalami kehadiran Tuhan dalam nalar, tetapi dalam pengalaman hidup yang penuh kasih.
            Penulis buku ini berpendapat, kita sering berpikir jika kita sudah terlatih melakukan meditasi, kita dapat dengan mudah melakukan kontemplasi. Hal ini tidak seluruhnya benar. Dalam meditasi, kita masih cukup banyak menggunakan “pikiran”, sedangkan dalam kontemplasi kita lebih banyak menggunakan hati dan perasaan. Dalam meditasi kita “mengunyah atau mencecap” Sabda, dalam kontemplasi kita hadir dalam hadirat Tuhan dan Tuhan hadir dalam diri kita. Kontemplasi adalah perjumpaan pribadi, antara kita dan Tuhan. Untuk sampai pada kontemplasi kita harus meninggalkan meditasi kita, melampauinya agar mampu melenyapkan “kabut awan ketidaktahuan” yang berada di antara kita dengan Tuhan. (hlm 73-74)
            Kita juga sering tergoda untuk menyombongkan hal-hal yang kita miliki terutama yang bersifat ragawi dan duniawi. Kita tergoda untuk memamerkan dan menyombongkan ketampanan atau kecantikan, kecerdasan atau keahlian, keberhasilan atau kesuksesan kita. Benarkah hal-hal itu merupakan kehebatan kita semata, bukankah itu anugerah Tuhan dan karena dukungan atau keterlibatan orang-orang lain juga ? Sadarilah, hal-hal itu dianugerahkan kepada kita tidak untuk dipamerkan demi kepuasan dan kenikmatan ego kita, tetapi untuk keselamatan kita dan untuk melayani orang lain. Semakin dianugerahi banyak dan besar, kita dituntut banyak untuk berkarya bersama Tuhan dalam karya keselamatan-Nya. Kita justru dituntut semakin bersikap dan bertindak rendah hati.
            Kita juga sering digodai untuk menumpuk harta benda. Kiat menjadi rakus dan tidak pernah merasa “cukup”.  Keserakahan menjadikan diri kita sering bertindak sewenang-wenang, tidak adil, dan berbuat hal-hal yang melanggar keutamaan seperti korupsi, menipu, dan merampas harta kekayaan orang lain. Apakah harta kekayaan saja yang kita butuhkan agar kita dapat menikmati kebahagiaan sejati ? Berpikirlah sejenak bahwa bukan harta benda duniawi saja yang kita butuhkan untuk hidup abadi, namun lebih utama dan penting adalah harta surgawi.(hlm 89-90)  
            Disajikan dengan bahasa yang sederhana dan karenanya komunikatif, buku “Rindu Pada-Mu Tuhanku”  ini cukup bermanfaat sebagai bahan refleksi kita atas kehidupan modern yang super sibuk ini. Lewat percikan-percikan permenungan yang berjumlah 40 tema, kita diingatkan akan pentingnya untuk selalu dekat dengan Tuhan agar tidak terjerumus bertindak pada hal-hal yang bersifat duniawi yang sifatnya hanya sementara.

                                                                                                        -          Ign. Adjie R.P.    
Jendela

Mengubah Kebiasaan Buruk
OlehV. Pardi *)

Semua manusia tanpa terkecuali adalah pencipta kebiasaan. Menurut pandangan para ahli behavioral, kebiasaan adalah hasil pembelajaran stimulus-respon. Menurut psikologi kognitif, kebiasaan adalah hasil dari kegiatan rutin dan otomatis yang dilakukan individu. Kegiatan tersebut lebih banyak menggunakan pengalaman/dilakukan berulang-ulang daripada pengaktifan pemikiran.
Dalam keseharian, manusia membentuk berbagai macam aktivitas yang membentuk kebiasaan, dan beberapa dari kebiasaan ada yang baik dan kurang baik. Beberapa kebiasaan, perilaku memainkan peranan yang sangat dominan dalam kehidupan sehari-hari, dan sebagian besar dari kebiasaan tersebut tidak kita sadari. Misalnya bernafas, menjadi begitu biasa, meski terkadang kurang kita sadari. Kebiasaan ini tidak terbentuk dalam satu malam, tetapi dilakukan berulang-ulang dari waktu ke waktu.
Hal tersebut kenyataannya mempunyai pengaruh yang kuat pada pribadi untuk berkembang dan sukses. Manusia perlu terus mengembangkan kebiasaan yang baik dan pada saat yang sama melepaskan kebiasaan  buruk satu persatu. Hal tersebut dilakukan berulang-ulang.
Bila pikiran, perasaan dan tindakan muncul hal yang positif dan optimis, serta bila dilakukan terus, akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan yang baik akan membantu manusia untuk berkembang dan tumbuh. Sedangkan kebiasaan buruk akan mendorong manusia menjadi sakit, depresi, dan penurunan semangat.

Kebiasaan baik dan buruk
            Kebiasaaan adalah sebuah model perilaku yang telah mapan dan sulit diubah. Kebiasaan tersebut dilakukan berulang-ulang dan rutin. Hal tersebut, tidak  disadari sudah berapa kali dilakukan. Menyopir ngebut, merokok, minum vitamin, mengencangkan seat belt sebelum mengendarai mobil, kebanyakan makan, menerima telpon ketika mendengar dering telpon/hp, banyak tidur, menggaruk-garuk kepala, itu semua adalah contoh kebiasaan.
            Secara umum kebiasaan diklasifikasikan menjadi dua, kebiasaan baik dan kebiasaan buruk. Olahraga secara rutin, bangun pagi, merencanakan sebelum bertindak, menunjukkan sikap hormat pada sesama, toleransi, memberi sapaan itu semua adalah contoh kebiasaan baik. Berpikir negatif, minder, menyalahkan orang lain,bangun terlambat, suka akan pertentangan, kecanduan rokok, alkohol, menghabiskan waktu untuk telpon atau facebook-an pada hal banyak pekerjaan penting harus segera diselesaikan. Itu semua adalah kebiasaan buruk.

Mengapa perlu mengubah kebiasaan buruk ?
Manusia pada umumnya memiliki kebiasaan buruk. Misalnya, makan banyak, bangun terlambat, tidak hati-hati, mengendarai kendaraan, tidak mematuhi peraturan, tidar sabar, merokok berlebihan. Manusia tahu hal tersebut adalah kebiasaan buruk yang dapat merusak karakter. Hal tersebut adalah hal yang salah, dan bila dilanjutkan hal tersebut akan membawa ke dalam permasalahan/pergulatan sepanjang waktu. Di sisi lain manusia kadang terlalu merasa nyaman dengan kebiasaan buruk tersebut. Kebiasaan tersebut menyediakan banyak ruang kenyamanan dan kesenangan hingga mengarah pada sikap apatis. Kebiasaan buruk dapat melemahkan, membuat  sedih, bingung dan depresi. Juga dapat membuat hidup  tak berarti dan memperpendek umur hidup.
Yang terpenting adalah menghilangkan kebiasaan buruk dan juga membuat kebiasaan baik. Kebiasaan baik memiliki kapasitas untuk mengarahkan  pada kesuksesan. Kebiasaan dapat menjadi pelayan terbaik. Menjadikan waktu lebih efektif, berusaha dan membuat segala sesuatu menjadi mudah. Jika  dapat melatih diri  melakukan kebiasaan-kebiasaan baik akan membuat  sehat, rilek, tepat dalam membuat keputusan, pembelajar dan pencipta. Itu semua akan membuat manusia berada pada kesuksesan yang besar dan kebahagiaan.
Orang yang efektif tidak hanya membuat kebiasaan baik dan meninggalkan kebiasaan buruk, tetapi juga mengantisipasi dan mencari penyebab kebiasaan buruk tersebut. Menjadikan kebiasaan sebagai pelayan terbaik, dan membiarkan kebiasaan bekerjasama dengan diri, karena kebiasaan akan membantu: meningkatkan kepercayaan diri, melakukan banyak hal dalam waktu yang singkat (efektif), membantu menemukan makna hidup, membuat krasan bersama orang lain, dapat mengontrol hidup, membantu membuat keputusan yang tepat, meningkatkan hubungan dengan sesama.
Joseph K.S (2007) dalam buku berjudul Empower yourself , memberikan beberapa saran untuk membuat kebiasaan yang baik dan menghilangkan kebiasaan buruk: (1) Penyadaran diri sampai seseorang menjadi sungguh sadar dan mengubah tujuan. (2) Jadikan kebiasaan buruk sebagai tantangan, bukan kenyamanan.(3) Berikan penghargaan yang positif terhadap diri Anda.
Kesuksesan dalam hidup tergantung pada kekuatan dan kualitas kebiasaan baik yang dimiliki. Juga perlu menyadari bahwa manusia lebih kuat dari kebiasaan buruk itu. Manusia dapat mengubah kebiasaan buruk separah apapun. Manusia dapat mengubah kebiasaan buruk menjadi kebiasaan baik meskipun tidak selalu mudah, tapi kemungkinan itu selalu ada.
*) Guru SMP PL Sukaraja
YPL Menyapa

Bangkitlah Pangudi Luhur
Oleh : Dr. G. Bambang  Nugroho, FIC *)

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, Pangudi Luhur secara umum, mengalami tantangan karena berbagai permasalahan seperti yang dialami juga oleh Lembaga Pendidikan Katolik pada umumnya. Permasalahan-permasalahan itu berhubungan dengan cara berpikir, reksa pastoral, politik pendidikan, manajemen, sumber daya manusia, keuangan, demografi dan kependudukan.
Hal ini nampak secara khusus di kalangan Yayasan Pangudi Luhur dengan berkurangnya jumlah peserta didik, yang akhirnya berpengaruh pada rkurangnya  jumlah sumber keuangan. Padahal di sisi lain, perlu adanya peningkatan kesejahteraan finansial bagi para tenaga pendidik dan kependidikan Pangudi Luhur kita. Yayasan juga menghadapi tantangan bagaimana meningkatkan kualitas manajemen dan sumber daya manusianya.
Oleh karena itu, kami mengajak seluruh warga Pangudi Luhur di manapun ditugaskan untuk bangkit menghadapi berbagai macam  persoalan dan tantangan dunia pendidikan saat ini dan yang akan datang, dengan semangat rasa handarbeni dan kebersamaan sebagai warga Pangudi Luhur, kritis terhadap permasalahan dan menyelesaikannya secara kreatif.

Realitas dan Idealisme
Realitasnya memang sekolah-sekolah kita masih banyak yang dikelola secara konvensional. Perlengkapan, kurikulum dan seterusnya sudah “baru” namun pengelolaannya, cara berpikirnya masih “lama”, bahkan tidak berdasarkan prinsip-prinsip manajerial namun lebih berdasarkan “pengalaman” dan cara berpikir sendiri. Hal ini menyangkut kemampuan kepemimpinan  sekaligus kemampuan manajerial dari masing-masing pemimpin unit karya atau sekolah. Umumnya pengalaman menjadi guru telah dimiliki namun kemampuan memimpin, mengelola, menata, masih harus mendapatkan penguatan dan penyegaran terus menerus.
Idealnya sekolah-sekolah tidak hanya dikelola secara konvensional, harus ada peningkatan menuju pengelolaan yang lebih berkualitas, lebih dapat dipercaya, lebih dapat dipertanggungjawabkan, dan lebih dapat diyakini secara publik. Pemimpin Unit Karya hendaknya terus-menerus menyediakan diri untuk belajar dan berlatih sehingga semakin mampu menyelenggarakan pelayanan kepemimpinan yang menyatukan kinerja kepemimpinan dan manajerialnya. Dalam hal ini perlu sinergi antara memikirkan, merencanakan, melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis administratif, teknik fisik bangunan atau fasilitas, dengan budaya organisasi, sistem yang mengatur segala mekanisme yang ada. 
Realitasnya, memang guru-guru muda tidak dididik seperti guru senior yang masih mendapatkan pendidikan di IKIP (Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan). Juga bukan dari SPG (Sekolah Pendidikan Guru). Umumnya datang dari SMA sederajat dan dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Tentu sistem dan kultur pendidikannya berbeda dengan “zamannya” IKIP dahulu. Tidak seluruhnya kesalahan mereka jika mereka kurang menguasai ilmu pendidikan seperti pengelolaan kelas, kurikulum, metodologi pembelajaran dan lain sebagainya, karena waktu untuk pembelajaran dan pelatihannya memang sedikit sesuai dengan sistem yang ada.
Untuk bidang-bidang tertentu malahan cukup sulit untuk memperoleh tenaganya misalnya, guru TK, guru Olah Raga, guru Geografi, dan guru Sejarah. Idealnya guru-guru dari TK sampai SMA/SMK mestinya sesuai dengan ijazah dan bidangnya, namun tidak semua dapat dipenuhi. Pangudi Luhur mengusahakan peningkatan pembinaan khususnya dalam hal proses pembelajaran dan pengelolaan kelas.
Kepala Sekolah sebenarnya paling bertanggungjawab untuk mengadakan proses pembinaan. Pembina dari Yayasan setiap perjumpaan pembinaan selalu menekankan pentingnya kualitas pembelajaran dan pengelolaan kelas, juga pentignnya melaksanakan pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Empatif dan Menyenangkan). Yayasan Pangudi Luhur juga mengadakan penyegaran dan peningkatan bagi tenaga orientasi dan calon pegawai yang masih dapat ditingkatkan dan dikembangkan lebih baik lagi agar semakin optimal sebagai seorang guru dan pegawai administrasi.
Penataran dan workshop diadakan secara periodik dengan maksud agar terjadi peningkatan keterampilan pembelajaran dan juga administrasi. Wujud yang diusahakan misalnya membahas tentang UAN dan USBN bersama dengan para guru yang bersangkutan, yang kemudian membuahkan pentingnya kerjasama antara guru mata pelajaran tertentu dengan membuat “blog” bersama, saling mengirimkan bahan soal-soal penjajagan, membuat bank soal,  membuat buku modul pembelajaran. Dengan harapan kualitas pembelajaran semakin meningkat dan hasilnya memuaskan semua pihak.
Realitanya administrasi keuangan masih kurang dapat dikontrol dengan mudah, akibatnya antara lain masih ada “kebocoran” keuangan. Telah diusahakan dan akan semakin disempurnakan mengenai program administrasi keuangan dan juga kontrol dari kantor YPL Pusat, namun kalau dari Kepala Sekolah tidak tertib mengadakan pemeriksaan akan kurang optimal hasilnya. Oleh karena itu Kepala Sekolah hendaknya dapat mengetahui prinsip umum Laporan  Keuangan dan mengadakan pemeriksaan setiap bulannya. Pada umumnya kebocoran terjadi karena kurang aktifnya Kepala Sekolah mengadakan kontrol dan pemeriksaan keuangan.
Ditengah-tengah semakin sulitnya memperoleh sumber keuangan, semangat hati-hati mengelola dan menggunakan uang menjadi sangat penting bagi kita semua. Selain itu juga mencari cara-cara yang paling aman dalam pengadministrasian, penyimpanan dan penggunaan keuangan.
Realitanya di beberapa sekolah Pangudi Luhur, siswa yang masuk semakin menurun, maka perlu semangat dan kerja keras mencari siswa sebanyak-banyaknya. Jika usaha ini tidak berhasil dan siswa tetap tidak memenuhi kuota yang diharapkan maka perlu menentukan pola kelas yang mau dianut. Hal ini terutama untuk TK-SD dan SMP. Sedangkan untuk SMA dan SMK mungkin dengan cara membuka jurusan baru, sehingga masih dapat menarik siswa lebih banyak lagi atau jika kelas tidak memungkinkan dapat mengadakan seleksi.
Perlu ada gerakan efisiensi dan efektivitas, sehingga semua dapat berproses dengan baik dan berhasil optimal dengan tenaga, waktu dan uang yang tidak “boros”. Idealnya setiap tahun dapat memperoleh siswa sesuai dengan kuota dengan jumlah pola kelas yang telah ditentukan dan dapat menyeleksi, sehingga yang diterima semakin lama semakin sesuai dengan kemampuan.
Selain kerja keras yang telah diusahakan mungkin perlu strategi khusus, misalnya, sesama Pangudi Luhur saling membantu dalam proses penerimaan murid baru (PMB/PPD/PSB) dengan prinsip pendidikan berkelanjutan, adanya usaha bersama se Kampus atau se Lokal, dan usaha-usaha lain yang mengedepankan prinsip PANGUDI LUHUR daripada unitnya masing-masing. Perlu kita tingkatkan kerjasama-kerjasama internal yang semakin padu dan kuat sehingga dapat saling membantu dan mendukung satu dengan yang lainnya.
Realitanya jika ada kemunduran atau kekurangan siswa, kita melihat faktor luar, faktor luarlah penyebabnya. Entah karena berdirinya sekolah baru, atau karena kompetitor lebih pesat kemajuannya dan sebagainya. Memang kita tidak memungkiri faktor itu, tetapi mungkin yang lebih mudah bisa kita perbaiki dan usahakan adalah faktor internalnya.
Ada apa dengan faktor internal kita, apa yang masih bisa kita usahakan dengan potensi yang kita miliki, strategi apa yang perlu dikembangkan dengan inovasi dan kreativitas tertentu? Justru dengan melihat dan menggunakan kekuatan dan hal-hal baik kita sekaligus memperbaiki kelemahan dan kekurangan kita, seraya bergerak berubah, diharapkan eksistensi kita masih terjaga.
Beranikah untuk “melihat” diri sendiri, dan kemudian menemukan potensi yang ada untuk berubah dan berbenah dan jika diperlukan “belajar” dari pihak lain. Akhirnya jika memang sudah tidak dibutuhkan dan jumlah siswa sangat sedikit, dengan kerelaan hati kita dapat menyerahkan kepada Tuhan dalam arti menanyakan apa kehendak Tuhan dengan situasi yang dialami.

Perubahan dan Usaha yang diperlukan
Kita hendaknya mengadakan perubahan dalam penyelenggaraan, pengelolaan dan pelaksanaan pendidikan. Perubahan yang dirancang, dilaksanakan dengan arif di bawah otoritas Yayasan Pangudi Luhur sebagai penanggung jawab karya kerasulan para bruder FIC. Perubahan itu antara lain: menata ulang pola kebijakan pendidikan, meningkatkan kerjasama inter dan antar lembaga pendidikan, mengupayakan pencarian dan penemuan peluang-peluang penggalian dana, memotivasi dan menyediakan kemudahan bagi para guru untuk meningkatkan mutu pengajaran, melaksanakan tata pengaturan yang jelas dan terpilah-pilah, merumuskan ulang jiwa pendidikan demi memajukan dan mengembangkan daya-daya insan yang terarah kepada kebaikan sesama, serta memperbaharui penghayatan iman dan komitmen sebagai penyelenggaraan Lembaga Pendidikan Katolik. (Pesan Pastoral Sidang KWI 2008)
Motto  Yayasan Pangudi Luhur adalah “mengedepankan kualitas, akuntabilitas, dan kredibilitas”. Harapannya, motto ini dapat menggerakkan dan menjiwai seluruh insan Pangudi Luhur untuk benar-benar bergerak berubah mengerjakan segala sesuatu dengan mengutamakan kualitas proses dan hasil, dapat dipertangungjawabkan kepada semua pihak yang berkepentingan dan dapat dipercaya sehingga pelanggan tidak berpaling bahkan semakin bertambah. Kalau semangat ini terus-menerus dilaksanakan dalam semua kinerja kita, maka Pangudi Luhur tetap akan eksis. Dalam hal kebijakan dan keuangan kita juga mengedepankan transparansi, harapannya dapat ditanggung bersama dan terjadi kejujuran.
Hendaknya menjadi kesadaran bersama dan gerak perubahan serta tindakan bersama bagaimana menjaga eksistensi Pangudi Luhur. Ada prinsip “berbeda atau mati”. Persaingan semakin ketat, kita masuk dalam arus itu, di satu pihak menjaga ciri khas dan kultur Pangudi Luhur, Roh Kerasulan Pangudi Luhur, di lain pihak mengikuti gerak perubahan yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Dan ini membutuhkan suatu prinsip dan keteguhan tertentu.
Begitu juga kita masuk dalam pusaran “industri sekolah”, kurikulum yang berubah-ubah, politik pendidikan dengan segala dinamikanya, seringkali membuat kita hanya  menjadi “bingung” dan memperosokkan sekolah ke “kehancuran”. Maka perlu diupayakan bersama forum-forum penyadaran eksistensi Pangudi Luhur sekaligus juga upaya-upaya kongkrit bersama untuk menjaga dan meningkatkan kualitas Yayasan Pangudi Luhur. Rapat Kepala Sekolah bersama per perwakilan, forum Wakasek Kurikulum, forum panitia PSB dan Wakasek Kesiswaan, forum “marketing sekolah” dan sebagainya amat diperlukan sebagai salah satu “pusat curah pikir bersama”.
Kesempatan-kesempatan untuk berubah dan maju mesti kita rebut dan pergunakan, namun tetap dalam semangat Roh Kerasulan Yayasan Pangudi Luhur dan sesuai dengan situasi kondisi setempat. Jangan sampai kita berubah dan maju namun meninggalkan kultur Pangudi Luhur yang ada. Kita tetap harus menjaga Roh Kerasulan dan Jiwa “kepangudiluhuran” kita, seraya mengusahakan perubahan dan kemajuan agar tetap dapat menarik pelanggan.
Oleh karena peningkatan performance sekolah yang seringkali diwakili dengan tampilan fisik dan fasilitas hendaknya dibarengi dengan tampilan kualitas guru dan karyawan, performance mengajar dan pelayanan yang semakin baik, sistem administrasi yang memuaskan pihak yang berkepentingan, dan tentu saja keunggulan/perbedaan yang dimiliki, serta kerjasama-kerjasama yang saling menguntungkan yang dapat “mendongkrak” eksistensi Pangudi Luhur.
Akhirnya, segala karya selalu akan mengalami perubahan sesuai dengan peruabahan dan kebutuhan zaman. Yang diperlukan adalah ketajaman hati dan pikiran untuk melihat tanda-tanda zaman dan kemudian bergerak berubah menyikapi keadaan yang ada dengan penuh kehati-hatian, taktis, dan cerdas, dengan harapan eksistensi karya terjamin sekaligus tidak kehilangan kultur dan Roh Kerasulan yang dimiliki. Perubahan dapat ber-evolusi, namun juga ada yang harus berevolusi, mendesak dan segera.
Mari kita bergandeng tangan untuk bergerak-berubah-maju bersama demi karya kerasulan Yayasan Pangudi Luhur.

Semarang, awal Maret 2017
*) Kepala Kantor YPL Pusat

Dunia Pramuka

              Sejarah Pramuka di Indonesia

Lahirnya kepramukaan di Indonesia ditandai dengan berkumpulnya beberapa tokoh kepramukaan, sebulan pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.  Tokoh-tokoh tersebut bersepakat membentuk Panitia Kesatuan Kepanduan Indonesia sebagai upaya  mewujudkan adanya wadah organisasi kepramukaan untuk seluruh bangsa Indonesia dan segera mengadakan Konggres Kesatuan Kepanduan Indonesia.
Kongres yang dimaksud itu dilaksanakan tanggal 27-29 Desember 1945 di Surakarta yang menghasilkan terbentuknya Pandu Rakyat Indonesia. Perkumpulan ini didukung oleh segenap pimpinan dan tokoh serta dikuatkan dengan "Janji Ikatan Sakti", lalu pemerintah RI mengakui sebagai satu-satunya organisasi kepramukaan yang ditetapkan dengan keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan No.93/Bag. A, tertanggal 1 Februari 1947.
Tahun-tahun sulit dihadapi oleh Pandu Rakyat Indonesia karena serbuan Belanda. Bahkan pada peringatan Kemerdekaan 17 Agustus 1948 ketika diadakan Api Unggun di halaman gedung Pegangsaan Timur 56, Jakarta, senjata Belanda mengancam dan memaksa Soeprapto menghadap Tuhan, gugur sebagai Pandu, sebagai patriot yang membuktikan cintanya pada negara, tanah air dan bangsanya. Di daerah yang diduduki Belanda, Pandu Rakyat dilarang berdiri. Keadaan ini mendorong berdirinya perkumpulan lain seperti Kepanduan Putera Indonesia (KPI), Pandu Puteri Indonesia (PPI), Kepanduan Indonesia Muda (KIM).
Masa perjuangan bersenjata untuk mempertahankan negeri tercinta merupakan pengabdian juga bagi para anggota pergerakan kepramukaan di Indonesia, kemudian berakhirlah periode perjuangan bersenjata untuk menegakkan dan mempertahankan kemerdekaan itu. Pada waktu inilah Pandu Rakyat Indonesia mengadakan Kongres II di Yogyakarta tanggal 20-22 Januari 1950.
Berbagai dinamika kepanduan terus berlanjut sejalan kehidupan berbangsa dan bernegara. Selanjutnya tanggal 16 September 1951 diputuskan berdirinya Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO) sebagai suatu federasi. Tahun 1953 Ipindo berhasil menjadi anggota kepramukaan dunia
Ipindo merupakan federasi bagi organisasi kepramukaan putera, sedangkan bagi organisasi puteri terdapat dua federasi yaitu PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia) dan POPPINDO (Persatuan Organisasi Pandu Puteri Indonesia). Kedua federasi ini pernah bersama-sama menyambut singgahnya Lady Baden-Powell ke Indonesia, dalam perjalanan ke Australia.
Ipindo sebagai wadah pelaksana kegiatan kepramukaan merasa perlu menyelenggarakan seminar agar mendapat gambaran upaya untuk menjamin kemurnian dan kelestarian hidup kepramukaan. Seminar ini diadakan di Tugu, Bogor pada bulan Januari 1957. Seminar Tugu ini menghasilkan suatu rumusan yang diharapkan dapat dijadikan acuan bagi setiap gerakan kepramukaan di Indonesia. Perjalanan kepanduan merupakan masa menjelang lahirnya Gerakan Pramuka. Beberapa waktu kemudian  ditetapkan Keputusan Presiden RI No 112 Tahun 1961 tanggal 5 April 1961 tentang Panitia Pembantu Pelaksana Pembentukan Gerakan Pramuka
Pada kepanitiaan Pembentukan Gerakan Pramuka, anggotanya terdiri atas Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Prof Prijono, Dr A Azis Saleh, Achmadi dan Muljadi Djojo Martono (Menteri Sosial). Panitia inilah yang kemudian mengolah Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, sebagai Lampiran Keputusan Presiden RI Nomor 238 Tahun 1961, tanggal 20 Mei 1961 tentang Gerakan Pramuka. Selanjutnya diadakan pelantikan Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari di Istana Negara,  tanggal 14 Agustus 1961. Peristiwa ini kemudian disebut sebagai Hari Pramuka, dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 448 Tahun 1961 dikuatkan dengan  UU No. 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. 
                                                              (Hans, sumber : sangpandusejati.blogspot.com )



Bidik

Metode Belajar yang Menyenangkan
“Semua indah pada waktunya,” begitu kata Bu Ana Ika Ariyani, guru kelas IV SD PL 2  Yogya. Bu Ika yang energik ini penyuka touring atau menjelajah ke tempat-tempat yang belum pernah didatanginya. Tentu bersama keluarga. Bu Ika harus mengatur jadwal menyesuaikan liburannya.
Bu Ika mengawali bekerja di YPL dengan menjadi guru matematika honorer di SMP PL Sedayu selama enam bulan. Baru per 1 Juli ia mengajar di SD PL 2 Yogya.  Mengajar di SD merupakan pengalaman menyenangkan sekaligus unik.  Tiap hari Bu Ika menemukan hal-hal menarik. Misalnya, anak-anak tidak suka mata pelajaran matematika namun mempunyai kelebihan menggambar atau menari. Bu Ika juga sering menemui anak yang awalnya periang, tiba-tiba menjadi pemurung. Setelah ditanya ternyata anak tersebut mempunyai permasalahan berat di rumah.
Mengajar anak-anak SD butuh kesabaran. Kalau belum pernah mengajar anak-anak SD kita akan beranggapan, ah, anak-anak kecil gampang mengaturnya. Anak-anak SD walau ada yang nakal, tapi kata-katanya polos dan lucu. Apa yang dialami sering diceritakan pada gurunya.
Bu Ika yang lahir di Sleman 9 Mei 1985 ini selain mengajar juga sebagai koordinator UKS. Mengurus anak sakit, menyaksikan anak-anak muntah-muntah itu hal biasa bagi Bu Ika. Bu Ika ikhlas menangani anak-anak yang sakit dan sedikit-demi sedikit memberi perhatian pada anak-anak yang membutuhkan.
Istri dari Makarius Jadmika dan ibu dari Dorothea Thalita Indamika dan Agatha Prisca Windamika ini menyadari, matematika dianggap pelajaran yang menakutkan. Untuk itu Bu Ika yang lulusan program studi Matematika ini selalu menciptakan metode yang membuat anak senang belajar matematika, ditambah lagi, ia harus mengajar semua mata pelajaran. Berkat ketekunan dan kecintaan pada anak-anak itu semua bukan halangan untuk membuat anak-anak suka belajar matematika.
Selamat menciptakan metode belajar yang menyenangkan Bu Ika. (Retnowi)



“Tekun Teken Tekan”

Kesan pertama saat bertemu Bu Puri, lengkapnya Christina Puri Patmikasih,  guru yang “Jawa banget”. Lembut dan sederhana. Ini identik dengan perannya sebagai Guru Bahasa Jawa di SMA PL “St Louis” Sedayu.
Bahasa Jawa, bahasa ibu yang sering dinomorduakan ini, betul-betul digeluti ibu kelahiran Sukoharjo 17 September 1988 itu dengan penuh kebanggaan. Mengajar di SMA tentu penuh tantangan karena banyak siswanya yang berasal dari luar Jawa yang sama sekali belum mengenal Bahasa Jawa. Maka berpandai-pandailah Bu Puri dalam mengajarkan bahasa Jawa. Ibu yang berhobi membaca ini selalu memberi motivasi kepada para siswanya dengan realita yang ada. Misalnya lagu-lagu Jawa, budaya Jawa yang sempat diklaim milik negara tetangga dan kita hanya demo menentang, tetapi tidak mengusahakan apa-apa. Maka Bu Puri berusaha menanamkan rasa cinta budaya Jawa yang begitu adiluhung itu.
Untuk menarik perhatian para siswanya, Bu Puri juga menjelaskan cara memakai surjan yang benar. Mengapa diberi nama surjan? Surjan berasal dari kata Surakso dan Janmo yang artinya memakai pakaian itu menjadi manusia seutuhnya. Hal itu berkaitan dengan pepatah Jawa, Ajining Rogo soko busono.
 Para siswanya yang berasal dari luar Jawa malah lebih bersemangat menerima pelajaran Bahasa Jawa daripada anak-anak yang berasal dari Jawa. Pengalaman paling berkesan ibu dari Gabriel Krisnamurti Dhanunendra ini adalah saat siswanya  dari luar  Jawa dapat berbahasa Jawa dengan benar. Itu juga merupakan kepuasan dan kebanggaan siswanya sekaligus Bu Puri sebagai gurunya.
Semboyan hidupnya yang “Tekun Teken Tekan” betul-betul dijalaninya dalam kehidupan sehari-hari. Teken adalah tongkat yang menjadi sarana supaya yang dicita-citakan dapat terkabul. Maksudnya, jika kita mempunyai cita-cita harus mencari jalan mewujudkannya. Bagi Bu Puri, jika ingin menjadi guru, kita harus mau belajar supaya tujuan untuk mendidik anak-anak dapat terpenuhi. (Retnowi)


Berkarya di PL sudah Mendarah Daging


Bagi Yohanes Lana Panjaga, dapat menjadi bagian dari karya kerasulan Bruder Frater Imaculate Concepcionis (FIC) merupakan berkat. Apalagi diutus dalam karya bidang pendidikan, banyak hal-hal positif yang didapatkannya.  Maka, segala yang diupayakan teman-teman dalam berkarya di sekolah Pangudi Luhur (PL) semoga dapat semakin berkembang.
Seperti halnya saat ia bertugas mengajar di Kelas 2 SD dan mendapat tambahan sebagai Kepala Sekolah. Ini tugas yang tidak mudah. ”Apalagi kekas-kelas masuk pagi semua, dibutuhkan pemikiran, semangat, waktu, tenaga dan perhatian yang lebih baik,” ungkap suami dari EM Mustikaning Retno H tersebut.
Kerja keras Pak Lana sebagai Kepala Sekolah SD PL Ambarawa ini banyak membuahkan hasil yang diharapkan.  Apalagi ia memiliki bekal pengalaman yang banyak. Diawali bekerja di asrama PL Ambarawa (1986-1991), SD PL Xaverius (1991-1996) dan di SD PL Ambarawa dari tahun 1996 sampai sekarang. Berarti bekerja di YPL sudah mendarah darah (nggetih, bahasa Jawa-nya) bagi Pak Lana.

Bapak dari Alexander Alan Pradana dan Gabriella Hemas Swasti Kirana Putri ini berharap siapa saja yang menjadi bagian dari Pangudi Luhur hendaknya menjadikan PL sebagai dasar, semangat dan cita cita dalam pelayanan kita. “Semoga Pangudi Luhur semakin hebat,” tandas Kepala Sekolah  kelahiran Kulonprogo 2 Agustus 1967 ini. (hans)

Bermimpi jadi Tukang Kayu
Pada era teknologi serba pesat ini, tak banyak pemuda yang bercita-cita menjadi tukang kayu. Namun, hal itu dipilih oleh Martinus Dedi Wicaksono (19), alumnus SMP Pangudi Luhur Ambarawa, yang tinggal di Dusun Dlimas, Desa Jambu, Kecamatan Ambarawa.
Pilihan Dedi menjadi tukang kayu ini membuahkan hasil. Dari kegiatan memotong, memasah, dan merakit kayu menjadi sebuah benda berguna itu membuatnya berprestasi di tingkat ASEAN.Ya, karena kayu, ia berhasil menjadi Juara 1 atau meraih Medali Emas dalam ajang ASEAN Skill Competition XI di Kuala Lumpur, Malaysia, akhir September 2016 lalu.
Pria kelahiran 30 Mei 1997 ini mengalahkan puluhan tukang kayu muda lain (di bawah 22 tahun) dari berbagai negara di kawasan Asia Tenggara. ”Saya berasal dari desa, ketika masih kecil, hanya beberapa teman sepermainan yang punya gadget. Meski ada teman saya yang punya komputer, tetapi saya tidak tertarik. Saya justru tertarik membuat berbagai perlengkapan rumah dari kayu yang ada di kebun sejak SD,’’ungkap Martinus.
Putra pasangan Agustinus Supriyanto (buruh tani) dan Sukisti Caecilia (Guru Taman Kanak-Kanak) itu setelah lulus dari SMP PL Ambarawa lalu mencari sekolah khusus bidang furniture. Hal itu demi mewujudkan impiannya menjadi tukang kayu. Ia lalu melanjutkan ke SMK PIKA Semarang. ‘’Bakat menjadi tukang kayu ini, menurut ayah saya dari kakek,’’ ungkapnya.
Berkat prestasinya yang diraihnya ini, mulai Januari 2017 dia akan mengikuti seleksi lagi untuk maju ke ajang Word Skill Competition atau kompetisi tingkat dunia di Abu Dhabi, Oktober 2017 nanti.
Kini ia masih  fokus mengikuti seleksi Word Skill Competition, baru setelah itu ia akan bekerja di sebuah perusahaan mebel untuk menggali pengalaman sekaligus mengumpulkan modal berwirausaha. (Har, bs)


 Pramuka adalah bagian dari Hidup
                Praja Muda Karana atau Pramuka identik dengan aktivitas F.X. Purwanto S.Pd., yang pada tahun ini genap berusia 59 tahun ( lahir di Sleman 16 Maret 1958). Menjadi guru PNS yang diperbantukan di SMP PL Moyudan, Sleman  sejak tahun 1988, karena itu Pangudi Luhur telah menjadi bagian dari jiwanya. Pak Pur menyelesaikan S1 Geografi di UNY dan  IPS adalah mata pelajaran yang diampunya.
 Kepramukaan di sekolahnya menjadi aktivitas yang dihidupi bersama para murid. Ini mengingat kepramukaan adalah kegiatan wajib di sekolah dan Pak Pur adalah salah satu motor kepramukaan di  SMP PL Moyudan. Jika ada kegiatan kepramukaan tingkat BKSK (Badan Koordinasi Sekolah Katolik) DIY beliau sering menjadi panitia ataupun koordinator yang mewakili sekolah. Pak Pur yang dikenal gokil alias seneng guyon ini ternyata juga jago masak yang kerap ditunjukkannya saat perkemahan  Pramuka dan   acara-acara kebersamaan sekolah.
Bersama dengan ibu  Ch Wartini (54 th), Pak Pur dikaruniai 2 anak yakni Fr Fajar Wulandari (31 th) yang telah memberinya seorang cucu dan Vembrianto AMd (27 th). Selain itu, sebagaimana umumnya para guru Pangudi Luhur yang menetap di suatu tempat maka aktivitas lingkungan gereja ataupun masyarakat diikutinya.
Tahun 2018 nanti Pak Purwanto purna tugas dan harapannya adalah  rahmat kesehatan serta kebersamaan dengan keluarga dan teman-teman seperjuangan di SMP PL Moyudan. Tetap semangat ya Pak Pur…… (nik)

 Titisan Nasionalisme dari  Eyang Buyut
Nama lengkapnya adalah Dr. Rr. M.I. Retno Susilorini, S.T., MT. Rini, begitu nama kecilnya adalah alumnus SMP PL Domenico Savio lulus tahun 1985, sekaligus mantan Ketua OSIS tahun 1984. Ibu dengan satu anak tersebut saat ini adalah staf pengajar di Unika Soegijopranata, Semarang. 
Bu Rini lahir dalam keluarga besar Trah Pakualaman Yogyakarta. Eyang buyut putri Bu Rini yakni R.A. Maria Soelastri adalah pendiri Wanita Katolik Republik Indonesia yang dimakamkan di makam keluarga di GMKA (Gua Maria Ambarawa Kerep). Eyang buyut putri Bu Rini adalah ipar dari Ki Hajar Dewantara (RM. Suwardi Suryaningrat). RA Maria Soelastri adalah adik dari RA Soetartinah atau Nyi Hajar Dewantara. Suwardi Suryaningrat, Soetartinah, dan Maria Soelastri, bahkan sesungguhnya bersepupu. Ketiganya adalah cucu dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam ke-III. Semangat nasionalisme dari Keluarga Besar Trah Pakualaman, Ngayogyakarta Hadiningrat, menunjukkan betapa nasionalisme dan pendidikan yang menjadi concern keluarga besar beliau menitis kepada generasi mudanya, termasuk Bu Rini.
Riwayat pendidikannya, pendidikan S1 ditempuh di Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Sedangkan gelar S2 di Bidang Teknik Struktur dari ITS Surabaya (1999). Studi S3 di Bidang Teknik Struktur di Unika Parahyangan Bandung (2007) dengan beasiswa Yayasan Sandjojo. Yang paling membuatnya bersyukur kepada Tuhan adalah beliau dapat menyelesaikan S3 hanya dalam waktu 4.5 tahun (tahun 2003-2007) dengan IPK 4.0 (sempurna, semua nilai adalah “A”)
Selain sebagai dosen, Bu Rini juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik (2007-2011). Setelah usai menjalankan tugas sebagai Dekan, beliau memiliki tugas baru sebagai Ketua The Java Institute (TJI) 2011. Pada tahun 2011 juga, beliau memperoleh kesempatan menjadi dosen tamu dan peneliti tamu di Department of Civil Engineering and Infrastructure dan MPA (Materialprűfungsanstalt), University of Stuttgart, Jerman. Tahun 2013 menjadi Pemimpin Proyek Internasional yang didanai IDB (Islamic Development Bank). Mulai 2014 menjadi Expert, Konsultan, serta Manager di Proyek Internasional Jerman dan Jepang. Mulai 2015, Bu Rini menjadi Asesor BAN-PT. (RD_BL)


 Awal Baik sebagai Kepala Sekolah Baru

Bruder Tomas Tefa FIC SPd menjadi Kepala SMP PL Santo Albertus Ketapang
menggantikan Bruder Y. Wahyu Bintarto, FIC S. Pd per 1 Juli 2016. Bruder Wahyu mendapat tugas baru di SMP PL Klaten sedangkan Br Tomas yang ditahbiskan tahun 2001 ini mengawali karya dilingkungan Yayasan Pangudi Luhur unit SLB PL Jakarta kemudian mendapatkan tugas dari Kongregasi FIC untuk membantu di Keuskupan Sorong. Kurang lebih 10 tahun di tanah Papua, Bruder Tomas kemudian diminta untuk memimpin unit SMP PL Santo Albertus Ketapang.
Berbekal sebagai Kepala SD di bawah pengelolaan Keuskupan Manokwari di Papua Barat, sedikit demi sedikit Bruder Tomas, putra dari pasangan Bapak Tomas Tefa (alm.) dan Ibu Adelina Tamonob, mulai mencari celah guna mengembangkan sekolah. Pertama dengan rendah hati meminta bantuan orang tua murid untuk terlibat dalam kepengurusan komite sekolah, dan hasilnya 3 bulan kemudian, tepatnya Oktober 2016, terbentuk kepengurusan komite baru. Dengan terbentuknya pengurus komite ini dan didukung penuh oleh Pastor Mateus Juli Pr sebagai penasihat komite semakin memudahkan Bruder Tomas dalam menjalankan misinya untuk meningkatkan kualitas sekolah.
Secara fisik tiga proyek telah dilaksanakan atas bantuan anggota komite antara lain perbaikan jalan masuk sekolah, pembuatan jalan tembus dari asrama guru YPL yang nantinya kedua proyek jalan ini saling berhubungan sehingga menjadi jalan alternatif atau akses keluar masuk apabila jalan masuk sekolah mengalami kemacetan. Proyek ketiga adalah renovasi satu unit lapangan bola voli depan sekolah yang telah terlaksana Desember 2016.
Selain membangun fisik sekolah secara kualitas Bruder Tomas juga menyetujui usulan komite sekolah untuk melaksanakan seminar bagi orang tua murid serta PTK SMP PL Santo Albertus. Secara mandiri, komite menggalang dana guna melaksanakan seminar sehari tanggal 21 Januari 2017 di Hotel Boneo Emerald, dengan pembicara Bapak Steve Sujadmiko dari Jakarta.
Mudahnya Bruder Tomas diajak berkomunikasi dan kepandaiannya melakukan lobi, mengakibatkan banyak tawaran untuk memajukan sekolah baik dari pemerintah daerah maupun komite antara lain membangun gedung serba guna (lapangan indoor), renovasi lapangan bola voli dan renovasi tempat parkir siswa, melanjutkan pembuatan jalan tembus sekolah, di mana semua itu kemungkinan terealisasi tahun 2017.
Belum genap satu tahun berkarya, Bruder Tomas FIC telah berusaha mengembangkan unit SMP PL Santo Albertus dengan berbagai macam gebrakan. Hal ini merupakan awal yang baik bagi seorang kepala sekolah baru di SMP PL Santo Albertus bahkan di lingkungan YPL.
Proficiat Bruder Tomas FIC, kami tunggu hasil karyamu untuk kemajuan SMP PL Santo Albertus Ketapang. (inigo_junior)



 Membuka Hati dan selalu Tersenyum


Mengikuti retret di Wisma Syalom, Ampel Gading, Bandungan, Ambarawa, dan dapat tidur dengan nyaman karena sprei bersih dan wangi. Begitulah yang dilakukan Siti Kunaenah, karyawan yang sehari-harinya bertugas di bagian laundress (mencuci dan menyeterika) di wisma milik Yayasan Pangudi Luhur (YPL) itu.
 Bu Siti mengaku senang bekerja di tempat retret ini karena suasana kerja antar karyawan berjalan penuh kekeluargaan dan mau saling berkorban. Menginjak sekitar 14 tahun menekuni pekerjaannya ini Bu Siti mensyukurinya dan bangga karena bisa melayani tamu yang silih berganti. Hal itu sesuai motto hidupnya “ membuka hati dan selalu tersenyum”.
Bu Siti kini tinggal bersama sang suami yang bertani, di Gelaran Rt 02 RW 04 Kenteng, Bandungan.  Salah satu pengalaman berharga dan menarik yang pernah dialaminya adalah saat kedatangan  tamu  para Bruder Internasional di RR Syalom.  Ia harus bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris. “Tiap pagi selama para tamu tersebut menginap, saya  mengucapkan ‘good morning’. Hanya itu yang bisa saya ucapkan dalam Bahasa Inggris,”kata nenek dengan 5 cucu itu sambil tersenyum. (hans)

1 komentar: