Guru
yang “Menggerakkan”
Guru hendaknya memiliki sikap mau terus-menerus belajar dengan gembira dan
memiliki sikap reflektif di dalam hidupnya. Pandangan inspiratif ini
ditulis Yulia Sri Prihartini, pakar pendidikan, dalam bukunya “Teaching as Journeying, Mengayun
Kaki Menjala Hati”. Dasar pendapat
ini adalah apa yang kita ajarkan kepada para murid adalah diri kita
sendiri dan nilai-nilai yang kita hayati. Sikap reflektif ini jika diterapkan
dalam proses pengajaran akan memiliki pengaruh dahsyat. Tidak hanya kepada
murid namun juga pada pribadi guru yang bersangkutan.
Guru,
memang sudah sepantasnya untuk tidak cepat puas terhadap bekal ilmu bidang
studi yang diampunya maupun ilmu pedagogik yang sudah dimilikinya. Dalam video sambutan
yang bisa kita simak dalam sim.gurupembelajar.
co.id, Anies Baswedan mantan Mendikbud (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)
kita, pencetus program guru pembelajar, mengatakan, berdasarkan pengertiannya guru
adalah pemecah kegelapan maka guru hendaknya selalu menyadari bahwa dia punya
peran penting menjadi pencerah, pembuka wawasan bagi peserta didiknya. Guru
hendaknya terpanggil untuk menjadi
pendidik yang inspiratif, yang mampu menggerakkan peserta didiknya untuk
menjadi orang-orang yang baik dan berguna bagi bangsa dan negaranya. Untuk bisa
melaksanakan peran ini guru harus memiliki perspektif dan tekad untuk selalu
belajar pengetahuan terbaru. Guru yang selalu terbuka terhadap kebaruan akan
ditiru murid-muridnya.
Apakah
selama ini guru-guru di negeri kita masih belum melakukan peran itu ? Secara
jujur kita jawab, “sudah namun belum maksimal”. Dua buktinya, pertama, adalah UKG (Uji Kompetensi
Guru) sebagai indikator pencapaian guru dalam penguasaan ilmu atas bidang studi
yang diampunya maupun kemampuan pedagogiknya hasilnya belum menggembirakan.
Untuk itu Kemendikbud kemudian melakukan program guru pembelajar yang
dilaksanakan secara tatap muka maupun daring (dalam jaringan). Kedua, masih banyak dikeluhkan para
peserta didik maupun orangtuanya bahwa masih banyak guru yang kurang
profesional dalam penguasaan materi pembelajaran maupun kemampuan pedagogiknya.
Dalam Utama Peel edisi ini, (T.H. Hari Sucahyo) mengingatkan, guru tak
perlu egois dengan berlindung di balik senioritas atau prestasi belajar yang
pernah dicapainya saat kuliah. Jangan bilang karena sudah mengabdi sekian tahun
maka sudah pengalaman dalam mengajar. Atau karena materi yang disampaikan
itu-itu saja sehingga seorang guru sudah dipandang begitu kompeten sehingga
tidak mau untuk belajar lagi.
Sesungguhnya dunia guru adalah dunia
belajar. Proses mendampingi peserta didik adalah proses belajar. Guru
terpanggil untuk bersedia belajar bagaimana mendampingi atau mengajar dengan
baik dan menyenangkan, peserta didik terpanggil untuk menemukan cara belajar
yang tepat.
Guru yang dicari para siswanya zaman
sekarang adalah guru yang tanggap pada perkembangan zaman dan keilmuan yang
diajarnya. Peka pada isu sosial dan lingkungan namun punya prinsip yang kokoh
sehingga tegar dalam toleransi terhadap perbedaan.Singkatnya, guru harus
mutakhir dalam keilmuan. Banyak guru yang malas belajar karena alasan tak punya
waktu, sibuk, lelah dan merasa tak perlu menambah ilmu.
Selalu belajar juga berarti pikiran
serta hati yang terbuka: waspada terhadap kesalahan diri dan mau menerima
hal-hal baru. Bersedia menerima kritik dan mau serta mampu mengevaluasi diri
untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik setiap hari.
Mengutip pendapat Mochtar Buchori, jika
guru malas belajar, yang terjadi adalah putra-putri bangsa ini mendapatkan ilmu
yang ‘sudah basi’ karena di luar kelas sudah ada penemuan/konsensus terbaru. Zaman
sekarang untuk menjadi guru terbaik, menambah ilmu adalah sebuah keharusan,
bahkan mendesak. Kemampuan eksplorasi dan pengembangan ilmu sangat penting
untuk dapat memajukan sikap, pengetahuan dan keterampilan anak-anak negeri ini.
Singkatnya, banyak cara bisa
dilakukan guru untuk belajar, seperti setiap hari guru belajar dari praktik
pembelajaran yang dilakukannya. Setiap hari guru belajar melalui interaksi
dengan guru lain. Syukur-syukur kalau guru bersedia studi lanjut. Pokoknya guru
tak boleh berhenti belajar dengan alasan apapun. Saat ia berhenti belajar, saat
itu pulalah ia sebaiknya berhenti menjadi guru.
WARTA: YPL SUMATRA
Kesederhanaan
HUT ke-27 SMP PL Sukaraja
Secara Nasional
tanggal 10 November adalah hari istimewa,
yakni peringatan Hari Pahlawan. Bagi
warga SMP PL Sukaraja, tanggal ini juga
menjadi hari bersejarah. Berdasarkan prasasti batu putih yang diukirkan di
tembok sekolah oleh Bruder Johanes Sudaryono FIC, tanggal 10 November diperingati sebagai hari berdirinya SMP
Pangudi Luhur Sukaraja (sekolah telah
memiliki gedung sendiri untuk proses pembelajaran).
Untuk tahun ini, pada tanggal tersebut sekolah telah
berusia 27 tahun. Kami sebagai Warga PL
mensyukuri atas karunia Roh Kudus yang senantiasa membimbing dan menuntun karya
pendidikan hingga saat ini, dengan segala
perjuangan, tantangan, kegembiraan, dan problematika yang ada. Menandai hari bersejarah tersebut
kami mengadakan acara sederhana yang diawali Upacara Bendera untuk memperingati
Hari Pahlawan. Acara dilanjutkan Pelantikan
Pengurus OSIS periode 2016-2017.
Para Pengurus OSIS
yang baru dipersiapkan beberapa hari sebelumnya dalam kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan berupa
pembekalan mental dan pengetahuan dalam berorganisasi dan seni memimpin. Selain
pemaparan materi dan latihan mental, Para pengurus OSIS juga diajak Live In di rumah warga sekitar. Live In dimaksudkan supaya para
pengurus OSIS terbantu dalam
penghayatan menjadi pemimpin yang cerdas, terampil, dan humanis serta semakin
peka dan terampil dalam menangani persoalan dan kehidupan nyata.
Usai upacara dilanjutkan pemberian hadiah lomba menulis
halus, mading, dan baca puisi serta pemberian piagam penghargaan kepada Pengurus OSIS yang telah turut menjaga Budaya
Sekolah. Pihak BRI juga mendukung kegiatan ini dengan memberikan pengenalan
program layanan Electric Debit –Credit
(EDC). Dengan demikian para siswa yang akan menabung semakin dipermudah karena
tidak perlu lagi ke bank tetapi dapat dilayani langsung oleh petugas BRI di sekolah.
Acara
berlanjut dengan Perayaan Ekaristi
sebagai ungkapan Syukur semua warga. Dalam Homilinya, Romo Martin PR
mengajak para pendidik dan terdidik menjadi pahlawan-pahlawan masa kini. Berperang bukan dengan senjata bambu runcing, melainkan
berperang bersenjatakan pena. (v.pardi)
Pelatihan
Kewirausahaan Anggota CU PL Kasih Sukaraja
Keberadaan CU PL Kasih
dirasakan sangat membantu para anggota CU PL Kasih wilayah Sukaraja. Berkat CU,
para anggota dapat merintis, mengembangkan usaha-usaha rumah tangga yang sangat
berpotensi untuk memandirikan kesejahteraan ekonomi keluarga. Mereka memulai
usaha pertanian, kolam, warung, peternakan, dan lain-lain.
Untuk semakin menambah
Semoga dengan pelatihan ini anggota tergerak untuk
memulai praktik membuat permentasi pakan ternak dan pupuk organik untuk semakin
menjaga keutuhan lingkungan. Diharapkan ke depan ada kelompok-kelompok basis
yang menjadi penggerak ekonomi rakyat untuk menyejahterakan ekonomi keluarga
yang berwawasan perawatan sumber daya alam.
Terima kasih Bapak Jaidu, semoga
dapat datang ke Sukaraja lagi. (v.pardi)
WARTA: YPL KALIMANTAN
Rekoleksi Guru-Pegawai SMP PL Sukaraja
Bagi
kami yang berkarya di Sukaraja, Pembinaan rohani adalah hal yang tak mudah
dilaksanakan secara rutin seperti saudara-saudari kami yang berkarya di Jawa.
Kami sering dihadapkan pada keadaan, waktu, jarak tempuh, dan biaya. Meskipun
demikian kami tetap mengupayakan mengadakan pembinaan rohani.
Di
tengah kesibukan dan tugas rutinitas, kami mencoba meluangkan waktu untuk
berhenti dari rutinitas. Kami mengadakan rekoleksi bagi guru dan pegawai
beserta pasangannya masing-masing, tanggal 15 Oktober 2016 lalu. Rekoleksi
dipandu oleh Ibu Linda dan putrinya, yang adalah aktifis kelompok wanita bijak
dan OMK dari Keuskupan Agung Semarang. Ia rela mengadakan perjalanan jauh untuk
memberikan pelayanan dan peneguhan kepada kami. Melalui sharing iman, pengalaman jatuh-bangun dalam membangun keluarga,
sangat menyentuh hati kami.
Tema
Rekoleksi mengacu pada harapan Bapa Paus Fransiskus, yang mengajak kita
menyadari arti pentingnya keluarga sebagai gereja kecil. Melalui keluargalah
seseorang memulai belajar untuk berbudi pekerti, membangun dasar iman,
berempati, dan belajar tentang kehidupan. (v.pardi)WARTA: YPL KALIMANTAN
Perayaan
Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan
di
SMP Albertus
Dalam rangka memperingati Hari
Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, warga SMP
PL Albertus memaknainya melalui beberapa kegiatan yang ditangani oleh OSIS SMP PL St Albertus.
Kegiatan pertama,
perayaan Sumpah Pemuda dilaksanakan dengan berbagai
lomba selama 4 hari, tanggal 24-28
Oktober 2016. Lomba-lomba tersebut antara lain: fashion show, mading (majalah dinding), best photo, bercerita rakyat, pidato, musikalisasi puisi, vocal group, menyanyi solo dan tarian
daerah. Pada tanggal 28 Oktober 2016, dilakukan upacara
bendera diteruskan dengan tarian multi-etnis oleh siswa-siswi dan beberapa guru. Saat upacara bendera sebagian besar siswa dan PTK mengenakan
pakaian adat atau
tradisional sehingga menambah
semaraknya peringatan Sumpah Pemuda.
Setelah upacara
dan tarian multi etnis diselenggarakan pentas seni yang diselingi lomba fashion
show dan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba.
Kegiatan kedua,
peringatan Hari Pahlawan diisi bakti sosial dan
ziarah ke Taman Makam Pahlawan Ketapang. Kegiatan
dilakukan satu hari menjelang peringatan Hari Pahlawan pada pukul 15.00 sampai pukul 17.00 WIB. Beberapa
siswa yang telah dipilih beserta pengurus OSIS dan didampingi beberapa Bapak/Ibu guru
berangkat ke Taman Makam Pahlawan dengan membawa peralatan kebersihan untuk
membersihkan halaman depan makam. Setelah bakti sosial, seluruh siswa masuk ke
area makam untuk berdoa bagi para pahlawan yang telah gugur demi memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Puncak Hari Pahlawan dilakukan upacara bendera yang
mana petugas upacaranya para PTK SMP PL Santo Albertus,
sehingga upacara tersebut memiliki kesan tersendiri
bagi peserta didik. Berperan sebagai Pemimpin Upacara yaitu Bapak Andreas Puji
Santoso S.Kom; sedang Bruder
Tomas Tefa FIC SPd didapuk sebagai Pembina Upacara.
Selain meningkatkan kreativitas dan membangun
kebersamaan antar warga sekolah, melalui kegiatan ini terbukti kualitas
siswa-siswi SMP PL Albertus sebagai peserta didik yang bermartabat luhur serta
peduli akan lingkungan sekitar dan orang lain. (nella/inigo122016)
WARTA : YPL JAKARTA
WARTA : YPL JAKARTA
2 Prestasi Tim
Padus PG - TK PL Deltamas
Tahun ajaran 2016/2017 adalah tahun perdana
diadakannya ekstra kurikuler Paduan Suara di PG-TK Pangudi Luhur Bernardus Kota
Deltamas. Tim Paduan Suara (Padus) yang beranggotakan 20 siswa ini dilatih oleh
Bu Ana, Bu Tuti, Miss Etik dan Miss Devi.
Kegiatan Paduan Suara diadakan setiap Selasa
dan selalu diikuti siswa- siswi dengan antusias dan penuh semangat. Hal ini
dibuktikan saat Lomba pada Bulan November diwakili 7 anggota Padus (Bulan,
Thimo, Sandy, El, Dicta, Darre, Chelsea) dengan menyanyikan lagu "Garuda
Pancasila" kami meraih Juara I Lomba "Kreativitas Siswa TK" yang
diadakan IGTK (Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak) Kabupaten Bekasi. Bulan Desember 2016,
dengan menyanyikan lagu "Ibu Kita Kartini” & “Garuda Pancasila", kami kembali berhasil menyabet piala Juara I
Lomba "Porseni" Kecamatan Cikarang Pusat .
Profisiat Tim Padus PG-TK PL Bernardus
Deltamas ! Tetap semangat berlatih.
Tuhan Memberkati. (A.Devi)
Aneka Kegiatan HUT YPL di SLB B PL Jakarta
Keluarga besar YPL
bergembira dan bersukacita atas ulang tahun ke-62. Sukacita kebahagiaan
ini juga dirasakan oleh SLB B PL yang menyelenggarakan perayaan ultah YPL,
dengan aneka kegiatan, Kamis 6 Oktober 2016. Perayaan
diawali Misa
Kudus Syukur atas ulang
tahun YPL yang dipimpin oleh Romo Robertus Andy, O’Carm. Misa yang berlangsung pukul
07.40 hingga 09.00 ini diikuti
oleh seluruh siswa, guru, karyawan dan para tamu. Pesan yang disampaikan Romo
adalah berbelas kasih,mengasihi manusia dan tidak boleh putus asa untuk meminta
terus-menerus kepada Tuhan.
Setelah Misa
ada lomba pada masing-masing jenjang, TK menggelar Lomba
Mewarnai Logo YPL di ruang
Irama TK, SD mengadakan Lomba Melukis
dengan pilihan logo YPL Pusat, YPL Jakarta
Barat dan SLB B PL bertempat di ruang kelas, sedangkan
SMPLB dan SMALB melaksanakan Lomba Membuat
Poster. Para siswa tampak antusias mengikuti rangkaian HUT YPL.
Pengumuman lomba dan penyerahan
hadiah diberikan pada masing-masing jenjang. Hadiah tidak
untuk individu tetapi untuk kelas. Alangkah bahagianya kelas yang menang
membagi hadiah kepada kelas yang kalah. Sungguh mulia hati murid-murid SLB B PL! (Ratih)
Mengawali tahun pelajaran
2016/2017, SD PL Jakarta patut bersyukur. Hingga pertengahan bulan Oktober 2016, siswa-siswi SD
PL Jakarta mampu menyumbangkan berbagai piala, baik itu dari prestasi akademis
maupun non akademis.Dari berbagai cabang perlombaan yang diadakaan oleh
berbagai instansi, siswa-siswi SD PL selalu mendapatkan juara.
Prestasi yang peroleh
siswa-siswi SD PL antara lain: Juara 1 & 2 Lomba Puzzle ayat Kitab Suci yang diadakan di Gereja Blok B Jakarta
Selatan, Juara 2 dan 3 Lomba Bercerita berdasarkan Kitab Suci (Gereja Blok B
Jakarta Selatan), Juara 1 Drawing
Competition, (Ame Matsuri di Blok M Plasa), Juara 1 & 2 Coloring Competition (Ame Matsuri di Blok
M Plasa), Juara 1 Menyanyi Tunggal FLS2N se-Kecamatan Cilandak, Juara 1 Tim
Basket Putri di Charitas Frendly Match, Juara 3 Tim Futsal di Charitas Frendly
Match, Juara 1 Lomba bidang Studi Matematika di Caritas Frenly Match, Juara 3 Lomba
bidang studi IPA di Tarakanita 5 Cup, Juara 1 & 2 Lomba Komputer di Tarakanita
5 Cup, Juara 1 & 3 Lomba Mading di Tarakanita 5 Cup, Juara 1 & 3 Lomba
Komputer di Tarakanita 5 Cup, Juara 3 Lomba Melukis di Tarakanita 5 Cup dan Juara
3 Tim Futsal di Tarakanita 5 Cup.
Resep keberhasilan ini
selain latihan yang tidak kenal lelah, siswa-siswi SD PL juga mendapat dukungan
penuh dari pihak sekolah yaitu yaitu Bapak/Ibu Guru yang selalu gigih dalam
mendampingi putra-putrinya serta peran
orang tua yang mendukung secara penuh kegiatan ekskul dan berbagai macam
perlombaan yang diikuti putra-putrinya.
Ini adalah prestasi yang
membanggakan bagi siswa, guru, karyawan dan orang tua murid SD PL Jakarta. Ke
depan masih banyak perlombaan yang masih bisa diikuti, semoga prestasi
siswa-siswi SD PL akan terus berlanjut. Bravo SD PL Jakarta !
SMP St
Ursula BSD berkunjung ke SLB PL Jakarta
SDLB, SMPLB dan SMALB Pangudi Luhur Jakarta mendapat kunjungan dari siswa Kelas
IX SMP Santa Ursula (Sanur) BSD. Kunjungan yang diberi nama “Anjang
Kasih” ini berlangsung 5 hari, tanggal 26-30
September 2016). Setiap kelas ada 2 siswa yang tugasnya mengamati,
berkomunikasi, dan membahas sosial media (Instagram,
Facebook dan Snapchat). Mereka terlihat sangat kompak.
Wibi salah satu siswa SMP Sanur
mengungkapkan, “Saya senang bisa mengenal dan berkomunikasi dengan anak
tunarungu, mereka pandai dan bisa diajak bercanda”. Sedangkan Bu
Enung, guru SMP Sanur mengatakan, “hebat
sekali anak SLB ! Saya juga mengacungi 2
jempol untuk para guru SLB yang mengajari anak-anak untuk berbicara
dengan jelas! ”
Para siswa
SLB sendiri mengaku senang jika mendapat kunjungan
dari sekolah lain maupun universitas. Banyak kenangan dari setiap kunjungan.
Tak lupa para tamu yang berkunjung ini mengabadikan momen
yang mungkin tidak akan terulang kembali tersebut dengan
berfoto bersama guru di kelas, bahkan bersama murid SLB di teras dan di
lapangan. (Ratih)
“Who Am I” menjadi Pribadi Berkualitas SMA PL
Jakarta
Setiap tahun SMA Pangudi
Luhur Jakarta Selatan menyelenggarakan kegiatan Who Am I untuk siswa Kelas X. Pada tahun 2016, kegiatan tersebut digelar Jumat-Minggu, 23-25
September di sekolah, didampingi para guru SMA PL. Acara diawali Misa yang
dipimpin Romo Lucius Joko Kasihanto.
Dalam homili Romo Joko
menegaskan Who Am I merupakan titik
awal untuk mengenal diri secara utuh dan mendalam serta untuk menyadari hakikat
hidup yang sesungguhnya. Selanjutnya Romo rekan Paroki St Matias, Cinere,
Keuskupan Bogor, ini menandaskan tiga manfaat mengenal diri yakni menjadi
pribadi yang konstruktif, mengenal kelebihan dan kekurangan diri serta menjadi
pribadi yang berkualitas. “Dengan mengenal diri, kita mampu menyadari tugas
perutusan kita di tengah dunia, yakni menjadi garam dan terang dunia,” tegas Romo
Joko.
Saat membuka kegiatan
Who Am I, Wakil Kepala Sekolah bidang
Kurikulum SMA PL Jakarta, Agustinus
Mulyono mengatakan, acara ini bertujuan membantu para siswa agar berkembang
menjadi pribadi yang unggul. Senada dengan itu, Christoporus Heri Prasetya
selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan menuturkan, Who Am I merupakan kegiatan rutin yang digelar di SMA PL Jakarta, kegiatan
ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk menggali potensi diri. Kepala Sekolah
SMA PL Jakarta, Bruder Titus Totok Tri Nugroho FIC ST tidak hadir karena
mengikuti retret dan beberapa kegiatan penting lainnya di luar kota.
Selama kegiatan
berlangsung, seluruh peserta terlihat antusias. Mereka terlibat aktif dalam
berbagai kegiatan, khususnya saat mengikuti permainan/game. Panitia menyiapkan permainan menarik dan menguji adrenalin
peserta, seperti Jatuh Tak Gentar, Si Buta
dari Gua Hantu, Petualangan di Laut dan sebagainya. Semua permainan ini
mengangkat nilai-nilai kehidupan, seperti kerja sama, kejujuran dan kekompakan.
Salah satu kegiatan yang unik adalah Solo Night. Dalam kegiatan yang digelar
dini hari ini, masing-masing peserta menempati
lokasi yang disiapkan para guru. Ditemani cahaya lilin, mereka berdoa, menulis
refleksi dan membuat komitmen pribadi. Tujuan
dari semua kegiatan ini adalah mengenal diri sendiri, mengembangkan gambaran
diri yang realistis, menghargai diri sendiri dan orang lain serta mengembangkan
nilai-nilai positif.
Seorang peserta Who Am I, Andrew Timothy Ray mengaku
senang mengikuti kegiatan ini. “Dengan kegiatan ini saya lebih mengenal diri
saya, terutama kelebihan dan kekurangan saya,” ungkapnya.
Sementara seorang
peserta lain, Jonatan Edward menuturkan, kegiatan ini merupakan kesempatan
untuk membangun persaudaraan dan membuat komitmen baru untuk hidup lebih baik
di masa mendatang. Ia pun berharap komitmen yang dibuat selama acara Who Am I dihidupi dalam tindakan nyata
setiap hari.
(Celtus
Jabun)
WARTA : YPL MUNTILAN
WARTA : YPL MUNTILAN
Pentas
Wayang SMA Van Lith di “Gelar Budaya”
Museum Misi Muntilan (M3)
yang dikomandani oleh Romo Nugroho Tri Pr, Paroki St Antonius Muntilan bekerja sama
dengan Pemerintah Daerah dan Paroki-Paroki se Kevikepan Kedu ( Temanggung,
Magelang dan Wonosobo) menggelar “Gelar Budaya dan Hasil Bumi” dalam rangka
memperingati Hari Sumpah Pemuda dan HPS (Hari Pangan Se Dunia). Berbagai acara PIA,
PIR, Ibu-ibu WK hingga Jathilan dipusatkan di Lapangan Gereja dan Lapangan Pastoran
(Pemda), berlangsung Jumat hingga Minggu, 21 hingga 23 Oktober 2016. Pameran hasil
bumi berupa bibit tanaman, hasil tanaman pangan, dan produk olahan pangan dipamerkan
di area Lapangan Pemda. Jumat 21 Okt
2016, Bupati Magelang, Zainal Arifin, menyempatkan membuka acara Gelar Budaya dan
Hasil Bumi ini.
Pada
Gelar Budaya ini SMA Van Lith terlibat langsung
mementaskan wayang orang dengan kolaborasi dalang Bruder Frans Sugi FIC membawakan
lakon “Semar Nandur Bayu”. Para pemain adalah para guru-karyawan SMA Van Lith
dan beberapa siswi sebagai penari latar. Peran Punokawan dibawakan Br Ag Giwal
Santoso FIC (Semar), Pak Antang (Bagong), Pak Eko (Petruk), Pak Galang (Gareng).
Sedangkan para penguasa negeri Pringgodhani antara lain diperankan Pak Kirjo (Gatotkaca),
Pak Baluk (Bambang Irawan), dan Pak Wangsit (Ontoredjo). Peran Buto dimainkan
oleh Pak Satrio dan Mas Tri Satpam. Para penduduk negeri dimainkan oleh Suster dan
guru-guru puteri yaitu Sr Marianne CB,
Bu Susilowati, Bu Subiyanti, Bu Sisca dan
Bu Dessy.
“Gayeng temen,” begitu komentar beberapa penonton. Kolaborasi antara
wayang orang, wayang wahyu yang dibawakan guru-karyawan-siswi SMA Van LIth dengan
iringan kelompok gamelan Mas Simon dari desa Keji, Kecamatan Muntilan, ini begitu bermakna,
menyadarkan masyarakat supaya ada kemauan melestarikan lingkungan hidup terutama
tanaman berkayu agar kelestarian sumber air terjaga tidak untuk hari ini saja namun
juga untuk hari esok. (nik)
SA dan WKK
Istimewa SMA Van Lith
Kurikulum
Nasional dan Kurikulum Pengembangan adalah salah satu fondasi dalam
proses pembelajaran di SMA PL Van Lith Muntilan.
Aplikasi dari Kurikulum Pengembangan antara
lain Kegiatan Sidang Akademi
(SA) atau sering disebut Public Speaking yang
diadakan setiap Selasa.
SA bagi siswa Kelas XII diprogram menggunakan
Bahasa Inggris sedangkan untuk Kelas
X dan XI berbahasa Indonesia. Kegiatan mingguan hari
Rabu adalah Wawasan Kebangsaan dan Kristianitas
(WKK) bagi semua siswa. Narasumbernya dari berbagai institusi seperti
Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma dan IPPAK Yogyakarta
yang menjadi rekanan kerjasama untuk mengelola
pendidikan di SMA PL Van Lith.
Menutup rangkaian kegiatan
SA dan WKK di Semester 1 2016, sekolah mengadakan kegiatan
SA dan WKK Istimewa. SA Istimewa digelar Selasa
22 November 2016 mengangkat tema
“Great Indonesian” dengan keynote speaker Ibu Siwi
Lungit, Presenter dan Produser TVRI Yogya sekaligus Dosen
Bahasa Inggris. Moderator dan para presentator adalah
para siswa Kelas XII yang terpilih memiliki skill berbahasa
Inggris. Pembelajaran ini sungguh memompa keberanian sebab audiens tak hanya siswa-siswi
Van Lith namun juga dari beberapa sekolah sekitar
antara lain SMK PL Muntilan, SMA Seminari Mertoyudan,
SMA Negeri 1 Muntilan, SMA BentaraWacana, SMA Marsudirini dan
Para Postulan FIC.
WKK Istimewa berlangsung Rabu, 23
November 2016 mendatangkan narasumber utama Romo
Djoko Lelono Pr yang tengah studi
dialog antar agama. Tema yang diusung kali ini adalah “Menjaga Keutuhan Bhinneka
Tunggal Ika”. Romo Djoko memediasi siswa bagaimana memupuk spiritualitas iman Katholik yang benar di
negara yang ber Bhinneka Tunggal Ika
ini.
Semoga semua kegiatan
yang telah diracik sedemikian rupa
oleh panitia dan
para pelaku pendidikan di SMA Van Lith ini mampu mengantarkan generasi muda menjadi warga
yang
berdaya guna untuk negeri ini. (Nik)
Kejutan Siswa
SMA Van Lith untuk Para Gurunya
Terharu dan bahagia
mewarnai hati para guru SMA PL Van Lith tepat di Hari Guru, Jumat 25 November
2016. Para siswa Kelas X, XI dan XII berkumpul di aula seusai pelajaran.
Mereka yang dikoordinasi oleh siswa
Kelas XII/angkatan 24 mengadakan surprise
sekaligus persembahan
yang tulus untuk Para Pendamping (guru).
Bekerja sama dengan orangtua mereka, mereka mengadakan perayaan Hari Guru ini
sederhana tapi bermakna. Kejutan ini tak ada satu
pun Pendamping yang tahu.
Rafael (XII IPA)
mewakili teman-temannya memberi sambutan sebagai ungkapan terima
kasih mereka kepada
para guru. Syukuran ala orang Jawa yaitu dengan
nasi tumpeng beserta uborampenya melengkapi kebahagiaan
di Hari Guru ini. Ibu Yani yang pada bulan Januari
2017 nanti purna tugas adalah
guru tersenior di SMA Van Lith ia diminta memberi sambutan secara spontan. Bu
Yani nampak terharu saat
memberikan sambutan, “ Baru kali
ini selama saya menjadi
guru, pada Hari Guru dirayakan secara khusus bukan oleh
para guru tetapi oleh para murid,” ungkap Bu Yani yang mengajar di SMA Van Lith
sejak sekolah ini masih dalam bentuk SPG.
Terimakasih
kami para guru kepada anak-anak Kelas
X, XI dan khususnya kelas
XII beserta orang tuanya yang telah ikhlas mempercayai
kami untuk turut membentuk putra-putrinya.
Berkat Tuhan melimpah atas anak-anakku semua.
(nik)
“Ziarah
Tiga Angkatan” SMA Van Lith
Menjadi tradisi setiap bulan Oktober, SMA PL Van Lith Muntilan
mengadakan ZTA (Ziarah Tiga Angkatan ) ke Goa Maria
Sendang Sono.
Kegiatan ini diikuti sekitar 550 siswa Kelas X. XI dan XII serta para guru dan karyawan.
Sabtu
29 Oktober 2016 pukul 06.00, peserta berangkat dari kampus Van Lith menyusuri jalanan beraspal Muntilan, Ngawen, Sukorini,
melewati jembatan Kali Progo yang menjadi batas antara Magelang dan DIY. Kemudian peserta melewati desa Bendo yang jalannya mulai menanjak tanpa henti hingga pos akhir di lokasi Sendang Seno. Usai makan siang pukul 12.00
dilanjutkan Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Nugroho Tri Pr.
Berkat doa restu Romo Van Lith, Pelindung kami, semua peserta selamat tiba kembali di kampus Van Lith. (nik)
“Family
Gathering”
SMA Van Lith ke Pantai Depok
Sebagai
rasa syukur setelah menerima anugerah SatyaLancana dari Presiden
Jokowi kepada Romo Franciscus Georgius
Josephus Van Lith SJ (alm.), para Bruder, Suster, Guru dan Karyawan
SMA PL Van Lith mengadakan syukuran sekaligus refreshing ke Pantai
Depok Bantul, Minggu 6 November 2016.
Rombongan berangkat
sekitar pukul 07.00 dengan 1 bus besar berisi 60 orang
dan sampai di tujuan pukul 10.00. Bu Nining dan
Bu Sisca sebagai koordinatornya telah mengadakan
observasi lokasi sebelumnya dan menyusun
rangkaian acara “Family Gathering SMA
PL Van Lith” ini. Di Posko warung makan Mbak
Eny, kami beristirahat sejenak.
Di sana, beberapa dari
kami kembali seperti anak-anak bermain
air laut, bahkan Sr Bibiana terlihat oyak-oyakan dan ciprat-cipraran air
dengan Mas Wangsit. Seru dan lucu
! Acara berlanjut dengan berbagai
game di lapangan rumput tepi
Pantai Depok. Lapangan rumput tanpa tanaman peneduh tentu terasa panas
di telapak kaki, tetapi permainan tetap dilakukan.
Acara permainan yang dikomando oleh Mas
Eko dan Pak Antang terasa lucu dan nampak grothal-grathul, maklum beberapa dari
kami sudah masuk ‘area
bltw’ alias balung tuwo. Kocak, tubruk-tubrukan dan ger-geran !! Dari balapan theklek,
balapan ambil bola sampai permainan
bola kaki. Bahkan saking semangatnya,
theklek yang dimainkan sampai patah. Oalaaah…. semua kembali seperti anak kecil
yang kegirangan.
Makan siang dengan
menu sea food, kelapa muda,
jeruk anget dan teh panas menjadi penutup
setelah tenaga terkuras habis untuk nge-game. Cerita di Pantai Depok diakhiri dengan mborong oleh-oleh makanan laut yang banyak tersedia
di sana.
“Ziarah
Tiga Angkatan” SMA Van Lith
Menjadi tradisi setiap bulan Oktober, SMA PL Van Lith Muntilan
mengadakan ZTA (Ziarah Tiga Angkatan ) ke Goa Maria
Sendang Sono.
Kegiatan ini diikuti sekitar 550 siswa Kelas X. XI dan XII serta para guru dan karyawan.
Sabtu
29 Oktober 2016 pukul 06.00, peserta berangkat dari kampus Van Lith menyusuri jalanan beraspal Muntilan, Ngawen, Sukorini,
melewati jembatan Kali Progo yang menjadi batas antara Magelang dan DIY. Kemudian peserta melewati desa Bendo yang jalannya mulai menanjak tanpa henti hingga pos akhir di lokasi Sendang Seno. Usai makan siang pukul 12.00
dilanjutkan Perayaan Ekaristi dipimpin oleh Romo Nugroho Tri Pr.
Berkat doa restu Romo Van Lith, pelindung kami, semua peserta selamat tiba kembali di kampus Van Lith. (nik)
WARTA: YPL YOGYAKARTA
2 GELAR UNTUK TIM KARAWITAN
SMA PL SEDAYU
Tim Karawitan SMA PL Sedayu memboyong dua gelar dalam Lomba Karawitan yang diselenggarakan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Swagayugama UGM di Wisma kagama, Minggu, 20 November 2016. Dua gelar itu: sebagai juara 3 sehingga berhak memboyong Piala Rektor Universitas Gadjah Mada dan pembonan terbaik, maka berhak membawa pulang Piala GBPH Prabukusumo. Lomba karawitan ini mengangkat tema "Pemudaku Beraksi Budayaku Lestari".
Tim karawitan SMA PL Sedayu beranggotakan 18 siswa, 16 dari kelas IX dan 2 dari kelas X. Dalam lomba itu mereka membawakan Ldr Kenceng dan Suwe Ora Jamu. Tim ini dilatih oleh Mas Yudi, persiapan latihan dilakukan satu minggu.
"Kendala-kendala yang kami hadapi sebenarnya pada pemilihan waktu untuk latihan," ungkap Galih Koordinator Tim Karawitan SMA PL Sedayu. selama satu minggu tim karawitan berlatih di tempat Pak Yanto.
Kelelahan yang dirasakan selama latihan ternyata tidka sia-sia. Kunci kesuksesan adalamdalam kesatuan tim mereka telah sampai pada "rasane wis kecekel". Dengan mengolah rasa semua yang kita perbuat akan selaras dengan tujuan. Semoga Tim Karawitan SMA PL Sedayu semakinmaju dan kompak. Marilah kita lestarikan budya kita sendiri. Salam Budaya!! (Clara Wening, XI IPA 2).
Pesta Pelindung YPL
di SMP PL Bayat
8
|
Desember
adalah Hari Raya Santa Perawan Maria dikandung tanpa noda dosa. Kongregasi FIC
dan Yayasan Pangudi Luhur berlindung di bawah perlindungan Santa Perawan Maria ini. Karena itu, 8 Desember menjadi hari istimewa dan penuh kegembiraan. SMP PL St
Aloysius Bayat juga mengadakan
rangkaian kegiatan untuk memeriahkan Pesta Pelindung ini.
Kegiatan
diawali Perayaan Ekaristi di Gereja Paroki Bayat yang dipimpin oleh Romo Andrianus Maradyo, Pr. Dalam homilinya,
Rm Maradyo menegaskan tentang esensi seorang pelajar yakni seorang discipulus (bahasa
Latin)
yang bermakna seorang yang disiplin,
disiplin dalam belajar, disiplin dalam aturan di sekolah, dan seterusnya. Maka,
seorang pelajar yang tidak disiplin itu sama saja artinya dengan mengingkari
dirinya sebagai seorang pelajar.
Usai Perayaan Ekaristi,
dilanjutkan dengan berbagai macam lomba antarkelas, antara lain Lomba Pidato
Bahasa Jawa. Lomba ini bertujuan
meningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa Jawa sekaligus meningkatkan rasa
cinta dan bangga terhadap bahasa daerahnya. Selanjutnya, ada Lomba Kebersihan
Kelas yang bertujuan meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan. Berikutnya, Lomba Menghias Tumpeng. Tumpeng ini
memiliki makna tumenga ing Pangeran
(bahasa
Jawa). Artinya, terbuka terhadap kehendak Ilahi, sekaligus bersyukur atas
rahmat dan kasihNya.
Selesai mengikuti berbagai
macam lomba, para siswa makan bersama dengan menyantap tumpeng yang dibuat oleh
setiap kelas untuk semakin meningkatkan rasa persaudaraan di antara civitas academica. Hidup Spelba! (Amelia
Rahmawati, VII B)
SD PL Klaten tampil Gora
Swara Nusantara
Suara
truntung menggelora membahana bersama suara jimbe dan alat traidisional lainnya
di acara Gora Swara Nusantara (GSN), 28 Oktober 2016. Megah... magis... Kebersamaan yang terasa satu meski berbeda
aliran dan latar belakang. Kesenian meleburkan segalam macam perbedaan.
Menjadikannya harmoni alam yang hidup.
Kami bangga
anak-anak kami dari SD Pangudi Luhur Sugiyopranoto turut ambil bagian di Gora
Swara Nusantara ini. Bukan karena ingin tampil atau dilihat di atas panggung,
tapi terlebih nilai-nilai yang mungkin luput kami tanamkan kepada mereka. Pengenalan nilai seni tradisional dan nilai
keberagaman (pluralitas) sejak dini bukan sekedar teori yang tertulis di buku
pelajaran, melainkan nyata terpampang
di tengah kehidupan modern mereka yang penuh sesak dengan gadget dan medsos yang sudah menyandera generasi muda kita.
Jadi, jangan
disangsikan lagi apakah semangat Sumpah Pemuda itu masih relevan di generasi
kita sekarang.
(Ike Dian Puspita, orang
tua siswa SD PL Klaten)
SMP PL Wedi Adakan Pelatihan
Jurnalistik
SMP P Wedi, Klaten, mengadakan Pelatihan Jurnalistik yang
diikuti 32 peserta di sekolah setempat, Senin, 10 Oktober 2016. Pelatihan ini merupakan
rangkaian kegiatan classmeeting pada
tengah semester gasal ini.
Wakil Kepala SMP PL Wedi, Gregorius Harjanto SPd, mengatakan, pelatihan jurnalistik ini bertujuan mengenalkan dunia
jurnalistik kepada para siswa. “Peserta pelatihan jurnalistik ini adalah siswa
dari perwakilan setiap kelas. Sedang narasumbernya, Lukas Awi Listanto, wartawan
majalah Inspirasi dan penulis lepas,”
tambahnya.
Dalam pelatihan ini, Awi banyak memberi ilmu tentang jurnalistik,
seperti cara membuat berita dan majalah dinding (Mading). “Modal utama untuk
membuat karya jurnalistik itu adalah membaca. Dengan membaca, banyak hal bisa
kita dapat. Salah satunya kita akan termotivasi. Dengan termotivasi, kita
menjadi berani untuk mencoba tanpa takut salah,” jelasnya.
Pada pelatihan jurnalistik ini para peserta juga diajak
membuat karya jurnalistik dengan tema yang telah ditentukan. Dalam waktu 15
menit, peserta diminta untuk membuat berbagai macam karya jurnalistik, seperti
puisi, cerpen, pantun, dan sebagainya. “Yang penting, kita harus mau terus
membaca dan berkarya,” ajak Awi.
Pelatihan jurnalistik ini ditanggapi positif oleh para peserta.
“Saya senang mengikuti pelatihan jurnalistik ini. Saya mendapat banyak
pengetahuan tentang jurnalistik. Saya berharap pelatihan jurnalistik ini bisa
diadakan pada semester mendatang,” harap Johanes Priyandika Jati, salah satu peserta.
(Yosef Bergas R, Kelas 8B)
Misa dan Outbond
SD PL Sugiyopranoto
Duaratus empat puluh tiga siswa,
guru,
karyawan, dan paguyuban orang tua SD PL Sugiyopranoto Klaten mengikuti Misa
di Gereja Santa Maria Kitiran Mas Paroki Pakem, Sleman, Yogyakarta, Jumat
4 November 2016. Dalam khotbahnya, Romo Endra
Wijayanta Pr mengajak para siswa Pangudi Luhur menjadi generasi penerus gereja
sehingga karakter dan iman semakin terbentuk dan menjadi ciri khas mereka.
Usai
Misa, rombongan menuju ke Banyu Sumilir untuk mengikuti outbond. Semua siswa berpartisipasi dan
tak ada satupun yang absen. Dalam kegiatan ini semua siswa dilatih
dalam keberanian, kekompakan, kerjasama, konsentrasi, dan lain-lain. Meskipun
jatuh dalam air, mandi dalam lumpur, menyusuri sungai hingga semua baju kotor
dan basah, mereka gembira dan puas.
Segenap guru-karyawan
SD PL Sugiyopranoto mengucapkan terima kasih kepada semua
panitia paguyuban orang tua yang merelakan waktu dan tenaga mendukung kegiatan
tersebut.
Jayalah SD
Sugiyopranoto! (M. Wiwin Hera Priharsanti)
Rekoleksi
Kelas VII dan VIII SMP PL Bayat
Dalam rekoleksi ini para
siswa diajak untuk menyadari bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan yang diciptakan
dengan amat baik. Karena itu semua pribadi adalah berharga. Bruder yang juga
Kepala SMP PL 1 Klaten ini mengajak para siswa juga menyadari dirinya dan lingkungannya
bahwa lingkungan itu juga berperan membentuk kepribadian seseorang. Melalui
film pendek “Barongsai” para
siswa diharapkan dapat mempunyai kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya atau
memiliki kepedulian. Film ini sekaligus mengajak
para peserta rekoleksi untuk melepaskan ke-aku-an atau egoisme serta meningkatkan rasa
teloransi.
Para peserta rekoleksi juga
diminta menggambarkan siapa dirinya. Ada yang
menggambarkan dirinya dengan gajah, bunga, dan sebagainya. Rekoleksi ini
sungguh menarik dan sangat berguna untuk para siswa agar semakin mengenali
siapa dirinya dan
akhirnya merasa bahagia dan bangga pada dirinya. Jatrapan ke depannya mereka semakin mampu
mengembangkan segenap potensi dirinya.
Terima kasih untuk Bruder Fembri
FIC yang telah membantu kami, para siswa agar mampu menjadi pribadi yang
lebih baik lagi dan kelak berguna bagi sesama dan demi kemuliaan Tuhan yang
lebih besar (ad maiorem Dei gloriam).
(Ika Permatasari,
Kelas VII A)
WARTA: YPL SEMARANG
WARTA: YPL SEMARANG
Piala
Mendikbud untuk MBDS
MBDS
(Marching Band Domenico Savio) SMP PL Domsav kembali
menorehkan prestasi dalam ajang Grand Prix Junior Band (GPJB) 2016. Kerja keras anak-anak dalam
latihan sekitar tujuh bulan terbayar sudah. Target membawa pulang Piala Presiden, belum
tercapai karena tim peserta
lain juga tidak kalah hebat. Meskipun demikian
Tim MBDS tetap bersyukur karena membawa pulang beberapa piala termasuk Piala
Mendikbud.
Piala
yang berhasil dibawa pulang Tim MBDS antara lain Juara 1 kategori Solo Horn,
Juara 1 Duet Horn, Juara 1 Front Ansamble, Juara 1 Field Music, Juara 1 Visual
Percussion, dan Juara
1 Colour Guard. Dengan beberapa kemenangan itu, MBDS dinyatakan
sebagai Juara Umum ke-3 dan berhak memboyong Piala
Mendikbud.
Tim
yang solid, kemauan anak-anak untuk bekerja keras,ketangguhan dalam berlaga,
pendamping dan
pelatih yang handal, serta dukungan
dari sekolah, orang tua, dan berbagai pihak mengantarkan prestasi
MBDS kali
ini. Harapannya MBDS akan
tetap eksis dan berprestasi untuk tahun-tahun ke depan. (RD_BL)
SMA PL Don Bosko Juara Lomba Teknologi Industri
SMA PL Don Bosko kembali menorehkan prestasi. Dalam Lomba Teknologi
Industri 2016 yang diselenggarakan oleh Disperindag Kota Semarang, sekolah ini berhasil meraih Juara Harapan
2 dan berhak mendapatkan tropi, sertifikat serta uang pembinaan
sebesar Rp.3.000.000,-. Teknologi
Industri yang dilombakan merupakan teknologi yang penerapannya potensial
berguna bagi pertumbuhan dunia industri pada aspek agrobisnis dan pangan.
Karya tulis yang memenangkan lomba itu disusun oleh Aldira Dinda Hermawan kelas XII IPA 2 mengangkat tema “Pembuatan Tepung Pisang
Batu sebagai Pengganti Tepung Terigu dalam
Pembuatan Kue”. Ide
tepung pisang batu
ini muncul berkaitan dengan program sekolah menuju Sekolah Adiwiyata, sekolah yang peduli
terhadap lingkungan. Pisang Batu termasuk dalam buah yang jarang dimanfaatkan
oleh masyarakat. Selama ini
buah ini
hanya dimanfaatkan buah mudanya untuk bumbu rujak, itupun dalam jumlah 2 atau 3
iris saja, jadi banyak yang terbuang. Apalagi pisang ini jika sudah tua, biji-biji sudah
muncul dalam daging buahnya, sama sekali tidak digunakan dalam bumbu rujak.
Dengan diolah menjadi tepung, pemanfaatannya jadi maksimal. (Aldira
Dinda H., XII
IPA 2)
3 SMA berpromosi
di SMP PL Ambarawa
SMP PL “Stanis
Laus Kosta” Ambarawa mengundang beberapa SMA/SMK Pangudi Luhur untuk melakukan
presentasi dan promosi di sekolah tersebut, Jumat 9 Desember 2016. Dari
beberapa sekolah PL yang diundang, ada 3 sekolah memanfaatkannya : SMA PL Santo
Yosef Solo, SMA PL Don Bosko Semarang dan SMA PL Sedayu Yogya.
Prinsipnya bukan
pada jumlah siswa yang akan masuk ke sekolah lanjutan tersebut namun sejauh
mana eksistensi (keberadaannya) tetap diakui oleh masyarakat. "Karena yang
namanya promosi, paling efektif dan berhasil adalah dari mulut ke mulut. Dari
promosi ini, tentu para siswa SMP PL Ambarawa bisa berbicara kepada
saudara-saudaranya," kata Maria Inggid, Guru Bahasa Inggris SMA PL Yosef.
Rombongan Tim Presentasi
SMA PL Yosef terdiri dari 4 guru, 2 siswa dan 1 tenaga pelaksana. Mereka
berbagi tugas, berpresentasi, memasang pamflet, spanduk dan publikasi lainnya
yang antara lain disebarkan dan dipasang di Gua Maria Kerep, SD PL Ambarawa,
SMP PL Tlogo, Gereja Katolik Santo Yusup, Gereja Katolik Salatiga dan SMP PL
Salatiga serta Gereja Katolik Boyolali. “ Sekali jalan beberapa tempat
terlampaui,” ujar Antonius Suramto sebagai tenaga pelaksana.
SMP PL Ambarawa menyediakan
5 ruang untuk presentasi. Secara bergiliran sekolah yang hadir berkesempatan
masuk kelas selama satu jam pelajaran untuk mempromosikan sekolahnya. Antusias
dan perhatian siswa membuktikan keseriusan dan keberhasilan sekolah ini dalam
mengelola peserta didiknya. “Siswa-siswinya menghormati kami saat berpresentasi,”
ujar Adrianus Pramono, siswa kelas XI IPS 3 SMA PL Santo Yosef.
Kepala Sekolah
SMP PL Ambarawa Bruder Agustinus Mujiya FIC mengatakan, kerjasama antar sekolah
PL terbukti bisa berjalan dengan baik. “ Kegiatan presentasi ini adalah kesempatan
mengenalkan sekolah Pangudi Luhur kepada masyarakat luas, bahwa YPL adalah
yayasan besar dan sekolahnya berkualitas,” tandasnya. (hans)
Kebhinekaan
di
SMP PL Santo Yusup
Meriah dan penuh semangat. Itulah
suasana peringatan Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa SMP PL
Santo Yusup, Jumat, 28 Oktober 2016. Kegiatan ini bertema “Menjadi
Manusia yang Berbangsa Indonesia”diisi berbagai kegiatan lomba antara lain Musikalisasi Puisi, gelar karya
siswa semua kelas, dan fashion show.
Murid-murid Kelas VII hingga IX terlihat
sangat antusias mengikutinya. Tujuan utama
bukanlah menjadi pemenang lomba tetapi yang terpenting adalah kerukunan,
kebersamaan, dan semangat saling menghargai. Maka yang
menjadikan berbeda pagi itu adalah kostum yang dikenakan para siswa dan guru
adalah pakaian daerah dari Sabang sampai
Merauke. Sungguh
kebhinekaan diwujudnyatakan oleh komunitas SMP PL St Yusup.
“Kegiatan
ini bertujuan meningkatkan rasa nasionalisme, kebersamaan, kekeluargaan, senang
berbahasa Indonesia sejak dini,” kata Ketua Panitia
Albertus Ari Wibowo. (Farasti dan Natasya)
Semarak Pesta Nama SMP PL Ambarawa
Pesta Santo Pelindung (Pesta Nama) Sekolah layak
dirayakan dengan kesungguhan dan kemeriahan. Demikian halnya SMP PL Ambarawa
merayakan pelindungnya, Santo Stanislaus Kosta, di area sekolah, 11 dan 12 Nopember
2016. Bersamaan dengan
itu juga diadakan peringatan Bulan Bahasa yang diisi berbagai kegiatan di
antaranya : OVJ Spala, Lomba Paduan Suara antarkelas, Lomba Story Telling.
Kepala Sekolah SMP PL Ambarawa, Bruder Agustinus Mujiya
FIC, mengatakan, peringatan Hari Pelindung Sekolah ini sebagai upaya
mencontoh keteladanan Santo Pelindung. Kita
perlu mencontoh sikap hidupnya yang saleh, rendah hati, sederhana dan patuh
setia. “ Hal itu harus diwujudkan nyatakan dalam hidup sehari-hari. Bukan hanya
mengenang saja tanpa tindakan nyata,” tandas Bruder yang sebelumnya menjadi Kepala Sekolah SMA
PL Sedayu ini. Masing-masing kelas tampak mengikuti setiap lomba dengan antusias.
Perayaan Misa Ekaristi menjadi puncak acara. Misa dipimpin
oleh Romo Ignatius Suryadi SJ diteruskan pentas seni. Guru yang juga
alumnus SMP PL Ambarawa, Joko Sartono mengatakan, kegiatan ini sebagai bentuk
keyakinan eksistensi sekolah. “ Perlu selalu dipupuk rasa cinta yang hakiki
terhadap almamater, apalagi angkatan saya akan ber-reuni bulan Desember,
sebagai bentuk wujud kebanggaan kami terhadap almamater,” ujar guru
fisika yang masih kelihatan muda ini. (hans)
Teater
Domsav Pentaskan
“Freedom”
“Kegiatan teater melatih bekerja,
berekspresi, sebagai individu dan tim, belajar menguasai, menata dan
melontarkan emosi secara terarah, terkendali dan menarik.” Kalimat tersebut
adalah testimoni dari Putu Wijaya penulis naskah “Freedom” yang
dipentaskan Teater
DOM’Sav SMP PL Domenico Savio di auditorium RRI Semarang, tanggal 29 Oktober 2016 yang lalu.
Pementasan ini berlangsung sukses. Gedung
pentas dipadati penonton baik para Domsavian, orang
tua siswa, alumni, maupun penggiat seni pertunjukan.
Para pemain mampu menghipnotis seluruh penonton sehingga tak satu pun yang
beranjak meninggalkan ruang pertunjukan sampai acara selesai. Sungguh sebuah tontonan luar biasa
untuk kategori anak-anak SMP.
Pementasan ini mendapat dukungan
penuh dari sekolah, Teater Djarum dan Djarum Foundation, beberapa penggiat seni baik orang tua
siswa, alumni, maupun orang tua alumni. Sebagai bentuk dukungan Djarum
Foundation, di
akhir acara penonton mendapatkan cindera mata berupa bibit pohon. Seperti kisah
dalam lakon “Freedom” yang berkisah tentang peduli
lingkungan atau alam ciptaan, diharapkan setelah menonton pertunjukkan ini
para penonton semakin
peduli pada lingkungan dan alam ciptaan. (RD_BL)
62 siswa Kelas IX SMP PL St Yusup Semarang didampingi para wali kelasnya mengikuti retret di Wisma Syalom Bandungan, tanggal 12 hingga 14 November 2016. Tujuan kegiatan ini adalah membantu
mempersiapkan para peserta didik kelas 9 dalam meniti masa depannya. Melalui kegiatan ini diharapkan
peserta retret dapat menghadapi setiap tantangan zaman dengan iman dan
kepribadian yang kokoh.
Berangkat dengan 2 bus sekitar pukul 12.00, seluruh peserta sampai di Wisma Syaloom pukul 14.30. Retret diawali doa yang dipimpin
oleh Bruder Hari dan Bruder Wens. Pada pertemuan pertama kami diajak untuk mengetahui apakah arti masa lalu, bagaimanakah masa lalu kami, dan segala yang
berhubungan dengan
masa lalu.Pada pertemuan kedua di hari kedua, kami diajak memahami
apakah arti masa depan dan apakah rancangan untuk hari depan.Kegiatan kami selanjutnya adalah OLA (Outdoor Learning Activities) berupa hortline, longline, dan jembatan berjalan.
Permainannya adalah berjalan dengan tali di atas kolam yang isinya ikan, flying fox, dan Naga Menelan Bumi.
Hari
ketiga di pagi hari, kami mulai dengan jalan pagi bersama Bruder Wens. Sebelumnya
kami diajak pemanasan terlebih dahulu, barulah kami berjalan-jalan melewati ladang, ternak
ayam dan sapi. Pada pertemuan ketiga yang sekaligus hari terakhir,
kami diajak
membahas niat yang akan kami lakukan setelah mengikuti gladi rohani
ini. Akhir
retret
adalah Misa Kudus yang dipimpin oleh Rm Suhartomo Pr dan
dihadiri oleh Kepala Sekolah
Ibu
M.M. Heni Widiastuti. (Retha/Nia)
SMA PL Don Bosko Juara 1
Festival
Paduan Suara Tingkat Nasional
Don
Bosko Choir (DBC) SMA PL Don Bosko
meraih
Juara 1 dalam National
Choir Competition The 6TH Bogor Art Festival Institut Pertanian
Bogor (IPB) akhir November
2016 lalu.
Tim yang beranggotakan 29
siswa-siswi
ini dan terbagi dalam suara Sopran, Alto, Tenor dan Bass, serta di-kondutori Alfonso Andika Wiratma ini
berhasil menjadi yang terbaik dalam kompetisi paduan suara tingkat nasional yang
berlangsung di Auditorium Toyib Hadiwijaya IPB Dramaga.
Mereka membawakan lagu wajib “Ibu Pertiwi”
dengan aransemen Asep Aryanto dan lagu bebas “Tari Indang (Din Din Badindin)” (lagu
daerah Sumatra Barat)
dengan aransemen Muhammad Arif Aminuddin. Harmonisasi suara dan koreografi yang
mereka tampilkan memukau para juri dan para penonton. Tepuk tangan riuh
memenuhi auditorium seusai DBC dengan undian nomor 15 tampil
sebagai
peserta terakhir, mengakhiri lagu terakhirnya.
Hasil memuaskan ini tak lepas dari
kerja keras tim yang berlatih tiap hari sepulang sekolah. Tak ada dispensasi
dari sekolah untuk tak mengikuti kegiatan pembelajaran. Siswa juga dituntut seimbang dalam akademik dan non
akademik, sehingga diharapkan SMA PL Don Bosko, yang sekarang di bawah pimpinan Bruder Agustinus Sudarmadi FIC, dapat menghasilkan generasi muda tangguh.
DBC
memang sudah sering memenangi kejuaraan paduan suara tingkat Nasional
maupun Internasional seperti Bali International Choir
Festival (BICF) dan Festival Paduan Suara Institut Teknologi Bandung (FPS ITB). Dengan
sering mengikuti kompetisi, diharapkan siswa mengalami proses belajar kerja
sama dalam tim, saling menolong, kerja keras dan terutama berani bersikap
menerima kekalahan dan kemenangan dalam suatu kompetisi. (Aldira
Dinda Hermawan, XII IPA 2)WARTA : YPL SURAKARTA
Tim
Basket dan
Dance SMP BL Juara JRBL
Sukses besar diraih Tim Basket Putra dan Putri, juga Tim Dance SMP PL Bintang Laut Surakarta dalam ajang
bergengsi Junior Basketball League (JRBL) Solo Series 2016. Tahun lalu Tim Basket
Putra mendapat Juara I dan Tim Dance Juara 1, kesuksesan ini berulang di ajang yang sama di GOR Sritex Arena Solo, 29 Oktober - 5 November 2016. Tim Basket
Putra-Putri dan Dance masing-masing mendapat Juara I.
Menurut Pembimbing dan Pendamping Tim Basket Agustinus Mulyanto SPd, kunci keberhasilan itu karena para
pemain tampil penuh semangat dan mampu bekerjasama dengan baik. Begitu pula latihan serius berupa penggemblengan di jam
ekstrakurikuler dan jam tambahan khusus.
Tim Pelatih Basket Putra dan Putri SMP Bintang Laut terdiri dari Monica
Siswanto, Daniel Harsono, dan Agustinus Mulyanto SPd. Adapun Pelatih Dance nya adalah Y Patrich Rosalia SSn, Guru Seni Tari sedangkan untuk koreografernya Heru Timboel. Dengan kesuksesan ini Tim Basket Putra dan Putri sertaTim Dance berhak mendapatkan piala tetap dari DBL, uang pembinaan,
dan piagam. Dalam ajang JRBL
ini salah
satu pemain Basket Putra SMP Bintang Laut atas nama Basilius Bagus
meraih MVP Player (pemain terbaik).
“Harapannya untuk tahun depan, Tim Basket Putra-Putri BL dan Tim Dance nya mampu mempertahankan gelar,” kata Agustinus Mulyanto SPd, guru ekstrakurikuler basket. (Agnesis)
Hans
SMP Bintang Laut Juara
Fisika Nasional
Leonardus Hans, siswa 8C SMP PL Bintang Laut, berhasil meraih Juara 1 Top Challenge of Physics (TOPCOP) 2016, sebuah ajang Olimpiade Fisika yang diselenggarakan Komunitas Fisika
Gadjah Mada (KF Gama) FMIPA UGM.
Menurut Leonardus
Hans, untuk mengikuti olimpiade ini harus melewati tahap seleksi tanggal
16 Oktober 2016 wilayah regional, tahap semifinal dan final 19-20 November
2016, di Sekip Utara, FMIPA UGM. Seeleksi untuk babak penyisihan berbentuk offline yaitu mengerjakan
soal dan diberi batas waktu di regional masing-masing, sedangkan dalam bentuk online mulai
pukul 08.00 dengan men-download soal-soal selama
3 jam dan 30 menit untuk scan di
email ke panitia. Baginya ini suatu pengalaman luar
biasa yang pernah diikutinya.
Untuk ikut olimpiade ini Hans mendapat dukungan penuh dari
orang tuanya, Bapak Geraldus Tahyudin dan Ibu Hapsari Dewi. Sedangkan
dukungan dari sekolah melalui pembimbingan Ibu guru IPA Lusia Isti Hariratri SPd
dan guru ekstrakurikuler OSN Fisika Bapak Fahrizal Eko Setiono.
Ketika dinyatakan sebagai pemenang 1, Leonardus Hans mengaku
kaget, senang, dan bangga dapat membawa nama sekolah, juga Yayasan Pangudi
Luhur. Selain mendapatkan uang tunai, Leonardus Hans juga membawa
piala tetap, piagam, dan souvenir dari steadler.
(L.Isti
dan Agnesis)
Retret “Menggali
Kekuatan Diri” SMA PL Giriwoyo
Retret dapat diartikan
berhenti sejenak dari kegiatan rutinitas untuk melihat kembali kejadian yang
pernah terjadi sepanjang hidupnya. Untuk maksud itu, para siswa Kelas XII SMA PL St Vincentius Giriwoyo mengikuti Retret bertema “Menggali Kekuatan Diri untuk Menjadi Pelajar yang Berhasil” di Rumah Retret Syalom yang dibimbing oleh
Bruder Martin dan Bruder Wens, Senin hingga Rabu, 19-21 September 2016.
Banyak rangkaian kegiatan
yang dilakukan saat Retret,
antara lain : OLA (Outdoor Learning
Activities), Refleksi OLA, Ibadat Rekonsiliasi, Jalan Pagi, Sesi “Dicipta dengan Kekuatan Cinta”, Sesi “The Blind Side”, dan ditutup dengan
misa. Bukan hanya kelakuan dan sifat yang diolah,
melainkan iman dan hati. Tujuannya
agar peserta benar-benar menyadari apa yang telah mereka
lakukan selama hidupnya dan
yang harus mereka lakukan nantinya jika sudah berpisah dengan orang tua.
Banyak sekali harapan yang
ingin diwujudkan mereka, antara
lain
ingin mengubah
perilaku dalam kehidupan sehari-hari, ingin belajar tekun, dan ingin selalu membantu orang tuanya.
Dari kegiatan tersebut, para siswa kelas XII ini diharapkan mampu memperbarui hidupnya menjadi
lebih bermakna, menjadi
pribadi yang lebih dewasa dan dan menyiapkan masa depan yang lebih baik. (Tri Erna Puspita, XII IPS 2)
Ziarek SMA PL
Yosef ke Gunung Kidul
Guru dan karyawan
SMA PL Santo Yosef mengadakan Ziarah dan Rekreasi ke Gua Maria Tritis, Pantai
Krakal dan Sadranan di wilayah Gunung Kidul, Selasa 6 Desember 2016. Semua
pendidik dan tenaga pendidikan bersama-sama dalam suasana sakral dan gembira
melaksanakan kegiatan tahunan ini.
Rombongan berangkat
dari sekolah pukul 06.00 dengan menggunakan satu armada bus. “ Berkali kali ziarah
dilaksanakan dalam suasana kekeluargaan, tapi tidak pernah membosankan,” ucap Antonius
Suramto, tenaga pelaksana.
Di Gua Maria
Pengantara Wahyu Tritis, semua peserta mengikuti Misa Kudus yang dipimpin
oleh Romo Mikael Irwan Susiananto SJ. Dalam khotbahnya dikatakan, Allah menjadi
inisiator, yang tidak mau kehilangan anak-anaknya. “ Seperti halnya SMA PL
Santo Yosef sebagai lembaga pendidikan tentu tidak mau ada anak didiknya yang
keteteran, semuanya harus sukses,” ujar Romo yang berasal dari Ketelan
Surakarta ini.
Usai doa pribadi,
perjalanan dilanjutkan ke Pantai Krakal untuk makan siang. Di sana kami
melakukan snorkeling bersama di pantai Sadranan. Begitu melihat jernihnya air
laut dan berbagai ikan yang menghiasainya membuat keinginan untuk segera
“bermain” bersama. Canda-tawa seolah menghilangkan penatnya pikiran dan hati.
Selama lebih dari
tiga jam bermain air tidak terasa. Rombongan pulang dengan segala keletihan dan
kepuasan. Tidak lupa mampir di toko oleh-oleh dan makan malam di Bale Bengong Yogya. Ziarek
dan ber-snorkeling ini semakin mengakrabkan dan memprofesionalkan kinerja
karena dilandasi semangat mesu budi. (Luvhan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar