Senin, 06 Maret 2017

EDISI 94: GURU PEMBELAJAR

 
Editorial

Guru yang “Menggerakkan”
           
            Guru hendaknya memiliki sikap mau terus-menerus belajar dengan gembira dan memiliki sikap reflektif di dalam hidupnya. Pandangan inspiratif ini ditulis Yulia Sri Prihartini, pakar pendidikan, dalam bukunya Teaching as Journeying, Mengayun Kaki Menjala Hati”. Dasar pendapat ini adalah apa yang kita ajarkan kepada para murid adalah diri kita sendiri dan nilai-nilai yang kita hayati. Sikap reflektif ini jika diterapkan dalam proses pengajaran akan memiliki pengaruh dahsyat. Tidak hanya kepada murid namun juga pada pribadi guru yang bersangkutan.
            Guru, memang sudah sepantasnya untuk tidak cepat puas terhadap bekal ilmu bidang studi yang diampunya maupun ilmu pedagogik yang sudah dimilikinya. Dalam video sambutan yang bisa kita simak dalam sim.gurupembelajar. co.id, Anies Baswedan mantan Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan) kita, pencetus program guru pembelajar, mengatakan, berdasarkan pengertiannya guru adalah pemecah kegelapan maka guru hendaknya selalu menyadari bahwa dia punya peran penting menjadi pencerah, pembuka wawasan bagi peserta didiknya. Guru hendaknya  terpanggil untuk menjadi pendidik yang inspiratif, yang mampu menggerakkan peserta didiknya untuk menjadi orang-orang yang baik dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Untuk bisa melaksanakan peran ini guru harus memiliki perspektif dan tekad untuk selalu belajar pengetahuan terbaru. Guru yang selalu terbuka terhadap kebaruan akan ditiru murid-muridnya.
            Apakah selama ini guru-guru di negeri kita masih belum melakukan peran itu ? Secara jujur kita jawab, “sudah namun belum maksimal”. Dua buktinya, pertama, adalah UKG (Uji Kompetensi Guru) sebagai indikator pencapaian guru dalam penguasaan ilmu atas bidang studi yang diampunya maupun kemampuan pedagogiknya hasilnya belum menggembirakan. Untuk itu Kemendikbud kemudian melakukan program guru pembelajar yang dilaksanakan secara tatap muka maupun daring (dalam jaringan). Kedua, masih banyak dikeluhkan para peserta didik maupun orangtuanya bahwa masih banyak guru yang kurang profesional dalam penguasaan materi pembelajaran maupun kemampuan pedagogiknya.
Dalam Utama Peel edisi ini, (T.H. Hari Sucahyo) mengingatkan, guru tak perlu egois dengan berlindung di balik senioritas atau prestasi belajar yang pernah dicapainya saat kuliah. Jangan bilang karena sudah mengabdi sekian tahun maka sudah pengalaman dalam mengajar. Atau karena materi yang disampaikan itu-itu saja sehingga seorang guru sudah dipandang begitu kompeten sehingga tidak mau untuk belajar lagi.
Sesungguhnya dunia guru adalah dunia belajar. Proses mendampingi peserta didik adalah proses belajar. Guru terpanggil untuk bersedia belajar bagaimana mendampingi atau mengajar dengan baik dan menyenangkan, peserta didik terpanggil untuk menemukan cara belajar yang tepat.
Guru yang dicari para siswanya zaman sekarang adalah guru yang tanggap pada perkembangan zaman dan keilmuan yang diajarnya. Peka pada isu sosial dan lingkungan namun punya prinsip yang kokoh sehingga tegar dalam toleransi terhadap perbedaan.Singkatnya, guru harus mutakhir dalam keilmuan. Banyak guru yang malas belajar karena alasan tak punya waktu, sibuk, lelah dan merasa tak perlu menambah ilmu.
Selalu belajar juga berarti pikiran serta hati yang terbuka: waspada terhadap kesalahan diri dan mau menerima hal-hal baru. Bersedia menerima kritik dan mau serta mampu mengevaluasi diri untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik setiap hari.
Mengutip pendapat Mochtar Buchori, jika guru malas belajar, yang terjadi adalah putra-putri bangsa ini mendapatkan ilmu yang ‘sudah basi’ karena di luar kelas sudah ada penemuan/konsensus terbaru. Zaman sekarang untuk menjadi guru terbaik, menambah ilmu adalah sebuah keharusan, bahkan mendesak. Kemampuan eksplorasi dan pengembangan ilmu sangat penting untuk dapat memajukan sikap, pengetahuan dan keterampilan anak-anak negeri ini.
Singkatnya, banyak cara bisa dilakukan guru untuk belajar, seperti setiap hari guru belajar dari praktik pembelajaran yang dilakukannya. Setiap hari guru belajar melalui interaksi dengan guru lain. Syukur-syukur kalau guru bersedia studi lanjut. Pokoknya guru tak boleh berhenti belajar dengan alasan apapun. Saat ia berhenti belajar, saat itu pulalah ia sebaiknya berhenti menjadi guru.
Guru harus terus belajar jika tidak ingin terlindas zaman.

WARTA: YPL SUMATRA


Kesederhanaan HUT ke-27 SMP PL Sukaraja

Secara Nasional  tanggal 10  November adalah hari istimewa, yakni  peringatan Hari Pahlawan. Bagi warga  SMP PL Sukaraja, tanggal ini juga menjadi hari bersejarah. Berdasarkan prasasti batu putih yang diukirkan di tembok sekolah oleh Bruder Johanes Sudaryono FIC, tanggal 10 November  diperingati sebagai hari berdirinya SMP Pangudi Luhur Sukaraja (sekolah  telah memiliki gedung sendiri untuk proses pembelajaran).
Untuk tahun ini, pada tanggal tersebut sekolah telah berusia 27 tahun.  Kami sebagai Warga PL mensyukuri atas karunia Roh Kudus yang senantiasa membimbing dan menuntun karya pendidikan hingga saat ini, dengan segala  perjuangan, tantangan, kegembiraan, dan problematika  yang ada. Menandai hari bersejarah tersebut kami mengadakan acara sederhana yang diawali Upacara Bendera untuk memperingati Hari Pahlawan.  Acara dilanjutkan Pelantikan Pengurus OSIS  periode 2016-2017.
Para Pengurus OSIS  yang baru dipersiapkan beberapa hari sebelumnya dalam  kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan berupa pembekalan mental dan pengetahuan dalam berorganisasi dan seni memimpin. Selain pemaparan materi dan latihan mental, Para pengurus OSIS juga diajak Live In di rumah warga sekitar. Live In dimaksudkan supaya para pengurus  OSIS terbantu dalam penghayatan  menjadi pemimpin yang  cerdas, terampil, dan humanis serta semakin peka dan terampil dalam menangani persoalan dan kehidupan nyata.  
Usai upacara dilanjutkan pemberian hadiah lomba menulis halus, mading, dan baca puisi serta pemberian piagam  penghargaan kepada  Pengurus OSIS yang telah turut menjaga Budaya Sekolah. Pihak BRI juga mendukung kegiatan ini dengan memberikan pengenalan program layanan Electric Debit –Credit (EDC). Dengan demikian para siswa yang akan menabung semakin dipermudah karena tidak perlu lagi ke bank tetapi dapat dilayani langsung oleh petugas BRI di sekolah.
Acara berlanjut dengan Perayaan Ekaristi  sebagai ungkapan Syukur semua warga. Dalam Homilinya, Romo Martin PR mengajak para pendidik dan terdidik menjadi pahlawan-pahlawan masa kini. Berperang  bukan dengan senjata bambu runcing, melainkan berperang bersenjatakan pena. (v.pardi)

Pelatihan Kewirausahaan Anggota CU PL Kasih Sukaraja

Keberadaan CU PL Kasih dirasakan sangat membantu para anggota CU PL Kasih wilayah Sukaraja. Berkat CU, para anggota dapat merintis, mengembangkan usaha-usaha rumah tangga yang sangat berpotensi untuk memandirikan kesejahteraan ekonomi keluarga. Mereka memulai usaha pertanian, kolam, warung, peternakan, dan lain-lain.
Untuk semakin menambah
Semoga dengan pelatihan ini anggota tergerak untuk memulai praktik membuat permentasi pakan ternak dan pupuk organik untuk semakin menjaga keutuhan lingkungan. Diharapkan ke depan ada kelompok-kelompok basis yang menjadi penggerak ekonomi rakyat untuk menyejahterakan ekonomi keluarga yang berwawasan perawatan sumber daya alam.
Terima kasih Bapak Jaidu, semoga dapat datang ke Sukaraja lagi. (v.pardi)


Rekoleksi Guru-Pegawai SMP PL Sukaraja
Bagi kami yang berkarya di Sukaraja, Pembinaan rohani adalah hal yang tak mudah dilaksanakan secara rutin seperti saudara-saudari kami yang berkarya di Jawa. Kami sering dihadapkan pada keadaan, waktu, jarak tempuh, dan biaya. Meskipun demikian kami tetap mengupayakan mengadakan pembinaan rohani.
Di tengah kesibukan dan tugas rutinitas, kami mencoba meluangkan waktu untuk berhenti dari rutinitas. Kami mengadakan rekoleksi bagi guru dan pegawai beserta pasangannya masing-masing, tanggal 15 Oktober 2016 lalu. Rekoleksi dipandu oleh Ibu Linda dan putrinya, yang adalah aktifis kelompok wanita bijak dan OMK dari Keuskupan Agung Semarang. Ia rela mengadakan perjalanan jauh untuk memberikan pelayanan dan peneguhan kepada kami. Melalui sharing iman, pengalaman jatuh-bangun dalam membangun keluarga, sangat menyentuh hati kami.
Tema Rekoleksi mengacu pada harapan Bapa Paus Fransiskus, yang mengajak kita menyadari arti pentingnya keluarga sebagai gereja kecil. Melalui keluargalah seseorang memulai belajar untuk berbudi pekerti, membangun dasar iman, berempati, dan belajar tentang kehidupan. (v.pardi)

WARTA: YPL KALIMANTAN

Perayaan Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan
di SMP Albertus

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, warga SMP PL Albertus memaknainya melalui beberapa kegiatan yang  ditangani oleh OSIS SMP PL St Albertus.  
Kegiatan pertama, perayaan Sumpah Pemuda dilaksanakan dengan berbagai lomba selama 4 hari, tanggal 24-28 Oktober 2016. Lomba-lomba tersebut antara lain: fashion show, mading (majalah dinding), best photo, bercerita rakyat, pidato, musikalisasi puisi, vocal group, menyanyi solo dan tarian daerah. Pada tanggal 28 Oktober 2016, dilakukan upacara bendera diteruskan dengan tarian multi-etnis oleh siswa-siswi dan beberapa guru. Saat upacara bendera sebagian besar siswa dan PTK mengenakan  pakaian adat atau tradisional sehingga menambah semaraknya peringatan  Sumpah Pemuda.  Setelah upacara dan tarian multi etnis diselenggarakan pentas seni yang diselingi  lomba fashion show dan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba.
Kegiatan kedua, peringatan Hari Pahlawan diisi bakti sosial dan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Ketapang. Kegiatan dilakukan satu hari menjelang peringatan Hari Pahlawan pada pukul 15.00 sampai pukul 17.00 WIB. Beberapa siswa yang telah dipilih beserta pengurus OSIS dan didampingi beberapa Bapak/Ibu guru berangkat ke Taman Makam Pahlawan dengan membawa peralatan kebersihan untuk membersihkan halaman depan makam. Setelah bakti sosial, seluruh siswa masuk ke area makam untuk berdoa bagi para pahlawan yang telah gugur demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Puncak Hari Pahlawan dilakukan upacara bendera yang mana petugas upacaranya para PTK SMP PL Santo Albertus, sehingga upacara tersebut memiliki kesan tersendiri bagi peserta didik. Berperan sebagai Pemimpin Upacara yaitu Bapak Andreas Puji Santoso S.Kom; sedang Bruder Tomas Tefa FIC SPd didapuk sebagai Pembina Upacara.
Selain meningkatkan kreativitas dan membangun kebersamaan antar warga sekolah, melalui kegiatan ini terbukti kualitas siswa-siswi SMP PL Albertus sebagai peserta didik yang bermartabat luhur serta peduli akan lingkungan sekitar dan orang lain. (nella/inigo122016)

WARTA : YPL JAKARTA


2 Prestasi Tim Padus PG - TK PL Deltamas

Tahun ajaran 2016/2017 adalah tahun perdana diadakannya ekstra kurikuler Paduan Suara di PG-TK Pangudi Luhur Bernardus Kota Deltamas. Tim Paduan Suara (Padus) yang beranggotakan 20 siswa ini dilatih oleh Bu Ana, Bu Tuti, Miss Etik dan Miss Devi.
Kegiatan Paduan Suara diadakan setiap Selasa dan selalu diikuti siswa- siswi dengan antusias dan penuh semangat. Hal ini dibuktikan saat Lomba pada Bulan November diwakili 7 anggota Padus (Bulan, Thimo, Sandy, El, Dicta, Darre, Chelsea) dengan menyanyikan lagu "Garuda Pancasila" kami meraih Juara I Lomba "Kreativitas Siswa TK" yang diadakan IGTK (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak) Kabupaten Bekasi. Bulan Desember 2016, dengan menyanyikan lagu "Ibu Kita Kartini” & “Garuda Pancasila",  kami kembali berhasil menyabet piala Juara I Lomba "Porseni"  Kecamatan Cikarang Pusat .
Profisiat Tim Padus PG-TK PL Bernardus Deltamas ! Tetap semangat  berlatih. Tuhan Memberkati. (A.Devi)

Aneka Kegiatan HUT YPL di SLB B PL Jakarta
Keluarga besar YPL bergembira dan bersukacita atas ulang tahun ke-62. Sukacita kebahagiaan ini juga dirasakan oleh SLB B PL yang menyelenggarakan perayaan ultah YPL, dengan aneka kegiatan, Kamis 6 Oktober 2016. Perayaan diawali Misa Kudus Syukur atas ulang tahun YPL yang dipimpin oleh Romo Robertus Andy, O’Carm. Misa yang berlangsung pukul 07.40 hingga 09.00 ini diikuti oleh seluruh siswa, guru, karyawan dan para tamu. Pesan yang disampaikan Romo adalah berbelas kasih,mengasihi manusia dan tidak boleh putus asa untuk meminta terus-menerus kepada Tuhan.
            Setelah Misa ada lomba pada masing-masing jenjang, TK menggelar Lomba Mewarnai Logo YPL di ruang Irama TK, SD mengadakan Lomba Melukis dengan pilihan logo YPL Pusat, YPL Jakarta Barat dan SLB B PL bertempat di ruang kelas, sedangkan SMPLB dan SMALB melaksanakan Lomba Membuat Poster. Para siswa tampak  antusias mengikuti rangkaian HUT YPL.
            Pengumuman lomba dan penyerahan hadiah diberikan pada masing-masing jenjang. Hadiah tidak untuk individu tetapi untuk kelas. Alangkah bahagianya kelas yang menang membagi hadiah kepada kelas yang kalah. Sungguh mulia hati murid-murid SLB B PL!  (Ratih)

SD PL Jakarta Panen Juara

Mengawali tahun pelajaran 2016/2017, SD PL Jakarta patut bersyukur. Hingga  pertengahan bulan Oktober 2016, siswa-siswi SD PL Jakarta mampu menyumbangkan berbagai piala, baik itu dari prestasi akademis maupun non akademis.Dari berbagai cabang perlombaan yang diadakaan oleh berbagai instansi, siswa-siswi SD PL selalu mendapatkan juara.
Prestasi yang peroleh siswa-siswi SD PL antara lain: Juara 1 & 2 Lomba Puzzle ayat Kitab Suci yang diadakan di Gereja Blok B Jakarta Selatan, Juara 2 dan 3 Lomba Bercerita berdasarkan Kitab Suci (Gereja Blok B Jakarta Selatan), Juara 1 Drawing Competition, (Ame Matsuri di Blok M Plasa), Juara 1 & 2 Coloring Competition (Ame Matsuri di Blok M Plasa), Juara 1 Menyanyi Tunggal FLS2N se-Kecamatan Cilandak, Juara 1 Tim Basket Putri di Charitas Frendly Match, Juara 3 Tim Futsal di Charitas Frendly Match, Juara 1 Lomba bidang Studi Matematika di Caritas Frenly Match, Juara 3 Lomba bidang studi IPA di Tarakanita 5 Cup, Juara 1 & 2 Lomba Komputer di Tarakanita 5 Cup, Juara 1 & 3 Lomba Mading di Tarakanita 5 Cup, Juara 1 & 3 Lomba Komputer di Tarakanita 5 Cup, Juara 3 Lomba Melukis di Tarakanita 5 Cup dan Juara 3 Tim Futsal di Tarakanita 5 Cup.
Resep keberhasilan ini selain latihan yang tidak kenal lelah, siswa-siswi SD PL juga mendapat dukungan penuh dari pihak sekolah yaitu yaitu Bapak/Ibu Guru yang selalu gigih dalam mendampingi putra-putrinya serta peran  orang tua yang mendukung secara penuh kegiatan ekskul dan berbagai macam perlombaan yang diikuti putra-putrinya.
Ini adalah prestasi yang membanggakan bagi siswa, guru, karyawan dan orang tua murid SD PL Jakarta. Ke depan masih banyak perlombaan yang masih bisa diikuti, semoga prestasi siswa-siswi SD PL akan terus berlanjut. Bravo SD PL Jakarta !

SMP St Ursula BSD berkunjung ke SLB PL Jakarta
           
                SDLB, SMPLB dan SMALB Pangudi Luhur Jakarta mendapat kunjungan dari  siswa Kelas IX SMP Santa Ursula (Sanur) BSD. Kunjungan yang diberi nama “Anjang Kasih” ini berlangsung 5 hari, tanggal 26-30 September 2016). Setiap kelas ada 2 siswa yang tugasnya mengamati, berkomunikasi, dan membahas sosial media (Instagram, Facebook dan Snapchat). Mereka terlihat sangat kompak.
             Wibi salah satu siswa SMP Sanur mengungkapkan, “Saya senang bisa mengenal dan berkomunikasi dengan anak tunarungu, mereka pandai dan bisa diajak bercanda”. Sedangkan Bu Enung, guru SMP Sanur mengatakan,hebat sekali anak SLB ! Saya juga mengacungi 2 jempol untuk para guru SLB yang mengajari anak-anak untuk berbicara dengan jelas!
              Para siswa SLB sendiri mengaku senang jika mendapat kunjungan dari sekolah lain maupun universitas. Banyak kenangan dari setiap kunjungan. Tak lupa para tamu yang berkunjung ini mengabadikan momen yang mungkin tidak akan terulang kembali tersebut dengan berfoto bersama guru di kelas, bahkan bersama murid SLB di teras dan di lapangan. (Ratih)


“Who Am I” menjadi Pribadi Berkualitas SMA PL Jakarta

Setiap tahun SMA Pangudi Luhur Jakarta Selatan menyelenggarakan kegiatan Who Am I untuk siswa Kelas X. Pada tahun 2016,  kegiatan tersebut digelar Jumat-Minggu, 23-25 September di sekolah, didampingi para guru SMA PL. Acara diawali Misa yang dipimpin Romo Lucius Joko Kasihanto.
Dalam homili Romo Joko menegaskan Who Am I merupakan titik awal untuk mengenal diri secara utuh dan mendalam serta untuk menyadari hakikat hidup yang sesungguhnya. Selanjutnya Romo rekan Paroki St Matias, Cinere, Keuskupan Bogor, ini menandaskan tiga manfaat mengenal diri yakni menjadi pribadi yang konstruktif, mengenal kelebihan dan kekurangan diri serta menjadi pribadi yang berkualitas. “Dengan mengenal diri, kita mampu menyadari tugas perutusan kita di tengah dunia, yakni menjadi garam dan terang dunia,” tegas Romo Joko.
Saat membuka kegiatan Who Am I, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum  SMA PL Jakarta, Agustinus Mulyono mengatakan, acara ini bertujuan membantu para siswa agar berkembang menjadi pribadi yang unggul. Senada dengan itu, Christoporus Heri Prasetya selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan menuturkan, Who Am I merupakan kegiatan rutin yang digelar di SMA PL Jakarta, kegiatan ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menggali potensi diri. Kepala Sekolah SMA PL Jakarta, Bruder Titus Totok Tri Nugroho FIC ST tidak hadir karena mengikuti retret dan beberapa kegiatan penting lainnya di luar kota.   
Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta terlihat antusias. Mereka terlibat aktif dalam berbagai kegiatan, khususnya saat mengikuti permainan/game. Panitia menyiapkan permainan menarik dan menguji adrenalin peserta, seperti Jatuh Tak Gentar, Si Buta dari Gua Hantu, Petualangan di Laut dan sebagainya. Semua permainan ini mengangkat nilai-nilai kehidupan, seperti kerja sama, kejujuran dan kekompakan.                    
   Salah satu kegiatan yang unik adalah Solo Night. Dalam kegiatan yang digelar dini hari ini, masing-masing  peserta menempati lokasi yang disiapkan para guru. Ditemani cahaya lilin, mereka berdoa, menulis refleksi dan membuat komitmen pribadi.  Tujuan dari semua kegiatan ini adalah mengenal diri sendiri, mengembangkan gambaran diri yang realistis, menghargai diri sendiri dan orang lain serta mengembangkan nilai-nilai positif.
Seorang peserta Who Am I, Andrew Timothy Ray mengaku senang mengikuti kegiatan ini. “Dengan kegiatan ini saya lebih mengenal diri saya, terutama kelebihan dan kekurangan saya,”  ungkapnya.
Sementara seorang peserta lain, Jonatan Edward menuturkan, kegiatan ini merupakan kesempatan untuk membangun persaudaraan dan membuat komitmen baru untuk hidup lebih baik di masa mendatang. Ia pun berharap komitmen yang dibuat selama acara Who Am I dihidupi dalam tindakan nyata setiap hari.  (Celtus Jabun)  

WARTA : YPL MUNTILAN


Pentas Wayang SMA Van Lith  di “Gelar Budaya” 



Museum Misi Muntilan (M3) yang dikomandani oleh Romo Nugroho Tri Pr, Paroki St Antonius Muntilan bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Paroki-Paroki se Kevikepan Kedu ( Temanggung, Magelang dan Wonosobo) menggelar “Gelar Budaya dan Hasil Bumi” dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda dan HPS (Hari Pangan Se Dunia). Berbagai acara PIA, PIR, Ibu-ibu WK hingga Jathilan dipusatkan di Lapangan Gereja dan Lapangan Pastoran (Pemda), berlangsung Jumat hingga Minggu, 21 hingga 23 Oktober 2016. Pameran hasil bumi berupa bibit tanaman, hasil tanaman pangan, dan produk olahan pangan dipamerkan di area Lapangan Pemda.  Jumat 21 Okt 2016, Bupati Magelang, Zainal Arifin, menyempatkan membuka acara Gelar Budaya dan Hasil Bumi  ini.  

            Pada Gelar Budaya ini  SMA Van Lith terlibat langsung mementaskan wayang orang dengan kolaborasi dalang Bruder Frans Sugi FIC membawakan lakon “Semar Nandur Bayu”. Para pemain adalah para guru-karyawan SMA Van Lith dan beberapa siswi sebagai penari latar. Peran Punokawan dibawakan Br Ag Giwal Santoso FIC (Semar), Pak Antang (Bagong), Pak Eko (Petruk), Pak Galang (Gareng). Sedangkan para penguasa negeri Pringgodhani antara lain diperankan Pak Kirjo (Gatotkaca), Pak Baluk (Bambang Irawan), dan Pak Wangsit (Ontoredjo). Peran Buto dimainkan oleh Pak Satrio dan Mas Tri Satpam. Para penduduk negeri dimainkan oleh Suster dan  guru-guru puteri yaitu Sr Marianne CB, Bu Susilowati, Bu Subiyanti, Bu Sisca dan  Bu Dessy.

Gayeng temen,” begitu komentar beberapa penonton. Kolaborasi antara wayang orang, wayang wahyu yang dibawakan guru-karyawan-siswi SMA Van LIth dengan iringan kelompok gamelan Mas Simon dari desa Keji, Kecamatan Muntilan, ini begitu bermakna,  menyadarkan masyarakat supaya ada kemauan melestarikan lingkungan hidup terutama tanaman berkayu agar kelestarian sumber air terjaga tidak untuk hari ini saja namun juga untuk hari esok. (nik) 


SA dan WKK Istimewa SMA Van Lith

                Kurikulum Nasional dan Kurikulum Pengembangan adalah salah satu fondasi dalam proses pembelajaran di SMA PL Van Lith Muntilan. Aplikasi dari Kurikulum Pengembangan antara lain Kegiatan Sidang Akademi (SA) atau sering disebut Public Speaking yang diadakan setiap Selasa. SA bagi siswa Kelas XII  diprogram menggunakan Bahasa Inggris sedangkan untuk Kelas X dan XI berbahasa Indonesia. Kegiatan mingguan hari Rabu adalah Wawasan Kebangsaan dan Kristianitas (WKK) bagi semua siswa. Narasumbernya dari berbagai institusi seperti Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma dan IPPAK Yogyakarta yang menjadi rekanan kerjasama untuk mengelola pendidikan di SMA PL Van Lith.
            Menutup rangkaian kegiatan SA dan WKK di Semester 1 2016, sekolah mengadakan kegiatan SA dan WKK Istimewa. SA Istimewa digelar Selasa 22 November 2016  mengangkat tema “Great Indonesian” dengan keynote speaker Ibu Siwi Lungit, Presenter dan Produser TVRI Yogya sekaligus Dosen Bahasa Inggris. Moderator dan para presentator adalah para siswa Kelas XII  yang terpilih memiliki skill berbahasa Inggris. Pembelajaran ini sungguh memompa keberanian sebab audiens tak hanya siswa-siswi Van Lith namun juga dari beberapa sekolah sekitar antara lain SMK PL Muntilan, SMA Seminari Mertoyudan, SMA Negeri 1 Muntilan, SMA BentaraWacana, SMA Marsudirini dan Para Postulan FIC.
            WKK Istimewa berlangsung Rabu, 23 November 2016 mendatangkan narasumber utama Romo Djoko Lelono Pr yang tengah studi dialog antar agama. Tema yang diusung kali ini adalah “Menjaga Keutuhan Bhinneka Tunggal Ika”. Romo Djoko memediasi siswa bagaimana memupuk spiritualitas iman Katholik  yang benar di negara yang ber Bhinneka Tunggal Ika ini.
Semoga semua kegiatan yang telah diracik sedemikian rupa oleh panitia dan para pelaku pendidikan di SMA Van Lith ini mampu mengantarkan generasi muda menjadi warga
yang berdaya guna untuk negeri ini. (Nik)


Kejutan Siswa SMA Van Lith untuk Para Gurunya
 

Terharu dan bahagia mewarnai hati para guru SMA PL Van Lith tepat di Hari Guru, Jumat 25 November 2016. Para siswa Kelas X, XI dan XII berkumpul di aula seusai pelajaran. Mereka yang dikoordinasi oleh siswa Kelas XII/angkatan 24 mengadakan surprise  sekaligus persembahan yang tulus untuk Para Pendamping (guru). Bekerja sama dengan orangtua mereka, mereka mengadakan perayaan Hari Guru ini sederhana tapi bermakna. Kejutan ini tak ada satu pun Pendamping yang tahu.
Rafael (XII IPA) mewakili teman-temannya memberi sambutan sebagai ungkapan terima kasih mereka kepada para guru. Syukuran ala orang Jawa yaitu dengan nasi tumpeng beserta uborampenya melengkapi kebahagiaan di Hari Guru ini. Ibu Yani yang pada bulan Januari 2017 nanti purna tugas adalah guru tersenior di SMA Van Lith ia diminta memberi sambutan secara spontan. Bu Yani nampak terharu saat memberikan sambutan, “ Baru kali ini selama saya menjadi guru, pada Hari Guru dirayakan secara khusus bukan oleh para guru tetapi oleh para murid,” ungkap Bu Yani yang mengajar di SMA Van Lith sejak sekolah ini masih dalam bentuk SPG.
                Terimakasih kami para guru kepada anak-anak Kelas X, XI dan khususnya kelas XII beserta orang tuanya yang telah ikhlas mempercayai kami untuk turut membentuk putra-putrinya. Berkat Tuhan melimpah atas anak-anakku semua. (nik)
 
“Ziarah Tiga Angkatan” SMA Van  Lith 

Menjadi tradisi setiap bulan Oktober, SMA PL Van Lith Muntilan mengadakan ZTA (Ziarah Tiga Angkatan ) ke Goa Maria Sendang Sono. Kegiatan ini diikuti sekitar 550 siswa Kelas X. XI dan XII serta para guru dan karyawan.
            Sabtu 29 Oktober 2016 pukul 06.00, peserta berangkat dari kampus Van Lith menyusuri jalanan beraspal Muntilan, Ngawen, Sukorini, melewati jembatan Kali Progo yang menjadi batas antara Magelang dan DIY. Kemudian peserta melewati desa Bendo yang jalannya mulai menanjak tanpa henti hingga pos akhir di lokasi Sendang Seno. Usai makan siang pukul 12.00 dilanjutkan Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Nugroho Tri Pr.
Berkat doa restu Romo Van Lith, Pelindung  kami, semua peserta selamat tiba kembali di  kampus Van Lith. (nik)

“Family Gathering” SMA Van Lith ke Pantai Depok

            Sebagai rasa syukur setelah menerima anugerah SatyaLancana dari Presiden Jokowi kepada Romo Franciscus Georgius Josephus Van Lith SJ (alm.), para Bruder, Suster, Guru dan Karyawan SMA PL Van Lith mengadakan syukuran sekaligus refreshing ke Pantai Depok Bantul, Minggu 6 November 2016.
Rombongan berangkat sekitar pukul 07.00 dengan 1 bus besar  berisi 60 orang dan sampai di tujuan pukul 10.00. Bu Nining dan Bu Sisca sebagai koordinatornya telah mengadakan observasi   lokasi sebelumnya dan menyusun rangkaian acara “Family Gathering SMA PL Van Lith” ini. Di Posko warung makan Mbak Eny, kami beristirahat sejenak.
Di sana, beberapa dari kami kembali seperti anak-anak bermain air laut, bahkan Sr Bibiana terlihat oyak-oyakan dan ciprat-cipraran air dengan Mas Wangsit. Seru dan lucu ! Acara berlanjut dengan berbagai game di lapangan rumput tepi Pantai Depok. Lapangan rumput tanpa tanaman peneduh tentu terasa panas di telapak kaki, tetapi permainan tetap dilakukan. Acara permainan yang dikomando oleh Mas Eko dan Pak Antang terasa lucu dan nampak grothal-grathul, maklum beberapa dari kami sudah masuk ‘area bltw’ alias balung tuwo. Kocak, tubruk-tubrukan dan ger-geran !! Dari balapan theklek, balapan ambil bola sampai permainan bola kaki. Bahkan saking semangatnya, theklek yang  dimainkan sampai patah.  Oalaaah…. semua kembali seperti anak kecil yang kegirangan.
            Makan siang dengan menu sea food, kelapa muda, jeruk anget dan teh panas menjadi penutup setelah tenaga terkuras habis untuk nge-game.  Cerita di Pantai Depok diakhiri dengan mborong oleh-oleh makanan laut yang banyak tersedia di sana.  
Semoga kebersamaan ini menjadi penyemangat  kami dalam berkarya. (nik)



“Ziarah Tiga Angkatan” SMA Van  Lith 

Menjadi tradisi setiap bulan Oktober, SMA PL Van Lith Muntilan mengadakan ZTA (Ziarah Tiga Angkatan ) ke Goa Maria Sendang Sono. Kegiatan ini diikuti sekitar 550 siswa Kelas X. XI dan XII serta para guru dan karyawan.
            Sabtu 29 Oktober 2016 pukul 06.00, peserta berangkat dari kampus Van Lith menyusuri jalanan beraspal Muntilan, Ngawen, Sukorini, melewati jembatan Kali Progo yang menjadi batas antara Magelang dan DIY. Kemudian peserta melewati desa Bendo yang jalannya mulai menanjak tanpa henti hingga pos akhir di lokasi Sendang Seno. Usai makan siang pukul 12.00 dilanjutkan Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Nugroho Tri Pr.
Berkat doa restu Romo Van Lith, pelindung  kami, semua peserta selamat tiba kembali di  kampus Van Lith. (nik)

WARTA: YPL YOGYAKARTA

2 GELAR UNTUK TIM KARAWITAN 
SMA PL SEDAYU

Tim Karawitan SMA PL Sedayu memboyong dua gelar dalam Lomba Karawitan yang diselenggarakan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Swagayugama UGM di Wisma kagama, Minggu, 20 November 2016. Dua gelar itu: sebagai juara 3 sehingga berhak memboyong Piala Rektor Universitas Gadjah Mada dan pembonan terbaik, maka berhak membawa pulang Piala GBPH Prabukusumo. Lomba karawitan ini mengangkat tema "Pemudaku Beraksi Budayaku Lestari". 

Tim karawitan SMA PL Sedayu beranggotakan 18 siswa, 16 dari kelas IX dan 2 dari kelas X. Dalam lomba itu mereka membawakan Ldr Kenceng dan Suwe Ora Jamu. Tim ini dilatih oleh Mas Yudi, persiapan latihan dilakukan satu minggu. 

"Kendala-kendala yang kami hadapi sebenarnya pada pemilihan waktu untuk latihan," ungkap Galih Koordinator Tim Karawitan SMA PL Sedayu. selama satu minggu tim karawitan berlatih di tempat Pak Yanto.

Kelelahan yang dirasakan selama latihan ternyata tidka sia-sia. Kunci kesuksesan adalamdalam kesatuan tim mereka telah sampai pada "rasane wis kecekel". Dengan mengolah rasa semua yang kita perbuat akan selaras dengan tujuan. Semoga Tim Karawitan SMA PL Sedayu semakinmaju dan kompak. Marilah kita lestarikan budya kita sendiri. Salam Budaya!! (Clara Wening, XI IPA 2).


  WARTA: YPL KLATEN


Pesta Pelindung YPL di SMP PL Bayat

8
  Desember adalah Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dosa. Kongregasi FIC dan Yayasan Pangudi Luhur berlindung di bawah perlindungan Santa Perawan Maria ini. Karena itu, 8 Desember menjadi hari istimewa dan penuh kegembiraan. SMP PL St Aloysius Bayat juga mengadakan rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Pesta Pelindung ini.
Kegiatan diawali Perayaan Ekaristi di Gereja Paroki Bayat yang dipimpin oleh Romo Andrianus Maradyo, Pr. Dalam homilinya, Rm Maradyo menegaskan tentang esensi seorang pelajar yakni seorang discipulus (bahasa Latin)  yang bermakna seorang yang disiplin, disiplin dalam belajar, disiplin dalam aturan di sekolah, dan seterusnya. Maka, seorang pelajar yang tidak disiplin itu sama saja artinya dengan mengingkari dirinya sebagai seorang pelajar.  
Usai Perayaan Ekaristi, dilanjutkan dengan berbagai macam lomba antarkelas, antara lain Lomba Pidato Bahasa Jawa.  Lomba ini bertujuan meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Jawa sekaligus meningkatkan rasa cinta dan bangga terhadap bahasa daerahnya. Selanjutnya, ada Lomba Kebersihan Kelas yang bertujuan meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. Berikutnya, Lomba Menghias Tumpeng. Tumpeng ini memiliki makna tumenga ing Pangeran (bahasa Jawa). Artinya, terbuka terhadap kehendak Ilahi, sekaligus bersyukur atas rahmat dan kasihNya. 
Selesai mengikuti berbagai macam lomba, para siswa makan bersama dengan menyantap tumpeng yang dibuat oleh setiap kelas untuk semakin meningkatkan rasa persaudaraan di antara civitas academica. Hidup Spelba!  (Amelia Rahmawati, VII B)




SD PL Klaten tampil Gora Swara Nusantara

Suara truntung menggelora membahana bersama suara jimbe dan alat traidisional lainnya di acara Gora Swara Nusantara (GSN), 28 Oktober 2016. Megah... magis... Kebersamaan yang terasa satu meski berbeda aliran dan latar belakang. Kesenian meleburkan segalam macam perbedaan. Menjadikannya harmoni alam yang hidup.
Kami bangga anak-anak kami dari SD Pangudi Luhur Sugiyopranoto turut ambil bagian di Gora Swara Nusantara ini. Bukan karena ingin tampil atau dilihat di atas panggung, tapi terlebih nilai-nilai yang mungkin luput kami tanamkan kepada mereka. Pengenalan nilai seni tradisional dan nilai keberagaman (pluralitas) sejak dini bukan sekedar teori yang tertulis di buku pelajaran, melainkan nyata terpampang di tengah kehidupan modern mereka yang penuh sesak dengan gadget dan medsos yang sudah menyandera generasi muda kita.
Jadi, jangan disangsikan lagi apakah semangat Sumpah Pemuda itu masih relevan di generasi kita sekarang. (Ike Dian Puspita, orang tua siswa SD PL Klaten)

SMP PL Wedi Adakan Pelatihan Jurnalistik



SMP P Wedi, Klaten, mengadakan Pelatihan Jurnalistik yang diikuti 32 peserta di sekolah setempat, Senin, 10 Oktober 2016. Pelatihan ini merupakan rangkaian kegiatan classmeeting pada tengah semester gasal ini.

Wakil Kepala SMP PL Wedi,  Gregorius Harjanto SPd,  mengatakan, pelatihan jurnalistik ini bertujuan mengenalkan dunia jurnalistik kepada para siswa. “Peserta pelatihan jurnalistik ini adalah siswa dari perwakilan setiap kelas. Sedang narasumbernya, Lukas Awi Listanto, wartawan majalah Inspirasi dan penulis lepas,” tambahnya.

Dalam pelatihan ini, Awi banyak memberi ilmu tentang jurnalistik, seperti cara membuat berita dan majalah dinding (Mading). “Modal utama untuk membuat karya jurnalistik itu adalah membaca. Dengan membaca, banyak hal bisa kita dapat. Salah satunya kita akan termotivasi. Dengan termotivasi, kita menjadi berani untuk mencoba tanpa takut salah,” jelasnya.

Pada pelatihan jurnalistik ini para peserta juga diajak membuat karya jurnalistik dengan tema yang telah ditentukan. Dalam waktu 15 menit, peserta diminta untuk membuat berbagai macam karya jurnalistik, seperti puisi, cerpen, pantun, dan sebagainya. “Yang penting, kita harus mau terus membaca dan berkarya,” ajak Awi.

Pelatihan jurnalistik ini ditanggapi positif oleh para peserta. “Saya senang mengikuti pelatihan jurnalistik ini. Saya mendapat banyak pengetahuan tentang jurnalistik. Saya berharap pelatihan jurnalistik ini bisa diadakan pada semester mendatang,” harap Johanes Priyandika Jati, salah satu peserta. (Yosef Bergas R, Kelas 8B)
  
Misa dan Outbond SD PL Sugiyopranoto



Duaratus empat puluh tiga siswa, guru, karyawan, dan paguyuban orang tua SD PL Sugiyopranoto Klaten  mengikuti Misa di Gereja Santa Maria Kitiran Mas Paroki Pakem, Sleman,  Yogyakarta, Jumat 4 November 2016. Dalam khotbahnya, Romo Endra Wijayanta Pr mengajak para siswa Pangudi Luhur menjadi generasi penerus gereja sehingga karakter dan iman semakin terbentuk dan menjadi ciri khas mereka.

Usai Misa, rombongan menuju ke Banyu Sumilir untuk mengikuti outbond. Semua siswa berpartisipasi dan tak ada satupun yang absen. Dalam kegiatan ini semua siswa dilatih dalam keberanian, kekompakan, kerjasama, konsentrasi, dan lain-lain. Meskipun jatuh dalam air, mandi dalam lumpur, menyusuri sungai hingga semua baju kotor dan basah, mereka gembira dan puas. 

Segenap guru-karyawan SD PL Sugiyopranoto mengucapkan terima kasih kepada semua panitia paguyuban orang tua yang merelakan waktu dan tenaga mendukung kegiatan tersebut.

Jayalah SD Sugiyopranoto! (M. Wiwin Hera Priharsanti)
 
Rekoleksi Kelas VII dan VIII SMP PL Bayat

            Rekoleksi merupakan salah satu sarana merefleksikan diri agar menjadi lebih baik. SMP PL St Aloysius Bayat memfasilitasi para siswa Kelas VII dan VIII untuk mengikuti rekoleksi bertema “Siapakah Aku”, Rabu dan Kamis, 14-15 Desembern2016, dengan pemandu Bruder Fembri FIC.
Dalam rekoleksi ini para siswa diajak untuk menyadari bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan yang diciptakan dengan amat baik. Karena itu semua pribadi adalah berharga. Bruder yang juga Kepala SMP PL 1 Klaten ini mengajak para siswa juga menyadari dirinya dan lingkungannya bahwa lingkungan itu juga berperan membentuk kepribadian seseorang. Melalui film pendek “Barongsai” para siswa diharapkan dapat mempunyai kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya atau memiliki kepedulian. Film ini sekaligus mengajak para peserta rekoleksi untuk melepaskan ke-aku-an atau egoisme serta meningkatkan rasa teloransi.
Para peserta rekoleksi juga diminta menggambarkan siapa dirinya. Ada yang menggambarkan dirinya dengan gajah, bunga, dan sebagainya. Rekoleksi ini sungguh menarik dan sangat berguna untuk para siswa agar semakin mengenali siapa dirinya dan akhirnya merasa bahagia dan bangga pada dirinya. Jatrapan ke depannya mereka semakin mampu mengembangkan segenap potensi dirinya.  
Terima kasih untuk Bruder Fembri  FIC yang telah membantu kami, para siswa agar mampu menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan kelak berguna bagi sesama dan demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar (ad maiorem Dei gloriam). (Ika Permatasari, Kelas VII A)  

WARTA: YPL SEMARANG


Piala Mendikbud untuk MBDS

MBDS (Marching Band Domenico Savio) SMP PL Domsav kembali menorehkan prestasi dalam ajang Grand Prix Junior Band (GPJB) 2016. Kerja keras anak-anak dalam latihan sekitar tujuh bulan terbayar sudah. Target membawa pulang Piala Presiden, belum tercapai karena tim peserta  lain juga tidak kalah hebat. Meskipun demikian Tim MBDS tetap bersyukur karena membawa pulang beberapa piala termasuk Piala Mendikbud.
Piala yang berhasil dibawa pulang Tim MBDS antara lain Juara 1 kategori Solo Horn, Juara 1 Duet Horn, Juara 1 Front Ansamble, Juara 1 Field Music, Juara 1 Visual Percussion, dan Juara 1 Colour Guard. Dengan beberapa kemenangan itu, MBDS dinyatakan sebagai Juara Umum ke-3 dan berhak memboyong Piala Mendikbud.
Tim yang solid, kemauan anak-anak untuk bekerja keras,ketangguhan dalam berlaga, pendamping dan pelatih yang handal, serta dukungan dari sekolah, orang tua, dan berbagai pihak mengantarkan prestasi MBDS kali ini. Harapannya MBDS akan tetap eksis dan berprestasi untuk tahun-tahun ke depan. (RD_BL)

SMA PL Don Bosko Juara Lomba Teknologi Industri

            SMA PL Don Bosko kembali menorehkan prestasi. Dalam Lomba Teknologi Industri 2016 yang diselenggarakan oleh Disperindag Kota Semarang, sekolah ini berhasil meraih Juara Harapan 2  dan berhak mendapatkan tropi, sertifikat serta uang pembinaan sebesar Rp.3.000.000,-.  Teknologi Industri yang dilombakan merupakan teknologi yang penerapannya potensial berguna bagi pertumbuhan dunia industri pada aspek agrobisnis dan pangan.
            Karya tulis yang memenangkan lomba itu disusun oleh  Aldira Dinda Hermawan kelas XII IPA 2 mengangkat tema “Pembuatan Tepung Pisang Batu sebagai Pengganti Tepung Terigu dalam Pembuatan Kue”. Ide tepung pisang batu ini muncul berkaitan dengan program sekolah menuju Sekolah Adiwiyata, sekolah yang peduli terhadap lingkungan. Pisang Batu termasuk dalam buah yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat. Selama ini buah ini hanya dimanfaatkan buah mudanya untuk bumbu rujak, itupun dalam jumlah 2 atau 3 iris saja, jadi banyak yang terbuang. Apalagi pisang ini jika sudah tua, biji-biji sudah muncul dalam daging buahnya, sama sekali tidak digunakan dalam bumbu rujak. Dengan diolah menjadi tepung, pemanfaatannya jadi maksimal. (Aldira Dinda H., XII IPA 2)

3 SMA berpromosi di SMP PL Ambarawa



SMP PL “Stanis Laus Kosta” Ambarawa mengundang beberapa SMA/SMK Pangudi Luhur untuk melakukan presentasi dan promosi di sekolah tersebut, Jumat 9 Desember 2016. Dari beberapa sekolah PL yang diundang, ada 3 sekolah memanfaatkannya : SMA PL Santo Yosef Solo, SMA PL Don Bosko Semarang dan SMA PL Sedayu Yogya.

Prinsipnya bukan pada jumlah siswa yang akan masuk ke sekolah lanjutan tersebut namun sejauh mana eksistensi (keberadaannya) tetap diakui oleh masyarakat. "Karena yang namanya promosi, paling efektif dan berhasil adalah dari mulut ke mulut. Dari promosi ini, tentu para siswa SMP PL Ambarawa bisa berbicara kepada saudara-saudaranya," kata Maria Inggid, Guru Bahasa Inggris SMA PL Yosef.

Rombongan Tim Presentasi SMA PL Yosef terdiri dari 4 guru, 2 siswa dan 1 tenaga pelaksana. Mereka berbagi tugas, berpresentasi, memasang pamflet, spanduk dan publikasi lainnya yang antara lain disebarkan dan dipasang di Gua Maria Kerep, SD PL Ambarawa, SMP PL Tlogo, Gereja Katolik Santo Yusup, Gereja Katolik Salatiga dan SMP PL Salatiga serta Gereja Katolik Boyolali. “ Sekali jalan beberapa tempat terlampaui,” ujar Antonius Suramto sebagai tenaga pelaksana.

SMP PL Ambarawa menyediakan 5 ruang untuk presentasi. Secara bergiliran sekolah yang hadir berkesempatan masuk kelas selama satu jam pelajaran untuk mempromosikan sekolahnya. Antusias dan perhatian siswa membuktikan keseriusan  dan keberhasilan sekolah ini dalam mengelola peserta didiknya. “Siswa-siswinya  menghormati kami saat berpresentasi,” ujar Adrianus Pramono, siswa kelas XI IPS 3 SMA PL Santo Yosef.

Kepala Sekolah SMP PL Ambarawa Bruder Agustinus Mujiya FIC mengatakan, kerjasama antar sekolah PL terbukti bisa berjalan dengan baik. “ Kegiatan presentasi ini adalah kesempatan mengenalkan sekolah Pangudi Luhur kepada masyarakat luas, bahwa YPL adalah yayasan besar dan sekolahnya berkualitas,” tandasnya. (hans)
 
Kebhinekaan di SMP PL Santo Yusup
Meriah dan penuh semangat. Itulah suasana peringatan Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa SMP PL Santo Yusup, Jumat, 28 Oktober 2016. Kegiatan ini bertema “Menjadi Manusia yang Berbangsa Indonesia”diisi berbagai kegiatan lomba antara lain Musikalisasi Puisi, gelar karya siswa semua kelas, dan fashion show.
Murid-murid Kelas VII hingga IX terlihat sangat antusias mengikutinya. Tujuan utama bukanlah menjadi pemenang lomba tetapi yang terpenting adalah kerukunan, kebersamaan, dan semangat saling menghargai. Maka yang menjadikan berbeda pagi itu adalah kostum yang dikenakan para siswa dan guru adalah pakaian daerah dari Sabang sampai Merauke. Sungguh kebhinekaan diwujudnyatakan oleh komunitas SMP PL St Yusup.
“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan rasa nasionalisme, kebersamaan, kekeluargaan, senang berbahasa Indonesia sejak dini, kata Ketua Panitia Albertus Ari Wibowo. (Farasti dan Natasya)

               Semarak Pesta Nama SMP PL Ambarawa

Pesta Santo Pelindung (Pesta Nama) Sekolah layak dirayakan dengan kesungguhan dan kemeriahan. Demikian halnya SMP PL Ambarawa merayakan pelindungnya, Santo Stanislaus Kosta, di area sekolah, 11 dan 12 Nopember 2016.  Bersamaan dengan itu juga diadakan peringatan Bulan Bahasa yang diisi berbagai kegiatan di antaranya : OVJ Spala, Lomba Paduan Suara antarkelas, Lomba Story Telling.
Kepala Sekolah SMP PL Ambarawa, Bruder Agustinus Mujiya FIC, mengatakan, peringatan Hari Pelindung Sekolah ini sebagai upaya mencontoh  keteladanan Santo Pelindung.  Kita perlu mencontoh sikap hidupnya yang saleh, rendah hati, sederhana dan patuh setia. “ Hal itu harus diwujudkan nyatakan dalam hidup sehari-hari. Bukan hanya mengenang saja tanpa tindakan nyata,” tandas  Bruder yang sebelumnya menjadi Kepala Sekolah SMA PL Sedayu ini. Masing-masing kelas tampak mengikuti setiap lomba dengan antusias.
Perayaan Misa Ekaristi menjadi puncak acara. Misa dipimpin oleh Romo Ignatius Suryadi SJ diteruskan pentas seni.  Guru yang juga alumnus SMP PL Ambarawa, Joko Sartono mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk keyakinan eksistensi sekolah. “ Perlu selalu dipupuk rasa cinta yang hakiki terhadap almamater, apalagi angkatan saya akan ber-reuni bulan Desember, sebagai bentuk wujud kebanggaan kami terhadap almamater,” ujar guru fisika  yang masih kelihatan muda ini. (hans)


Teater Domsav Pentaskan “Freedom”



            “Kegiatan teater melatih bekerja, berekspresi, sebagai individu dan tim, belajar menguasai, menata dan melontarkan emosi secara terarah, terkendali dan menarik.” Kalimat tersebut adalah testimoni dari Putu Wijaya penulis naskah Freedom” yang dipentaskan Teater DOM’Sav SMP PL Domenico Savio di auditorium RRI Semarang, tanggal 29 Oktober 2016 yang lalu.

            Pementasan ini berlangsung sukses. Gedung pentas dipadati penonton baik para Domsavian, orang tua siswa, alumni, maupun penggiat seni pertunjukan. Para pemain mampu menghipnotis seluruh penonton sehingga tak satu pun yang beranjak meninggalkan ruang pertunjukan sampai acara selesai. Sungguh sebuah tontonan luar biasa untuk kategori anak-anak SMP.

            Pementasan ini mendapat dukungan penuh dari sekolah, Teater Djarum dan Djarum Foundation, beberapa penggiat seni baik orang tua siswa, alumni, maupun orang tua alumni. Sebagai bentuk dukungan Djarum Foundation, di akhir acara penonton mendapatkan cindera mata berupa bibit pohon. Seperti kisah dalam lakon “Freedom yang berkisah tentang peduli lingkungan atau alam ciptaan, diharapkan setelah menonton pertunjukkan ini para penonton semakin peduli pada lingkungan dan alam ciptaan. (RD_BL)
 
Retret 62 Siswa SMP PL St Yusup
62 siswa Kelas IX SMP PL St Yusup Semarang didampingi para wali kelasnya mengikuti retret di Wisma Syalom Bandungan, tanggal 12 hingga 14 November 2016. Tujuan kegiatan ini adalah membantu mempersiapkan para peserta didik kelas 9 dalam meniti masa depannya. Melalui kegiatan ini diharapkan peserta retret dapat menghadapi setiap tantangan zaman dengan iman dan kepribadian yang kokoh.
            Berangkat dengan 2 bus sekitar pukul 12.00, seluruh peserta sampai di Wisma Syaloom pukul 14.30. Retret diawali doa yang dipimpin oleh Bruder Hari dan Bruder Wens. Pada pertemuan pertama kami diajak untuk mengetahui apakah arti masa lalu, bagaimanakah masa lalu kami, dan segala yang berhubungan dengan masa lalu.Pada pertemuan kedua di hari kedua, kami diajak memahami apakah arti masa depan dan apakah rancangan untuk hari depan.Kegiatan kami selanjutnya adalah OLA (Outdoor Learning Activities) berupa hortline, longline, dan jembatan berjalan. Permainannya adalah  berjalan dengan tali di atas kolam yang isinya ikan, flying fox, dan Naga Menelan Bumi.
Hari ketiga di pagi hari, kami mulai dengan jalan pagi bersama Bruder Wens. Sebelumnya kami diajak pemanasan terlebih dahulu, barulah kami berjalan-jalan melewati ladang, ternak ayam dan sapi. Pada pertemuan ketiga yang sekaligus hari terakhir, kami diajak membahas niat yang akan kami lakukan setelah mengikuti gladi rohani ini. Akhir retret adalah Misa Kudus yang dipimpin oleh Rm Suhartomo Pr dan dihadiri oleh Kepala Sekolah Ibu M.M. Heni Widiastuti. (Retha/Nia)


SMA PL Don Bosko Juara 1
Festival Paduan Suara Tingkat Nasional

                Don Bosko Choir (DBC) SMA PL Don Bosko meraih Juara 1 dalam National Choir Competition The 6TH Bogor Art Festival Institut Pertanian Bogor (IPB) akhir November 2016 lalu. Tim yang beranggotakan 29 siswa-siswi ini dan terbagi dalam  suara Sopran, Alto, Tenor dan Bass, serta di-kondutori Alfonso Andika Wiratma ini berhasil menjadi yang terbaik dalam kompetisi paduan suara tingkat nasional yang berlangsung di Auditorium Toyib Hadiwijaya IPB Dramaga.
Mereka membawakan lagu wajib “Ibu Pertiwi” dengan aransemen Asep Aryanto dan lagu bebas Tari Indang (Din Din Badindin)”  (lagu daerah Sumatra Barat) dengan aransemen Muhammad Arif Aminuddin. Harmonisasi suara dan koreografi yang mereka tampilkan memukau para juri dan para penonton. Tepuk tangan riuh memenuhi auditorium seusai DBC dengan undian nomor 15  tampil sebagai peserta terakhir, mengakhiri lagu terakhirnya.
            Hasil memuaskan ini tak lepas dari kerja keras tim yang berlatih tiap hari sepulang sekolah. Tak ada dispensasi dari sekolah untuk tak mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa  juga dituntut seimbang dalam akademik dan non akademik, sehingga diharapkan SMA PL Don Bosko, yang sekarang di bawah pimpinan Bruder Agustinus Sudarmadi FIC,  dapat menghasilkan generasi muda tangguh.
                DBC memang sudah sering memenangi kejuaraan paduan suara tingkat Nasional maupun Internasional seperti Bali International Choir Festival (BICF) dan Festival Paduan Suara Institut Teknologi Bandung (FPS ITB). Dengan sering mengikuti kompetisi, diharapkan siswa mengalami proses belajar kerja sama dalam tim, saling menolong, kerja keras dan terutama berani bersikap menerima kekalahan dan kemenangan dalam suatu kompetisi.  (Aldira Dinda Hermawan, XII IPA 2)



WARTA : YPL SURAKARTA

Tim Basket dan Dance SMP BL Juara JRBL



            Sukses besar diraih Tim Basket Putra dan Putri, juga Tim Dance   SMP PL Bintang Laut Surakarta dalam ajang bergengsi Junior Basketball League (JRBL) Solo Series 2016. Tahun lalu Tim Basket Putra  mendapat Juara I dan Tim Dance Juara 1, kesuksesan ini berulang di ajang yang sama di GOR Sritex Arena Solo, 29 Oktober - 5 November 2016.  Tim Basket Putra-Putri dan Dance masing-masing mendapat Juara I.
            Menurut Pembimbing dan Pendamping Tim Basket Agustinus Mulyanto SPd, kunci keberhasilan itu karena para pemain tampil penuh semangat  dan mampu bekerjasama dengan baik. Begitu pula latihan serius berupa penggemblengan di jam ekstrakurikuler dan jam tambahan  khusus.
            Tim Pelatih Basket Putra dan Putri SMP Bintang Laut terdiri dari Monica Siswanto, Daniel Harsono, dan Agustinus Mulyanto SPd. Adapun Pelatih Dance nya adalah Y Patrich Rosalia SSn, Guru Seni Tari sedangkan untuk koreografernya Heru Timboel. Dengan kesuksesan ini Tim Basket Putra dan Putri sertaTim Dance berhak mendapatkan piala tetap dari DBL, uang pembinaan, dan piagam. Dalam ajang JRBL ini salah satu pemain Basket  Putra SMP Bintang Laut atas nama Basilius Bagus meraih MVP Player (pemain terbaik).
“Harapannya untuk tahun depan, Tim Basket Putra-Putri BL dan Tim Dance nya mampu mempertahankan gelar,” kata Agustinus Mulyanto SPd, guru ekstrakurikuler basket. (Agnesis)
 


Hans SMP Bintang Laut Juara Fisika Nasional
     Leonardus Hans, siswa 8C SMP PL Bintang Laut, berhasil meraih Juara 1   Top Challenge of Physics (TOPCOP) 2016, sebuah ajang Olimpiade Fisika yang diselenggarakan Komunitas Fisika Gadjah Mada (KF Gama) FMIPA UGM.
        Menurut Leonardus Hans, untuk mengikuti olimpiade ini harus melewati tahap seleksi tanggal 16 Oktober 2016 wilayah regional, tahap semifinal dan final 19-20 November 2016, di Sekip Utara, FMIPA UGM. Seeleksi untuk babak penyisihan berbentuk offline yaitu mengerjakan soal dan diberi batas waktu di regional masing-masing, sedangkan dalam bentuk online mulai pukul 08.00 dengan men-download soal-soal selama 3 jam dan 30 menit untuk scan di email ke panitia. Baginya ini suatu pengalaman luar biasa yang pernah diikutinya.
        Untuk ikut olimpiade ini Hans mendapat dukungan penuh dari orang tuanya, Bapak Geraldus Tahyudin dan Ibu Hapsari Dewi. Sedangkan dukungan dari sekolah melalui pembimbingan Ibu guru IPA Lusia Isti Hariratri SPd dan guru ekstrakurikuler OSN Fisika Bapak Fahrizal Eko Setiono.
        Ketika dinyatakan sebagai pemenang 1, Leonardus Hans mengaku kaget, senang, dan bangga dapat membawa nama sekolah, juga Yayasan Pangudi Luhur. Selain mendapatkan uang tunai, Leonardus Hans juga membawa piala tetap, piagam, dan souvenir dari steadler. (L.Isti dan Agnesis)




         Retret “Menggali Kekuatan Diri” SMA PL Giriwoyo

Retret dapat diartikan berhenti sejenak dari kegiatan rutinitas untuk melihat kembali kejadian yang pernah terjadi sepanjang hidupnya. Untuk maksud itu, para siswa Kelas XII SMA PL St Vincentius Giriwoyo mengikuti Retret bertema “Menggali Kekuatan Diri untuk Menjadi Pelajar yang Berhasil”  di Rumah Retret Syalom yang dibimbing oleh Bruder Martin dan Bruder Wens, Senin hingga Rabu, 19-21 September 2016.
Banyak rangkaian kegiatan yang dilakukan saat Retret, antara lain : OLA (Outdoor Learning Activities), Refleksi OLA, Ibadat Rekonsiliasi, Jalan Pagi, Sesi “Dicipta dengan Kekuatan Cinta”, Sesi “The Blind Side”, dan ditutup dengan misa. Bukan hanya kelakuan dan sifat yang diolah, melainkan iman dan hati. Tujuannya agar peserta  benar-benar menyadari apa yang telah mereka lakukan selama hidupnya dan yang harus mereka lakukan nantinya jika sudah berpisah dengan orang tua.
Banyak sekali harapan yang ingin diwujudkan mereka, antara lain ingin mengubah perilaku dalam kehidupan sehari-hari, ingin belajar tekun, dan ingin selalu membantu orang tuanya.
Dari kegiatan tersebut, para siswa kelas XII ini diharapkan mampu memperbarui hidupnya menjadi lebih bermakna, menjadi pribadi yang lebih dewasa dan dan menyiapkan masa depan yang lebih baik. (Tri Erna Puspita, XII IPS 2)

Ziarek SMA PL Yosef ke Gunung Kidul

Guru dan karyawan SMA PL Santo Yosef mengadakan Ziarah dan Rekreasi ke Gua Maria Tritis, Pantai Krakal dan Sadranan di wilayah Gunung Kidul, Selasa 6 Desember 2016. Semua pendidik dan tenaga pendidikan bersama-sama dalam suasana sakral dan gembira melaksanakan kegiatan tahunan ini.
Rombongan berangkat dari sekolah pukul 06.00 dengan menggunakan satu armada bus. “ Berkali kali ziarah dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan, tapi tidak pernah membosankan,” ucap Antonius Suramto, tenaga pelaksana.
Di Gua Maria  Pengantara Wahyu Tritis, semua peserta mengikuti Misa Kudus yang dipimpin oleh Romo Mikael Irwan Susiananto SJ. Dalam khotbahnya dikatakan, Allah menjadi inisiator, yang tidak mau kehilangan anak-anaknya. “ Seperti halnya SMA PL Santo Yosef sebagai lembaga pendidikan tentu tidak mau ada anak didiknya yang keteteran, semuanya harus sukses,” ujar Romo yang berasal dari Ketelan Surakarta ini.
Usai doa pribadi, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Krakal untuk makan siang. Di sana kami melakukan snorkeling bersama di pantai Sadranan. Begitu melihat jernihnya air laut dan berbagai ikan yang menghiasainya membuat keinginan untuk segera “bermain” bersama. Canda-tawa seolah menghilangkan penatnya pikiran dan hati.
Selama lebih dari tiga jam bermain air tidak terasa. Rombongan pulang dengan segala keletihan dan kepuasan. Tidak lupa mampir di toko oleh-oleh  dan makan malam di Bale Bengong Yogya. Ziarek dan ber-snorkeling ini semakin mengakrabkan dan memprofesionalkan kinerja karena dilandasi semangat mesu budi. (Luvhan)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar